INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Selasa, 15 Februari 2011


[daarut-tauhiid] Rukun - Rukun Sholat

Affannur
Beberapa hari yang lalu ada rekan lama saya via telephone minta dikirimi
e-mail tentang rukun-rukun dalam sholat. Ini saya kirim secara ringkas
tentang "Rukun-rukun Sholat menurut Al-qur'an dan Sunah Rosul".
Mudah-mudahan ada manfaatnya juga buat rekan2 yang lain .

 

Rukun-Rukun Sholat 

Sholat mempunyai rukun-rukun yang apabila salah satunya ditinggalkan, maka
batal-lah sholat tersebut. Berikut ini penjelasannya secara terperinci
tentang rukun-rukun sholat. 

1.      Berniat 

Yaitu niat di hati untuk melaksanakan sholat tertentu, hal ini berdasarkan
sabda Rosulullah saw, "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung
niatnya." (Muttafaq 'alaih) 

Niat itu dilakukan bersamaan dengan melaksanakan takbiratul ihram dan
mengangkat kedua tangan, namun, tidak mengapa kalau niat itu sedikit lebih
dahulu dari keduanya. 

2.      Membaca Takbiratul Ihram 

Yaitu dengan lafazh (ucapan): "Allaahuakbar" 

Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Kunci sholat itu adalah bersuci,
pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu sholat
adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan sholat adalah salam." (HR Abu
Daud, At-Tirmidzi, dan lainnya: hadits shahih) 

3.      Berdiri (bagi yang sanggup ketika melaksanakan sholat wajib) 

Hal ini berdasarkan firman Allah SWT, "Peliharalah segala sholat(mu) dan
(peliharalah) sholat wustho (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam
sholatmu) dengan khusyu'." (QS Al-Baqarah: 238) 

Sabda Rosulullah saw kepada Imran bin Hushain, "Sholatlah kamu dengan
berdiri; apabila tidak mampu, maka dengan duduk; dan jika tidak mampu juga,
maka sholatlah dengan berbaring ke samping." (HR Al-Bukhari) 

4.      Membaca Surat Al-Fatihah Tiap Rakaat SholatFardu dan Sholat Sunah 

Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Tidak sah sholat seseorang yang
tidak membaca surat Al-Fatihah." (HR Bukhari) 

5.      Ruku' 

Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Hai orang-orang yang
beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah
kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan." (QS Al-Hajj: 77) 

Juga berdasarkan sabda Nabi saw kepada seseorang yang tidak benar sholatnya:

" ... kemudian ruku'lah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam keadaan ruku'."
(HR Bukhari dan Muslim) 

6.      Bangkit dari Ruku' 

Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw terhadap seseorang yang salah dalam
sholatnya: 
" ... kemudian bangkitlah (dari ruku') sampai kamu tegak lurus berdiri." (HR
Bukhari dan Muslim) 

7.      I'tidal (berdiri setelah bangkit dari ruku') 

Hal ini berdasarkan hadits tersebut di atas tadi dan berdasarkan hadits lain
yang berbunyi: 
"Allah tidak akan melihat kepada sholat seseorang yang tidak menegakkan
tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya." (HR Ahmad, dengan isnad
shahih) 

8.      Sujud 

Hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang telah disebutkan di atas tadi.
Juga berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Kemudian sujudlah kamu sampai kamu
tuma'ninah dalam sujud." (HR Bukhari dan Muslim) 

9.      Bangkit dari Sujud 

Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw: 
"Kemudian bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tuma'ninah." (HR Bukhari dan
Muslim) 

10.     Duduk di antara Dua Sujud 

Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw: 
"Allah tidak akan melihat kepada sholat seseorang yang tidak menegakkan
tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya." (HR Ahmad, dengan isnad
shahih) 

11.     Tuma'ninah Ketika Ruku', Sujud, Berdiri, dan Duduk 

Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw kepada seseorang yang salah dalam
melaksanakan sholatnya: 
"Sampai kamu merasakan tuma'ninah." (HR Bukhari dan Muslim) 

Tuma'ninah tersebut beliau tegaskan kepadanya pada saat ruku', sujud, dan
duduk, sedangkan i'tidal pada saat berdiri. Hakikat tuma'ninah itu ialah
bahwa orang yang ruku', sujud, duduk, atau berdiri itu berdiam sejenak,
sekadar waktu yang cukup untuk membaca satu kali setelah semua anggota
tubuhnya berdiam. Adapun selebihnya dari itu adalah sunah hukumnya. 

12.     Membaca Tasyahud Akhir Serta Duduk 

Adapun tasyahhud akhir itu, maka berdasarkan perkataan Ibnu Mas'ud ra yang
bunyinya: 
"Dahulu kami membaca di dalam sholat sebelum diwajibkan membaca tasyahhud
adalah, 'Kesejahteraan atas Allah, kesejahteraan atas malaikat Jibril dan
Mikail.' 

Maka bersabdalah Rosulullah saw, "Janganlah kamu membaca itu, karena
sesungguhnya Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia itu sendiri adalah Maha
Sejahtera, tetapi hendaklah kamu membaca: 

"Segala penghormatan, shalawat dan kalimat yang baik bagi Allah. Semoga
kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah dianugerahkan kepadamu wahai Nabi.
Semoga kesejahteraan dianugerahkan kepada kita dan hamba-hamba yang salih.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak melainkan Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RosulNya." (HR An-Nasai,
Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi, dengan sanad shahih) 

"Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud), hendaklah dia
mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan kalimat-kalimat yang baik
bagi Allah'." (HR Abu Daud, An-Nasai dan yang lainnya, hadits ini shahih dan
diriwayatkan pula dalam dalam "Shahih Bukhari dan Shahih Muslim") 

Adapun duduk untuk tasyahud itu termasuk rukun juga karena tasyahhud akhir
itu termasuk rukun.

13.     Membaca Salam 

Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Pembuka sholat itu adalah
bersuci, pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu
sholat adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan sholat adalah salam."
(HR Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih ) 

14.     Melakukan Rukun-Rukun Sholat Secara Berurutan 

Oleh karena itu, janganlah seseorang membaca surat Al-Fatihah sebelum
takbiratul ihram dan janganlah ia sujud sebelum ruku'. Hal ini berdasarkan
sabda Rosulullah saw, "Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku
sholat." (HR Bukhari) 

Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun sholat sebagaimana yang sudah
ditetapkan oleh Rosulullah saw, seperti mendahulukan yang semestinya
diakhirkan atau sebaliknya, maka batal-lah sholatnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar