INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Kamis, 07 April 2016

ANALISIS KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN UNSIQ MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS KEBUTUHAN FUNGSIONAL
SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN UNSIQ
MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

disusun guna memenuhi Tugas
Mata Kuliah Audit Sistem Informasi
Description: logo-amikom.jpg










Oleh :

Nama      : Nulngafan
NIM        : 13.52.0494

PROGRAM PASCA SARJANA MEGISTER TEKNIK INFORMATIKA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK
2014
BAB 1

A.       Pendahuluan
Persaingan antar perguruan tinggi pada zaman globalisasi saat ini semakin ketat. Perguruan tinggi berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitasnya agar kepercayaan pelanggan meningkat, salah satunya adalah dengan mengembangkan sistem Informasi. Sistem informasi yang baik dan sesuai dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas Perguruan Tinggi. Untuk itu dibutuhkan proses Requirements Engineering (RE) yang tepat untuk menentukan sukses tidaknya suatu sistem informasi. Saat ini sudah banyak pendekatan dan tools yang mendukung RE, namun kesulitan yang masih banyak dihadapi adalah keterbatasan pengetahuan dan pengalaman developer dalam menentukan requirements yang sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Balanced scorecard adalah sebuah metode untuk mengukur kinerja suatuperusahaan atau institusi. Pada balanced scorecard, kinerja tidak hanya dilihat dari aspek finansial saja, tetapi juga aspek-aspek lain diluar aspek finansial yang mendukung dan berpengaruh terhadap aspek finansial, yaitu pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Pada penerapannya metode ini menjabarkan visi misi menjadi strategi yang dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan fungsional sistem informasi. Karena itu, penelitian ini bertujuan mengimplementasikan balanced scorecard sebagai metode untuk mendukung proses RE, pada saat menentukan kebutuhan fungsional.
Hasil akhir dari implementasi ini adalah data kebutuhan fungsionalitas sistem informasi Akademik UNSIQ, user yang menggunakan fungsionalitas tersebut,beserta nilai yang diharapkan. Fungsionalitas yang dihasilkan akan sejalan dengan visi dan misi institusi dan memiliki hubungan antar divisi karenadigunakan metode balanced scorecard.
B.   Rumusan Masalah
Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang, tugas ini akan menganalisis kebutuhan fungsional sistem informasi Akademik UNSIQ dengan menggunakan metode balanced scorecard. Adapun rumusan masalah yang akan diselesaikan adalah:
1.      Bagaimana mengidentifikasi strategi manajemen institusi pada empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan untuk menentukan kebutuhan fungsional sistem informasi institusi.
2.      Bagaimana mengimplementasikan kerangka kerja yang tepat dalam analisis kebutuhan fungsional sistem informasi dengan balanced scorecard.
3.      Bagaimana mendefinisikan fungsionalitas sistem informasi dan pengguna sistem sebagai hasil akhir proses analisis kebutuhan fungsional dengan balanced scorecard.
3.
C.  Tujuan
Adapun tujuan Penulisan Ini:
1.    Mengimplementasikan metode balanced scorecard untuk menganalisis kebutuhan fungsional sistem informasi Akademik.
2.    Menerapkan kerangka kerja yang memudahkan implementasi analisis kebutuhan fungsional sistem informasi dengan balanced scorecard

D.  Metodologi Penyelesaian
1.    Studi Literatur
Pengumpulan referensi dan literatur untuk dipahami mengenai requirements engineering dan metode balanced scorecard.
2.    Quisioner
3.    Implementasi
Pada tahapan ini, dilakukan implementasi metode balanced scorecarduntuk mengukur kinerja Universitas.



















BAB II
Landasan Teori
A.     Requirement Engineering
A.Requirements adalah suatu kondisi atau kemampuan dibutuhkan seorang
user untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau mencapai suatu tujuan, kondisi atau kemampuan yang harus dimiliki atau dibangun oleh suatu system atau komponen sistem untuk memenuhi kontrak, standar, atau spesifikasi, representasi dari kondisi atau kemampuan seperti pada yang
didokumentasikan.
Requirements terdiri dari kebutuhan fungsional, kebutuhan non-fungsional, dan batasan/constraint. Kebutuhan fungsional mendeskripsikan kemampuan dan layanan dari sebuah sistem. Kebutuhan non-fungsional mendeskripsikan tingkatan dari kualitas, misalnya seberapa aman, dapat digunakan atau tidak, dsb. Constraint adalah kondisi yang tidak dinegoisasikan yang mempengaruhi sebuah proyek, misalnya tingkat skill dari tim pengembang, budget yang tersedia,
waktu pengerjaan proyek, atau infrastruktur komputer pada lingkungan
pengembangan. Requirements Engineering (RE) adalah cabang dari rekayasa perangkat lunak yang fokus pada tujuan, fungsi atau kegunaan, dan batasan pada sistem
perangkat lunak. Selain itu juga pada hubungan antara faktor-faktor tadi untukmenentukan spefikasi dari sebuah perangkat lunak dan beradaptasi terhadap perkembangan dari waktu ke waktu
B.     Aktivitas Requirement Engineering
Proses dalam Requirements Engineering terdiri dari beberapa aktivitas sebagai berikut
1.   Requirements elicitation and negotiation
Aktivitas ini, adalah tahap menentukan requirements yang dibutuhkan dan menegoisasikan setiap requirements agar benar-benar sesuai dengan keinginan semua stakeholders. Para peneliti telah membuktikan bahwa requirements tidak
begitu saja didapatkan dengan menanyakan pertanyaan yang benar.
2.    Requirements documentation
Tahap ini adalah pendokumentasian requirements yang sudah ditentukan. Jika para stakeholders sudah sepakat mengenai requirements, maka kesepakatan tersebut harus disimpan dan dideskripsikan dalam sebuah requirement document.
3.    Requirements verification and validation
Requirements harus divalidasi dan diverifikasi, maksudnya adalah apakah kita sudah menentukan hal yang benar dan apakah kita sudah menentukan hal tersebut dengan tepat. Karena itu pada tahap ini, requirement document yang sudah didefinisikan sebelumnya harus divalidasi dan diverifikasi.
4.    Requirements management.
Ada kalanya requirements yang sudah ditetapkan harus berubah, perubahan requirements dan consraints adalah permasalahan besar dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak.

C.    Balanced Scorecard
C.
1.    Pengertian Balanced scorecard (BSC) adalah :
• alat mengukur strategi secara komprehensif dengan pola manajemen
• sistem manajemen strategis yang diturunkan dari visi dan strateg
2.   Konsep Dasar
2.Balanced scorecard (BSC) terdiri dari 2 suku kata yaitu kartu nilai (scorecard)dan balanced (berimbang). Maksudnya adalah kartu nilai untuk mengukur kinerja personil yang dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan, serta dapat digunakan sebagai evaluasi. Serta berimbang (balanced) artinya kinerja personil diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non-keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Karena itu jika kartu skor personil digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa
depan, personil tersebut harus memperhitungkan keseimbangan antara
pencapaian kinerja keuangan dan non-keuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja bersifat internal dan kinerja eksternal (focus komprehensif). Pendekatan balanced scorecard melakukan pengukuran kinerja berdasarkan pada aspek finansial maupun non-finansial. Aspek nonfinansial mendapatkan perhatian karena dasarnya peningkatan kinerja keuangan berasal dari aspek non-finansial yaitu peningkatan efektivitas proses bisnis, komitmen organisasi dan kepercayaan pelanggan terhadap produk, sehingga apabila perusahaan akan melakukan pelipatgandaan kinerja maka focus perhatian haruslah ditujukan kepada peningkatan kinerja di bidang non-finansial, karena dari situlah kinerja keuangan berasal.
                  Dalam balanced scorecard, terdapat empat perspektif yang berbeda dari
suatu aktivitas perusahaan yang dapat dievaluasi, yaitu
• Perspektif Finansial,
• Perspektif Pelanggan,
• Perspektif Proses Bisnis Internal,
• Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
3.   Menciptakan Balance Scorecard
Beberapa langkah awal mengimplementasikan balanced scorecard
·        Memperjelas visi dan strategi perusahan
·        Mengembangkan sasaran strategis :
1.      Mengidentifikasi proses bisnis yang ada dimana sustainabilitas dapat menambah nilai dan memperbaiki kinerja
2.      Menentukan bagaiman program lingkungan yang ada mendukung sasaran sustainabilitas dalam perspektif pelanggan dan financial
3.      Belajar bagaimana sustainabilitas dapat menggantikan proses dan produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
4.      Mengerti bagaimana mengantisipasi dan mempengaruhi kebutuhan pelanggan masa depan terkait praktek berkelanjutan.
·        Meluncurkan inisitiatif strategi lintas bisnis dan
·        Membimbing setiap divisi untuk mengembangkan
4.   Kerangka Kerja Analisis Kebutuhan Fungsional dengan Balanced Scorecard
4.








D.    Perspektif Pelanggan
No.
Deskripsi
STS
TS
N
S
SS
1
Bagaimana Kinerja dan Pelayanan





2
Informasi dan kemudahan





3
Kecepatan dan ketepatan Informasi





4
Kesungguhan dan Kesiapan Pegawai





5
Fitur dan kemudahan akses





6
Pelayanan dan Keefektifan





7
Fasilitas Untuk Interaksi antar User





8
Universitas Menyediakan fasilitas untuk Akses Akademik





9
Sistem sering melakukan perbaikan demi kenyamanan





10
Mempermudah proses pengolahan dan pencarian data





11
Saya puas dengan internet yang ada diuniversitas





12
Saya puas dengan sistem layanan administrasi umum dan keuangan.





13
Saya puas dengan sistem layanan E-learning





14
Kemudahan mendapatkan Materi





15
Kemudahan berinteraksis dengan dosen.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar