STRUKTUR ORGANISASI
(Makalah)
Disusun Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI
KESEJAHETRAAN SOSIAL
Dosen :
Dra. Nurrohmi, M. Pd
Disusun
oleh :
Kelas 2-C REHSOS
Joko Setiawan
(08.04.100)
SEKOLAH
TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
2010
PEMBAHASAN
STRUKTUR ORGANISASI
Seperti kita
ketahui bersama, semakin besar suatu organisasi, semakin banyak pula jumlah
personil atau tenaga kerja manusia yang dibutuhkan, serta semakin banyak pula
jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, semakin
kecil organisasi, semakin kecil tenaga manusia yang dibutuhkan dan semakin
sedikit jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Kelangsungan hidup sebuah
organisasi sebenarnya berkaitan erat dengan proses perilaku manusianya yang
dapat memperkuat roh atau jiwa bagi kedinamisan sebuah struktur organisasi.
Gibson menyatakan bahwa struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan
hubungan di antara berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi. Menurut pandangan
Gibson, kita dapat melihat struktur organisasi sebagai : a)bagan dari susunan
kotak-kotak yang berarti struktur yang bersifat statis. b)hubungan kegiatan
yang merupakan struktur yang besifat dinamis.
Fungsi struktur
dalam sebuah organisasi adalah memberikan informasi kepada seluruh manusia yang
menjadi anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus ia
kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab kepada siapa, sehingga proses
kerjasama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan gambaran struktur
organisasi akan memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan
jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna dapat
terwujud.
Fungsi atau
kegunaan struktur dalam sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
- Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
- Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
- Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
Pola dasar
struktur organisasi sebaiknya tersusun relative permanen, artinya tidak perlu
selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan
fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya,
namun pola dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang
perlu mendapat perhatian dalam mengisi struktur organisasi adalah manusia yang
memiliki kompentensi yang sesuai dengan jenis tugas dalam bagian-bagian tugas
atau pekerjaan pada struktur tersebut. Penggolongan aktivitas dalam struktur
dapat kita bagi menjadi empat unsure : a)unsur pimpinan; b)unsur pembantu pimpinan;
c)unsur pelakasana tugas pokok; dan d)unsur pelaksana tugas-tugas fungsional.
Struktur Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja dan
aktivitas, wewenang serta tanggungjawab, maka bentuk-bentuk organisasi
dibedakan sebagai berikut
1. Struktur Organisasi Lini
Organisasi bentuk garis di ciptakan
oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan
secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari
bawahan secara langsung di tujukan kepada ataan yang memberi perintah. Umumnya
organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah
karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana
Ciri-Ciri:
Kesatuan perintah terjamin;
Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan; Organisasi tergantung pada satu
pimpinan
2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur
organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Ciri-Ciri
Struktur organisasi fungsional :
Tidak menjamin
adanya kesatuan perintah
Keahlian para
pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
Penghematan
waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama
3. Struktur Oranisasi Garis dan Staf
Struktur
organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh
Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar,
daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang
banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan
bantuan staf. Staf adalorang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi
nasihat dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur
organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur
organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini
di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di
tinggalkan.
Struktur
Organisasi Di Buat Dengan Maksud :
Memperlihatkan
pola hubungan antara anggota organisasi dan sarana yang dimiliki agar setiap
anggota organisasi mengerti dengan jelas tugasnya, kewajiban, hak dan tanggung
jawab.
Tipe Struktur Organisasi
Ada beberapa
jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik sesuai
dengan kebutuhannya.
Struktur Tradisional. Struktur ini
berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang
mengikuti aturan dan prosedur organisasi. Dicirikan dengan memberikan garis
otoritas yang jelas di seluruh level manajemen. Jenis struktur dibawah struktur
tradisional adalah :
1. Struktur Lini
- adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik.
Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang
bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting
atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan pengambilan keputusan,
dan bersifat informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit, yang
membuat seluruh organisasi sangat desentralisasi.
2. Struktur Lini
dan Staff – meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi,
khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih
besar. Dimana struktur organisasi lini dan staff memainkan perannya. Lini dan
struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal
dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur
organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki
otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan
keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan
jangan melupakan formalitas didalamnya.
3. Struktur
fungsional – jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan
fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang
dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis
fungsional terdiri dari Vice President, Sales department, Customer Service
Department, Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting dan
Administratif .
Struktur Divisional. Ini adalah jenis
struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam organisasi.
Struktur-struktur ini dibagi ke dalam:
1. Struktur
produk – struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja
yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga
jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk
produk tersebut .
2. Struktur
pasar – struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan
pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3
pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan
divisi dalam struktur.
3. Struktur
geografis – organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya
ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti
struktur zona wilayah.
Struktur Matrix
Merupakan
struktur, yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan ini
merupakan gabungan terbaik untuk membuat struktur organisasi yang efisien. Ini
adalah struktur organisasi yang paling kompleks. Penting untuk menemukan
struktur organisasi yang terbaik untuk organisasi, karena penetapan yang keliru
akan merusak fungsi organisasi
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi
Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik
(Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya
dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah
bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai
dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah
kanan atau sebaliknya.
2. Bagan
Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3.
Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan
organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah
bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4.
Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi
yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi
atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk
bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan
lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah
kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan
menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran
dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan
setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam
bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat
yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak
mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini
dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan
penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan
atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi
perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya.
Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah
lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
Struktur Organisasi ( Organizational Structure )
Stuktur
organisasi pada setiap perusahaan berbeda-beda bergantung pada budaya dan jenis
industri dimana mereka berusaha. Contohnya saja perusahaan konsultan dan
perusahaan pertambangan. Struktur organisasi mereka bisa sangat berbeda.
Umumnya pada perusahaan konsultan, jabatan tertinggi adalah “partner” sedangkan
pada perusahaan tambang bisa CEO. Umumnya stuktur organisasi dapat digolongkan
menjadi tiga jenis: Fungsional, Project, dan Organisasi Matrix. Tipe struktur
organisasi berpengaruh pada bagaimana komunikasi didalam perusahaan.
Functional Organization ( Organisasi Fungsional )
Organisasi
fungsional umum ditemui pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi suatu
barang. (Kebanyakan perusahaan di Indonesia mungkin menggunakan Functional
Organization tapi Saya belum mendapatkan hasil survey tentang ini).
Pada functional
organization, semakin besar organisasi, semakin dalam pula hirarkinya dan
semakin terspesialisasi pekerjaannya. Semua orang melapor kepada hirarki
diatasnya, seterusnya hingga mencapai puncak hirarki (CEO).
Keuntungan dari
Functional Organization adalah kesederhanaan dalam komunikasi dan efisiensi
proses yang berulang. Kerugiannya bila menghadapi sebuah proyek antar divisi,
pergerakan dari tiap anggota tim akan terbatasi oleh sekat-sekat divisi dan
manajer proyek dapat merangkap menjadi manajer salah satu divisi yang
mengakibatkan keputusannya terpengaruh kedudukannya pada divisi. Kerugian lain
dari sistem ini adalah komunikasi menjadi sangat terbatas (umumnya top down)
dan kreativitas terbatasi oleh rangkaian persetujuan birokratis.
Projectized Organization ( Organisasi Proyek )
Organisasi
proyek seperti ini berfokus hanya saja proyek daripada fungsionalitas. Saya
sendiri belum pernah menemukan organisasi besar yang menggunakan tipe
organisasi proyek ini. Mungkin tipe organisasi ini ada pada beberapa kelompok
konsultan freelancer yang bekerja secara lepas tetapi memiliki seorang
koordinator. Manajer proyek memiliki kuasa yang besar selama sebuah proyek berlangsung.
Keuntungan dari
tipe organisasi ini adalah kemudahan untuk memasukkan seorang konsultan luar,
efisiensi dalam mengerjakan proyek, kemudahan untuk membagikan sumber daya
antar proyek, fleksibilitas dan independensi yang besar dari tiap karyawannya.
Kekurangan yang
dapat muncul adalah setiap karyawan harus cukup memiliki motivasi, bertanggung
jawab, dan terbiasa untuk mengambil inisiatif. Struktur ini tidak terlalu cocok
bila perusahaan memiliki banyak aspek administrasi atau operasi.
Matrix Organization ( Organisasi Matrix )
Organisasi
Matrix merupakan peleburan dari kedua tipe organisasi diatas. Organisasi Matrix
menca ri keseimbangan antara operasional/administrasi dan proyek. Contohnya
adalah seorang manajer proyek yang ingin mengerjakan proyek inventory. Tim
proyek akan terdiri dari bagian purchasing dan finance.
Organisasi
Matrix mempunyai tiga buah sub Organisasi berdasarkan kekuatan manajer proyek
dan manajer fungsional.
Keuntungan yang
diberikan tipe organisasi matrix adalah pemanfaatan sumber daya manusia yang
efisien, anggota tim mempunyai pekerjaan operasional tetap setelah proyek
selesai, sharing pengetahuan antar divisi yang lebih baik dari pada tipe
fungsional, dan adanya keterlibatan stakeholder yang kuat.
Kekurangan yang
dapat muncul adalah dengan adanya dua buah atasan, karyawan bawah harus melapor
pada dua atasan dan hal ini dapat membingungkan. Atasan-atasan dapat
memperebutkan karyawan sehingga membingungkan mereka dalam membuat prioritas
kerja dan memahami perannya. Prosedur komunikasi dan pemanfaatan sumber daya
harus ada dan jelas untuk menghindari kekacauan ini.
Source:
Agile Portfolio Management. Jochen
Krebs. 2009
Wikipedia.org (Matrix Organization)
Dasar-dasar organisasi / oleh
Sutarto - Cet.18 - Yogyakarta Gajah Mada University Press, 1998
Makmur, H. 2007. Patologi Serta Terapinya dalam Ilmu
Administrasi dan Organisasi. Bandung : PT. Refika Aditama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar