SEJARAH DAN PERKEMBANGANI
ILMU TASAWUF
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu tasawuf
yang di ampu oleh Bapak Mufid Fadhli M.Ag
Disusun oleh :
1.
Affanoer
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
BAB 11 PEMBAHASAN
1.Sejarah perkembangan
Tasawuf Salafi (Akhlaqi) ,Salafi , dan Syi’I
A. sejarah perkembangan
Tasawuf Salafi ( Akhlaqi)
Pada mulanya
tasawuf merupakan perkembangan dari pemahaman tentang makna-makna institusi
islam. Sejak zaman sahabat dan tabi’in , kecenderungan pandangan orang terhadap
islam secara analistis mulai muncul . ajaran islam mereka dapat dipandang dari
dua aspek ,yaitu aspek lahiriyah dan aspek batiniyah atau aspek luar dan aspek
dalam mulai terlihat sebagai hal yang paling utama , tentunya tanpa mengabaikan
aspek luarnya yang dimotivasikan untuk membersihkan jiwa.
Sejarah dan perkrmbangan
ilmu tasawuf salafi (akhlaqi ) mengalami beberapa fase berikut:
1.
Abad Kesatu dan Kedua Hijriyah
Disebut pula dengan fase aketisme (zuhud).sikap aketisme ini
dipandang sebagai pengantar kemunculan ilmu tasawuf.pada fase ini terdapat
Individu dari kalangan muslim yan lebih memusatkan dirinya pada ibadah , mereka
menjalankan konsepsi asketis dalam kehidupan, yaitu tidak memntingkan makanan ,
pakaian,maupun tempat tinggal. Mereka lebih banyak beramal untuk hal-hal yang
berkaitan dengan kehidupan akhirat,yang menyebabkan mereka lebih memusatkan
diri pada jalur kehidupan dan tingkah laku yang asketis.
2.
Abad Ketiga Hijriyah
Sejak abad ketiga hijriyah,para sufi
memulai menaruh perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan jiwa dan
tingkah laku. Perkembangan doktrin-doktrin dan tingkah laku sufi di tandai
dengan upaya menegakkan moral di tengah terjadinya dekadensi moral yang
berkembang waktu itu, sehingga di tangan mereka tasawuf pun berkembang menjadi
ilmu moral keagamaan atau ilmu akhlak keagamaan.
Pada abad ketiga, terlihat perkembangan tasawuf yang pesat, di
tandai dengan adanya segolongan ahli tasawuf yang mencoba menyelidiki inti
ajaran tasawuf yang berkembang masa itu. Mereka membaginya menjadi tiga macam,
yaitu:
a.
Tasawuf
yang berintikan ilmu jiwa, yaitu tasawuf yang berisi suatu metode yang lengkap
tentang pengobatan jiwa, yang mengonsentrasikan kejiwaan manusia kepada
khaliqnya, sehingga ketegangan kejiwaan akibat pengaruh keduniaan dapat
teratasi dengan baik.
b.
Tasawuf
yang berintikan ilmu akhlak, yaitu didalamnya terkandung petunjuk-petunjuk
tentang cara berbuat baik serta cara menghindarkan keburukan, yang dilengkapi
dengan riwayat dari kasus yang pernah di alami oleh para sahabat nabi.
c.
Tasawuf
yang berintikan metafisika, yaitu yang di dalamnya tekandung ajaran yang
melukiskan hakikat ilahi, yang merupakan satu-satunya yang ada dalam pengertian
mutlak, serta melukiskan sifat-sifat tuhan.
3.
Abad Keempat Hijriyah
Abad ini ditandai dengan kemajuan ilmu tasawuf yanglebih pesat di
bandingkan dengan abad ketiga hijriyah, karena usaha maksimal para ulama
tasawuf untuk mengembangkan ajaran tasawufnya masing-masing. Akibatnya, kota
Bahdad yang hanya satu-satunya kota yang terkenal sebagai pusat kegiatan
tasawuf yang paling besar sebelum masa itu, tersaingi oleh kota-kota lainnpaya .
Upaya untuk mengembangkan ajaran tasawuf
diluar kota Baghdad ,dipelopori oleh beberapa ulama tasawuf yang terkenal
kealimanya , antara lain:
a.
Musa
Al-ansyari , mengajarkan ilmu tasawuf di khurasan (Persia dan iran ) dan wafat
disana tahun 320 H
b.
Abu
Hamid bin Muhamad ar-rubazy mengajarkan salah satu kota di Mesir , dan wafat
disana tahun 322 H
c.
Abu
Zaid al-Adamy , mengajarkan di semenanjung arabiyah ,dan wafat di tahun 312 H.
d.
Abu
Ali Muhamad bin Abdil wahab as-syaqafy mengajarkan di naisabur dan kota syaraz
, hingga ia wafat tahun 328 H.
Perkembangan tasawuf diberbagai diberbagai
negeri dan kota tidak mengurangi perkembangan tasawuf dikota Baghdad, bahkan
penulisan kitab-kitab tasawuf disana mulai bermunculan ,misalnya kitab Qutubul
Qultib Fi muamalatil Mahbub, yang dikarang oleh Abu thalib al maky (meninggal
di baghdaaad tahun 386 H )
Dalam pengajaran ilmu tasawuf diberbagai
negeri dan kota,para ulama trsebut menggunakan sistem tarekat ,sebagaimana yang
dirintis oleh ulama tasawuf pendahulunya . sistem terssebut berupa pengajaran
dari seorang guru terhadap murid-muridnya yang bersifat teoretis serta
bimbingan langsung mengenai cara pelaksanaanya yang disebut ‘suluk’ dalam
ajaran tasawuf .
Ciri-ciri yang terdapat pada abad ini ,
ditandai dengan semakin kuatnya unsur filsafat yang mempenaruhi corak tasawuf
,karena banyaknya buku tasawuf yang tersebar di kalangan umat islam dari
terjemahan orang-orang muslim sejak permulaan daulah abbasiyah .pada abad ini
pula mulai dijelaskan ya perbedaan ilmu zahir dan ilmu bathin ,yang dibagi oleh
ahli tasawuf menjadi empat macam,yaitu:
a.
Ilmu
syariah
b.
Ilmu
thariqah
c.
Ilmu
haqiqah
d.
Ilmu
ma’rifah
4.
Abad Kelima Hijriyah
Pada abad kelima ini munculah Imam Al-Ghazali , yang sebelumnya
hanya menerima tasawuf yang berupa Al-Qur’an dan Assunah serta bertujuan
asketisme ,kehidupan sederhana ,pelusuran ayat , dan pembinaan moral .
pengetahuan tentang taswuf dikajinya dengan begitu mendalam , di sisi lain , ia
m,elancarkan kritikan tajam terhadap para filosof, kaum Mu’tazilah dan
batiniyah . Al-Ghazali-lah yang berhasiL memancangkan prinsip-prinsip tasawuf
yang moderat , yang seiring dengan Ahlussunah Waljama’ah dan bertentangan
dengan tasawuf Al hajjaj dan Abu yazzid
Al-Bustami , terutama mengenai soal karakter manusia
Tasawuf pada awal
kelima Hijriyah cenderung mengadakan pembaharuan , yakni dengan mengembalikan
ke landasan Al-Qur’an dan As-sunah
Abad kelima hijriyah
merupakan tongkak yang menentukan kejayaan tasawuf salafi (akhlaqi) . pada masa
tersebut tasawuf salafi tersebar luas di klangan dunia islam. Fondasinya begitu
dalam terpancang untuk jangka lama pada berbagai lapisan masyarakat islam.
5.
SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF FALSAFI
Tasawuf falsafi ,
disebut pula dengan taawuf nazari , merupakan tasawuf yang ajaran-ajaranya
memadukan antar visi mistis dan visi rasional sebagai pengasanya . berbeda
dengan tasawuf salafi ( Akhlaqi )
, tasawuf filosofi menggunakan terminology filosofis sebagai
pengungkapnya , terminology filosofis tersebut berasal dari bbermacam-macam
filsafat yang telah memengaruhi para tokohnya tasawuf filosofi mulai muncul
dengan jelas dan khasanah islam sejak abad keenam Hijriyah ,meskipun para
tokohnya baru kenal seabad kemudian sejak itu tasawuf terus berkembang terutama
dikalangan para sufi yang juga filosof ,sampai menjelang akhir-akhir ini .
Pemaduan antara ilmu
tasawuf dengan filsafat telah membuat ajaran tasawuf filosof telah bercampur
dengan sejumlah ajaran ajran filsafat diluar islam seprti yunani,Persia , india
dan agama nashrani namun,orisinalnya sebagai taswuf tetap tidak hilang karena
para tokohnya meskipun mempunyai latar belakang kebudayaan dan pengetahuan yang
berbeda sejalan ekspansi islam yang telah meluas pada waktu itu tetap menjaga
kemandirian ajaran-ajaranya terutama bila dikaitkan dengan kedudukan mereka
sebagi umat islam .
Para sufi yang juga
pendiri aliran taswuf filosofi dikenal dengan baik filsafat yunani serta
berbagai aliranya misalnya, scorates , plato,Aristoteles,Aliran stoa dan aliran
neo platonisme mereka cukup akrab dengan filsafat dengan neo platonisme ,bahkan
mereka cukup terkenal dengan filsafat yang diknal hermetisme , yang
karya-karyanya banyak diterjemahkan kedalam bahsa arab , dan filsafat –filsafat
timur kino,baik Persia maupun india serta menelaah filsaft-filsafat para
filosof muslim , seperti Al-Farabi ,Ibnu sina dan lain-lain,mereka pun
dipengaruhi oleh aliran batiniah dan alitan syi’ah dan risalah –risalah ikhwan
ash-shafa ,Disamping itu mereka memilki pemahaman yang luas di bidang ilmu-ilmu
agama,sepertyi fiqih,kalam,khadis, serta tafsir,mereka bercorak ensiklopedis
dan berlatar belakang budaya yang bermacam-macam .
Tokoh pertama yang
dipandang sebagai tokoh tasawuf falsfi adalah ibnu Masarrah [dari
cardova,Andaluisa] ia adalah filosf pertama yang muncul di Andaluisa dan
sekaligus dapat dapat disebut filosof sufi pertama di Dunia Islam ,ia menganut
paham emnasi yang menganut paham emnasi Plotinus ,tingkatan-tingakatn wujudnya yang
memancar dari tuhan , dalam pahamnya adalah materi utama yang bersifat rohaniah
kemudian akal universal,diikuti jiwa universal,kemudian natur universal dan
terakhir, materi kedua yang bersifat murakkab (Tersusun) menurtnya melalui jalan taswuf manusia dapat
melepaskan jiwanya dari belenggu penjara badan ,dan memperoleh karunia tuhan
berupa penyinaran hati dengan sinar tuhan itulah ma’rifat yang memberikan
kebahagiaan sejati ,ia juga menganut paham bahwa kehidupan ukhrawi itu bersifat
rohaniah spiritual.
Bila tasawuf sunni
memperoleh bentuk yang final pada pengajaran Al-Ghazali ,tasawyf falsafi
mencapai kesempurnaannya pada pengajaran Ibn Arabi ,dengan pengetahuanya yang
amat banyak baik dalam lapangan keislaman maupun dalam lapangan filsafat, Ajaran
sentral sentral Ibnu Arabi adalah tentang kesatuan wujud (wahdah al wujud)
menututnya ,wujud ini hanyalah satu itulah wujud yang berdiri dengan dirinya
sendiri itulah yang maha benar Al-haq atau tuhan , wujud alam ini hanyalah
khayal dengan pengertian bahwa ia tampak sebagai wujud yang berdiri sendiri
padahal sebenarnya wujud dengan wujud tuhan dengan begitu dapat dikatakan wujud
alam dengan wujud Tyhan adalah satu bukan dua atau banyak, Alam yang banyak dan
beragam ini merupakan manifestasi atau penampakan diri wujud yang satu itu
C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
TASAWUF SYI’I
Di luar dua
aliran Tasawuf di atas , ada juga yang memasukan tasawuf aliran ketiga , yaitu
tasawuf syi’I atau syi’ah ,pembagian tasawuf aliran ketiga ini di dasarkan atas
ketajaman pemahaman kaum sufi dalam dalam menganalisi kedekatan manusia dengan
tuhan . sedangkan kaum syi’ah merupakan golongan yang dinisbatkan kepada
pengikut Ali bin Abi Thalib, dalam
sejaranya setelah perang siffin , para
pendukung fanatic Ali memisahkan diri dan banyak yang terdiam didratan Persia didaratan
Persia telah berkembang tradisi ilmiah ,pemikiran pemikiran kefilsafatan juga
sudah berkembang didratan ini sebelum wilayah –wilayah islam lainya .
Oleh karena itu
,perkembangan tasawuf syi’I dapat ditinjau melalui kacamata keterpengaruan
Persian oleh pemikiran-pemikiran filsafat yunani. Ibnu Khaldun dalam Al-Muqaddimah telah menyinggung tentang
kedekatan kaum syi’ah dengan paham tasawuf. Ia melihat kedekatan tasawuf dengan
sekte isma’iliyyah dari syi’ah , sekte
isma’iliyyah inilah menyatakan terjadinya khulul atau ketuhanan dari para imam
mereka, menurutnya,antara dua kelompok ini terdapat keserupaan ,khususnya dalam
persoalan “quthb “ dan “abdal” . bagi para sufi filosof, quthb
adalah puncaknya kaum ‘arifin’ ,sedangkan abdal merupakan perwakilan ,Ibnu
Khaldun menyatakan bahwa doktrin aliran ismailiyyah tentang imam dan para
wakil,begitu juga ,tentang pakaian compang-camping yang disebut-sebut dari imam
Ali
Sementara itu
,Azyumardi Azra tidak membedakan antara syi’ah dengan sunni dalam persoalan tasawuf
,dengan alas an , pertama tidak dikenal dalam termenologi islam , yang disebut
dengan syi’I sebab hanya ada tasawuf dan tasawuf dibagi ,menjadi dua. Pertama
tasawuf falsafi ,yaitu tasawuf yang menekankan, konsep mahabbah, ma’rifah,
hulul, wihdatul wujud , dan lain-lain. Karena falsafi,sebagaimana corak
filsafat apapunadalah spekulatif ,filsafat apapun adalah spekulatif.tasawuf
yang falsafi juga spekulatif .
Didalam tradisi
syi’ah dua aliran tasawuf [akhlaqi dan falsafi] juga diadopsi . imam Ayatulloh
Khoemeni juga menekankan dua hal itu , beliau pernah membuat komentar mengenai
kitab yang ditulis Ibnu Arabi , Fushuhul khikam ,tetapi orang syi’ah banyak
banyak yang lenih menekankan pada tasawuf ‘amali. Jadi,dalam tasawuf tidak ada
perbedaan antar syi’ah dengan sunni,bahkan banyak juga orang syi’ah yang
menganut taswuf Imam Ghozali ,yang menekankan tasawuf ‘amali’
Dalam bidang fiqh
islam tampaknya mengikuti paham sunni, banyak mursyid yang menikuti mereka dalam dan menyebarkan
ajaran tarekat yang juga mengikuti sunni dalam fiqh .walaupun begitu ,para
mursyid ini menarik rantai silsilah rohaniah mereka ,yang dalam kehidupan
seperti silsilah keturunan dari seseorang ,melalui Mursyid-Mursyid mereka yang
terdahulu kepada Ali. Juga hasil kasysyaf [vision] dan ilham mereka , seperti
diriwayatkan kebanyakan memuat kebenaran mengenai keesaan ilahi dan martabat
kehidupan rohani ,yang dang tedapat dalam ucapan-ucapan Ali dan para Imam
syi’ah lainya .hal ini bisa kita lihat jika tidak terpengaruh oleh beberapa
ungkapan tajam dan kadang-kadang mengejutkan dari para guru tasawuf ini dan
merenungkan keseluruhan isi ajaran-ajaran mereka dengan tenang dan sabar
BAB 11
PENDAHULUAN
Dalam sejarah perkembanganya, para ahli tsawuf membagi tasawuf
menjadi dua arah perkembangan . ada tasawuf yang mengarah pada teori-teori
perilaku ; adapula tasawuf yang begitu rumit dan memrlukan pemahaman yang
begitu mendalam . pada perkembanganya , tasawuf yang berorientasi pada arah
pertama sering disebut sebagai tasawuf salafi ,tasawuf akhalaqi ,atau tasawuf
sunni. Tasawuf jenis ini banyak dikembangkan oleh kaum salaf ,adapun tasawuf
yang berorientasikan pada arah kedua disebut tasawuf falsafi , tasawuf bentuk
kedua banyak dikembangkan para sufi yang berlatar belakang sebagai filosof
,disamping sebagai sufi
Pembagian dua jenis
tasawuf diatas di dasarkan atas kecenderungan ajaran yang dikembangkan ,yakni
kecenderungan pada perilaku atau moral ,
dan kecenderungan pada pemikiran, dua kecenderungan ini terus berkembang
hingga masing-masing mempunyai jalan sendiri-sendiri . untuk melihat
perkembangan tasawuf kearah yang berbeda ini,perlu di lihat ebih jauh tentang
gerak sejarah perkembanganya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar