INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Selasa, 15 Februari 2011

Kisah hormatnya Imam Ghazali kepada guru Beliau

Dikatakan, man khadam, khudim, orang yang melayani, pasti akan dilayani. Apalagi yang kita layani orang alim, orang shalih, seorang waliyullah.
Ada satu contoh dari Imam Al-Ghazali semasa beliau belajar. Beliau datang kepada seorang syaikh, orang alim.
“Wahai Syaikh, saya akan berkhdimah, tolong bagikan tugas kepada saya,” kata Imam Al-Ghazali.
Syaikh menjawab, “Semua sudah dipegang oleh para murid. Air wudhu saya sudah ada yang nyiapin, sandal saya sudah ada yang nyiapkan, semuanya sudah. Tinggal satu.”
“Apa itu?”
“Batu untuk istinja saya.”
Dulu, kalau orang buang air besar, menggunakan batu untuk membersihkan. Batu itu, setelah digunakan, ditaruh, kan najis. Supaya bisa dipakai lagi, harus dibersihkan, disiram, disucikan, dijemur. Nah, pekerjaan ini yang masih ada.
Maka, pekerjaan itu pun diterima Imam Al-Ghazali.
Hasilnya, dengan khidmah semacam itu, derajat Imam Al-Ghazali naik. Beliau menjadi orang alim, shalih, seorang wali, pengikutnya pun para wali besar. Masya Allah…. Inilah hikmah dari berkhidmah kepada guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar