INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Rabu, 14 Juli 2010

PELAJARAN KETIGA
http://tinakh68.blogspot.com/2010/06/dasar-dasar-pendidikan-islam.html

( aspek pendidikan islam
PENDIDIKAN ISLAM )

Pendidikan Islam adalah mengembangkan pemikiran manusia, mengatur perilaku dan perasaannya atas dasar agama Islam, serta dengan maksud mewujudkan tujuan Islam dalam kehidupan individu dan masyarakat, yaitu dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan Islam ini adalah pekerjaan yang berkaitan dengan segala sesuatu dengan mengkondisikan akal pikiran manusia dan konsep-konsepnya dari alam dan kehidupan, dan dari peranan serta hubungan manusia terhadap dunia ini, dan dengan cara apa manusia memanfaatkan alam dan dunia ini, dan dari tujuan kehidupan manusia yang sementara ini serta tujuan yang wajib dilakukan manusia dengan mengerahkan usahanya untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Islam telah mempersembehkan ide-ide ini dalam satu komposisi dari konsep-konsep yang saling berkaitan dengan konstruksinya yang kuat.
Aspek keimanan adalah mempersembahkan pondasi yang kokoh dari akidah yang mantab, konsep-konsep yang jelas dan berkaitan, memiliki tujuan yang jelas, serta motifasi yang mendorong kepada berusaha, optimisme, bersungguh-sungguh, dan kesadaran.
Aspek syari’at memberikan kaidah-kaidah dan norma yang mengatur kita terhadap perilaku dan hubungan kita bahkan memberikan batasan-batasan pada kita dalam kehidupan dan perilaku kita.
Aspek ibadah menjadikan manusia untuk mewujudkan konsep-konsep tersebut, tujuan dan norma-norma serta perintah-perintah yang bersifat syari’at.
Pekerjaan Pendidik adalah mengembangkan pribadi manusia agar terpresentasi segala aspek ini dalam keharmonisan, kesempurnaan, mempersatukan potensi manusia dan membantu usaha manusia untuk mewujudkan tujuan yang sama yang bercabang serta mengembalikan seluruh kekuatan, konsep, dan bermacam-macam perilaku serta kata hati kepada pribadi manusia.





الا ْ سس الفكر ية
( Dasar-dasar Pemikiran )
Keistimewaan konsep Islam terhadap manusia, Alam dan Kehidupan,antara lain :
A. Pemikiran yang jelas yang dibangun atas system kehidupan seorang muslim yang menjadi norma-norma bagi seluruh perilaku, kebijakan dan mengawasi atas setiap amal dan kehidupan seorang muslim.
B. Keyakinan yang rasional dan sesuai dengan insting manusia yang bersifat akal, kata hati ( intuisi ) dan kejiwaan.
C. Keistimewaan aqidah Islam dengan penyajiannya akan presentasi yang memuaskan dengan cara AL-Qur’an menyimpulkan dari menarik pandangan manusia kepada realitas yang dirasakan, merenungkan atas apa yang ada disekitar kita dan yang ada pada diri kita dengan renungan yang bisa sampai kepada mengenal Allah, kekuasaan dan ke-Esa-an Nya sesuai dengan karakteristik pribadi manusia dan naluri beragama.
D. Dan manusi saling bertanya mengapa Al-Qur’an mengambil metode ini yang bersifat dialogis, empiris dan berperasaan, yang berbicara pada akal dan perasaan, dan menggerakkan air mata, bersama getaran jati, ketika Al-Qur’an mengulang dalam menyebut ayat-ayat Allah dalam cakrawala dan dalam diri kita.

Al-Qur’an menjawab pada kita sesungguhnya Al-Qur’an tidak bermaksud dengan gambaran ini yang menggariskan pada kita tentang alam dan manusia serta mengulang-mengulangnya, dan macam-macam penyajiannya ( 29-34 ), tempat-tempat yang banyak, tidak bermaksud menyampaikan pengetahuan ( ilmu ) tentang kebudayaan, dan bertanding dengan kebudayaan dan filsafat-filsafat lain, untuk mewujudkan keunggulan yang bersifat logis dan kemampuan kebahasaan Al-Qur’an semata-mata, dan tidak bermaksud melatih akal kita untuk menghafal dan memahami, akan tetapi menghendaki supaya berpindah dari pengetahuan ini kepada gerakan pemikiran dan perasaan.








نظر ة الاء سلا م الى الاء نسا ن
( Pandangan Islam Terhadap Manusia )
Diantara yang sudah ditetapkan dalam ilmu jiwa akan pandangan manusia diantara pengaruh yang paling kuat dalam pendidikannya oleh kerana itu saya mendahulukan akan pandangan ini yang bersifat Qur’ani terhadap manusia.
Semenjak diciptakannya bola bumi, manusia senantiasa mengambil pemahaman yang salah tentang dirinya sendiri yang cenderung kesisi yang berlebihan.

Adapun pandangan Islam terhadap manusia adalah sebagai berikut :
1. حقيقة الا نسا ن و اصل خلقه
( Hakekat manusia dan asal penciptaannya.)
Hakekat manusia menurut asal penciptaannya ada dua, yakni asal kejadian yang jauh yaitu : penciptaan awal manusia yang terbuat dari tanah kemudian Allah meniupkan padanya ruh. Sedangkan asal penciptaan yang kedua adalah penciptaan yang dekat yakni, manusia berasal dari nuthfah / air mani.Firman Allah :
الذي احسن كل شيء خلقه وبدا خلق الانسان من طين , ثم جعل نسله من سلالة من ماء مهين , ثم سواه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع والاْ بصار والاْفئدة فليلا ما تشكرون (السجدة:7 و 8 و 9 )

2.الاءنسان مخلوق مكرم
( Manusia makhluk yang dimuliakan )
Islam menjelaskan tentang jenis spesies manusia,Seperti firman Allah :
ولقدكرمنا بني ادم وحملنا هم في البحر والبحر ورزقنا هم من الطينات وفضلنا على كثير ممن خلقنا تفضيلا ( الاءسراء )

3.الانسان مميز مختار

( Manusia mempunyai sifat memilah-milah dan memilih ).
Allah telah menciptakan kemampuan untuk memilih terhadap mana yang baik dan yang buruk pada manusia. Hal ini bertujuan untuk mengangkat derajat manusia dari jalan kesesatan dan membersihkan pribadi manusia itu sendiri.Sebagai mana firman Allah :
ونفس وما سواها, فالهمهل فجورها و تقواها, قد افلح من زكاها, وقد خا ب من دساها.( الشمس : 7 و 8 و 9 و 10 )

Yang artinya : “ Dan jiwa serta penyempurnaannya ( ciptaannya ), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan ) kefasikan dan ketakwan, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya ( As-Syams ayat 7-10 )
4. و مما كرما ا لله به ا لانسان و فضله
( Manusia diberikan kemampuan belajar dan berpengetahuan dengan dibekali oleh Allah instrument-instrumen untuk menunjang kemampuan ini. )
Adapun alat/instrument yang dapat mendukung dalam belajar adalah pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Sebagaimana Allah berfirman :
و ا لله ا خر جكم من بطون ا مهتكم لا تعلمون شيئا و جعل لكم السمع و ا لا بصر و ا لا فئد ة لعلكم تشكرون ( 78 )
Artinya : “ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur “ . ( An-Nahl ayat 78 ).
Sesungguhnya Allah telah menciptakan pada kita pendengaran, penglihatan,dan perasaan adalah bertujuan untuk berfikir, merenung, dan melihat pemandangan yang bertujuan penelitian, observasi terhadap apa yang ada disekitar kita.

5. مسؤ ولية ا لاء نسان وجزاؤه

( Tanggung jawab manusia dan balasannya. )
Allah menciptakan kebebasan, kemauan, kemampuan kepada manusia untuk membedakan mana yangt baik dan man yang buruk. Seperti itu juga Allah memberikan balasan atas apa yang telah dipilih oleh manusia dari kebaikan dan keburukan di hari kiamat nanti. Seperti firman Allah :
فمن يعمل مثقال ذ رة خيرا يره ( 7 ) ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره( 8 )
Artinya : “ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat ( balasannya ) nya, Dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat ( balasan ) nya pula “ .
Manusia juga menjadikan manusia akan tanggung jawabnya terhadap pendengarannya, penglihatannya, perasaannya dan semua anggota tubuhnya, maka wajib baginya untuk selalu menggunakan dalam segala kebaikan.
Allah berfirman :
ولاتقف ماليس لك به, علم ان السمع و البصر والفؤاد كل او لئك كان عنه مسؤلا ( 36 ) Artinya : “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya,Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,, dan hati semua itu akan diminta pertanggung jawabannya “ .
Tanggung jawab perasaan adalah mendidik diri manusia akan kesadaran, selalu waspada, menjauhkan diri dari tergelincir dalam kesesatan, tidak mudah menyerah pada hawa nafsu, bersikap adil, menjauhkan diri dari berbuat dholim, dan berbuat kerusakan serta kontinyu dalam setiap perilaku dan urusan-urusan manusia.
Rasulullah SAW, menetapkan bahwa tanggung jawab manusia adalah terhadap hartanya, umurnya, masa mudanya.
6.المهمة العليا للاء نسان, عبادة الله
( Kepentingan yang tinggi bagi manusia yaitu beribadah kepada Allah )
Akumulasi setiap tanggung jawab adalah tanggung jawab manusia terhadap beribadah kepada Allah dan meng-Esakan yakni keikhlasan beribadah hanya kepada Allah semata.
Seperti Allah telah berfirman :
وما خلقت الجن وا لا نس ا لا ليعبدون ( الز رية : 56 )
و ان المسجد لله فلا تدعوا مع الله ا حدا ( الجى : 18 )
Artinya : “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku ( adz.Dzariyat : 56 ), Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya, disamping ( menyembah ) Allah ( al- jin : 18 ).












نظرة ا لاء سلا م الى الكون
( Pandangan Islam Atas Alam )
Keistimewaan pandangan Islam terhadap alam dengan sesungguhnya tidak ada pandangan yang semata-mata karena rasional.
1. فالكونكله مخلوق لله, خلقه لهدفوغا ية, وماكان اللعب والعبث باعثا على الخلق
( Adapun alam seisinya diciptakan Allah, Alam diciptakan untuk sebuah tarfet dan tujuan serta tidak ada main-main tidak pula sia-sia yang mendorong pada penciptaan ).
Pengaruh Kependidikan :
Keterbukaan seorang muslim dengan pencipta alam yang bertujuan manaikkan dari kehidupan, yaitu dengan beribadah kepada Allah.
 Mendidik manusia atas keseriusannya, maka alam seisinya didirikan atas dasar kebenaran yang ada untuk target yang ditentukan pada waktu yang telah diketahui bagi Allah, dan tidak ada yang sia-sia dan main-main dan urusan-urusannya.
2. خضوع الكون لسنن سنها ا لله وفق ا قدار قدرها ا لله :
(Alam tunduk kepada hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah dan yang sesuai dengan
Takdir Allah ).
Dasar berfikir :
1. Kejelasan berfikir, yang dibangun atas dasar fikiran dan system kehidupan muslim.
2. Keistimewaan logika dengan kenyakinan dan dapat diterima akal sehat ( Resinebel ) dan kecakapan akal.
3. Penyajian yang memuaskan.
4. Saling bertanya antar manusia

3. الكون مسير ومدبر دائما بقدرة ا لله
( Alam dijalankan dan diatur selamanya dengan ketetapan Allah ).
Allah yang mengatur hukum-hukum alam yang bersifat tetap dan senantiasa berdiri untuk menjalankan alam dan mengatur urusannya, dan dibantu Allah dengan kekuatan Allah.
4. وكذلك ا لاء نسان : قدرتب الله سننا ا جتما عيتة لحياته
Allah menetapkan hukum-hukum social untuk kehidupan manusia.
 Maka Allah menguus Rasul atas dasar kerasulan, Allah menyiksa umat terdahulu, dan merusak sebagian yang lain, dan menyusun batas-batas, dan merubah keadaan-keadaan nya.
Diposkan oleh Aque@tina di 16:50




























Aspek pendidikan islam 9
http://paksalam.wordpress.com/2009/05/02/sembilan-aspek-pendidikan-islam/
a Berbagai usaha dilakukan para ulama dari berbagai zaman untuk menggali dan merumuskan manhaj Rasulullah serta tahap-tahapnya mandidik muslim generasi pertama menjadi manusia-manusia unggulan sepanjang masa. diantara para ulama agung itu adalah Ibnu Qayyim al-Jauziyah (lahir di Damaskus 691 H) Hasan bin Ali Hasan al-Hijasy merangkum pemikiran Ibnu Qayyim yang tersebar itu dalam sebuah disertasi doktornya di fakultas ilmu-ilmu sosial jurusan tarbiyah Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, Arab Saudi (Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim, penerbit al-Kautsar, Jakarta Februari 2001)
Dibawah ini adalah tips untuk melakukan 9 jenis tarbiyah yang digali Ibnu Qayyim rangkuman DR Hasan al-Hijazy.
1. Tarbiyah Imaniyah (mendidik iman)
Ada tiga sarana (wasilah) untuk mendidik iman kita yaitu;
Pertama, selalu mentadaburi (mengamati, mempelajari, menghayati) tanda-tanda kekuasaan Allah Dzat Pencipta serta keluasan rahmat dan hikmah perbuatan-Nya. Tadabur itu bisa dilakukan dengan penglihatan biasa (bashirah), bisa juga denga penalaran akal sehat, dengan mentadabur kekuasaan Allah, hasil-hasil ciptaan-Nya, gejala-gejala alam, kesempurnaan manusia, juga ayat-ayat al-qur’an.
Kedua, selalu mengingat kematian yang penuh kepastian. Hendaknya kita harus bisa menempatkan kapan harus ingat mati, agar tibul keshusyukan dalam diri kita.
Ketiga, mendalami fungsi semua jenis ibadah sebagai salah satu cara mendidik iman. Caranya denga banyak mengerjakan amal shalih yang sendi utamanya adalah keikhlasan; juga memperbanyak do’a dan harapan kepada Allah semata, menghindari riya’ dalam berbakti dan bertindak, mencintai firman Allah, berkeyakinan bahwa kelak akan berjumpa langsung dengan Allah, dan terakhir melanggengkan ridlo dan rasa syukur dalam keadaan apapun serta dalam keadaan bagaimanapun.
2. Tarbiyah Ruhiyah (mendidik ruhani)
Ibnu Qayyim mencatat 7 cara melakukan tarbiyah ruhiyah, yaitu: memperdalam iman kepada hal-hal (ghaib) yang dikabarkan Allah seperti azab kubur, alam barzah, akhirat, hari perhitungan; memperbanyak dzikir dan sholat; melakukan muhasabah (intropeksi diri) setiap hari sebelum tidur; mentadaburi makhluk Allah yang banyak menyimpan bukti-bukti kekuasaan, ketauhidan, dan kesempurnaan sifat Allah; serta mengagungkan, menghormati, dan mengindahkan seluruh perintah dan larangan Allah.
3. Tarbiyah Fikriyah (mendidik pikiran)
Kegiatan tafakkur (merenung/berkonsentrasi) menurut Ibnu Qayyim adalah menyingkap beberapa perkara da membedakan tingkatannya dalam timbangan kebaikan dan keburukan. dengan tafakkur, seseorang bisa memebedakan antara yang hina dan yagn mulia, dan antara yg lebih buruk dari yang buruk. kata Imam Syafi’i “Minta tolonglah atas pembicaraan mu dengan diam dan atas analisamu dengan tafakur .” Ibnu Qayyim mengomentari kalimat itu dengan berkata “yang demikian itu dikarenakan tafakur adalah amalan hati, dan ibadah adalah amalan juwariyah(fisik), sedang kedudukan hati itu lebih muia daripada jawariyah, maka amal hati lebih mulia dari pada jawariya. disamping itu, tafakur bisa membawa seseorang pada keimanan yagn tak bisa diraih oleh amal semata.” Sebaik-baik tafakur adalah saat membaca Al-qur’an, yang akan mengantar manusia kepada ma’rifatullah (menganal Allah).
4. Tarbiyah ‘Athifiyah (mendidik perasaan)
Naluri (insting), kesediahan, kegambiraan, kemarahan, ketakutan, dan cinta merupakan perasaan-perasaan utama yagn selalu mendera manusia. sedangkan cinta adalah perasaan yang bisa menjadi motivasi paling kuat untuk menggerakkan manusia malakukan apapun. Maka Ibnu Qayyim memberi 11 resep menundukan perasaan cinta, yaitu: menanamkan perasaan yang kuat bahwa seorang hamba sangat buth Allah, bukan yagn lain; meyakinkan diri sendiri bahwa satu hati yang menjadi milik manusia harus dipenuhi hanya oleh satu cinta; mengokohkan perasaan bahwapemilik segala sesuatu di dunia ini hanya Allah semata; beribadah kepada Allah dengan nama-nama Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Zhahir, dan Maha Batin demi menumbuhkan rasa fakir (butuh) kepada Allah; bersikap tegas bahwa tak ada yang lebih tinggi dan mulia kedudukannya sesudah Allah; menanamkan ma’rifat tentang betapa banyak nikmat Allah dan batapa banyak kelemahan kita; menanamkan ma’rifat bahwa Allah lah yang telah yang telah menciptakan semua perbuatan hambanya dan telah menanamkan iman didalam hatinya; menanamkan perasaan butuh pada hidayah Allah dalam setiap detik kehidupannya; serius memanjatkaqn do’a-do’a yagn meminta pertolongan Allah dalam menghadapi apapun; mananakan kesadaran penuh akan nikmat dan karunia-Nya yagn begitu banyak; serta, menanamkan ilmu bahwa cinta kepada Allah merupakan tuntutan iman.
5. Tarbiyah Khuluqiyah (mendidik akhlaq)
Misi utama Rasulullah dimuka bumi untuk menyempurnakan akhlaq manusia. contoh-contoh utama akhlak mulia yang diharapkan dari seorang manusia adalah sabar, syaja’ah(keberanian), al-itsar (mendahulukan kepentingan orang lain), syukur, jujur, dan amanah. Cara mendidikkan akhlaq yang mulia itu adalah:
Pertama, mengosongkan hati dari itikad dan kecintaan kepada segala hal yang bathil.
Kedua mengaktifkandan menyertakan seseorang dalam perbuatan baik (al-birr) serta melatih dan membiasakan seseorang dalam perbuatan baik itu
ketiga, memberi gambaran yagn buruk tentang akhlaq tercela. Dan menunjukan bukti-bukti nyata sebagai buah dari akhlaq yang mulia.
6. Tarbiyah Ijtimaiyah (mendidik bermasyarakat)
Pendidikan kemasyarakatan yang baik adalah yang selalu memperhatikan perasaan orang lain. Seorang muslim dalam masyarakat tidak dibenarkan menyakiti saudaranya walaupun hanya dengan menebar bau yang tidak enak. Ibnu Qayyim berpendapat, tidak cukup hanya tidak menyakiti perasaan, seorang muslim harus mampu membahagiakan dan menyenangkan hati saudara-saudara di sekiarnya.
7. Tarbiyah Iradiyah (mendidik cita-cita)
Tarbiyah Iradiyah berfungsi mendidik setiap muslim untuk memiliku kecintaan terhadap sesuatu yang dicita-citakan, tegar menanggung erita di jalanny, sabar dalam menempuhnya mengingat hasil yang kelak akan diraihnya serta melatih jiwa dengan kesungguhan dalam beramal. Tanda-tanda iradah yang sehat adalah kegelisahan hati dalam mencari keridhaan Allah dan persiapan untuk bertemu dengan-Nya. seseorang yang iradahnya sehat juga aka bersedih karena menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak diRidhai Allah. sedangkan iradah yang rusak akan lahir dalam bentuk penyakit ilmu, pengetahuan, dan keahlian yang berlawanan dengan syari’at Allah.
8. Tarbiyah Badaniyah (mendidik jasmani)
Seorang muslim harus secara terprogram memeperhatikan unsur badan menjaganya dan memnuhi hak-haknya secara sempurna. Perhatikan yag demikian akan mengantarkan seseorang pada ketaatan penuh dan kesempurnaan dalam menjalankan semua yang diwajibkan Allah kepadanya. Tarbiyah badaniyah ini meliputi: pembinaan badan di waktu sehat; pengobatan di waktu sakit; pemenuhan kebutuhan gizi; serta olah raga (Tarbiyah riyadhah).
9. Tarbiyah Jinsiyah (pendidikan seks)
Insting seks merupakan sesuatu yang diciptakan Allah, yan gsegera diwadahi ielh satu-satunya lembaga halal yaitu pernikahan. Faedah dari seks (jima’) menurut Ibnu Qayyim adalah: pertama, menjaga dan melestarikan kehidupan manusia; kedua, mengeluarkan sperma yang jika tertimbun terlalu lama dalam tubuh akan membahayakan kesehatan manusia; ketiga, wasilah untuk memenuhi hajat seksual dan untuk meraih kenikmatan batin dan biologis.
Tarbiyah Jinsiyah bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: memperbanyak pembicaraan tentang bahaya zinaq dan berbagai kerusakan yang ditimbulkan nya, termasuk ancaman terhadap dosa zina; menyebarluaskan peringatan dan penjelasan tentang bahaya serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan perilaku homoseksual; menjadikan kebiasaan untuk membatasi pandangan mata sebagai kebudayaan di tengah masyarakat; tidak berkata-kata maupun melangkahkan kaki kecuali kepada hal-hal yang pasti mendapat pahala Allah; menyatakan perang terhadap semua bentuk nafsu dan keinginan yang buruk; meniadakan waktu yang kosong; memerbanyak ibadah sunnah; melarang anak-anak bergaul dengan teman yang buruk akhlaknya; melarang anak-anak dengan keras untuk mendekati khamr (minuman keras); serta melindungi anak-anak dari penyimpangan fitrah kelaminnya.
Taken From: Banyak Sumber
Filed under: Hoeda Salam, Ma'had 'Aly Hasyim Asy'ari PP. Tebuireng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar