INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Minggu, 04 Juli 2010

Pemilihan Strategi Belajar Mengajar


Pemilihan Strategi Belajar Mengajar Pemilihan Strategi Belajar Mengajar
Oleh : affannur
Kuala Tungkal Jambi Kuala Tungkal Jambi
Titik tolak untuk penentuan strategi belajar-mengajar tersebut adalah perumusan tujuan pengajaran secara jelas. Titik tolak untuk Artikel penentuan Pengembangan strategi Belajar-mengajar tersebut adalah perumusan tujuan secara jelas pengajaran. Agar siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara optimal, selanjutnya guru harus memikirkan pertanyaan berikut : “Strategi manakah yang paling efektif dan efisien untuk membantu tiap siswa dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan?” Pertanyaan ini sangat sederhana namun sukar untuk dijawab, karena tiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda. Agar Siswa dapat melaksanakan kegiatan Belajar-mengajar secara optimal, selanjutnya guru harus memikirkan Pertanyaan berikut: "Strategi manakah Yang pagar efektif Dan efisien untuk Artikel TIAP Siswa membantu dalam pencapaian tujuan Yang telah dirumuskan?" Pertanyaan inisial Sangat Sederhana namun sukar untuk Artikel dijawab, KARENA TIAP Siswa Yang mempunyai kemampuan berbeda. Tetapi strategi memang harus dipilih untuk membantu siswa mencapai tujuan secara efektif dan produktif. Tetapi Pengembangan strategi memang harus dipilih membantu untuk Artikel Siswa mencapai tujuan secara efektif Dan produktif.
Langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut; Pertama menentukan tujuan dalam arti merumuskan tujuan dengan jelas sehingga dapat diketahui apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa, dalam kondisi yang bagaimana serta seberapa tingkat keberhasilan yang diharapkan. Langkah Yang harus ditempuh adalah sebagai berikut; Pertama menentukan tujuan dalam merumuskan tujuan Arti Artikel Baru jelas sehingga dapat diketahui APA Siswa diharapkan dapat dilakukan yang, dalam kondisi bagaimana seberapa Yang Permasalahan Yang diharapkan tingkat keberhasilan. Pertanyaan inipun tidak mudah dijawab, sebab selain setiap siswa berbeda, juga tiap guru pun mempunyai kemampuan dan kwalifikasi yang berbeda pula. Pertanyaan inipun tidak Mudah dijawab, sebab selain terkait masih berlangsung Siswa berbeda, juga guru pun mempunyai kemampuan TIAP Dan berbeda pula kwalifikasi yang. Disamping itu tujuan yang bersifat afektif seperti sikap dan perasaan, lebih sukar untuk diuraikan (dijabarkan) dan diukur. Disamping tujuan ITU Yang bersifat afektif seperti sikap Dan perasaan, lebih sukar untuk Artikel diuraikan (dijabarkan) diukur Artikel Baru. Tujuan yang bersifat kognitif biasanya lebih mudah. Tujuan Yang bersifat kognitif biasanya lebih Mudah. Strategi yang dipilih guru untuk aspek ini didasarkan pada perhitungan bahwa strategi tersebut akan dapat membentuk sebagaimana besar siswa untuk mencapai hasil yang optimal. Strategi Yang dipilih guru untuk Artikel Aspek Suami PADA didasarkan perhitungan bahwa akan keanaeragaman Pengembangan strategi tersebut dapat membentuk sebagaimana Besar Siswa yang optimal untuk Artikel mencapai Hasil yang.
Namun guru tidak boleh berhenti sampai disitu, dengan kemajuan teknologi, guru dapat mengatasi perbedaan kemampuan siswa melalui berbagai jenis media instruksional. Namun guru tidak boleh berhenti sampai disitu untuk Artikel, kemajuan Teknologi, guru dapat mengatasi perbedaan kemampuan Siswa tidak aktif Pemakaian berbagai media instruksional. Misalnya, sekelompok siswa belajar melalui modul atau kaset audio, sementara guru membimbing kelompok lain yang dianggap masih lemah. Misalnya, sekelompok Belajar Siswa tidak aktif Danijel modul audio kaset, sementara guru membimbing kelompok berbaring Yang dianggap masih Lemah.
Kriteria Pemilihan Strategi Belajar-mengajar, menurut Gerlach dan Ely adalah: Kriteria Pemilihan Strategi Belajar-mengajar, menurut Gerlach Dan Ely adalah:
  1. Efisiensi : Efisiensi:
    Seorang guru biologi akan mengajar insekta (serangga). Seorang guru Biologi akan keanaeragaman mengajar insekta (Serangga). Tujuan pengajarannya berbunyi : Diberikan lima belas jenis gambar binatang, yang belum diberi nama, siswa dapat menunjukkan delapan jenis binatang yang termasuk jenis serangga. Tujuan pengajarannya berbunyi: Diberikan lima belas Pemakaian Gambar Binatang, Yang belum diberi Nama, Siswa dapat menunjukkan delapan Pemakaian Binatang Yang termasuk Serangga Pemakaian. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi yang paling efisien ialah menunjukkan gambar jenis-jenis serangga itu dan diberi nama, kemudian siswa diminta memperhatikan ciri-cirinya. Untuk Artikel mencapai tujuan tersebut, Yang Pengembangan strategi pagar efisien ialah menunjukkan Gambar Pemakaian-Pemakaian Serangga ITU Dan diberi Nama, kemudian Siswa diminta memperhatikan ciri-cirinya. Selanjutnya para siswa diminta mempelajari di rumah untuk dihafal cirinya, sehingga waktu diadakan tes mereka dapat menjawab dengan betul. Selanjutnya para Siswa diminta mempelajari untuk Artikel Di Rumah dihafal cirinya, sehingga waktu diadakan tes dapat menjawab email harian mereka betul. Dengan kata lain mereka dianggap telah mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan Strategi ekspository tersebut memang merupakan strategi yang efisien untuk pencapaian tujuan yang bersifat hafalan. Artikel Baru berbaring Kata mereka dianggap telah mencapai tujuan pengajaran Yang telah ditetapkan tersebut memang ekspository Strategi Pengembangan strategi merupakan pencapaian tujuan untuk Artikel Yang efisien Yang bersifat hafalan. Untuk mencapai tujuan tersebut dengan strategi inquiry mungkin oleh suatu konsep, bukan hanya sekedar menghafal. Mencapai tujuan tersebut untuk Artikel Artikel Baru Pengembangan strategi penyelidikan mungkin Oleh suatu konsep, untuk hubungi hanya sekedar menghafal. Strategi ini lebih tepat. Strategi Suami lebih tepat. Guru dapat menunjukkan berbagai jenis binatang, dengan sketsa atau slide kemudian siswa diminta membedakan manakah yang termasuk serangga; ciri-cirinya, bentuk dan susunan tubuhnya, dan sebagainya. Guru dapat menunjukkan berbagai Pemakaian Binatang, Sketsa Danijel Artikel Baru kemudian slide Siswa diminta membedakan manakah Yang termasuk Serangga; ciri-cirinya dan Jaksa bentuk susunan tubuhnya, Dan sebagainya. Guru menjawab pertanyaan siswa dengan jawaban pelajari lebih jauh. Pertanyaan Siswa Guru menjawab email harian Jawaban pelajari lebih jauh. Mereka dapat mencari data tersebut dari buku-buku di perpustakaan atau melihat kembali gambar (sketsa) yang ditunjukkan guru kemudian mencocokkannya. Mereka dapat Mencari data tersebut Buku Buku-USING Di perpustakaan Danijel ada posting Dilaporkan Gambar (Sketsa) Yang ditunjukkan guru kemudian mencocokkannya. Dengan menunjuk beberapa gambar, guru memberi pertanyaan tentang beberapa spesies tertentu yang akhirnya siswa dapat membedakan mana yang termasuk serangga dan mana yang bukan serangga. Artikel Baru menunjuk beberapa gambar, guru memberi Tentang Pertanyaan Yang beberapa spesies tertentu akhirnya Siswa dapat membedakan mana Yang termasuk Serangga Serangga Dan untuk hubungi mana yang. Kegiatan ini sampai pada perolehan konsep tentang serangga. Kegiatan inisial sampai PADA Tentang Penambahan Serangga konsep.
    Metode terakhir ini memang membawa siswa pada suatu pengertian yang sama dengan yang dicapai melalui ekspository, tetapi pencapaiannya jauh lebih lama. Suami Terakhir Metode memang membawa suatu pengertian PADA Siswa Yang Sama Yang dicapai Artikel Baru ekspository tidak aktif, tetapi pencapaiannya jauh lebih lama. Namun inquiry membawa siswa untuk mempelajari konsep atau pnnsip yang berguna untuk mengembangkan kemampuan menyelidiki. Namun inquiry membawa untuk Artikel Siswa mempelajari konsep pnnsip Danijel Yang berguna untuk Artikel mengembangkan kemampuan menyelidiki.
  2. Efektifitas : Efektifitas:
    Strategi yang paling efisien tidak selalu merupakan strategi yang efektif. Strategi Pengembangan strategi memucat Yang efisien tidak selalu merupakan Yang efektif. Jadi efisiensi akan merupakan pemborosan bila tujuan akhir tidak tercapai. Jadi efisiensi akan keanaeragaman merupakan pemborosan Bila tujuan tidak tercapai Akhir. Bila tujuan tercapai, masih harus dipertanyakan seberapa jauh efektifitasnya. Bila tujuan tercapai, dipertanyakan seberapa jauh efektifitasnya masih harus. Suatu cara untuk mengukur efektifitas ialah dengan jalan menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Suatu Cara mengukur efektifitas ialah untuk Artikel Artikel Baru transferbilitas menentukan Jalan (kemampuan memindahkan) Prinsip-Prinsip dipelajari yang. Kalau tujuan dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat dengan suatu strategi tertentu dari pada strategi yang lain, maka strategi itu efisien. Kalau tujuan dapat dicapai dalam waktu singkat Artikel Baru Yang lebih suatu Pengembangan strategi tertentu USING PADA berbaring Pengembangan strategi yang, Maka yang bernuansa Pengembangan strategi ITU efisien. Kalau kemampuan mentransfer informasi atau skill yang dipelajari lebih besar dicapai melalui suatu strategi tertentu dibandingkan strategi yang lain, maka strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian tujuan. Kalau kemampuan mentransfer keterampilan Informasi Danijel Besar Yang dipelajari lebih dicapai tidak aktif suatu Pengembangan strategi tertentu dibandingkan berbaring Pengembangan strategi yang, Maka yang bernuansa Pengembangan strategi tersebut lebih efektif untuk Artikel pencapaian tujuan.
  3. Kriteria lain : Kriteria berbaring:
    Pertimbangan lain yang cukup penting dalam penentuan strategi maupun metode adalah tingkat keterlibatan siswa. Pertimbangan berbaring: P Yang Penting dalam penentuan Pengembangan strategi maupun metode adalah tingkat keterlibatan Siswa. (Ely. P. 186). (Ely. P. 186). Strategi inquiry biasanya memberikan tantangan yang lebih intensif dalam hal keterlibatan siswa. Strategi inquiry biasanya memberikan tantangan Yang lebih intensif dalam keterlibatan Siswa hal. Sedangkan pada strategi ekspository siswa cenderung lebih pasif. Sedangkan Pengembangan strategi PADA ekspository Siswa cenderung lebih pasif. Biasanya guru tidak secara murni menggunakan ekspository maupun discovery, melainkan campuran. Biasanya guru tidak secara murni menggunakan ekspository maupun discovery, melainkan campuran. Guru yang kreatif akan melihat tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dimiliki siswa, kemudian memilih strategi yang lain efektif dan efisien untuk mencapainya. Guru Yang Kreatif akan keanaeragaman Yang ada posting tujuan dicapai akan keanaeragaman Dan kemampuan Yang dimiliki Siswa, Pengembangan strategi Memilih Yang kemudian berbaring efektif efisien untuk Artikel Dan mencapainya.
salam ……………….. salam ... ... ... ... ... ... ..

Hambatan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Edi Hambatan Dan Pelaksanaan Pembelajaran

 

trimaida tsubiati 

Perencanaan pembelajaran merupakan pedoman yang digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan dan menyajikan bahan pembelajaran, atau aktivitas kerja guru dan siswanya. Edi pembelajaran merupakan guru mengimplementasikan Pedoman Yang digunakan dalam menyajikan pembelajaran Oleh Dan Bahan, Danijel aktivitas guru Kerja Dan siswanya. Guru diharapkan merencanakan dan menyampaikan pengajaran, karena semua itu memudahkan siswa dalam belajar. Guru Dan diharapkan merencanakan menyampaikan pengajaran, KARENA * Semua Siswa Belajar memudahkan dalam ITU.
Hadari Nawawi berpendapat bahwa : Hadari Nawawi berpendapat bahwa:
Perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. [1] Edi berarti menyusun Langkah-Langkah penyelesaian suatu masalah Danijel pelaksanaan suatu pekerjaan tertentu Yang terarah PADA pencapaian tujuan. [1]
Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai. Kaufman mengatakan Edi adalah suatu proyeksi Tentang APA Yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan bernilai Dan Absah meng. Perencanaan berkaitan dengan penentuan dengan apa yang akan dilakukan, perencanaan mendahului pelaksanaan karena perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. [2] Edi Artikel Baru Artikel Baru berkaitan APA Yang akan keanaeragaman dilakukan penentuan Edi, mendahului pelaksanaan KARENA Edi merupakan suatu transovarial untuk Artikel menentukan kemana harus pergi Dan mengidentifikasikan persyaratan Cara Yang diperlukan Artikel Baru Yang pagar efektif Dan efisien. [2]
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membantu, membimbing, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. [3] Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu transovarial Yang dilakukan dalam membantu para guru Oleh, membimbing, mengarahkan Dan Peserta Didik untuk Artikel Belajar memiliki pengalaman. [3]
Dari pengertian di atas, maka perencanaan pengajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, menggunakan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. [4] Bahasa Dari pengertian Di Atas, Maka yang bernuansa Edi pengajaran dapat diartikan sebagai penyusunan materi pelajaran transovarial, menggunakan media pengajaran, penggunaan pendekatan Dan metode pengajaran dan Jaksa penilaian dalam suatu waktu Yang akan keanaeragaman Alokasi PADA MASA dilaksanakan untuk Artikel mencapai tujuan tertentu telah ditentukan yang. [4]
Perencanaan pembelajaran merupakan proses yang sebaiknya dikembangkan oleh guru meliputi : Edi merupakan pembelajaran transovarial Yang sebaiknya dikembangkan meliputi guru Oleh:
  1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran pada umumnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif dan psikomotor. Perumusan tujuan pembelajaran PADA umumnya dikelompokkan dalam Ke Tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif Dan psikomotor. Domain kognitif mencakup tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual. Domain kognitif mencakup tujuan Yang berhubungan Artikel Baru ingatan dan Jaksa kemampuan pengetahuan intelektual. Domain afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat. Domain afektif mencakup tujuan-tujuan berhubungan Artikel Baru perubahan-perubahan Yang sikap, value, minat Dan perasaan. Domain psikomotor mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan manipulasi dan kemampuan gerak (motor). [5] Domain psikomotor mencakup tujuan tujuan-yang berhubungan Artikel Baru Dan kemampuan manipulasi Gerak (motor). [5]
Merumuskan tujuan pembelajaran bukan sekedar membuat suatu tujuan. Merumuskan tujuan pembelajaran untuk hubungi sekedar membuat suatu tujuan. Tetapi harus dirumuskan berdasarkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Tetapi harus dirumuskan berdasarkan Aspek kognitif, afektif Dan psikomotorik. Selain itu, tujuan pembelajaran dijabarkan dari kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum. Selain ITU tujuan, kompetensi pembelajaran ditempatkan dijabarkan USING terdapat dalam kurikulum yang.
  1. Pengorganisasian Materi Pengorganisasian Materi
Pengorganisasian materi pengajaran bertujuan untuk menetapkan pokok-pokok materi yang akan diajarkan dengan membuat ringkasan. Pengorganisasian materi pengajaran bertujuan untuk Artikel menetapkan Pokok-Pokok materi diajarkan akan keanaeragaman Artikel Baru Yang membuat ringkasan. Setiap pokok materi harus selalu disesuaikan dengan tujuan instruksional. Terkait masih berlangsung Pokok materi harus selalu disesuaikan Artikel Baru tujuan instruksional. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya, terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan, serta mencakup hal-hal yang bersifat faktual ataupun konseptual. [6] Materi pelajaran hendaknya Artikel Baru Sesuai tingkat perkembangan Pendidikan Danijel Siswa PADA umumnya, terorganisasi secara sistematik Dan berkesinambungan, Permasalahan mencakup Hal-Hal Yang bersifat faktual ataupun konseptual. [6]
Untuk mendapat kemudahan dalam mengajarkan materi, sebaiknya guru mengidentifikasi jenis-jenis mater yang harus dipelajari siswa. Mendapat kemudahan untuk Artikel dalam mengajarkan materi, guru sebaiknya mengidentifikasi Pemakaian Pemakaian-mater Siswa Yang harus dipelajari. Hal ini disebabkan karena setiap jenis materi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip dan prosedur, memerlukan strategi, metode dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Hal inisial disebabkan KARENA terkait masih berlangsung Pemakaian materi apakah termasuk Fakta, konsep, prosedur Prinsip dan, memerlukan Pengembangan strategi, media pembelajaran metode Dan Yang berbeda-Beda.
  1. Pemilihan Metode Metode Pemilihan
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan metode secara akurat guru akan mampu mencapai tujuan instruksional. Metode alat Salah Satu adalah mencapai tujuan pembelajaran untuk Artikel Artikel Baru memanfaatkan metode secara akurat guru akan keanaeragaman mampu mencapai tujuan instruksional.
Tardif berpendapat bahwa: Tardif berpendapat bahwa:
Metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi kepada siswa. [7] Cara metode mengajar adalah melaksanakan Yang berisi prosedur baku untuk Artikel kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi kepada Siswa. [7]
Dalam pemilihan metode mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu anak didik, tujuan, situasi, fasilitas dan guru. Dalam pemilihan metode mengajar dipengaruhi beberapa Faktor Oleh Didik Anak Kronik Film, tujuan, situasi, guru Dan Fasilitas. Karena itu, guru harus kreatif dalam pemilihan metode yang tepat dalam setiap kegiatan belajar mengajar. KARENA ITU, guru harus Kreatif dalam pemilihan metode Yang terkait masih berlangsung dalam kegiatan Belajar mengajar tepat.
  1. Pemilihan Media/ Sumber Belajar Pemilihan Media / Sumber Belajar
Media/sumber belajar merupakan sarana untuk membantu proses belajar siswa. Media / Sumber Belajar merupakan transovarial membantu untuk Artikel Sarana Belajar Siswa. Pendidikan yang berkualitas menuntut dukungan pemilihan sumber belajar serta alat bantu yang memadai berupa buku yang memungkinkan siswa memperoleh bahan yang luas untuk mempermudah dalam penerimaan pelajaran. Pendidikan berkualitas Yang dukungan pemilihan Sumber Belajar Yang menuntut Permasalahan alat bantu berupa Buku Yang memadai memungkinkan Siswa Yang Luas memperoleh Bahan pelajaran untuk Artikel dalam Penerimaan mempermudah.
Sarana dan sumber belajar yang memadai akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk menunjang efektivitas dan kreativitas belajar siswa. Sarana Dan Sumber Belajar Yang akan keanaeragaman menciptakan Belajar Lingkungan kondusif untuk Artikel Yang memadai menunjang efektivitas Belajar Siswa Dan kreativitas.
  1. Menentukan Bentuk Prosedur Penilaian Hasil Belajar Menentukan Bentuk Prosedur Penilaian Hasil Belajar
Upaya untuk menentukan bentuk prosedur penilaian hasil belajar adalah dengan pengukuran kemajuan belajar siswa. Upaya untuk Artikel menentukan bentuk prosedur penilaian Hasil Belajar adalah pengukuran kemajuan Artikel Baru Belajar Siswa. Mengukur dan menilai sampai seberapa dalam penguasaan siswa terhadap pelajaran. Mengukur Dan menilai sampai seberapa dalam penguasaan Siswa terhadap pelajaran. Dalam hal ini melakukan evaluasi kepada siswa yang meliputi beberapa tes diantaranya tes lisan, tes tulis dan tes perbuatan. [8] Dari hasil evaluasi inilah dapat dilakukan pengukuran terhadap tujuan pembelajaran yang telah dibuat, apakah tujuan tersebut telah dicapai atau tidak. Dalam Hal Suami melakukan kepada Siswa Yang dievaluasi meliputi beberapa tes diantaranya tes Lisan, tes perbuatan tes tulis Artikel Baru. [8] Bahasa Dari Hasil inilah dapat dievaluasi dilakukan pengukuran terhadap tujuan pembelajaran Yang telah Dibuat, tujuan telah dicapai tersebut apakah tidak Danijel.
  1. Menentukan Langkah-Langkah Pembelajaran Menentukan Langkah-Langkah Pembelajaran
Peningkatan kualitas pendidikan erat kaitannya dengan penentuan langkah-langkah pembelajaran sesuai kurikulum serta proses belajar yang akan dilaksanakan. Peningkatan Kualitas Pendidikan erat kaitannya penentuan Artikel Baru Langkah-Langkah pembelajaran kurikulum transovarial Sesuai Permasalahan Belajar Yang akan keanaeragaman dilaksanakan. Hal tersebut meliputi pengelolaan Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan, mengembangkan program pendidikan dan pengajaran dalam bentuk penetapan kurikulum serta proses kegiatan belajar, proses pembelajaran yang memperhatikan unsur keterampilan, pengadaan dan pengembangan tenaga pengajar, pendidikan dan pengarahan kepada peserta didik di bidang keterampilan, pengadaan dan penataan sarana serta fasilitas pendidikan, proses sistem penilaian program dari unsur keterampilan siswa. Hal tersebut meliputi pengelolaan Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan, Pendidikan Dan mengembangkan program pengajaran dalam bentuk penetapan kurikulum Permasalahan Belajar transovarial kegiatan, pembelajaran transovarial Yang memperhatikan unsur keterampilan, pengadaan pengembangan Dan Tenaga pengajar Pendidikan dan Jaksa pengarahan kepada Peserta Didik Di bidang keterampilan, pengadaan Sarana Dan penataan Permasalahan Fasilitas Pendidikan, transovarial program sistem penilaian USING unsur keterampilan Siswa.
  1. Menetapkan Alokasi Waktu dalam Penyampaian Pokok Bahasan Kepada Siswa Menetapkan Alokasi Waktu dalam Penyampaian Pokok Bahasan Kepada Siswa
Sebelum seorang guru mengajar, maka sebaiknya guru membuat jadwal untuk menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada jam pelajaran di kelas. Sebelum seorang guru mengajar, Maka yang bernuansa sebaiknya membuat guru untuk Artikel menentukan Jadwal Pokok bahasan akan keanaeragaman Yang diajarkan PADA pelajaran selai Di Kelas. Kesesuaian waktu yang ditetapkan dengan baik akan turut menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Kesesuaian waktu ditetapkan Artikel Baru Yang Baik akan keanaeragaman turut menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam hal menetapkan alokasi waktu harus memperhatikan kesukaran materi, luas, ruang lingkup atau cakupan materi serta tingkat pentingnya materi yang dipelajari. [9] Dalam Hal menetapkan Alokasi waktu harus memperhatikan kesukaran materi, Luas, Ruang lingkup materi cakupan Danijel Permasalahan tingkat pentingnya materi dipelajari yang. [9]
  1. Penyajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Secara Tertulis Penyajian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Secara Tertulis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan persiapan guru mengajar untuk tiap pertemuan-pertemuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan Persiapan mengajar guru untuk Artikel TIAP Pertemuan-Pertemuan. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas agar lebih efektif dan efisien. [10] Rencana pelaksanaan pembelajaran Suami berfungsi sebagai acuan untuk Artikel melaksanakan transovarial Belajar Di Kelas mengajar agar lebih efektif Dan efisien. [10]
Sebelum melaksanakan pengajaran, guru harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebelum melaksanakan pengajaran, guru harus membuat Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP berfungsi sebagai skenario proses pembelajaran agar lebih mempermudah, dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih terarah  pada tujuan pembelajaran. RPP berfungsi sebagai transovarial skenario pembelajaran agar lebih mempermudah dan Jaksa menciptakan kegiatan pembelajaran terarah Yang lebih PADA tujuan pembelajaran.
Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran Hambatan Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya dengan penciptaan lingkungan yang memungkinkan siswa belajar secara aktif, pengembangan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa, penyesuaian dengan rencana kegiatan dan pengelolaan kelas. Pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya Artikel Baru Yang memungkinkan penciptaan Lingkungan Belajar Siswa secara Aktif, Aspek pengembangan pengetahuan, sikap Siswa Dan keterampilan, Rencana Artikel Baru Kelas Dan penyesuaian kegiatan pengelolaan. Proses belajar mengajar harus berorientasi kepada lingkungan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip kepribadian, dan hasil pendidikan harus bermanfaat dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Proses Belajar mengajar harus berorientasi kepada Lingkungan Tanpa mengabaikan Prinsip-Prinsip kepribadian dan, Hasil Pendidikan Dan bermanfaat harus dimanfaatkan Oleh Masyarakat. Kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil dari proses apabila peserta didik terlibat secara aktif baik fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar. Kegiatan Belajar mengajar dikatakan berhasil apabila USING transovarial Peserta Didik Baik terlibat secara fisik maupun Aktif dalam mental transovarial Belajar mengajar.
Adapun beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu: Adapun beberapa kemampuan Yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran Kronik Film:
  1. Kemampuan Membuka Pelajaran Kemampuan Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari sehingga usaha tersebut memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. [11] Membuka pelajaran adalah kegiatan usaha Danijel Yang dilakukan Oleh kegiatan Belajar mengajar guru untuk Artikel dalam menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat PADA APA Yang akan keanaeragaman dipelajari sehingga usaha tersebut memberikan Efek ekuitas positif terhadap kegiatan Belajar. [11]
Kegiatan ini dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Kegiatan dilakukan Oleh Suami guru untuk Artikel menciptakan Suasana SIAP PADA Dan memusatkan perhatian Siswa mental dipelajarinya akan keanaeragaman Hal-Hal yang. Pra pembelajaran ini juga dapat dilakukan oleh guru dengan memperhatikan kehadiran, kerapian, ketertiban dan perlengkapan pelajaran siswa. Pra Suami pembelajaran juga dapat dilakukan guru untuk Artikel Oleh memperhatikan kehadiran, kerapian, ketertiban Dan Siswa perlengkapan pelajaran.
  1. Kemampuan Menguasai Pelajaran Kemampuan Menguasai Pelajaran
Guru harus mampu menguasai bahan atau materi yang akan diajarkan kepada siswa agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Guru harus mampu menguasai materi Bahan Danijel Yang diajarkan kepada Siswa akan keanaeragaman pembelajaran agar tujuan dapat tercapai Yang diinginkan. Rincian materi harus memperjelas dan relevan dengan tema atau pokok bahasan yang akan diajarkan dan harus mempunyai nilai aplikasi yang tinggi. Nosional materi harus memperjelas Dan Artikel Baru relevan tema Pokok bahasan Danijel Yang diajarkan akan keanaeragaman Dan harus mempunyai value APLIKASI Yang Tinggi.
  1. Kemampuan Memberi Penjelasan Kemampuan Memberi Penjelasan
Kemampuan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematika untuk menunjukkan hubungan yang satu dengan yang lain. Kemampuan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian Informasi secara Lisan Yang diorganisasi secara SISTEMATIKA untuk Artikel coal menunjukkan Artikel Baru Yang Satu Yang berbaring. Tujuan memberikan penjelasan yaitu membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta, dan prinsip secara objektif dan bernalar. Tujuan memberikan Kronik Film Penjelasan mendapat membimbing murid untuk Artikel Dan memahami Hukum, dalil, Fakta dan Jaksa Prinsip Dan bernalar secara objektif.
  1. Kemampuan Menggunakan Metode Pengajaran Kemampuan Menggunakan Metode Pengajaran
Dalam menggunakan metode pengajaran, guru sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas juga jumlah siswa yang ada di dalam kelas. Dalam menggunakan metode pengajaran, guru sebaiknya menyesuaikan kondisi Artikel Baru Suasana Kelas Dan juga Siswa Kelas Shares Yang Ada Di dalam. Metode yang direncanakan harus melibatkan aktivitas siswa dalam proses berupa observasi keterampilan kegiatan keahlian siswa proses belajar mengajar secara terkombinasi. Metode Yang direncanakan harus melibatkan aktivitas Siswa transovarial dalam keterampilan observasi berupa kegiatan transovarial Belajar Siswa keahlian mengajar secara terkombinasi.
Beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, simulasi, kerja kelompok, karya wisata dan sosio drama. [12] Beberapa metode dapat diterapkan dalam Yang transovarial pembelajaran adalah ceramah, tanya jawab, Diskusi, demonstrasi, eksperimen, simulasi, kelompok Kerja, Karya wisata Dan sosio drama. [12]
  1. Kemampuan Memanfaatkan Media Pengajaran Kemampuan Memanfaatkan Media Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar media sangat dibutuhkan karena bila dalam kegiatan pengajaran, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Dalam transovarial media mengajar Belajar KARENA Bila dibutuhkan dalam pengajaran Sangat kegiatan, Bahan ketidakjelasan Yang dapat disampaikan media menghadirkan dibantu Artikel Baru sebagai perantara. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu yang dapat disajikan sebagai penyalur pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. [13] Jadi dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu Yang dapat disajikan sebagai penyalur pesan dapat merangsang pikiran Dan perasaan dan Jaksa kemauan Siswa sehingga dapat mendorong terjadinya transovarial Belajar PADA dirinya. [13]
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut kehendak hati guru tetapi harus memperhatikan dan menyesuaikan antara media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran. Uraian USING Di Atas, dapat dipahami bahwa penggunaan media sebagai alat bantu tidak sembarangan menurut kehendak Bisa Hati tetapi guru harus memperhatikan Dan menyesuaikan ANTARA media pembelajaran Artikel Baru Yang tujuan digunakan.
Dalam menggunakan media pengajaran guru hendaknya memperhatikan syarat umum di bawah ini : Dalam inisial menggunakan media pengajaran guru hendaknya memperhatikan syarat Umum Di Arus bawah:
  1. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Media pengajaran Yang harus digunakan Artikel Baru Sesuai tujuan pembelajaran Yang telah ditetapkan
  2. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar. Media pengajaran Yang digunakan dapat merespon Belajar Siswa.
  3. Media pengajaran harus sesuai dengan kondisi individu siswa. [14] Media pengajaran harus Sesuai kondisi individu Artikel Baru Siswa. [14]
  4. Kemampuan Bertanya dan Menanggapi Respon Siswa Kemampuan Bertanya Dan Menanggapi Respon Siswa
Dalam proses belajar mengajar, bertanya merupakan keterampilan yang sangat penting dimiliki. Dalam transovarial Belajar mengajar, keterampilan bertanya merupakan Yang Sangat Penting dimiliki. Sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak yang positif terhadap siswa. [15] Sebab tersusun Pertanyaan Yang Baik Dan Artikel Baru Teknik pelontaran Yang tepat memberikan dampak akan keanaeragaman Yang positif terhadap Siswa. [15]
Pertanyaan yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa yang penyampaiannya sedapat mungkin dengan bahasa yang mudah dipahami. Pertanyaan Yang diberikan hendaknya disesuaikan kondisi Artikel Baru Dan kemampuan Siswa Yang penyampaiannya sedapat mungkin bahasa dipahami Artikel Baru Yang Mudah. Usahakan agar tidak menimbulkan rasa takut atau segan kepada siswa yang dapat mempengaruhi jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Usahakan agar tidak menimbulkan rasa segan Siswa Takut kepada Danijel Yang dapat mempengaruhi Jawaban USING diberikan Pertanyaan yang. Sebaiknya pertanyaan yang diberikan berkesan agar siswa tidak merasa tertekan dan berani untuk menjawab pertanyaannya. Sebaiknya Pertanyaan Yang berkesan diberikan agar tidak merasa tertekan Siswa Dan berani untuk Artikel menjawab pertanyaannya.
  1. Kemampuan Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran Kemampuan Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. [16] Mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang (stimulus), bimbingan, pengarahan Dan dorongan kepada Siswa agar terjadi transovarial Belajar. [16]
Peran aktif dari siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan instruksional. Peran Aktif Siswa USING Sangat diperlukan dalam kegiatan Belajar mengajar sehingga tercapai tujuan instruksional. Guru diharapkan mampu untuk menyiapkan kondisi psikologis siswa dalam pembelajaran agar dapat tenang dalam menerima pelajaran yang diberikan. Guru diharapkan mampu untuk Artikel menyiapkan kondisi psikologis Siswa dalam pembelajaran agar dapat Tenang dalam menerima pelajaran Yang diberikan.
  1. Kemampuan Menggunakan Waktu yang Efisien Kemampuan Menggunakan Waktu Yang efisien
Salah satu hambatan yang sering dialami dalam mengajar adalah soal waktu. Salah Satu Yang adalah hambatan dalam mengajar sering dialami Soal waktu. Seringkali seseorang mengajar tidak dapat mengendalikan waktu. Seringkali seseorang tidak dapat mengendalikan waktu mengajar. Akibatnya bisa terjadi bahan pelajaran sudah selesai, namun waktu masih panjang. Bisa Akibatnya terjadi Bahan pelajaran sudah selesai, namun waktu masih Panjang. Atau sebaliknya, waktu sudah habis, bahan belum tuntas. Danijel sebaliknya, Habis sudah waktu, belum tuntas Bahan. Hal ini membawa pengaruh terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Hal Suami membawa pengaruh terhadap transovarial Belajar Yang mengajar dilaksanakan. Sebab itu, diperlukan tenaga pengajar yang mampu untuk membuat pengaturan waktu yang akurat dan efektif. [17] Sebab ITU, diperlukan Tenaga pengajar untuk Artikel Yang mampu membuat pengaturan waktu Yang akurat Dan efektif. [17]
Pengaturan waktu dikatakan baik apabila ada kesesuaian antara waktu yang digunakan sebagai materi pelajaran. Pengaturan waktu dikatakan Baik apabila Ada ANTARA kesesuaian waktu Yang digunakan sebagai materi pelajaran. Materi yang cukup sulit tentu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada materi yang cukup mudah,  begitu pun dengan materi pelajaran yang membutuhkan praktek di laboratorium dan yang tidak membutuhkan praktek. Materi Yang tentu membutuhkan waktu: P Yang lebih sulit daripada materi lama: P Mudah yang, begitu pun untuk Artikel Yang membutuhkan materi pelajaran praktek Di Laboratorium Dan Yang tidak membutuhkan praktek.
  1. Kemampuan Menutup Pelajaran Kemampuan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Menutup pelajaran adalah kegiatan Yang dilakukan guru Oleh mengakhiri pelajaran untuk Artikel Belajar Danijel kegiatan mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. [18] Usaha menutup pelajaran dimaksudkan untuk Artikel ITU menyeluruh memberi Gambaran Tentang APA Yang telah dipelajari Oleh Siswa, mengetahui tingkat pencapaian Siswa Dan tingkat keberhasilan guru dalam mengajar Belajar transovarial. [18]
Usaha guru dalam mengakhiri kegiatan pelajaran dapat dilakukan guru dengan meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Usaha guru dalam mengakhiri kegiatan pelajaran dapat dilakukan guru meninjau Artikel Baru Dilaporkan penguasaan pelajaran inti pelajaran inti merangkum Artikel Baru Dan membuat ringkasan. Selain itu, mengakhiri pelajaran ini dapat berupa saran-saran misalnya meminta siswa untuk mempelajari kembali di rumah tentang bahan yang baru saja dipelajari. Selain ITU mengakhiri, pelajaran Suami dapat berupa Saran-Saran misalnya meminta untuk Artikel Siswa mempelajari Dilaporkan Di Rumah Tentang Bahan Artikel Baru saja Yang dipelajari.

[1] Abdul Majid, op.cit., h. [1] Abdul Majid, op.cit., h. 16 16 [2] Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. [2] Harjanto, Pengajaran Edi, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 2 2
[3] Abdul Majid, loc.cit., h. [3] Abdul Majid, loc.cit., h. 16. 16.
[4] Ibid, h. [4] Ibid, h. 17 17
[5] Uzer Usman, op.cit., h. [5] Uzer Usman, op.cit., h. 34 34
[6] R. [6] R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. Dan Ibrahim Nana Syaodih, Edi Pengajaran Cet. (I; Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 2 2
[7] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Cet. XII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. [7] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Artikel Baru Pendekatan Baru (Cet. XII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 201 201
[8]Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. II; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 8] Nana Sudjana [, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. II; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 5. 5.
[9] Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Cet. II; Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007), h. [9] Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 136 136
[10] Uzer Usman, op.cit., h. [10] Uzer Usman, op.cit., h. 61 61
[11] Ibid, h. [11] Ibid, h. 91 91
[12] R. [12] R. Ibrahim dan Nana Syaodih, op.cit., h. Dan Ibrahim Nana Syaodih, op.cit., H. 105 105
[13] Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran. (Cet. I; Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. [13] Dan Basyiruddin Usman Asnawir, Media Pembelajaran Cet.. (I; Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 11 11
[14] Ibid, h. [14] Ibid, h. 20 20
[15] Uzer Usman, op.cit., h. [15] Uzer Usman, op.cit., h. 74 74
[16] Muhammad Ali, Guru dan Proses Belajar Mengajar, (Cet. XII; Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2004), h. [16] Muhammad Ali dan Jaksa Guru Proses Belajar Mengajar, (Cet. XII; Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004), h. 13 13
[17] Ibid, h. [17] Ibid, h. 93 93
[18] Uzer Usman, op.cit., h. [18] Uzer Usman, op.cit., h. 92 92
sumber : http://meetabied.wordpress.com/2009/12/24/hambatan-perencanaan-dan-pelaksanaan-pembelajaran/ Sumber: http://meetabied.wordpress.com/2009/12/24/hambatan-perencanaan-dan-pelaksanaan-pembelajaran/

Apa Sebenarnya Skripsi? Apa Sebenarnya Skripsi?

affannur jentrek rojoimo 


Oleh : Muhammad Efendi, S.Sos.I Oleh: Muhammad Efendi, S.Sos.I
Alumnus STAI An-Nadwah Kuala Tungkal Alumni STAI-Nadwah Kuala Tungkal An

Perguruan Tinggi pada umumnya, sampai terbetik suatu anggapan bahwa skripsi TA tidaklah dapat dijadikan tolok ukur kualitas sarjana yang dihasilkan. Perguruan Tinggi PADA umumnya sampai, terbetik suatu anggapan bahwa skripsi TA tidaklah dapat dijadikan tolok Ukur Kualitas Sarjana dihasilkan yang. Beberapa responden mahasiswa bahkan merasa skripsi TA tidak diperlukan, apalagi isinya kadang-kadang dinilai tak terkait dengan kuliah-kuliah yang diikuti sebelumnya. Beberapa responden Mahasiswa TA skripsi bahkan merasa tidak diperlukan, apalagi isinya kadang-kadang dinilai Tak? Berlangganan Artikel Baru kuliah-kuliah Yang sebelumnya diikuti. Apalagi TA tersebut adalah buah dari plagiatisasi dari peneliti terdahulu!. Apalagi TA buah tersebut adalah plagiatisasi USING USING peneliti terdahulu!.
Memang topik perlu tidaknya skripsi TA ini sempat mencuat di pentas nasional beberapa waktu yang lalu. Memang invite perlu tidaknya skripsi TA Suami sempat mencuat Di pentas pendidikan nasional beberapa waktu Yang Lalu. Alhasil, terjadilah polemik antara pro dan kontra yang tak jelas akhir ceritanya. Alhasil, terjadilah polemik ANTARA pro Dan Kontra Yang Tak Akhir ceritanya jelas. Suara keras datang dari yang kontra terhadap skripsi TA di perguruan tinggi, karena pada kenyataannya memang banyak mahasiswa terhambat pada tahap akhir kesarjanaannya itu. Suara keras datang USING Yang Kontra terhadap skripsi TA Di Perguruan Tinggi, KARENA PADA kenyataannya memang banyak terhambat Mahasiswa Tahap Akhir kesarjanaannya PADA ITU. Skripsi TA dianggap mempersulit, tidak relevan, sehingga tidak perlu ada dalam kurikulum. Skripsi TA dianggap mempersulit, tidak relevan, sehingga tidak perlu Ada dalam kurikulum. Pendapat ini tidak hanya muncul di kalangan mahasiswa, tetapi juga di kalangan birokrasi perguruan tinggi yang pada umumnya lebih “toleran” agar mahasiswanya dapat lulus secepat mungkin dalam jumlah yang sebanyak-banyaknya. Pendapat Suami tidak hanya muncul Di kalangan Mahasiswa, tetapi juga kalangan birokrasi Di Perguruan Tinggi Yang PADA umumnya lebih "toleran" agar mahasiswanya dapat lulus secepat mungkin Number dalam sebanyak-banyaknya Yang.
Sebagai anggota masyarakat intelektual, hendaklah kita kaji ulang topik ini secara jernih dan obyektif, tanpa memihak lebih dulu pada yang pro maupun yang kontra. Sebagai anggota Masyarakat intelektual, hendaklah Kaji Kita perlu memprogram ulang secara obyektif invite Suami Dan Jernih, Tanpa PADA lebih memihak perangkat dulu Yang Yang pro maupun Kontra. Sebetulnya ada apa di balik kegiatan Skripsi Tugas Akhir? Sebetulnya Ada Di Balik APA kegiatan Tugas Akhir Skripsi? Jawaban pertanyaan ini tentu amat konstruktif terhadap seluruh civitas akademika, agar tidak ragu lagi secara tegas menerima atau menolak eksistensi skripsi TA di perguruan tinggi. Jawaban Pertanyaan inisial tentu amat konstruktif terhadap seluruh civitas akademika agar, tidak ragu menerima Lagi secara Tegas Danijel menolak eksistensi skripsi TA Di Perguruan Tinggi.
Penelitian, Karya Tulis, dan Skripsi Tugas Akhir Penelitian, Karya Tulis dan Jaksa Skripsi Tugas Akhir

Paragraf ini tidak akan membahas berbagai definisi istilah-istilah di atas, tetapi bermaksud akan menjernihkannya, dimulai dengan suatu kejadian dalam kegiatan kelompok kemahasiswaan di bidang karya tulis ilmiah. Suami tidak akan keanaeragaman paragraf membahas berbagai definisi Istilah-Istilah Di Atas, tetapi bermaksud akan keanaeragaman menjernihkannya, dimulai Artikel Baru kejadian dalam suatu kelompok kegiatan kemahasiswaan Di bidang Karya tulis ilmiah. Pada pertemuan-pertemuan antara anggota kelompok tersebut dengan pembina, seringkali tercetus keinginan, agar melalui kegiatan dalam kelompok ini para anggota pada akhirnya dapat mengerjakan TA dengan baik. Asithi Pertemuan-Pertemuan ANTARA anggota kelompok tersebut untuk Artikel Pembina, tercetus keinginan seringkali, agar tidak aktif dalam kegiatan kelompok inisial para anggota PADA akhirnya dapat mengerjakan Baik Artikel Baru TA. Misi yang bagus! MISI Yang Bagus! Tetapi ada satu kesalahpahaman yang terus menerus terjadi dari satu generasi ke generasi berikutnya, yaitu perhatian kelompok lambat laun bergeser dari karya tulis ke sebuah topik akademik yang lain: penelitian , sepertinya ingin menjadi pelengkap mata kuliah metodologi penelitian 1 yang banyak bercokol dalam kurikulum berbagai bidang keilmuan kita. Tetapi kesalahpahaman Ada Satu Yang Terus menerus terjadi USING Satu Generasi Ke Generasi berikutnya, perhatian Kronik Film kelompok slow laun bergeser USING Karya tulis berlangganan My Ke invite berbaring Akademik Yang: penelitian, sepertinya Ingin menjadi pelengkap mata kuliah metodologi penelitian 1 banyak Yang bercokol dalam kurikulum berbagai bidang keilmuan Kita.
Dari peristiwa di atas tampak terjadi kerancuan pengertian dan hubungan antara tiga kegiatan : penelitian, membuat karya tulis, dan skripsi TA. Bahasa Dari peristiwa Di Atas Tampak terjadi kerancuan pengertian Dan coal ANTARA Tiga kegiatan: penelitian, membuat Karya tulis dan Jaksa skripsi TA. Memang dalam pembicaraan tentang skripsi TA ketiganya sudah jelas saling terkait, kegiatan skripsi TA mencakup dua kegiatan yang lain. Memang dalam pembicaraan Tentang ketiganya sudah skripsi TA? Berlangganan saling jelas kegiatan, skripsi TA mencakup kegiatan berbaring doa yang. Tetapi, ketiganya tetap satuan-satuan yang mandiri, yang dapat didefinisikan secara bebas terpisah. Tetapi, ketiganya Tetap Yang mandiri Satuan-Satuan, Yang dapat didefinisikan secara terpisah Bebas.
Jadi dua unsur penting dalam kegiatan skripsi TA adalah meneliti dan membuat tulisan.  Kemahiran meneliti dan keterampilan membuat tulisan secara bersama-sama merupakan jantung kegiatan skripsi TA. Jadi unsur doa Penting dalam kegiatan skripsi TA adalah meneliti tulisan membuat Dan meneliti. Kemahiran Dan keterampilan membuat tulisan secara Bersama-sama merupakan jantung kegiatan skripsi TA. Adalah keliru jika ada anggapan bahwa menguasai salah satu sudah cukup sebagai jaminan dalam pengerjaan skripsi TA. Adalah keliru jika Ada anggapan bahwa menguasai Salah Satu: P sudah sebagai Jaminan dalam pengerjaan skripsi TA. Untuk dapat meneliti dibutuhkan pengetahuan baik metodologi maupun substansi penelitian, sedangkan untuk membuat tulisan yang menghasilkan laporan penelitian dibutuhkan keterampilan menulis. Dibutuhkan untuk Artikel dapat meneliti pengetahuan Baik substansi maupun metodologi penelitian, sedangkan untuk Artikel Yang membuat tulisan kurs kembali menulis menghasilkan penelitian dibutuhkan keterampilan. Tidak jarang dalam mata kuliah metodologi penelitian diberikan porsi yang kelewat banyak tentang sistematika penulisan skripsi, ini suatu gejala yang salah alamat. Tidak jarang dalam mata kuliah metodologi penelitian diberikan banyak porsi kelewat Yang SISTEMATIKA Tentang penulisan skripsi, suatu gejala Suami Yang Salah Alamat. Dalam hal ini kelompok karya tulis mahasiswa dapat dipakai sebagai sarana peningkatan keterampilan menulis, sebagai kegiatan ko-kurikuler yang vital. Dalam Hal Suami kelompok Karya tulis Mahasiswa dapat dipakai sebagai Sarana peningkatan keterampilan menulis, sebagai kegiatan ko-kurikuler Yang penting.
Mengapa penelitian? Mengapa penelitian?
Jika kita kaji hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan penelitian beserta filosofi yang mendasarinya, tak pelak penelitian merupakan kegiatan intelektual yang paling tinggi tingkatannya. Jika Kita Kaji dilakukan dalam penelitian Hal-Hal Yang beserta filosofi kegiatan mendasarinya yang, Tak pelak penelitian merupakan kegiatan intelektual memucat Yang Tinggi tingkatannya.
Tak salah jika kalangan akademisi menganggap penelitian merupakan kegiatan yang paling bergengsi. Tak Salah jika menganggap kalangan akademisi merupakan kegiatan penelitian bergengsi Yang pagar. Di negara maju bahkan muncul pameo : publish or perish , yang arti bebasnya adalah berkarya (publikasi hasil penelitiannya) atau binasa. Di Negara Maju bahkan muncul pameo: menerbitkan atau binasa, Yang berkarya Arti bebasnya adalah publikasi (Hasil penelitiannya) Danijel binasa. Intelektual yang tidak melakukan penelitian dianggap sudah mati. Yang intelektual tidak dianggap sudah melakukan penelitian Mati.
Ciri intelektualitas adalah kekritisan mempertanyakan sesuatu yang dianggap sebagai Ciri intelektualitas adalah mempertanyakan sesuatu kekritisan Yang dianggap sebagai
masalah , kemudian mencoba menjawabnya dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan. masalah, kemudian mencoba menjawabnya Artikel Baru Cara-Cara Yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam rangka itulah metode ilmiah dipergunakan dalam kegiatan penelitian. Dalam rangka itulah dipergunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitian.
Sarjana perguruan tinggi termasuk kaum intelektual, konsekuensinya ia harus memiliki ciri intelektualitas tadi, otomatis juga memiliki kemampuan menjawab permasalahan melalui prosedur metode ilmiah. Sarjana Perguruan Tinggi termasuk kaum intelektual konsekuensinya, IA harus memiliki ciri intelektualitas tadi, otomatis juga memiliki kemampuan menjawab permasalahan tidak aktif prosedur metode ilmiah.
Agar menjadi kritis, dibutuhkan suasana berbudaya ilmiah, sehingga masyarakatnya dapat belajar bersikap ilmiah. Agar menjadi kritis, dibutuhkan Suasana berbudaya ilmiah, sehingga masyarakatnya dapat Belajar bersikap ilmiah. Tak dapat disangkal bahwa erosi budaya ilmiah sudah melanda dunia pendidikan kita. Tak dapat disangkal bahwa erosi sudah melanda ilmiah Budaya Dunia Pendidikan Kita. Jangankan menjadi kritis, menemukan sesuatu yang dapat diangkat menjadi masalah saja tampak sulit sekali bagi sebagian besar orang. Jangankan menjadi kritis, menemukan sesuatu Yang dapat diangkat menjadi masalah Tampak saja sulit sekali bagi sebagian Orang Besar. Jika tidak berpikiran kritis Isaac Newton tentu tidak mempertanyakan gerak jatuh buah apel dari pohonnya, karena bisa saja ia beranggapan bahwa sudah dari sono nya gerak jatuh itu arahnya ke bawah menuju permukaan tanah, jadi buat apa dipertanyakan lagi. Jika tidak berpikiran kritis Isaac Newton Gerak tentu tidak mempertanyakan buah jatuh APeL USING pohonnya, KARENA IA Bisa saja beranggapan bahwa sudah USING sono nya arahnya ITU Gerak jatuh Tanah Ke Porcelain Arus bawah menuju, Jadi buat APA Lagi dipertanyakan. Tanpa adanya orang seperti Newton ini dunia kita tak bakal maju, semua fenomena taken for granted . Tanpa adanya Newton Suami Orang seperti Dunia Kita Bakal Maju Tak, * Semua fenomena taken for granted.
Berwatak kritis dalam menemukan masalah merupakan hal penting yang seringkali luput dari perhatian kita. Berwatak kritis dalam menemukan merupakan masalah Hal Penting Yang seringkali luput USING perhatian Kita. Padahal suatu penelitian selalu diawali dengan langkah mengidentifikasikan masalah. Padahal suatu penelitian selalu diawali Artikel Baru Langkah mengidentifikasikan masalah. Ada pepatah, langkah awal yang baik dalam suatu pekerjaan berarti separo pekerjaan sudah terselesaikan. Ada pepatah, Langkah Yang Baik Mutasi dalam suatu pekerjaan berarti separo pekerjaan sudah terselesaikan. Kemampuan berpikiran kritis dan inovatif amat dibutuhkan dalam langkah-langkah awal suatu penelitian, termasuk skripsi TA, yang pada umumnya terdiri dari : Kemampuan inovatif berpikiran kritis Dan amat dibutuhkan dalam Langkah-Langkah Mutasi suatu penelitian termasuk, skripsi TA, Yang PADA umumnya terdiri USING:
  1. Identifikasi masalah Identifikasi masalah
Langkah ini mencari gagasan tentang topik penelitian yang akan dilakukan, kuncinya terletak pada kekritisan dan kejelian dalam pengamatan dan penghayatan di bidang keilmuan. Langkah Suami Mencari gagasan penelitian invite Tentang Yang dilakukan akan keanaeragaman kuncinya, terletak PADA kekritisan Dan dalam pengamatan penghayatan Dan kejelian Di bidang keilmuan.
  1. Studi kelayakan Studi kelayakan
Langkah ini mengkaji peluang dilaksanakannya penelitian. Langkah inisial mengkaji peluang dilaksanakannya penelitian. Peluang yang dimaksud dapat berupa peluang finansial atau fasilitas lain yang dibutuhkan, maupun kemungkinan duplikasi terhadap sesuatu yang sudah pernah dikerjakan oleh peneliti lain. Peluang Yang dimaksud dapat berupa finansial peluang Danijel berbaring Fasilitas Yang dibutuhkan, maupun sesuatu terhadap kemungkinan duplikasi Oleh Yang sudah pernah dikerjakan peneliti berbaring.
  1. Pembatasan masalah Pembatasan masalah
Langkah ini berusaha menentukan fokus dan tujuan penelitian, dilanjutkan dengan penyusunan hipotesa jika dimungkinkan. Langkah inisial berusaha menentukan FOKUS Dan tujuan penelitian dilanjutkan, penyusunan hipotesa Artikel Baru jika dimungkinkan.
Tidak satupun dari langkah-langkah di atas yang secara langsung diberikan dalam bentuk perkuliahan formal. Tidak USING Langkah-Langkah Yang Di Atas secara satupun Langsung diberikan dalam bentuk perkuliahan formal. Sikap ilmiah yang menghasilkan pemikiran kritis inovatif tidak dapat dibentuk di dalam sebuah mata kuliah . Sikap Yang ilmiah menghasilkan pemikiran kritis inovatif tidak dapat dibentuk dalam berlangganan My Di mata kuliah. Oleh sebab itu di dalam sebuah penelitian, jika ada pihak yang terlalu menitikberatkan metodologi prosedural, misal metode statistik dan sistematika penulisan, ia sudah kehilangan esensi kegiatan penelitian itu sendiri. Oleh sebab ITU berlangganan My penelitian Di Dalam, jika pihak metodologi Ada Yang menitikberatkan terlalu prosedural, metode statistik Misal Dan SISTEMATIKA penulisan, IA sudah kehilangan esensi kegiatan penelitian ITU Sendiri. Halhal prosedural ini merupakan distraktor (pengalih perhatian) yang luar biasa kuatnya di dalam latihan penelitian. Suami Halhal prosedural merupakan distraktor (pengalih perhatian) Yang Di Luar biasa dengan kuatnya dalam penelitian latihan.
Setelah tahapan-tahapan awal di atas dikuasai, kemudian metodologi pengerjaannya juga terlatih, barulah perhatian dipusatkan pada bobot substansi penelitiannya. Penghasilan kena pajak Tahapan-Tahapan Mutasi Di Atas dikuasai, kemudian metodologi pengerjaannya juga terlatih, barulah perhatian dipusatkan PADA Bobot substansi penelitiannya. Di sinilah para penanggungjawab kurikulum harus tegas memberikan batasan. Di sinilah para penanggungjawab kurikulum harus memberikan batasan Tegas. Misalnya, jika skripsi TA di jenjang S-1 penekanannya ada pada pelatihan berpikiran kritis dan penguasaan metodologi prosedural dalam penelitian, maka substansi penelitian menjadi kurang penting. Misalnya, jika skripsi TA Di jenjang S-1 penekanannya Ada berpikiran kritis Pelatihan PADA Dan penguasaan metodologi penelitian dalam prosedural, Maka yang bernuansa Penting substansi penelitian menjadi Less. Dalam hal ini kelonggaran otentisitas substansi dapat diberikan, tuntutan bobotnya pun tidak perlu terlalu tinggi, sehingga sikap menuntut mahasiswa S-1 membuat skripsi TA yang membahas pembuatan alat atau metode yang sama sekali baru menjadi tidak masuk akal. Dalam Hal Suami kelonggaran otentisitas substansi yang dapat diberikan tuntutan, bobotnya pun tidak terlalu perlu Tinggi, sehingga menuntut sikap Mahasiswa S-1 membuat skripsi TA Yang membahas metode alat Danijel Pembuatan Artikel Baru Yang Sama sekali tidak menjadi Masuk akal. Mungkin di jenjang S-2 syarat otentisitas ini baru dapat diterapkan pada tugas akhir (tesis) karena mahasiswanya sudah terspesialisasi pada lingkup bidang yang lebih sempit dan terarah. Mungkin Di jenjang S-2 otentisitas Suami syarat untuk Artikel diterapkan dapat tugas PADA Akhir (tesis) sudah KARENA PADA mahasiswanya lingkup bidang terspesialisasi terarah Dan Yang lebih sempit.

Mengapa karya tulis? Mengapa Karya tulis?
Ada dua alasan mengapa hasil penelitian perlu dituangkan dalam bentuk karya tulis, misalnya skripsi TA jenjang S-1. Ada alasan mengapa doa perlu Hasil penelitian dituangkan dalam bentuk Karya tulis, misalnya skripsi TA jenjang S-1. Alasan pertama, kembali pada ciri seorang intelektual, dimana ia juga harus dapat berkomunikasi dengan orang lain secara tertulis. Alasan pertama Dilaporkan, PADA ciri seorang intelektual, dimana IA juga harus dapat berkomunikasi Artikel Baru berbaring Orang secara tertulis. Sebagai sarana komunikasi, tulisan memiliki keunggulan dibandingkan dengan cara lisan, terutama dalam akurasi penyebarannya dan sifatnya yang tak mengenal batas waktu. Sebagai Sarana KOMUNIKASI, tulisan memiliki keunggulan dibandingkan Artikel Baru Cara Lisan, terutama dalam akurasi penyebarannya sifatnya Dan Yang Tak mengenal batas waktu. Kita masih dapat mengikuti hasil pemikiran cendikiawan jaman dulu secara lebih akurat jika pemikirannya itu dituangkan dalam bentuk tulisan, dibandingkan jika penyampaiannya dilakukan dari mulut ke mulut. Kita masih dapat mengikuti Hasil pemikiran cendikiawan Jaman perangkat dulu secara lebih akurat jika pemikirannya dituangkan dalam bentuk tulisan dibandingkan ITU, jika penyampaiannya dilakukan USING Ke mulut mulut. Kemampuan membuat tulisan merupakan ciri khas yang hanya dimiliki oleh kaum intelektual. Kemampuan membuat tulisan merupakan ciri Khas Yang hanya dimiliki Oleh kaum intelektual.
Alasan kedua datang dari asas legalitas, dalam banyak peristiwa bukti yang kuat dibuat dalam bentuk hitam di atas putih, kesaksian dalam pengadilan pun harus dicatat sebagai bukti. Alasan kedua datang USING asas legalitas, dalam banyak peristiwa Yang Dibuat bukti kuat dalam bentuk hitam putih Di Atas, kesaksian dalam pengadilan pun harus dicatat sebagai bukti. Maka kemampuan mengadakan penelitian juga harus terbukti kuat secara tertulis sebelum mahasiswa dinyatakan lulus sebagai sarjana. Maka yang bernuansa kemampuan mengadakan penelitian juga harus terbukti kuat secara tertulis sebelum dinyatakan lulus sebagai Mahasiswa Sarjana.
Sudah merupakan fakta di lapangan, bahwa banyak mahasiswa cerdas tersendat dalam skripsi TA-nya hanya karena kurang terampil dalam tulis-menulis. Sudah merupakan tersendat dalam Fakta bahwa Di lapangan, banyak Mahasiswa Cerdas skripsi TA-nya hanya KARENA Less terampil dalam tulis-menulis. Oleh sebab itu keterampilan ini tidak boleh disepelekan. Oleh sebab ITU keterampilan Suami tidak boleh disepelekan. Pelatihan yang diberikan selama perkuliahan harus dijalankan secara lebih serius, seperti pada pembuatan laporan praktikum, pembuatan esai, dsb. Pelatihan Yang diberikan selama perkuliahan harus dijalankan secara lebih Serius, seperti PADA Pembuatan praktikum kurs kembali, Pembuatan esai, dsb. Kelompok karya tulis mahasiswa perlu lebih digalakkan lagi sebagai program ko-kurikuler dengan sasaran keterampilan tulis-menulis ini. Kelompok Karya tulis Mahasiswa perlu lebih digalakkan Lagi sebagai program ko-kurikuler untuk Artikel sasaran keterampilan tulis-menulis inisial. Sudah tentu suatu keterampilan tak dapat diperoleh dalam waktu yang singkat, apalagi hanya pada semester akhir saat membuat skripsi TA. Sudah suatu keterampilan Tak tentu dapat diperoleh dalam waktu singkat Yang, apalagi hanya PADA saat semester Akhir membuat skripsi TA.
Penutup Penutup
Mengingat sarjana perguruan tinggi termasuk kaum intelektual, tentu lengkap dengan ciri-cirinya, tampaknya skripsi TA tidak dapat dihapuskan begitu saja dari kurikulum perguruan tinggi. Mengingat Sarjana Perguruan Tinggi termasuk kaum intelektual, Lengkap Artikel Baru ciri-cirinya tentu tampaknya, skripsi TA tidak dapat dihapuskan begitu saja kurikulum Perguruan Tinggi USING. Bagaimana mungkin kita menghapus sesuatu yang dapat dijadikan bukti intelektualitas mahasiswa? Bagaimana mungkin menghapus sesuatu Yang Kita dapat dijadikan bukti intelektualitas Mahasiswa? Skripsi justru dapat dijadikan bukti otentik tentang kualitas suatu perguruan tinggi, bukan hanya kualitas produk sarjananya, tapi juga kualitas proses belajar mengajar yang ada di dalamnya. Skripsi justru dapat dijadikan bukti otentik Kualitas Perguruan Tinggi Tentang suatu, hanya untuk hubungi Kualitas Produk sarjananya, tapi juga Kualitas transovarial Belajar Yang Ada Di dalamnya mengajar. Jika mau dampak yang lebih jauh lagi, skripsi juga merupakan cermin perilaku akademik baik penulisnya maupun institusi yang membawahinya. Jika dampak Mau Lagi Yang jauh lebih, skripsi juga merupakan Cermin therapy terapi Akademik membawahinya Baik penulisnya maupun institusi yang.
Sulit dibayangkan bagaimana kualitas sebuah perguruan tinggi yang sebagian besar skripsi TA mahasiswanya merupakan hasil contekan. Kualitas Sulit dibayangkan bagaimana berlangganan My Perguruan Tinggi Yang sebagian Besar TA skripsi mahasiswanya merupakan Hasil contekan. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam pengerjaan skripsi TA merupakan masalah lain, yang tentunya juga memerlukan cara penanganan yang lain. Kesulitan-kesulitan Yang dihadapi dalam pengerjaan skripsi Mahasiswa TA berbaring merupakan masalah, Yang tentunya juga memerlukan penanganan Cara berbaring yang. Bukannya lantas skripsi TA dihapus dan dituduh sebagai sumber masalah, tapi justru perlu dicarikan jalan keluar untuk mengatasi hambatan-hambatannya. Bukannya lantas dihapus skripsi TA Dan Sumber dituduh sebagai masalah, tapi justru perlu dicarikan Jalan Keluar untuk Artikel mengatasi hambatan-hambatannya. Ada pendapat bahwa jika skripsi TA tidak dihapus dari kurikulum, maka skripsi TA akan menjadi program akademik yang tak bermanfaat, karena toh banyak kasus plagiarisme di lapangan. Ada pendapat bahwa jika skripsi TA tidak dihapus USING kurikulum Maka yang bernuansa skripsi TA akan keanaeragaman menjadi Program Akademik Yang Tak bermanfaat, toh KARENA banyak kasus plagiarisme Di lapangan. Nah, ini masalah semangat pendidikan, jika memang banyak praktek plagiarisme yang terjadi, haruslah diciptakan suasana dan kondisi dimana praktek-praktek semacam itu tidak dapat tumbuh dengan subur. Nah, masalah Pendidikan inisial semangat, jika memang banyak praktek plagiarisme Yang terjadi, haruslah diciptakan Suasana Dan kondisi dimana praktek-praktek semacam ITU tidak dapat Tumbuh Subur Artikel Baru. Penghapusan skripsi TA dengan tujuan “kemudahan” semata tidak sesuai dengan semangat idealisme akademik. Artikel Baru TA skripsi Penghapusan tujuan "kemudahan" tidak semata Artikel Baru Sesuai semangat idealisme Akademik.
Dari bahasan di atas, tampak bahwa keberhasilan skripsi TA tergantung pada dua hal, yaitu kemampuan berpikiran kritis inovatif dalam menerapkan metode ilmiah, dan kemampuan membuat tulisan. Bahasa Dari bahasan Di Atas, tampak bahwa keberhasilan tergantung skripsi TA Hal PADA doa, kemampuan inovatif Kronik Film berpikiran kritis dalam menerapkan metode ilmiah dan Jaksa kemampuan membuat tulisan. Ternyata keduanya dapat dilatih selama mahasiswa berada dalam masa perkuliahan. Ternyata keduanya dapat dilatih selama berada dalam MASA Mahasiswa perkuliahan. Secara garis besar, langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk memecahkan kesulitan membuat skripsi TA ini adalah: Secara Garis Besar, dapat ditempuh Langkah-Langkah untuk Artikel Yang memecahkan kesulitan membuat skripsi TA adalah inisial:
  1. Membudayakan sikap ilmiah di lingkungan perguruan tinggi, agar tumbuh sifat-sifat kritis dan inovatif di kalangan dosen dan mahasiswa. Membudayakan sikap ilmiah Di Lingkungan Perguruan Tinggi dan Jaksa kritis agar sifat-sifat Tumbuh inovatif Di kalangan Dosen Dan Mahasiswa. Sikap ilmiah juga menumbuhkan budaya malu agar tidak melakukan praktek plagiarisme, serta menanamkan disiplin dan etos kerja keras. Sikap ilmiah juga menumbuhkan Budaya malu agar tidak melakukan praktek Permasalahan plagiarisme, menanamkan disiplin etos Dan Kerja keras.
  2. Pelatihan membuat tulisan lebih digalakkan, baik melalui kegiatan kurikuler maupun kokurikuler. Pelatihan membuat tulisan lebih digalakkan, Baik tidak aktif kegiatan kurikuler maupun kokurikuler.
  3. Penanggungjawab kurikulum harus segera mempertegas tujuan dan batasan skripsi TA di masing-masing jurusan dan jenjang perguruan tinggi. Segera Penanggungjawab kurikulum harus mempertegas batasan tujuan Dan skripsi TA Dan Jurusan Di masing-masing jenjang Perguruan Tinggi. Misalnya melonggarkan syarat otentisitas substansi penelitian di jenjang S-1, dimana skripsi TA lebih ditekankan untuk melatih mahasiswa mengorganisasi dan melaksanakan kegiatan penelitian ilmiahnya. Rincian langkah pemecahan ini tentu masih memerlukan banyak pemikiran dan kesungguhan, entah melalui diskusi atau lokakarya ilmiah.
Wasalam………. Samapi ketemu ditulisan berikut…………….

PENYIARAN AGAMA YANG BERNUANSA KERUKUNAN

28 March 2010 tongkal09 Leave a comment
Posisi penyiaran agama terhadap kerukunan dapat bervariasi. Dapat terjadi penyiaran agama yang menimbulkan gangguan terhadap kerukunan, bahkan dapat memicu konflik. Dapat pula terjadi penyiaran agama yang menimbulkan kesejukan, kedamaian dan memelihara kerukunan umat beragama. Makalah yang sederhana ini fokus kepada bagaimana mengelola penyiaran agama yang bernuansa kerukunan. Untuk mendudukkan masalah akan dilakukan dengan pendekatan multikultural, yaitu dengan memilah ruang privat dengan ruang publik.
Dalam konteks ini ruang privat adalah ruang bagi masing-masing komunitas agama mengekspresikan agamanya, sedangkan ruang publik adalah ruang bersama bagi seluruh komunitas agama di Indonesia. Untuk sekedar contoh, pemakalah mengambil dari penyiaran agama Islam.
Telah seringkali dijelaskan bahwa negara Indonesia bukanlah negara agama (teokratis) yang berdasarkan kepada satu agama tertentu. Negara Indo-nesia juga bukan negara sekuler yang tidak berdasarkan agama dan tidak memperdulikan agama. Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila, yang memposisikan agama (Ketuhanan Yang Maha Esa) sebagai dasar yang pertama, dan yang warganya adalah umat beragama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan lain-lain), dan yang tidak membolehkan adanya faham-faham yang anti agama atau anti Tuhan (seperti ateisme, dan lain-lain). Oleh karena itu negara Indonesia dapat disebut sebagai negara religius, betapa pun dalam kenyataan belum tercermin sebagaimana diharapkan, bahkan dipengaruhi oleh trend global yang sekularistik.
Dalam negara Indonesia diupayakan untuk mempertemukan kepentingan agama dengan kepentingan negara. Kita sebagai umat beragama berkepentingan untuk memeluk agama, menjalankan agama dan beribadat menurut agama masing-masing. Kita sebagai warga negara berkepentingan untuk menjalankan fungsi kita sebagai warga negara yang baik, yang taat hukum, turut mempertahankan negara dari berbagai ancaman, turut memelihara dan membangun bangsa dan negara agar dapat maju secara signifikan. Jadi, yang dikehendaki adalah agar kita menjadi umat beragama yang baik dan menjadi warga negara yang baik secara integral.
Dalam KBM 1979 disebutkan bahwa Penyiaran Agama adalah segala kegiatan yang bentuk, sifat dan tujuannya untuk menyebarluaskan ajaran sesuatu agama . Selanjutnya mengenai tata cara pelaksanaan penyiaran agama diatur sebagai berikut : Pasal 3 Pelaksanaan penyiaran agama dilakukan dengan semangat kerukunan, tenggang rasa, saling menghargai dan saling menghormati antara sesama umat beagama serta dengan dilandaskan pada penghormatan terhadap hak dan kemerdekaan seseorang untuk memeluk/ menganut dan melakukan ibadat menurut agamanya. Pasal 4 Pelaksanaan penyiaran agama tidak dibenarkan untuk ditujukan terhadap orang atau kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama lain dengan cara : a. Menggunakan bujukan dengan atau tanpa pemberian barang, uang, pakaian, makanan dan atau minuman, pengobatan, obat-obatan dan bentuk-bentuk pemberian apapun lainnya agar orang atau kelompok orang yang telah memeluk/menganut agama yang lain berpindah dan memeluk/menganut agama yang disiarkan tersebut b. Menyebarkan pamflet, majalah, bulletin, buku-buku, dan bentuk-bentuk barang penerbitan cetakan lainnya kepada orang atau kelompok orang yang telah memeluk /menganut agama yang lain. c. c. Melakukan kunjungan dari rumah ke rumah umat yang telah memeluk/menganut agama yang lain.
Pada Pasal 35 dan 36 diatur mengenai isi siaran sebagai berikut : Pasal 35 Isi siaran harus sesuai dengan asas, tujuan, fungsi, dan arah siaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5. Pasal 36 Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia.
Agar penyiaran agama dapat berjalan baik dan bernuansa kerukunan maka seluruh regulasi tersebut perlu diindahkan.
Apabila diperhatikan berbagai regulasi sebagaimana dikemukakan di atas, jelas tampak adanya upaya untuk memenuhi kepentingan privat (umat beragama) dan kepentingan publik (negara) secara serasi dan integral. Hal ini telah mencerminkan suatu kebijakan multikultural, bahwa kepentingan privat dan kepentingan publik diperhatikan dan dikembangkan dalam suatu tatanan yang tertib, serasi dan integral.
Dalam pada itu, perlu diingat pula bahwa komunitas internal umat beragama adalah cukup bervariasi pula. Misalnya umat Islam. Penyiaran Islam dapat dilakukan secara umum di kalangan Islam, diposisikan sebagai ruang privat dalam hubungan dengan umat agama lainnya dan dengan ruang publik. Akan tetapi apabila penyiaran agama Islam dilakukan dalam versi khusus, misalnya versi Muhammadiyah, atau NU atau salafiyah maka perlu penyesuaian audiensnya. Atau sebaliknya untuk audiens dengan kecenderungan tertentu, perlu versi penyiaran agama Islam dengan versi tertentu, atau secara umum saja. Hal ini untuk menjaga kerukunan internal agama. Dalam konteks antar agama, sebagaimana dimaklumi terdapat sejumlah perbedaan, di samping adanya persamaan-persamaan. Amatlah diperlukan kearifan dalam melaksanakan penyiaran agama yang isinya mengungkapkan tentang perbedaan antar agama tersebut. Perlu dijaga agar penjelasan yang diberikan tidak menimbulkan pandangan dan penyikapan yang negatif terhadap umat lain yang pada gilirannya dapat menimbulkan tindakan negatif dan konflik. Dengan kata lain, timbul gangguan publik, atau lebih parah lagi dapat menjadi ancaman terhadap negara.
Pengelolaan penyiaran agama yang difokuskan kepada nilai-nilai kebajikan, nilai-nilai kesucian, nilai-nilai keadilan, keselamatan dan kesejahteraan, serta nilai-nilai universal lainnya amatlah baik dikembangkan di ruang privat dan di ruang publik. Penyiaran agama semacam ini amat perlu dan amat bermanfaat bagi kepentingan internal umat beragama, antar umat beragama, negara Indonesia, dan umat manusia pada umumnya.
Sumber: http://lpkub.org/Jurnal%20KUB/edisi2/penyiaran.htm

[islam vs kristen] Natal dan Kerukunan Umat Beragama

28 March 2010 tongkal09 Leave a comment
kalo gak salah, si din samsudin marenan juga bilang kalo ngasih ucapan selamat natal gak nape nape, setdah ulama pade gini yak klakuannye, pantes ni negare kene musibah muluw Natal dan Kerukunan Umat Beragama Oleh Adian Husaini Anggota Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama MUI HARIAN Republika, (6 Desember 2000) memuat fatwa Dr. Quraish Shihab: “Tidak ada halangan bagi seorang Muslim mengucapkan selamat Natal.” Di bulan Desember 1993 –juga di Republika– Quraish sudah berpendapat senada. Ketika itu ia katakan, bagi umat Islam tidak ada masalah mengucapkan selamat Natal kepada orang Kristen, dalam konteks Yesus dianggap sebagai manusia biasa yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya, dan tidak menganggap Yesus sebagai Tuhan. Pendapat Quraish itu sudah pernah dikritik oleh pakar Kristologi dari Surabaya, KH Abdullah Wasian, Dalam sebuah tulisannya berjudul “Sekitar Na-tal”, di tahun 1994 Abdullah Wasian, mempertanyakan fatwa Quraish Shihab: “Maukah orang Kristen diberi ucapan Selamat Natal Yesus yang dilahirkan sebagai manusia biasa dan hamba Tuhan, bukan menjadi Tuhan?” Wasian menjelaskan, “Natal”, dalam arti khusus, adalah peringatan hari kelahir-an Yesus Kristus yang dianggap sebagai Anak Tuhan. Di saat itu orang-orang Kristiani mengadakan kebaktian dengan memuji Yesus sebagai Tuhan pembawa terang dunia. Mereka mengagungkan pribadi Yesus yang telah dikorbankan menebus dosa, demi keselamatan dan kebahagiaan manusia sedunia. Sebenarnya, para pemeluk Kristen pada abad pertama sampai kelima tidak pernah menyelenggarakan perayaan Na-tal tersebut. Baru pada abad kelima itulah hari kelahiran Yesus dirayakan. Disam-ping itu, mereka masih berspekulasi tentang tanggal perayaan Natal. Ada yang mengadakannya pada tanggal 6 Januari, 25 Maret, atau 25 Desember. Tetapi, sampai sekarang penganut agama Kristen sendiri masih belum mengetahui tanggal dan tahun kelahiran Yesus. Alkitab sendiri kehilangan jejak, bahkan saling berselisih pandangan. Sebagaimana yang disebutkan dalam Injil Matius: “Sesudah Yesus dilahirkan di Betle-hem di tanah Yudea pada zaman Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Jerusalem”. (Matius 2:1). Sedangkan menurut Injil Lukas 2:1- 20 diceritakan bahwa Yesus lahir ketika Kaisar Agustus mengadakan sensus penduduk di tanah Yudea. Menurut perhi-tungan sejarah, sensus itu dilaksanakan pada tahun 7 Masehi. Berarti, Yesus harus lahir pada tahun itu juga. Tetapi, menurut ayat Matius 2:1, Yesus lahir pada zaman Kaisar Herodes berkuasa, yang mati pada tahun 4 SM. Jadi, menurut Injl Matius, Yesus lahir paling lambat tahun 4 SM. Demikian, sekilas ulasan Abdullah Wasian. (Lihat buku Misteri Natal, Pustaka Da'i, Surabaya, 1994). Ketegasan sikap Dalam Kitab Riyadlush Shalihiin disebutkan hadits Nabi yang isinya melarang seorang Muslim memberikan salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani: “Janganlah kamu memulai mengucapkan salam kepada Yahudi dan Nasrani (Laa tabda'udi yahuuda wa laa nashaaraa bis salaami)”, sabda nabi SAW seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam urusan salam, Nabi Muham-mad SAW begitu tegas memberikan garis. Memang tidak ditemukan satu hadits yang eksplisit melarang memberikan ucapan Selamat Natal, mengikuti perayaan Natal bersama, atau mengirim kartu ucapan Selamat Natal. Namun, menyimak larangan tentang pemberian salam kepada Yahudi dan Nasrani, bisa ditarik satu kesimpukan, bahwa Ucapan “Selamat Natal” jauh lebih berat nilainya ketimbang ucapan “Assalaamu'alaikum”. Sebab, ucapan “Selamat Natal” mengan-dung makna “membenarkan/merestui” tindakan kaum Nasrani yang merayakan kelahiran Isa as, sebagai Anak Tuhan, -sesuatu yang secara prinsipal berten-tangan dengan aqidah Islam. Bahkan, ucapan “Selamat Natal” kepada kaum Kristiani, bisa dinilai lebih berat tingkat persetujuannya terhadap “Peringatan Natal versi Kristen” diban-dingkan dengan menghadiri peringatan “Natal Bersama”. Hadir saja dalam peringatan “Natal Bersama”, menurut fatwa MUI tentang NatalBersama, 7 Maret 1981, adalah haram hukumnya. Bahkan, Ibnu Taimiyah dalam Kitabnya Iqtidha'u as-Shiraathi al-Mustaqim Mukhaalifatu Ashhaabi al-Jahiim, (hal. 201), memuat ucapan Khalifah Umar bin Khatab ra “Janganlah kalian memasuki tempat-tempat ibadah kaum Musyrik saat peringatan hari Besar mereka; sesungguhnya kemurkaan Allah sedang turun atas mereka”. Kebijakan Umar itu dibenarkan oleh seluruh sahabat Nabi (menjadi Ijma'). Fatwa Umar bin Khatab itu memberikan makna bahwa kaum Muslim sebaiknya menjaga jarak dengan kaum non-Muslim saat mereka merayakan Hari Besar agama mereka. Itulah sebenarnya makna toleransi. Tidak konflik, tidak saling memaksakan agama, atau tidak mencampuradukkan ritualitas masing–masing agama (sinkretis). Bahkan, di Kitab Ibnu Taimiyah itu, tercatat peringatan Umar bin Khathab: “Ijtanibuu a'daa-a `Llaahi fii `Iidihim” (Jauhilah musuh-musuh Allah saat (peringatan) hari besar agama mereka). Ketika berbicara dalam tataran aqidah (teologis) Al-Qur'an memang berbicara dengan nada tegas dan tanpa kompromi. Al-Qur'an, misalnya, menegaskan, berkat dan rahmat Allah hanya akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman kepada Al-Qur'an. “Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami.” (QS 7:156). Orang-orang yang disebutkan dalam kriteria ayat tersebut tentunya seorang mu'min dan rnuslim. Sebab, orang-orang Yahudi dan Nasrani atau penyembah berhala jelas tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan tidak menunaikan zakat. Karena itulah, salam (Islam) tidak boleh disampaikan kepada kaum Yahudi dan Nasrani. Konsep teologis Islam semacam ini begitu gamblang dalam Islam dan tidak memerlukan penafsiran yang terlalu sulit. Sejumlah ayat Al-Qur'an menyebutkan bahwa orang-orang kafir tidak akan sela-mat di akhirat. Amalan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah tidak me-miliki arti apapun di hadapan Allah, lak-sana debu yang beterbangan (QS 25:23). Al-Qur'an Surat Al-Bayyinah menjelaskan bahwa orang-orang kafir terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan kelompok musyrik. “Sesungguhnya orang-orang ka-fir yakni ahlul kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk” (QS 98:6). Surat Al-Anfaal ayat 55 menyebutkan, “Bina-tang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah adalah orang-orang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” Siapakah yang dimaksud dengan or-ang kafir? Al-Qur'an menjelaskan: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: sesungguhnya Allah ialah Al-Masih Putra Maryam. (QS 5:72). Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan “bahwasanya Allah adalah salah satu dari yang tiga”. (QS 5:73). Konsep teologi Islam memang menempatkan orang-orang kafir dalam derajat yang sangat rendah. Karena itulah, dapat dipahami jika Nabi SAW melarang mengucapkan salam “Assalaamu'alai-kum warahmatullahi wabarakaatuh” kepada kaum non-Muslim. Sebab, ucapan itu sejatinya adalah doa. Apakah ada yang berani menyatakan bahwa Al-Qur'an dan Nabi Muhammad SAW bersikap kejam, diskriminatif, melanggar HAM, dan tidak toleran terhadap kaum non-Muslim? Sebenarnya, bukan hanya Islam yang memiliki konsep teologi eksklusif. Kaum Nasrani juga berpegang teguh, kepada teologi yang “eksklusif” dan “non-kompromistis”. Di dalam buku “Lima Dokumen Keesaan Gereja Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia-PGI” (1994), disebutkan ikrar kaum Kristen, yang menyatakan, bahwa Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus, dan di dalam Dia, Allah menyediakan keselamatan bagi orang–orang yang percaya (Yoh. 3:16, Kis. 16:31). Pada bagian “Symbolum Athanasianum” dalam buku itu juga disebutkan (1) Bila seseorang ingin diselamatkan, maka pertama-tama haruslah ia memegang erat kepercayaan Gereja Katolik (Catholic Church), (2) Bila ia tidak dengan seluruhnya dan sebenar–benarnya memegang kepercayaan ini, pasti ia akan binasa. Kerukunan semu Banyak yang ganjil di negeri ini. Termasuk konsep dan tradisi “Perayaan Natal Bersama”. Mengapa harus ada perayaan Natal Bersama? Apa perlu ada Waisak Bersama, Nyepi Bersama, Idul Fithri Bersama? Bukankah sebaiknya, aspek-aspek ritualitas semacam itu tidak dicampur aduk, untuk memelihara kemurnian ajaran agama masing-masing. Upaya pencampuradukan ritualitas agama –seperti acara Indonesia Berdoa–hanya akan melahirkan kerukunan semu dan tentu saja “bid'ah” yang sesat. Banyak pengalaman di masa lalu yang mempraktikkan toleransi beragama yang salah. Pernah, demi toleransi, penyebarluasan konsep Tauhid Islam dilarang oleh pemerintah. Tahun 1981, Kanwil P&K Jawa Timur melarang peredaran buku PMP yang memuat tafsir Surat Al-Ikhlas, karena menenggang golongan penganut Trinitas. Pada 21 April 1981, Hamka mempersoaikan masalah ini ke Pangkopkamtib Sudomo: “Kalau tafsir surat Al-Ikhlas itu dilarang karena mau menenggang golongan yang bertuhan tiga, apa lagi artinya kami yang meyakini ke-Esaan Tuhan?” kata Hamka kepada Sudomo. (Rusjdi, 1993:217). Kasus hubungan antar-agama –khu-susnya antara Islam dan Kristen di Indonesia– kini mengalami situasi yang ma-sih niengkhawatirkan. Konflik di Maluku masih belum reda. Hingga kini, kaum Kristen di Indonesia masih menolak keras SKB tentang tata cara pendirian rumah ibadah (SKB No. 1 Tahun 1969), juga SK Menteri Agama tentang Penyiaran Agama (SK Menag No. 70 tahun 1978), aplikasi UU Pendidikan Nasional yang mewajib-kan anak didik menerima pelajaran agama sesuai agama yang dianutnya (UU No. 2 tahun 1989), dan sebagainya. Sementara, kaum Muslim masih menganggap peraturan-peraturan/ perundang-undang-an itu sah dan berlaku. Terkahir, MUI mengajukan RUU tentang Kehidupan Beragama, tetapi ditolak mentah-mentah oleh pihak Kristen. Semua problema itu masih menjadi batu ganjalan. Apalagi, trauma Kristenisa-si di tahun 1970 dan 1980-an masih membekas kuat dalam diri kaum Muslim. Belum lagi sederet kasus penghinaan Nabi Muhammad dan penyebaran agama yang tidak bermoral –dengan memanipulasi ayat-ayat Al-Qur'an– yang dilakukan oleh kelompok Pendeta Suradi. Semua problema itu harusnya dibicarakan dengan serius oleh para pemuka agama. Penyelenggaraan acara–acara yang lebih bermakna “show”, simbolis, atau seremonial politik, seperti “Natal Bersama”, “Indonesia Berdoa”, atau yang sejenis itu, hanya akan mewu-judkan kerukunan semu. Bahkan, akan dilihat sebagai Kristenisasi terselubung. Apalagi, seorang pemuka Kristen, Dr. Yewanggoe, menulis di dalam buku berjudul “Gereja dan Reformasi” terbitan Yakoma-PGI, (1999:31-32): “Saya menaksir jumlah orang Kristen di Indo-nesia sekarang ini antara 16-17%, kalau lebih optimis 20%. Malah bisa lebih”. Yewanggoe tidak percaya pada statistik resmi bahwa jumlah orang Kristen hanya 5-6%. “Saya sendiri tidak percaya statistik itu. Masa dalam sekian tahun tidak pernah jumlah orang Kristen bertambah, padahal kita-tahu betul bahwa di banyak tempat terjadi baptisan-baptisan masal”. Jelas, bahwa Kristenisasi terus berjalan. Bukankah wajar jika kaum Mus-lim mewaspadai dan melawannya? (Jakarta, 6 Desember 2000).
Sumber: Media Dakwah, Syawal 1421/Januari 2001
http://www.mail-archive.com/islamkristen@yahoogroups.com/msg112221.html

Dakwah Dalam Film Syahadat Cinta (Analisis Wacana)

oleh affannur

Ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini yaitu : (1) Wacana dakwah apa saja yang terdapat dalam film syahadat cinta. (2) Bagaimana wacana dakwah yang disampaikan dalam film syahadat cinta.
Untuk meneliti rumusan tersebut peneliti menggunakan metode kualitatif non kancah, yang dikembangkan melalui Pendekatan dan Jenis Penelitian, Unit Analisis, Tahap-Tahap Penelitian : Identifikasi Masalah, Menyusun Kerangka Fikiran, Teknik Pengumpulan Data : Dokumentasi dan Observasi, Teknik Analisis Data.
Dari hasil penelitian ini ditemukan wacana dakwah dalam Film Syahadat Cinta Adalah upaya mengingatkan betapa pentingnya mendidik anak serta mematuhi orang tua, adanya anjuran untuk selalu bersabar menghadapai cobaan serta larangan berkhalwat dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Wacana dakwah ini dibangun dalam film syahadat cinta melalui Dialog, perilaku para pemain, konteks dalam film (lingkungan), gabungan (sifat para pemain) secara keseluruhan yang membentuk film syahadat cinta secara utuh.
Berdasarkan masalah dan kesimpulan tersebut penelitian ini belum membahas proses pembuatan film secara detail. Kiranya tema ini dapat dijadikan masalah untuk penellitian berikutnya.
tapi ingat bukan untuk PLAGIATINASI

PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI DAN TESIS

oleh affannur jentrek rojoimo wonosobo 

24 March 2010 tongkal09 Leave a comment
PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
SKRIPSI DAN TESIS
Disusun:
Muhammad Effendi, S.Sos.I
Alumnus STAI An-Nadwah Kuala Tungkal
Tulisan singkat ini adalah sebuah pemikiran sambil duduk sepulang dari kerja, entah kenapa tiba-tiba terpikir untuk menulis tentang ini. yah akhirnya ini lah hasilny. Dan Tulisan ini juga Diadaptasi dari Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian Skripsi dan Tesis dari berbagai Juknis Perguruan Tinggi di Indonesia dan diubah sesuai kebutuhan.
Isi petunjuk ini dibagi menjadi, 4 yaitu:
1. 1. Proposal Penelitian;
2. 2. Skripsi;
3. 3. Tata Cara Penulisan;
4. 4. Contoh-contoh
I. PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian untuk skripsi terdiri atas Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 20 halaman.
A. Halaman Perelenier/Depan
Bagian Awal mencakup halaman judul, halaman persetujuan dan pengantar dsb.
1. 1. Halaman Judul
Halaman judul memuat judul, maksud proposal penelitian, lambang UGM, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan.
a. a. Judul penelitian dibuat singkat tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
b. b. Maksud proposal penelitian ialah untuk menyusun skripsi.
c. c. Lambang PT dengan diameter sekitar 5,5 cm.
d. d. Nama mahasiswa ditulis lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah nama dicantumkan nomor mahasiswa.
e. e. Instansi yang dituju ialah harus jelas misalnya Fakultas atau Jurusan.
f. f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah.
2. 2. Halaman Persetujuan
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping lengkap dengan tanda tangan dan tanggal.
B. Bagian Utama
Bagian Utama proposal penelitian memuat: latar belakang, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori atau dasar pemikiran teoritis, hipotesis (jika ada), cara penelitian, dan jadual penelitian.
1. 1. Latar Belakang Latar Belakang
Latar belakang berisi: perumusan masalah, keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan.
a. a. Permasalahan memuat penjelasan mengenai alasanalasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
b. b. Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan dengan tegas beda penelitian ini dengan yang sudah pernah dilaksanakan.
c. c. Faedah yang dapat diharapkan ialah faedah bagi ilmu pengetahuan dan bagi pembangunan negara dan bangsa.
2. 2. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian
Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai.
3. 3. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasilhasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan, sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
4. 4. Landasan Teori
Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis.
5. 5. Hipotesis (tidak mutlak ada sesuai dengan masalah dan bahasan)
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya.
6. 6. Cara Penelitian
Cara penelitian mengandung uraian tentang bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel, dan data yang akan dikumpulkan, serta analisis hasil.
a. a. Bahan atau materi penelitian yang dapat berwujud populasi atau sampel harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifatsifat atau spesifikasi yang harus ditentukan.
b. b. Alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas dan kalau perlu, disertai dengan gambar dan keterangan-keterangan.
c. c. Jalan penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara melaksanakan penelitian dan mengumpulkan data.
d. d. Variabel, yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan dengan jelas, termasuk jenis kisarannya.
e. e. Analisis hasil mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil.
7. 7. Jadual Penelitian
Dalam jadual penelitian ditunjukkan:
a. a. Tahap-tahap penelitian;
b. b. Rincian kegiatan pada setiap tahap;
c. c. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap
d. d. Jadual penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian.
C. Bagian Akhir
Bagian Akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada).
1. 1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.
2. 2. Lampiran Keseluruhan
Dalam lampiran (jika ada), terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, dan sifatnya melengkapi usulan penelitian.
Demikian semoga tulisan singkat ini beranfaat bagi yang membutuhkan. Amin Amin

10 Alasan Yang Mendorong Cowok Menikah

21 March 2010 tongkal09 Leave a comment
Menikah karena alasan cinta memang hal yang paling sering terjadi. Dan untuk yang satu ini, memang sulit
dicari penjelasannya. Mungkin lebih tepat jika disebutmisteri. Cinta memang bisa langsung muncul pada pandangan pertama,namun bisa juga perlahan-lahan tanpa disadari.
Cowok yang menikah karena cinta, umumnya tidak bisa menjelaskan, kenapa mereka memutuskan menikah. Bagi mereka pernikahan bukanlah suatu akhir dari sebuah proses, namun awal sebuah perjalanan baru.
INGIN MEMILIKI KELUARGA
Bagi banyak cowok, memiliki keluarga yang harmonis dan anak-anak yang lucu adalah cita-cita yang indah. Bagi mereka, memiliki keluarga juga menjadi sumber ketenangan, dukungan, kehangatan, dan pengalaman hidup yang benar-benar baru.
KEBERSAMAAN
Beberapa cowok menganggap perkawinan adalah semacam kerjasama antara dua orang untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi mereka bersama. Mereka berharap, perkawinan akan membantu mereka lebih saling mendukung dan memperhatikan selama masa-masa sulit dan masa-masa menyenangkan. Karena itu mereka mencari pasangan hidup yang sudah teruji kualifikasinya untuk persyaratan tersebut.
KOMITMEN
Cowok memang terkadang tampak kurang suka terlibat dalam komitmen. Tapi sesungguhnya keinginan komitmen mereka lebih dari yang diduga. Percaya atau tidak, sebagian besar cowok menginginkan menikmati hari tuanya bersama seorang istri. Dan itu menunjukan mereka tetap ingin setia pada satu pasangan hidup.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan juga termasuk salah satu alasan cowok menikah. Entah itu berupa keinginan untuk memiliki seorang yang bisa mempercayai mereka, ataupun sebaliknya, yang bisa mereka percayai. Kepada siapa lagi kita bisa mengungkapkan segala kekesalan, masalah, sakit hati, bahkan rahasia pribadi, jika bukan pada pasangan hidup kita ? Kepada siapa mereka bisa setia dan bersikap jujur. Cowok seperti ini akan mengiba-iba memberikan hatinya kepada perempuan yang telah mencurahkan rahasia kepadanya, yang membuat lelucon tentang uang belanjaanya.
PERSAMAAN PANDANGAN HIDUP
Banyak cowok yang mencari istri yang memiliki pandangan hidup sama dengan dirinya, meskipun sering berganti pacar, namun jika ada yang memiliki kesepakatan nilai-nilai hidup maka cowok akan segera mengambilnya. Kecocokan bisa juga dipengaruhi oleh latar belakang keluarga kedua pihak yang mirip.Dalam beberapa kasus perbedaan pandangan ini memang menjadi sumber keretakan sebuah rumah tangga.
PERSAHABATAN SEJATI
Sulit dipahami memang kalau ingin bersahabat kenapa harus menikah ? namun perkawinan sesungguhnya adalah menemukan seorang sahabat yang terbaik.
PENERIMAAN MASYARAKAT
Alasan menikah karena ingin lebih diterima masyarakat memang terkesan agak dangkal, tapi pada kenyataannya, banyak orang merasa lebih aman dan nyaman jika bekerjasama dengan seseorang yang sudah berkeluarga. Sebaliknya, mereka merasa kurang safe jika bergaul dengan mereka yang masih single. Disisi lain, status sebagai suami dipandang lebih terhormat daripada cowok lajang.
KESEPIAN
Sebuah survei menyimpulkan bahwa cowok dua kali lebih banyak ,mengungkapkan alasan kesepian sebagai alasan untuk menikah dibanding cewek. Masuk akal juga. Seberapa banyak pilihan kegiatan seorang cowok yang tidak beristri ?
kongkow-kongkow dengan temannya ? jalan-jalan ke mall ?
sewa video ? Surfing? olah raga? atau apapun, setelah beberapa saat menjadi bosan sendirian. Tak heran jika
kesepian menjadi salah satu alasan cowok mencari istri.
TANGGUNGJAWAB
Banyak cowok menikah karena harus bertanggung jawab apabila kejadian sang kekasih diketahui hamil, dan padamasa sekarang ini banyak sekali kasus yang seperti ini.Meskipun sang cowok masih kuliah tetapi ia tetap akanmenikahi cewek kekasihnya karena tidak ingin membuat malukeluarganya lebih parah lagi. Pernikahan yang seperti inibiasanya tidak langgeng dan banyak rintangan karena cintamereka berdasarkan napsu belaka.
terakhir mungkin terdesak atau terpaksa kawin.. wak wak JANGAN SAMPAI TERJADI kepada anda generasi Muslim ……. wasalam wasalam

BIOGRAFI IMAM MALIK

21 March 2010 tongkal09 Leave a comment
Eds. Eds. M. Effendi, S.Sos.I
Kuala Tungkal – Jambi
Imam Malik adalah ahli hadits yang besar, yang mewariskan jejak yang tidak terhapus dari khasanah pengetahuan Arab. Karyanya yang gemilang adalah Muwatta yang mendapat tempat yang terhormat di antara himpunan hadits yang langka. Sebagai guru yang dinilai luar biasa, dan pendiri Madzhab fiqh Maliki, ia menempati kedudukan yang khas dalam sejarah Islam, dan mempengaruhi generasi Islam waktu itu, sampai kepada generasi-generasi berikutnya terutama di Afrika dan Spanyol. Dengan kemauannya yang keras, berjiwa gagah berani, pantang mundur, dan tidak mengenal takut walaupun terhadap penguasa tertinggi, Imam Malik termasuk kelompok Islam awal yang hidupnya selalu laksana mercusuar bagi mereka yang berjuang mewujudkan kebajikan yang lebih mulia dan lebih tinggi di dunia.
Malik ibn Anas datang dari keluarga Arab yang terhormat, bersetatus sosial tinggi, baik sebelum maupun sesudah kedatangan Islam. Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, tetapi setelah nenek moyangnya menganut agama Islam, mereka pindah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir adalah anggota keluarg pertama mereka yang memeluk agama Islam pada tahun 2 H. para ahli tarikh berbeda pendapat mengenai kelahiran Imam tersebut. Ibn khalikan menyebut 95 H, tetapi yang umum diterima adalah 93 H, dan 13 tahun lebih muda dari rekannya yang termasyhur, Imam Abu Hanifah. Imam Malik berguru di Madinah, pusat pendidikan kerajaan Islam, dan tempat bermukim sebagian besar sahabat Nabi. Karena itu ia tidak perlu meninggalkan Madinah untuk menimba ilmu. Kakeknya, serta ayah dan pamannya semua ahli hadits, dan mereka melatih imam muda itu dalam ilmu hadits dan cabang ilmu lainnya. Cendekiawan ternama dan termasyhur lain yang mendidik dia adalah Imam Ja'far Sadiq, Muhammad bin Syahab az-Zahri, Yahya bin Saeb, dan Rabi Rayi.
Tanpa putus-putusnya Imam Malik mengabdi di bidang pendidikan selama 62 tahun. Ia wafat 11 Rabiulawal 179 H pada usia 86. Mengajar, tigas-tugas yang mulia itu, ditekuni oleh beberapa cendekiawan agung dunia termasuk Plato, Ghazali, Ibn Khaldun, Imam Abu Hanifah, dan Imam Malik. Reputasi tinggi Imam Malik sebagai ilmuwan dan guru menarik rakyat dari keempat penjuru kerajaan Islam yang luas itu. Agaknya, tidak ada guru lain yang pernah menghasilkan ilmuwan berbakat yang sampai ke puncak sukses berbagai bidang tugas. Mereka yang beruntung pernah mendapatkan pelajaran dari dia, antara lain ialah para khalifah seperti Mansur, Imam Syafi', Sufyan Suri, dan Qadi Muhammad Yusuf; ilmuwan seperti Ibn Syahab Zahri dan Yahya bin Saed Ansari; serta sufi seperti Ibrahim bin Adham, Dhun-Nun, dan Muhammad bin Fazil bin Abbas. Menurut sumber tarikh yang dapat dipercaya, jumlah muridnya yang ternama berjumlah lebih dari 1.300 orang. Ciri ajarannya adalah ketenteraman, disiplin, dan rasa hormat yang tinggi dari murid terhadap guru. Tidak pernah disiplin mengendur bila ia sedang memberi kuliah hadits. Pernah Khalifah Abbasiah Mansur membahas hadits Nabi dengan nada agak keras. Sang Imam marah: “Jangan melengking bila sedang membahas hadits Nabi,” katanya. Ia juga menolak mengajar hadits di kediaman khalifah.
Imam itu mewarisi lebih dari selusin karya tulis, termasuk Muwatta yang termasyhur itu, kitab yang dianggab terpenting setelah Al-Qur'an. Risalahnya menelaah bidang agama, etika, dan Fiqh Islam. Dunia mengakui Muwatta sebagai kitab penting perpustakaan Islam setelah Al-Qur'an. Menurut Syah Waliyullah, kitab imam itu merupakan himpunan hadits Nabi yang paling sahih, dipilih dengan penelitian sumber yang amat cermat. Ia menyusun kitab itu setelah mengadakan pembuktian kebenaran dan penyaringan yang saksama. Perhatian utamanya ialah rawi dan perawi yang tahan uji, dan ia sungguh-sungguh berusha memastikan tidk memuat rawi palsu. Semula Muwatta memuat 10.000 hadits, tetapi dalam edisi pembetulannya Imam Malik mengurangi jumlah itu sampai hanya 1.720. Kitab itu telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dengan 16 edisi yang berlainan.
Sebagai ulama hadits, ia menempati kedudukan yang khas di antara bintang-bintang ilmuwan berbakat seperti penghimpun hadits terkenal Imam Bukhari dan Muslim. Diriwayatkan bahwa ia selalu menjauhi pergaulan dengan bukan cendekiawan. Menurut Imam Hanbal, dialah penghimpun satu-satunya yang mendapat gelar kehormatan tidak pernah menyiarkan hadits sebelum ia sendiri yakin dan puas. Ia begitu dihargai oleh para ilmuwan lainnya, sehingga ketika pada suatu kali orang bertanya pada Imam Hanbal mengenai seorang perawi, Imam Hanbal menjawab, perawi itu pastilah dapat dipercaya, karena Imam Malik telah menyiarkan rawinya.
Imam Malik amat menderita ketika menuntut ilmu. Seperti Imam Bukhari, yang pernag harus hidup selama tiga hari dari daun-daunan dan akar, ia pun terpaksa menjual tiang rumahnya untuk melunasi ongkos pendidikan. Ia sering mengatakan, seseorang tidak akan mencapai puncak kemenangan intelektual kecuali sesudah menghadapi kemiskinan. Kemiskinan ialah ujian hakiki manusia. Ia membaktikan kekuatan tersembunyi dalam dirinya, kekuatan yang dapat mengatasi semua kesulitan.
Para ahli hadits, ilmuwan sezaman dan sesudahnya amat memuji hasil intelektual yang dicapainya. Abdur Rahman ibn Mahdi, umpamanya, mengatakan tak ada ahli hadits yang lebih besar dari pada Imam Malik di dunia ini. Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Syafi'i menyanjungnya sebagai ahli hadits. Ia juga seorang ahli hukum. Lebih dari 60 tahun ia memberi fatwa di Madinah.
Imam Malik masyhur oleh ketulusan dan kesalehannya. Ia selalu bertindak sesuai dengan keyakinannya. Ancaman atau kemurahan hati tidak akan dapat membelokkan dia dari jalan yang lurus. Sebagai anggota kelompok yang gemilang pada awal masa Islam, ia tidak dapat dibeli, dan dengan semangat keberaniannya selalu membuktikan bahwa ia adalah bintang pembimbing bagi para pejuang kemerdekaan.
Ketika ia berumur 25 tahun, kekhalifahan berada di tangan khalifah Abasiyah, Mansur, seorang teman yang memandang tinggi kecendekiawannya. Tetapi, Imam Malik sendiri lebih senang bila Fatimiyyin Nafs Zakiya yang menjadi khalifah. Sumpah setia rakyat kepada Mansur dinyatakannya tidak mengikat, karena dilakukan dengan paksaan. Ia mengutip hadits Nabi yang menyatakan ketidakabsahan perceraian paksa. Ketika Jafar, kemenakan Mansur, diangkat menjadi gubernur baru Madinah, ia membujuk penduduk kota suci itu mengulang sumpah setia mereka kepada Mansur. Ia melarang Imam Malik menyiarkan fatwanya tentang ketidakabsahan perceraian paksa. Sebagai seorang pemegang prinsip yang teguh, dan pemberani, ia tidak mengacuhkan larangan itu. Akibatnya ia dijatuhi hukuman 70 dera yang dilibaskan ke punggungnya yang telanjang. Dengan baju berlumuran darah ia diarak di atas unta di sepanjang jalan Madinah. Namun, kebuasan gubernur itu tetap gagal menggetarkan atau melemahkan hati imam muda itu. Mendengar kejadian ini, khalifah Mansur segera menghukum gubernur Madinah itu, dan menyuruh ia memint maaf kepada Imam Malik.
Khalifah Mansur pernah mengirim uang tiga ribu dinar untuk biaya perjalanan Imam Malik ke Baghdad, tetapi ia mengembalikan uang itu dan menolak untuk meninggalkan Madinah, kota makam Nabi.
Pada 174 H, Khalifah Harun ar-Rasyid tiba di Madinah dengan kedua putranya, Amin dan Ma'mun. Ia memanggil Imam menghadap ke baliurang untuk menceramahkan Muwatta. Imam datang di baliurang, tetapi menolak memberikan ceramah. Ia berkata: “Rasyid, hadits ialah pelajaran yang dihormati dan dijunjung tinggi leluhur Anda. Bila Anda tidak menghormatinya, orang lain pun demikian juga.” Alasan penolakan itu diterima khalifah, dan baginda bersama kedua putranya bersedia datang ke tempat Imam Malik untuk mengikuti kuliah Imam tersebut.
Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero dunia Islam. Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis bersenjatakan pedang memasuki Masjid Kufa. Tetpi, Imam Malik yang sedang shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tmpatnya. Mencium tangan khalifah apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. Sebaliknya, ia sangat hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat duduknya sendiri kepad Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya. Kaum Muslimin di Arab barat hanya menganut Madzhab Maliki.
Sumber: SERATUS MUSLIM TERKEMUKA, Jamil Ahmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar