RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
|
:
|
MTs. Al-Futhuhiyyah
|
Mata Pelajaran
|
:
|
IPA / Fisika
|
Kelas / Semester
|
:
|
VII ( Tujuh ) / Ganjil
|
Alokasi Waktu
|
:
|
1 x 20 menit
|
I.
Standar
Kompetensi
1.
Memahami tata surya dan anggota-anggota penyusun tata
surya
II.
Kompetensi
Dasar
1.1
Mendiskripsikan
tata surya dan proses pembentukan tata surya.
III.
Indikator
a.
Mendiskripsikan
pengertian tata surya.
b.
Mengetahui
teori-teori pembentukan tata surya.
IV.
Tujuan
Pembelajaran
a.
Siswa dapat
menjelaskan pengertian tata surya.
b.
Siswa dapat
menjelaskan teori-teori pembentukan tata surya.
V.
Karakter
Siswa yang Diharapkan
a.
Rasa ingin
tahu, artinya siswa diharapkan mempunyai rasa keingintahuan setelah
mendengarkan penjelasan dari guru dan mengamati video yang ditampilkan guru.
b.
Tanggung
jawab, artinya siswa diharapkan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan
guru.
c.
Rasa hormat,
artinya siswa diharapkan dapat menghormati pendapat kelompok lain.
d.
Kerjasama,
artinya siswa diharapkan dapat saling membagi tugas antar anggota kelompok
untuk mencapai tujuan yang sama.
VI.
Materi
Pembelajaran
Tata surya adalah suatu kelompok
benda langit, yaitu matahari dan planet-planet yang terdiri dari Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus beserta 165 buah satelit
planet yang sudah diketahui sampai sekarang, serta objek-objek tata surya
lainnya, seperti asteroid, meteorit, planet katai dan komet yang bergerak
mengikuti dinamika Newton.
Pembentukan Tata
Surya
Pertanyaan manusia mengenai asal usul
benda langit yang bergerak teratur di langit memunculkan beberapa teori
pembentukan tata surya, antara lain
a.
Teori
Kabut atau Teori Nebula oleh Immanuel Kant (1724-1804) dan Pierre Simon de
Laplace (1749-1827)
Mereka
menyatakan tata surya berasal dari sebuah awan gas raksasa yang mengerut sambil
berputar akibat gaya gravitasi. Saat mengerut, kecepatan rotasinya semakin
bertambah sehingga bentuknya yang seperti bola berubah manjadi piringan yang
terus berputar. Karena terus berputar, ada bagian-bagian piringan ini yang
terlempar keluar, memadat, lalu menjadi planet-planet dan satelitnya.
b.
Teori Bintang Kembar
Hipotesis bintang
kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956. Hipotesis ini menyatakan
bahwa pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang berukuran hampir sama dan
letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut, dengan salah satunya belum
stabil. Pada bintang yang tidak stabil ini suatu saat terjadi reaksi yang
sangat cepat sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan akhirnya bintang
tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan-serpihan tersebut
terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai bergerak
mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang letaknya berdekatan
bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk planet, dan terbentuklah
susunan tata surya.
c.
Teori Big Bang
Big Bang (Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar) dalam
kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan
perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam
semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian
mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk
sistem tata surya. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau
alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih
tinggi.
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble
melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi
kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi
bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita
tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran
nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak
dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat
untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya
menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun
berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain
apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin.
d.
Hipotesis
Planetisimal
Hipotesis
planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain (1843-1928)
dan Forest R. Moulton (1872-1928), keduanya berasal dari Amerika. Menurut
Hipotesis planetisimal(berarti planet kecil) matahari telah ada sebagai salah
satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu masa, ada bintang yang
berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa
pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu. Sebagian dari masa
matahari itu tertarik ke arah bntang. Menurut Moulton dan Chamberlin. pada
waktu bintang menjauh, sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali ke
permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar
matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi
planet-planet dan beredar pada orbitnya.
e.
Teori
Komet Buffon
Tahun
1745, George comte Buffon dari Prancis mengenalkan teori dualistik dan
katastrofi yang menyatakan bahwa tabrakan komet dengan permukaan matahari
menyebabkan materi matahari terlontar dan membentuk planet pada jarak yang
berbeda-beda. kelemahannya Buffon tidak bisa menjelaskan asal komet. Ia hanya
mengasumsi bahwa komet jauh lebih masif dari kenyataannya.
f.
Teori
Awan Debu
Pada
tahun 1940, seorang ahli astronomi Jerman, Carl Von Weizsaeker mengembangkan
suatu teori awan debu (The Dust-Cloud Theory). Teori ini kemudian disempurnakan
lagi oleh ahli astronomi lain, yaitu Gerard P. Kuiper (1950), Subrahmanyan
Chandrasekhar, dan lain-lain. Pada dasarnya terori ini mengemukakan, bahwa tata
surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Dewasa ini alam semesta bertebaran
pebggumpalan awan seperti itu. Lebih dari lima ribu juta tahun yang lalu, salah
satu gumpalan itu mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan itu
partikel-partikel debu tertyarik ke bagian pusat awan itu, membentuk gumpalan
bola yang mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih membentuk
cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis di tepinya. Bagian tengah
cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya, partikel-partikel
dibagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulakan panas
dan menadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjdai matahari. Bagian yang
lebih luar berpusing sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak
gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini berpilin pula.
Bagian inilah kemudian membeku dan menjadi planet-planet-planet serta satelit
satelitnya.
Miskonsepsi
Sebagian
besar siswa menganggap bahwa alam semesta kita (tata surya) ini statis.
VII.
Model dan
Metode Pembelajaran
A.
Model
§ Direct Learning (DL), adalah metode dimana guru menyampaikan materi pelajaran
secara sistematis. Metode ini lebih dekat kepada metode ceramah.
§
Cooperative Learning, adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok
kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa
bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman
sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu
dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber bagi teman yang
lain.
B.
Metode
1.
Ceramah,
guru memberi penjelasan mengenai materi pembelajaran.
2.
Demonstrasi,
guru menampilkan video tentang materi pembelajaran.
3.
Penugasan,
guru memberikan tugas kepada siswa setelah memberi penjelasan materi.
VIII.
Kegiatan
Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (3 menit)
Ø Apersepsi : siswa menjawab pertanyaan guru mengenai
pengetahuan proses pembentukan tata surya.
Ø Motivasi : siswa memperoleh informasi tentang tujuan
dari kegiatan pembelajaran materi ini dengan mendengarkan cerita tentang
banyaknya ilmuwan yang mencari kebenaran tentang pembentukan tata surya.
Ø Prasyarat pengetahuan : siswa telah mengetahui
definisi tata surya.
B. Kegiatan Inti (14 menit)
Ø Eksplorasi
§ Guru menyajikan materi pelajaran
tentang teori pembentukan tata surya.
Ø Elaborasi
§ Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok
§ Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk menganalisis video tentang teori big bang yang akan ditampilkan
§ Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil dari diskusi yang telah dilakukan
Ø Konfirmasi
§ Guru menanyakan pada siswa tentang
materi yang telah disampaikan mengenai hal – hal yang belum dipahami oleh siswa
C. Kegiatan Akhir (3 menit)
Ø Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
teori pembentukan tata surya.
Ø Guru memberikan tugas rumah berupa
pertanyaan-pertanyaan.
IX.
Media dan
Sumber Pembelajaran
A. Media
Audio Visual
B. Sumber
Buku
“Pembelajaran IPA MI Edisi Pertama” karya Agus Sugianto, dkk.
X.
Penilaian
a. Prosedur : Tes
b. Bentuk : Tes tertulis
c. Jenis : Isian
d. Instrumen Soal
Isilah titik – titik dibawah ini dengan tepat!
1.
Jelaskan
pengertian tata surya?
2.
Sebut dan
jelaskan secara singkat teori-teori pembentukan tata surya, 3 saja!
Kunci Jawaban :
1.
Tata surya
adalah kumpulan benda langit yang berputar mengelilingi matahari.
2.
Teori-teori
pembentukan tata surya antara lain :
a. Teori Kabut atau Teori Nebula
Menyatakan
tata surya berasal dari sebuah awan gas raksasa yang mengerut sambil berputar
akibat gaya gravitasi. Saat mengerut, kecepatan rotasinya semakin bertambah
sehingga bentuknya yang seperti bola berubah manjadi piringan yang terus
berputar. Karena terus berputar, ada bagian-bagian piringan ini yang terlempar
keluar, memadat, lalu menjadi planet-planet dan satelitnya.
b.
Teori Bintang Kembar
Hipotesis ini
menyatakan bahwa pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang berukuran
hampir sama dan letaknya berdekatan, dengan salah satunya belum stabil. Pada
bintang yang tidak stabil ini suatu saat terjadi reaksi yang sangat cepat
sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan akhirnya bintang tersebut
meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan-serpihan tersebut
terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai bergerak
mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan yang letaknya berdekatan
bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk planet, dan terbentuklah
susunan tata surya.
c.
Teori Big Bang
Teori ini menjelaskan bahwa pada awalnya Alam Semesta
memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga;
kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang
tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat
sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih
jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa
kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus
mengembang dan mendingin.
Mengetahui,
|
|
Wonosobo, 18 Desember 2012
|
Kepala Sekolah
Abdullah Mubarok, Lc.
|
|
Guru Mapel
Esti Resmiati, S. Pd.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar