INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Sabtu, 07 April 2012


SUPERVISI PENDIDIKAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi dan supervise Pendidikan yang diampu oleh Bpk.







Disusun:
Affanoer


FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ)
JAWA TENGAN DI WONOSOBO
2011


BAB I
PENDAHULUAN
    Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di Negara kita , sejak zaman penjajahan belanda hingga zaman kemerdekaan sampai sekarang kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan umumnya dan kepala sekolah khususnya mengalami perkembangan dan perubahan ,
      Adanya perubahan dalam tujuan pendidikan mengubah pula scope atau luasnya tanggung jawab yang harus dipikul dan dilaksanakan oleh para pemimpin pendidikan , hal ini mengubah pula bagaimana sifat-sifat kepemimpinan yang harus di jalankan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan .
















BAB II
PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN SUPERVISI
a.       Arti etimologis
Istilah supervisi diambil dari perkataan inggris  “supervision” artinya pengawasan (wojowasito,1972)
Mengartikan supervise pendidikan berarti pengawasan di bidang pendidikan,orang yang melakukan sepervisi disebut supervisor atau pengawas.dalam bidang pendidikan disebut supervisor pendidikan.
b.      Arti morfologis
Istilah supervisi dapt pula dijelaskan menurut bentuk perkataanya, supervisi terdiri dari patah kata “super”+”visi”:super=atas ,lebih ,lihat,tilik,awasi. Seorang supervisor mempunyai posisi di atas atau mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada orang-orang yang disupervisi , supervise mempunyai peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua progam ,supervise tersangkut paut dengan semua penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan factor penentu dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat , dapat diketahui dengan tepat pula apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan
         Dalam Bab 1 pasal 6  dikatakan bahwa supervise adalah aktivitas menentukan kondisi atau syarat-syarat esensial , yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan ‘
     Supervise dalam artian luas mengandung pengertian yaitu segala bantuan dari         pemimpin sekolah ,yang tertuju pada perkembangan kepemimpinan guru-guru,personel sekolah lainya di dalam mencapai tujuan pendidikan yang berupa dorongan,bimbingan,dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru ,seperti bimbingan dalam usaha pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran ,pemilihan alat-alat pengajaran dan metode-metode mengajar yang baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran

B.      FUNGSI-FUNGSI SUPERVISI
1)      Dalam bidang kepemimpinan
a)      Menyusun rencana bersama
b)      Mengikut sertakan anggota –anggota kelompok (guru-guru,pegawai) dalam berbagai kegiatan
c)      Memberikan bantuan bantuan kepada anggota kelompok dalam dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-[ersoalan.
d)      Membangkitkan dan memupuk semangat semangat kelompok atau memupuk moral tinggi kepada anggota kelompok.
e)      Mempertinggi kretif pada anggota kellompok
f)       Menghilangkan rasa malu , dan rendah diri pada anggota kelompok sehingga mereka berani mengemukakan pendapat demi kepentingan bersama
          2). Dalam pembinaan proses kelompok
a)      Mengenalkan masing-masing pribadi anggota kelompok ,baik kelemahan maupun kemampuan masing-masing
b)      Menimbulkan dan memelihara sikap percaya mempercayai antara sesame anggota maupun antara anggota dan pemimpin
c)      Memupuk sikap dan kesediaaan tolong menolong
d)      Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok
e)      Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau perselisihan pendapat antar anggota
f)       Menguasai teknik-teknik memimpin rapatdalampertemuan lainya

       3). Dalam bidang administrasi personel
a)      memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan
b)      menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing
c)      mengusahakn susuna kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya kerja yang maksimal
       4). Dalam bidang Evaluasi
a)      menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus danm rinci
b)      menguasai dan memiliki norma –norma atau ukuran yang digunakan sebagai kriteria penilaian
c)      menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap ,benar dan dapat di olah menurut norma –norma yang ada
d)      menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaiakan .
   jika fungsi-fungsi sipervisi benar-benar dikuasai dan dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh
kelancaran jalanya sekolah atau lembaga dalam pencapaian tujuan pendidikan akan lebih terjamin.
C.     Prinsip Supervisi Pendidikan
Masalah yang dihadapi dalam melaksanakan supervisi dilingkungan pendidikan ialah bagaimana cara mengubah pola pikir yang lebih baik, suatu sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana guru merasa aman dan merasa diterima sebagai subjek yang dapat berkembang, untuk itu supervisi harus dilaksanakan berdasar data,fakta, yang objektif
1.     Prinsip ilmiah ( scientific )
Kegiatan supervise dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dari kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk memperoleh data data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket,observasi, kecakapan pribadi
2.     Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman dan nyaman untuk mengembangkan tugasnya . demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan rasa kebersamaan
3.     Prinsip kerjasama
Mengembangkan usaha bersama menurut istilah supervisi “ sharing of idea , sharing of experience” , memberi support mendorong,menstimulasi guru ,sehingga merasa tumbuh bersama.
4.     Prinsip konstuktif dan kreatif
Setiap guru akan termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitas jika supervisi mampu menciptakan suasan kerja yang menyenangkan ,bukan melalui cara-cara menakutkan.

D.    Karakteristik Supervisi
Supervise yang dikembangkan memiliki karakteristik sbagai berikut:
1.     Adanya supervisor yang memberikan bantuan kepada guru untuk memperoleh keterampilan menganalisa proses pembelajaran secara rasional berdasarkan hasil pengamatan
2.     Mempunyai focus kegiatan seperti:
a.     Perbaikan cara mengajar dan mengubah kepribadian guru
b.     Analisis konmstruktif dan pemberian penguatan pada keberhasilan guru dalam mengajar bukan mencela dan menghukum perilaku mengajar yang baik.
c.      Penunjuk hasil pengamatan bukan penilaian yang tidak didukung oleh fakta nyata.
3.     Terlihat adanya proses yang berkesinambungan atas dasar pengalaman sebelumnya dalam kegiatan merencanakan,melaksanakan, dan menganalisis hasil pembelajaran.
4.     Supervisi dilakukan dengan pola pikir bahwa:
a.     Guru memiliki kebebasan dan tanggung jawwab untuk mengemukakan masalah yang dihadapi , menganalisa cara mengajar, dan melakukan tindakan perbaikan yang telah direncanakan.
b.     Supervisor mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk menganalisa dan mengevaluasi kegiatan supervisinya dengan cara Teyang sama ketika menganalisa dan mengevaluasi cara mengajar guru.
E.     Teknik Dan Istrumen Supervisi Pendidikan
A.    Teknik Supervisi
1.     Teknik kelompok
Teknik kelompok (group technique) dalam supervise pendidikan , ialah cara melaksanakan supervise terhadap sekelompok orang yang disupervisi , dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
(1)  Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
(2) Mengadakan diskusi kelompok ( group discussion)
(3) Mengadakan penataran –penataran ( in-service training)
(4) Seminar
2.     Teknik individual
(1)  Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)
(2)  Mengadakan observasi kelas ( classroom observation)
(3)  Mengadakan wawancara perseorangan ( indidual interview)
B.    Instrumen Supervisi
Pengertian-pengertian supervisi yang berkembang di masyarakat Indonesia akhir-akhir ini sudahtidak patut lagi dianut karena sudah ketinggalan zaman . konsep supervise yang baru adalah  bahwa supervise bukan lagi hanya mengandalkan pengawas dan kepala sekolah yang melakukan pengamat kelas , tetapi oleh staff sekolah yang terkait dengan pembelajaran . jika paham lama memandang pengamat kelas oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai metode pengumpulan data untuk pembinaan ,maka dengan konsep supervise yang baru , pengamat kelas hanya merupakan salah satu saja di antara bahan pembinaan .
          Beberapa metode untuk mengumpulkan data supervisi yang dapat disarankan adalah : kuisioner dan angket, wawncara atau interview, pengamatan atau observasi, dokumentasi, kunjungan rumah, seminar.
       Selain pengawas dan kepala sekolah, guru-guru sejenis yang bersama-sama berada dilingkungan sekolah yang berdekatan tempat , atau yang tergabung dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Dapat saling berkunjung ke kelas guru untuk melakukan pengamatan kelas . kendala yang dimiliki adalah pada umunya orang Indonesia mempunyai sifat pemalu dan merasa risih jika ada orang lain yang berada di kelasnya selagi mereka mengajar , kebiasaan ini akan menjadi penghambat yang sangat besar bagi setiap pengamat kelas, termasuk yang mestinya dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah.






BAB III
KESIMPULAN
      Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif yang bertujuan untuk membangkitkan dan merangsang semangat para guru dan pegawai sekolah misalnya dengan mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan termasuk macam-macam media instruksional yang diperlukan demi kelancaran jalanya proses belajar mengajar yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
1.     Maunah,Binti.2009.supervisi pendidikan,Yogyakarta:Teras.
2.     Purwanto,Ngalim.2008.Administrasi dan supervisi pendidikan,Bandung:PT Remaja rosda karya.
3.     Rohani,Achmad.1991.Administrasi pendidikan sekolah , Jakarta:Bumi Aksara.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar