PERILAKU SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA (AKIDAH DAN AKHLAQ
YANG DITINGGALKAN)
Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas Mata kuliah Materi Pendidikan Agama Islam yang diampu oleh Bpk.Sukarjo,M.Ag.
Disusun:
Affanoer
FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN
(FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
Masa
remaja adalah masa dimana seseorang harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial
yang saling bertentangan .Disatu sisi remaja mencoba melepaskan diri dari
ketergantungan sebagai anak, tapi disisi lain belum berhasil membuktikan
kemampuan mandiri sebagai orang dewasa.Masalah perilaku seksual sering terjadi
pada kelompok usia remaja.Salah satu penyebab timbulnya masalah ini adalah
adanya perubahan organobiologik akibat pematangan organ-organ produksi.Masalah
remaja sudah menjadi suatu masalah yang cukup pelik.Hal ini dikarenakan
dampaknya yang cukup besar bagi perkembangan lingkungan masyarakat.
Oleh
karena itu kita sebagai warga Negara yang baik,kita haurus memperhatikan dengan
seksama maksud dan tujuan untuk bisa kita waspadai dan kita bisa ambil
kesimpulan positifnya,dan bisa kita jadikan filter positif di dalam lingkungan
keluarga kita sendiri,yaitu sebagai kontrol dan pembatas dari gejolak negatif
yang dialami remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perilaku
Seks Bebas di kalangan Remaja “Akidah dan Akhlaq yang ditinggalkan”
Di
zaman yang serba sulit seperti saat ini kebebasan dan keterbukaan semakin di
luar batas,seperti tidak adalagi pembatasan positif yang berarti.Semua pola dan tingkah laku
masyarakat hamper sudah tidak memperhatikan lagi nilai-nilai norma akidah dan
akhlaq.Semua dianggap kuno dan tidak modern..Semua pendidikan dan pengetahuan
tentang kerohanian yang didapat dari bangku sekolah maupun perkuliahan sudah
tidak jelas lagi.Semua nasehat dan pencerahan yang disampaikan oleh banyak guru
dan ulama maupun pemuka agama lainnya sudah tidak dianggap lagi,di desa maupun
di kota sudah sama-sama menyedihkan.
Remaja
adalah masa peralihan dari kanak-kanak kedewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai 18 tahun.Seorang remaja sudah tidak
lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,namun masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa.Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan .Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran
serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya.
Penelitian
sahabat remaja tampak bahwa masalah terbesar remaja adalah seksualitas.Mulai
dari masalah pacaran ,perilaku seks,kehamilan tidak diinginkan,dan sebagainya.Di
masa remaja inilah ketika fungsi organ reproduksi dan sistem hormon mulai
bekerja ,secara alamiah remaja menjadi sangat ingin tahu tentang seks.Keingintahuan
mereka biasanya disalurkan melalui perbincangan dengan teman sebaya,mencari
informasi dari sumber-sumber pornografi ,dan lalu mempraktekan dengan diri
sendiri,pacar,teman atau orang lain.
Seringkali
perilaku seksual remaja sekarang sangat mengkhawatirkan ,karena dari gaya
berpacaran mereka yang terkadang sudah tidak mengindahkan norma-norma yang
berlaku.Karena melalui gaya berpacaran yang tidak sehat itu mereka menghalalkan
untuk berhubungan seks di luar nikah.Ada kesan pada remaja ,seks itu
menyenangkan ,puncak rasa kecintaan ,yang serba membahagiakan sehingga tidak
perlu ditakutkan.Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan
perlu dicoba.Terlebih lagi ketika para remaja telah berada pada lingkungan
pergaulan bebas yang membuat mereka menjadi terjerumus dengan seks bebas.
Hasil
penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukan 10-31% remaja
yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.Di kota Denpasar
dari 633 pelajar (SLTA) yang baru duduk di kelas II ,155 orang atau 23,4%
mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka
terdiri atas putra 27% dan putri 18%.Data statistic nasional mengenai penderita
HIV/AIDS di Indonesia menunjukan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya
kekebalan daya tubuh pada usia remaja.Maka tidaklah diherankan lagi sebagian
remaja di bali sudah tidak memiliki rasa malu tentang perilaku seperti itu,hal
ini juga sering adanya dampak negatif dari pengaruh dunia wisata yang kian
berkembang di bali ,terutama terbawanya dunia barat yang masuk di masyarakat
bali semakin menguat,khususnya tentang pergaulan bebas dalam pelampiasan
sexualitas.
Sebagai
sample,Pergaulan bebas dikalangan remaja Pangkalpinang memprihatinkan.Puluhan
anak-anak yang berstatus pelajar SMP hingga SMA menjadi pekerja seks
komersial(PSK).Setiap malam hari di atas jam 9 masih banyak anak usia sekolah
yang berkeliaran di Taman merdeka,warnet dan tempat lainnya.(Walikota
Pangkalpinang ,Zulkarnain Karim,kamis 12/5/2011).
Seksualitas
pada masa remaja inilah yang sedang memuncak .Dimana ketika fungsi reproduksi
mulai bekerja ,organ-organ seks yang telah matang juga menyebabkan remaja
mendekati lawan seks.Ada dorongan-dorongan seks dan kecenderungan memenuhi
dorongan itu,sehingga kadang-kadang dinilai oleh masyarakat tidak sopan yang
lebih cenderung kepada nafsu birahi yang berlebihan.
Pengertian seksualitas
Seks
merupakan tindakan hubungan badan antara laki-laki dan perempuan .Kontak badan
antara yang berlawanan jenis yang bisa menimbulkan gairah seksual.Aktifitas
seksualpada dasarnya adalah bagian dari naluri yang pemenuhannya sangat
dipengaruhi stimulus dari luar tubuh manusia dan alam berfikirnya
1.
Sebab-sebab
timbulnya perilaku seks bebas pada remaja
Berkembangnya
naluri seks akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder ,membuat pengetahuan
remaja mengenai seks menjadi besar.Namun karna kurangnya informasi mengenai
seks dari orang tua dan sekolah yang membuat para remaja mencari informasi seks
dari media masa yang tidak sesuai dengan norma-norma yang dianut seperti dari
media cetak dan elektronika,teman sebaya dan pergaulan sosial.Dunia maya
menyebabkan terjadinya pergaulan bebas.Komunikasi bisa melalui HP,bahkan banyak
handphone mereka yang berisi hal-hal yang tidak senonoh.Salah satu factor lain
yang mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah adalah membaca
buku porno dan menonton blue film.
Menurut dr. H.Boyke Dian
nugraha,SpOG,MARS dalam seminarnya;
Salah
satu perubahan terpenting dengan matangnya alat kelamin sekunder tadi mereka
mulai tertarik kepada lawan jenisnya.Kenikmatan tentang cinta dan seks yang
ditawarkan oleh berbagai informasi ,baik berupa majalah,tayangan
telenovela,film,internet yang mengakibatkan fantasi-fantasi seks mereka
berkembang dengan cepat ,dan bagi mereka yang tidak dibekali dengan nilai moral
dan agama yang kukuh,fantasi-fantasi seks tersebut ingin disalurkan dan dibuktikan
melalui perilaku seks bebas maupun perilaku seks pranikah saat mereka pacaran.
Penyebab
seks bebas dikalangan remaja lainnya adalah factor lingkungan,baik lingkungan
keluarga maupun lingkungan pergaulan.Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah
cukup tidaknya pendidikan agam yang diberikan orang tua,cukup tidaknya kasih
saying dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya,cukup tidaknya
keteladanan yang diterima anak dari orang tuanya.Apabila tidak maka anak akan
mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak
mendidik mereka.
Anak
akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya.anak
akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2.
Dampak
Perilaku seks bebas pada remaja
1) Tingginya
kasus penyakit human Immunodeficiany virus/acquired immnune deficiency
syindrome (HIV/AIDS).
2) Meningkatkan
resiko kanker mulut Rahim,jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17
tahun.
3) Hamil
di luar nikah akibatnya banyak yang melakukan aborsi
4) Terputusnya
sekolah
5) Perkawinan
usia muda
6) Penyalahgunaan
obat
7) Lemahnya
ikatan kedua belah pihak yang menyebabkan kegagalan setelah menikah.
8) Masa
depan hancur
9) Hilangnya
harga diri
10) Perasaan
dihantui dosa
11) Perasaan
takut hamil
12) Penghinaan
terhadap masyarakat atau akan menjadi cemoohan lingkungan
sekitarnya,mempermalukan keluarga
B. Solusi/upaya untuk menanggulangi seks bebas dikalangan
remaja
1) Orang
tua sebagai penanggung jawab utama terhadap perilaku anak ,harus menciptakan
lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarga.
2) Orang
tua sejak usia dini harus menanamkan dasar yang kuat pada diri anak bahwa Tuhan
menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya.
Jika konsep hidup yang
benar telah tertanam maka remaja akan memahami jati dirinya,menyadari akan
tugas dan tanggung jawabnya,mengerti hubungan dirinya dengan
lingkungannya.Kualitas akhlak akan terus terpupuk dengan memahami batas-batas
nilai ,komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam masyarakat.Hal ini sangat
perlu untuk acuan dan filter bagi mental para remaja di dalam pengetahuan
akidah dan akhlaqnya.Remaja akan merasa damai di rumah yang terbangun dari
keterbukaan ,cinta ,kasih,saling memahami diantara sesama keluarga.Pendidikan
dan pengetahuan keagamaan harus dinomor satukan lagi di lingkungan sekolah dan lembaga-lembaga
pendidikan lainnya.
3) Pengawasan
dan bimbingan dari keluarga ,orang tua dan pendidik akan menghindarkan dari
pergaulan bebas.Dalam memberikan pengawasan dan pengarahan terhadap remaja yang
sedang jatuh cinta,orang tua harusnya bersikap seimbang,seimbang antara
pengawasan dan kebebasan.Hal yang paling penting disini adalah adanya
komunikasi dua arah antara orang tua dan anak.orang tua hendaknya menjadi
sahabat anak,dan selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan
sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada
orang tua.
4) Pendidikan
seks harus diberikan sejak dini agar mereka sadar bagaimana
menjaga supaya organ-organ reproduksinya tetap sehat,baik dari orang tua
maupun gurunya.Serta diadakan konseling seksualitas remaja. Konseling
seksualitas remaja adalah proses pemberian bantuan dari penselor kepada seorang
klien atau sekelompok orang yang memiliki masalah seksualitas dan kesehatan
reproduksi sesuai dengan umur dan permasalahan,perkembangan fisik dan mental
pada masa pubertas
BAB III
KESIMPULAN
Remaja
merupakan masa-masa yang paling menyenangkan,masa dimana puncak kebahagiaan,dan
masa dimana seksualitasnya meningka atau memuncak.Perkembangan seksualitas pada
intinya dalah hal yang alami.Dimana ketika fungsi reproduksi mulai bekerja
,secara alamiah remaja menjadi ingin tahu banyak tentang seks.pergaulan bebas
pada usia remaja memang sangatlah rentan karena rasa ingin tahu yang besar
kemudian memacu remaja untuk berperilaku tidak terpuji.
Maka
diperlukan bimbingan dan pengarahan dari orang tua dan juga guru agar tidak
salah gaul.Karna pengawasan dan kontrol,serta pendidikan dari orang tua sangat
penting untuk pembentukan karakter dan perilaku remaja yang akan beranjak
dewasa.Remaja harus membentengi diri mereka dengan unsur agam yang kuat,juga
dibentengi dengan pendampingan orang tua.Dan selektif dalam memilih teman-teman.
Kenyataanya
pengaruh gaya seks bebas yang mereka terima jauh lebih kuat dari pada kontrol
yang mereka terima maupun pembinaan secara keagamaan.
Bagi
guru terutama kepada guru bimbingan dan konseling diharapkan dapat membina para
remaja tersebut menuju ke masa depan yang lebih cerah,dengan mengadakan
konseling seksualitas remaja.
DAFTAR PUSTAKA
·
Yusuf, syamsu.2008.Psikologi
perkembangan anak dan remaja.Bandung: Rosda.
·
Adidharta,
syaifud.2011.seks bebas bagi remaja’akidah dan akhlaq yang di
tinggalkan’.”opini “.tersedia:http://www.google.com.[28 oktober 2011].
·
Ramadhani,
dian.2009.Perilaku seks bebas di kalangan remaja.tersedia:http://www.google.com.[28
oktober 2011].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar