INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Jumat, 04 Februari 2011

Pengucapan Dan Penulisan Lafazh "Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam"

Affannur

Pembaca kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah ta’ala, shalawat adalah doa yang dipanjatkan oleh seorang muslim kepada Allah untuk Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam ucapan tersebut terkandung ibadah dan pahala yang sangat besar, bahkan Allah memerintahkan bagi orang-orang yang beriman untuk bershalawat kepada beliau, Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 56)
Makna shalawat dari Allah atas hamba-hambanya adalah pujian dari Allah kepada mereka di hadapan para malaikat di sisinya, inilah makna dari shalawat yang benar. Makna shalawat ini bukanlah “tuduhan” sebagian orang-orang kafir dan munafik yang mengatakan bahwasanya “Muhammad sekarang ini belum selamat, karena ia masih butuh di shalawati..??” maka kita katakan kepada mereka, “Engkau sungguh-sungguh tidak memahami makna shalawat..”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh umatnya, diantara hak tersebut adalah kewajiban mencintainya, dan dari kecintaan itu adalah memperbanyak membaca shalawat atasnya pada setiap waktu, dan Allah telah memerintahkan kaum mu’minin untuk melakukan hal itu dan menjanjikan mereka dangan ganjaran yang agung, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan bahwa kehinaanlah bagi orang yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam disebut padanya sedang ia tidak mengucapkan shalawat atasnya.
Shalawat yang dilakukan oleh seorang muslim adalah ibadah yang bermanfaat bagi yang mengucapkannya, ibadah yang memberikan pahala bagi orang yang mengucapkannya, bukan kepada diri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena Allah telah menjamin bahwa beliau adalah orang yang pertama kali memasuki surga, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barang siapa yang bershalawat atasku satu kali, maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Penulisan lafaz shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam teks arab adalah,
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Jika ingin dilafazkan sesuai panjang pendeknya ditulis latin dengan shallallaahu ‘alaihi wa sallam dengan memanjangkan ‘a’ pada lafzhul jajalah ‘Allah’.
Ucapan ini adalah doa yang selayaknya ditulis dengan lengkap, sehingga tidak tepatlah perbuatan sebagian kaum muslimin yang menuliskan shalawat tersebut dengan penyingkatan seperti SAW, صلعم dan lainnya, karena singkatan tersebut bukanlah doa akan tetapi sekedar singkatan.



Tawabi Pada Isim Majrur
1. اَلنَّعْتُ
Contoh:
هَذِهِ القِصَّةُ ذُكِرَتْ فِي حَدِيْثٍ صَحِيْحٍ (Kisah ini disebutkan di dalam hadits yang shohih)
2. اَلْعَطْفُ
Contoh:
كَتَبْتُ بِالدَّفْتَرِ وَالقَلَمِ (Aku menulis dengan menggunakan buku tulis dan pena)

3. اَلتَّوْكِيْدُ
Contoh:
هَذَا الْكِتَابُ لِمُحَمَّدٍ مُحَمَّدٍ (Buku ini betul-betul milik Muhammad)
4. اَلْبَدَلُ
Contoh:
مَرَرْتُ بِالأُسْتَاذِ مُحَمَّدٍ (Aku berpapasan dengan Ustadz Muhammad)
Penutup:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah ta’ala maka dia akan dipahamkan dalam urusan agamanya.”
Maka Bahasa Arab merupakan kunci dalam memahami agama islam, dan merupakan salah satu tanda baiknya seseorang.
Kami mengharap kepada ikhwah sekalian agar mencari referensi-referensi lain untuk menambah perbendaharaan ilmu bahasa arab, bahkan kalau memungkinankan mencari seorang guru yang membimbing langsung dalam pembelajaran bahasa arab ini lebih lanjut.
Kami memohon ampun kepada Allah ta’ala atas kesalahan-kesalahan yang telah kami lakukan dan kami memohon kepada Allah barakah atas ilmu yang telah kita pelajari.


Tips-Tips Cepat Baca Kitab Gundul

Siapa yang ingin mengunduh mutiara, mesti harus menyelam. Untuk bisa membaca kitab gundul/kuning dengan cepat mestilah dengan usaha yang maksimal pula. Memang susah-susah mudah. Mengapa ana katakan susah-susah mudah? Sebab semuanya kembali pada:
  1. Kehendak-Nya yang memudahkan kita untuk cepat paham atau kehendak-Nya yang membuat kita sulit paham.
  2. kemudian metode atau cara kita mempelajarinya.
Para thalibul ilmi yang duduk dibangku pendidikan formal saja banyak yang kesulitan , apalagi yang diluar itu (walau tidak semua bahkan ada yang lebih Allah mudahkan). Memang bahasa Arab itu sangat komplek dan lengkap gramatikalnya apalagi jika kita mempelajarinya loncat-loncat tidak sistematis. Karena kesempurnaannya maka Allah menjadikan bahasa ini sebagai bahasa pengantar Al-Qur’an dan di dalamnya Allah telah memudahkan bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya. Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al-Qamar: 17)
Aslinya, bahasa Arab itu sulit tapi Allah mudahkan, Allah telah mudahkan bagi kita dan Allah mudahkan bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Bandingkan dengan bahasa Inggris, apalagi Jepang dan Mandarin yang lebih sulit dan tidak ada jaminan dari Allah untuk memudahkannya tapi ramai peminatnya.

Tips-tips ini semoga bermanfaat bagi antum yang belajar lewat jalur non formal seperti ana, tapi insya Allah juga bermanfaat bagi antum yang duduk di jalur formal.
1) Selalu luruskan niat.
Ini yang paling penting dan terpenting, sebab jika pondasinya tidak kokoh maka dikawatirkan akan merusak dunia dan agama sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidaklah dua ekor serigala kelaparan di giring kepada satu domba lebih merusak daripada kerakusan seseorang pada agama untuk tujuan kemuliaan dirinya (dimata manusia)” (HR. Tirmidzi).
Maka belajarlah hanya untuk mencari ridha Allah.
2) Cita-cita dan tekad baja.
Kemauan seseorang ada beberapa tingkatan, yaitu:
  • Khathir: yaitu kilasan kemauan, belum ada cita-cita yang kuat
  • Taraddud: yaitu kemauan yang penuh keragu-raguaan antara ya atau tidak
  • Ham: yaitu cita-cita yang kuat tapi indikasinya belum terlihat jelas
  • ‘Azzam: yaitu cita-cita disertai tekad baja yang indikasinya bisa terlihat pada tindakan
Harus memiliki Ham dulu, mantapkan dalam hati dengan doa yang kuat, semoga Allah karuniakan fadhilah ini kepada kita dan mudahkan. Kemudian jadikan ham tersebut menjadi ‘azzam. Beli buku-buku, kursus, kuliah atau ke pesantren merupakan indikasi dari ‘azzamnya.
Jika belajarnya hanya dengan khathir atau taradud saja, ya… tidak akan bisa.
3) Istiqamah
Ketidakistiqamahan biasanya dari beberapa sebab;
  • Dari diri sendiri, karena malas, putus semangat, salah niat dsb
  • Dari metode atau muallimnya. Jika memang dari hal ini maka sebaiknya komunikasikan dengan muallim (pengajar).
4) Baca sebanyak-banyaknya referensi
Semakin banyak buku panduannya insya Allah akan mumdahkan kita untuk memahami materi, sebab adakalanya pembahasan di buku lain lebih mudah dicerna dan saling melengkapi.
5) Pahami dahulu baru hafalkan
6) Banyak-banyak praktek
Praktek ini sangat menentukan sekali sebab kita akan dipaksa untuk mengulang pelajaran-pelajaran yang telah dipelajari walaupun praktek ini memerlukan kesabaran, keuletan dan ketekunan tinggi. Sebab bisa jadi untuk membaca 1 baris saja memerlukan waktu 1 jam apalagi jika kosa katanya harus cari satu persatu dalam kamus.
Praktek ini ada tiga cara:
  • Praktek sendiri tanpa bimbingan
  • Praktek dengan pendampingan orang yang lebih ahli
  • Ikut kajian kitab
7) Kesadaran bukan semangat
Belajar atau bekerja hanya berlandaskan semangat belaka akan luntur tatkala kesemangatan luluh. Jadi belajar dengan kesadaran, kesadaran akan pentingnya serta hukum wajibnya memepelajari bahasa Arab.
8) Ajarkan pada orang lain
Dengan mengajarkan kepada orang lain, ilmu kita akan bertambah justru seringkali kita paham akan suatu bab tatkala hendak mengajarkan pada orang lain.
9) Berdoa sungguh-sungguh
Fa izda ‘azamta fatawakal ‘alallah…
Demikian semoga bermanfaat.



Obat Sakit Gigi bolong/berlubang

Berikut ini tanya jawab gigi berlubang/bolong pada anak apa harus ditambal.
Assalamu'alaikum
,
Putri saya 3 tahun gigi bawahnya kanan dan kiri sudah bolong tetapi tidak mau ditambal. Apakah ada cara atau obat yang bisa menyembuhkan giginya yang bolong tanpa harus ditambal. karena putri saya tidak mau membuka mulutnya jika sudah berada diruang praktek dokter gigi. Terima kasih atas jawaban bapak.
Wassalam.
M A

Jawaban :

Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Gigi berlubang merupakan masalah yang umum dijumpai pada anak balita. Untuk mengatasi gigi berlubang ada dua pilihan, ditambal atau pun dicabut giginya (jika sudah tidak mungkin untuk dipertahankan). Tetapi pada anak gigi berlubang bisanya jarang menyebabkan rasa sakit, sehingga sebaiknya tidak dicabut, untuk memberi pertumbuhan rahang dan ruang gigi tetap yang akan tumbuh. Jika memang terpaksa mencabut gigi, biasanya dokter gigi akan menyesuaikan dengan waktu tumbuhnya gigi tetap.

Tidak ada obat yang dapat mengatasi lubang pada gigi kecuali penambalan gigi. Yang dapat dilakukan adalah mencegah agar gigi tidak berlubang atau meskipun gigi berlubang tetapi tidak menyebabkan sakit dan lubang tidak bertambah besar. Cara tersebut adalah dengan rajin menyikat gigi minimal 2 kali sehari (pagi dan menjelang tidur), bahkan menurut anjuran islam menyikat gigi (bersiwak) dianjurkan 5 kali sehari, yaitu saat akan sholat wajib.

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari gigi berlubang pada anak :
1. Jangan pernah tidurkan bayi dengan botol susu. Kebiasaan menyusu ASI di malam hari harus dihentikan ketika gigi pertama anak mulai erupsi.
2. Latih anak untuk minum menggunakan cangkir ketika anak mendekati usia 1 tahun. Penggunaan botol susu dihentikan ketika anak berusia 12 sampai 14 bulan.
3. Hindari pemberian jus buah melalui botol. Pemberian jus buah harus selalu menggunakan cangkir.
4. Sebaiknya segera berkumur-kumur atau minum air putih dan segera menyikat gigi setelah anak mengkonsumsi permen, coklat atau makanan / minuman manis.
5. Pelaksanaan kebersihan mulut harus dilakukan ketika gigi pertama anak erupsi.
6. Ajak anak untuk melakukan kegiatan menyikat gigi saat akan tidur dan setelah bangun tidur sedini mungkin.
7. Dianjurkan untuk melakukan kunjungan konsultasi kesehatan gigi anak pada usia 6 bulan saat gigi pertama anak erupsi dan tidak lebih dari usia 12 bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk pemberian edukasi bagi orang tua mengenai panduan antisipasi untuk mencegah penyakit gigi. Wallohu’alam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar