Tubuh manusia, terutama wanita, diciptakan oleh Tuhan dengan struktur yang luar biasa, yang dalam kondisi normal dapat melakukan penyembuhan sendiri jika ada zat-zat asing yang membahayakan masuk ke dalam tubuh. Begitu juga vagina, sebagai bagian dari alat kelamin, vagina memiliki cara tersendiri untuk membunuh kuman-kuman dan zat asing lainnya yang berusaha masuk ke dalam tubuh manusia, dengan mengeluarkan lendir. Vagina merupakan gerbang yang menghubungkan dunia luar dengan organ reproduksi bagian dalam. Vagina memiliki tingkat keasaman, yang didesain mengandung bakteria baik yang dapat membantu menghindarkan infeksi. Pengeluaran lendir di vagina merupakan proses pembersihan dan perbaikan diri, sangat mengagumkan bukan? Sama seperti cara kerja air liur yang membantu mulut anda tetap kering dan sehat.
Pada kondisi normal, ciri-ciri lendir yang berada di vagina adalah :- Jernih dan tipis, ciri-ciri ini muncul sekitar masa ovulasi dan foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan seksual
- Putih, atau sedikit kekuningan dan kental (tidak terlalu pekat), lebih cenderung seperti pasta, yang dikeluarkan selama masa subur di siklus bulanan wanita
- Berbau lembut
- Memiliki sedikit bercak coklat sesaat setelah sesuai menstruasi
- Keluarnya tidak terlalu banyak dan baunya tidak terlalu tajam
- Akan sering meninggalkan bekas di celana dalam anda, atau di labia bagian dalam
Keluarnya lendir yang tidak normal ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut :
- Sangat kental, pekat, tidak halus dan memiliki bentuk lendir serta butiran kasar seperti langit-langit susu
- Baunya tajam
- Berwarna abu-abu, hijau, kuning, atau pink
Selain memiliki lendir dengan cirri-ciri seperti itu, ada pula tanda-tanda lainnya seperti gatal, rasanya seperti terbakar, sakit dan tidak nyaman saat anda buang air kecil, melakukan aktivitas seksual atau di keseharian anda. Beberapa infeksi vagina ditularkan secara manual, oral, seks lewat vagina atau anal seks. Penularan tersebut tidak terbatas pada aktivitas seksual oleh pasangan heteroseksual, tapi juga mungkin ditularkan saat anda melakukan solo seks atau lainnya.
Tahukah anda bahwa kadangkala kondisi vagina ‘tidak terlalu segar’ walaupun kita tidak terserang infeksi. Mungkin saat itu kondisi anda sedang lemah atau anda sedang dilanda stress, atau sedang menjalankan diet, serta tingkat hormon yang naik turun, terkena sabun, spermicides atau sperma.
Jangan kuatir, vagina anda secara bertahap akan memperbaiki diri dalam beberapa hari. Apa yang harus anda perhatikan adalah, jika perbedaan warna, bau, dan tekstur lendir di vagina yang muncul tetap seperti itu lebih dari beberapa hari dan membuat anda tidak nyaman, serta memiliki cirri-ciri seperti kondisi vagina yang tidak normal, maka anda harus mengunjungi dokter ginekolog anda untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bagaimana cara menghindari infeksi vagina atau menghentikan siklus infeksi kronis?
- Hindari penyebaran kuman dari anus ke vagina. Saat anda mengelap vagina setelah buang air kecil, usahakan untuk mengelapnya dari depan ke belakang. Jangan lupa pula untuk membasuh tangan sebelum dan sesudah masturbasi.
- Gunakan sabun yang lembut saat mencuci tangan, jika bisa yang tanpa wewangian. Sabun deodorant, sabun mandi yang wangi, spray bagian kewanitaan, tissue toilet yang wangi atau tampon tidak boleh digunakan di vulva untuk menciptakan kesehatan vagina yang maksimal.
- Jangan gunakan douche atau sabun kewanitaan yang banyak diiklankan akhir-akhir ini di televisi. Sebuah riset mengatakan wanita yang menggunakan douche setidaknya sebulan sekali 40% lebih besar resikonya terkena infeksi vagina daripada wanita yang tidak pernah menggunakan douche sama sekali.
Vagina adalah organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri, jadi penggunaan douche disini tidak diperlukan karena hanya akan mengganggu keseimbangan vagina dan siklus pembersihan. Riset juga mengemukakan bahwa penggunaan douche meningkatkan resiko terjangkitnya HIV dan PMS lainnya serta kanker mulut rahim. - Hindari penggunaan celana dan celana dalam yang ketat terutama yang tidak menggunakan bahan katun atau jenis kainnya yang dapat terlalu melembabkan kondisi vagina.
- Cobalah untuk tetap menggunakan bahan-bahan alami seperti menambahkan bawang putih di minuman diet sehat anda seperti jus cranberry, atau mengkonsumsi yogurt alami dan bukan buatan pabrik. Bahan-bahan alami tersebut dapat membuat vagina lebih tahan terhadap infeksi.
- Jangan berusaha atau mengobati diri anda sendiri bahkan mengambil obat orang lain untuk infeksi anda. Bukan hanya karena mungkin itu tidak akan berhasil dan infeksi anda bertambah parah, anda mungkin juga akan mendapatkan infeksi yang sebenarnya tidak pernah anda dapat sebelumnya!
- Gunakan seks aman baik itu untuk seks sendiri, oral, anal, dan vaginal seks
- Gunakan pelumas berbahan dasar air dengan sedikit atau bahkan tanpa glycerin. Hindari spermisida atau kondom yang menggunakan pelumas anti sperma
- Makanlah makanan yang sehat, diet yang seimbang dan hindari makanan kaleng, karbohidrat terlalu banyak dan terlalu banyak soda.
- Jika anda sedang dalam masa pengobatan karena infeksi, pastikan anda mengkonsumsi sebuah obat sampai habis seperti yang telah disarankan dokter, dan untuk sementara ‘berpuasalah’ dari kegiatan seksual sampai anda benar-benar sembuh. Jangan pula menggunakan tampon selama terkena infeksi, jika anda sedang menstruasi, gunakanlah pembalut.
- Jika anda didiagnosa terkena infeksi, tanyakan dokter anda apakah pasangan anda juga membutuhkan perawatan atau pemeriksaan. Infeksi seperti infeksi jamur dapat mengenai pasangan juga jadi anda harus menjalani pemeriksaan, dan melakukan seks dengan aman adalah HARUS.
- Jangan membiarkan infeksi yang anda miliki tidak diobati. Jika anda dicurigai memiliki infeksi segera pergi ke dokter atau ginekologi anda sesegera mungkin. Infeksi yang tidak diobati memungkinkan anda untuk terkena infeksi yang lain yang dapat menular ke wilayah lain di tubuh anda. Dan dapat juga menimbulkan resiko lain seperti Pelvic Inflammatory Disease (PID) yang dapat menyebabkan dampak pada kesehatan reproduksi jangka panjang anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar