INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Senin, 27 Desember 2010

TUNTUNAN ROHANI BAGI YANG SAKIT

إِنَّ اللهَ لَمْ يُنْزِلْ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً فَتَدَاوَوْا
"Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, maka berobatlah kalian (ketika sakit)"
Karena berobat merupakan tuntunan ajaran agama kita, maka niatkan berobatnya dengan ikhlas mengikuti petunjuk Rasulullah, dengan demikian mudah-mudahan berobatnya para pasien akan bernilai ibadah.
Namun demikian, pasien berobat sekarang ini adalah ikhtiar. Para dokter dan perawat juga ikhtiar. Obat dan pelayanan yang baik juga ikhtiar. Pada hakekatnya yang menentukan sembuh hanya Allah semata.
MUQADDIMAH
Bismillahirrahmanirrahim
الحمدلله الذى خلق الموتى والحياة ليبلوكم ايكم احسن عملا، اشهد ان لا اله الاّ الله واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله، اللهمّ صلّى على محمّد وعلى آل محمّد أمّا بعد، قال الله تعالى : {وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ} قال النبى صلعم : (إنّ الله لم ينزل داء إلاّ أنزل له شفاء فتداووا).
Sakit adalah ujian Allah yang kita tidak mengetahui kapan kita diuji oleh Allah dengan penyakit tersebut, oleh karena sakit tidak diketahui kapan datangnya, maka tidak sedikit orang yang sakit tidak memiliki kesiapan menghadapinya. Khusus yang bertalian dengan ibadah mahdlah terutama shalat, sering orang yang sakit bingung bagaimana melaksanakannya. Begitu juga tentang do'a-do'a dikala sakit, sering orang bingung apa yang harus dimintakan kepada Yang Maha Kuasa.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka kami memandang perlu menulis ini sebagai bahan kaji ulang atau peringatan bagi yang sudah mengetahuinya dan sebagai tuntunan praktis bagi yang belum mengetahuinya.
Agar tulisan ini mudah difahami dan dilaksanakan, kami susun dengan penyajian yang sederhana dan ringkas.
Mudah-mudahan para pasien dapat mengisi saat-saat sakitnya dengan penuh kesabaran dan tetap memiliki keimanan yang mantap serta dapat melaksanakan ibadah kepada Allah sesuai ajaran-Nya.


PENYAKIT DAN PENGOBATAN MENURUT ISLAM
A. Sakit
Sakit adalah ujian dari Allah SWT. dengan sakit berarti orang akan memperoleh : ampunan dari Allah, dilipatgandakan pahala dan ditingkatkan derajatnya.
Rasul bersabda :
" Siapa yang akan beroleh limpahan kebaikan dari Allah, lebih dahulu akan diberinya cobaan". (HR. Bukhari Muslim).
" Tidak satu mushibahpun yang menimpa diri seorang muslim, baik berupa kesusahan dan penderitaan, kesedihan dan kedukaan, maupun penyakit, bahkan karena sepotong duri yang menusuk anggota badannya kecuali dihapuskan oleh Allah sebagian dari kesalahan-kesalahannya" (HR. Bukhari Muslim).

B. Pengobatan
Bagi muslim yang sakit diwajibkan berobat.
Rasul bersabda :
تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ دَوَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ : اَلْهَرَمُ
Tadâwau fainnallâha ta'âlâ lam yadha' dâ`an illa wadha'a lahû dawâ`an ghaira dâ`in wâhidin : alharamu.
" Berobatlah kalian karena Allah ta'ala Ia tidak menaruh suatu penyakit melainkan menyediakan obatnya, kecuali satu penyakit : tua". (HR. Tirmidzi).
Berobat merupakan ikhtiar melaksanakan ajaran agama, sedangkan yang menentukan kesembuhan adalah Allah.

HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA SAKIT
A. Berobat
Rasul bersabda :
تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ دَوَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ : اَلْهَرَمُ
Tadâwau fainnallâha ta'âlâ lam yadha' dâ`an illa wadha'a lahû dawâ`an ghaira dâ`in wâhidin : alharamu.
" Berobatlah kalian karena Allah ta'ala Ia tidak menaruh suatu penyakit melainkan menyediakan obatnya, kecuali satu penyakit : tua". (HR. Tirmidzi).
B. Shabar
Firman Allah :
{... وَاصْبِرْ عَلَى مَآ أَصَابَكَ ...}
" Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu" (Q.S. Luqman: 17).
{... وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ، اَلــَّذِيْنَ إِذَا ذُكِرَ اللهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصَّابِرِيْنَ عَلَى مَآ أَصَابَهُمْ ...}
"Berilah kabar gembira kepada orang yang tunduk dan patuh. Yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetar hati mereka dan shabar terhadap apa yang menimpa mereka" (Q.S. Al-Haj : 34-35).

BACAAN DO'A SEHARI-HARI
A. Pengertian dan Fungsi Do'a
Do'a adalah permohonan dari seseorang hamba atau abdi kepada Sang Khâliq dalam bentuk ucapan.
Orang yang tidak pernah berdo'a menunjukkan salah satu sifat takabur.
Firman Allah :
{... اُدْعُوْنِى أَسْتَجِبْ لَكُمْ ...}
" Berdo'alah kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan do'a tersebut". (Q.S. Al-Mu`min : 60).
B. Tata Cara Berdo'a
1. Mulai dengan membaca Basmalah.
2. Dengan kata yang lembut atau tawadlu'.
3. Berharap akan dikabulkan.
4. Disertai usaha.
C. Do'a Sehari-hari
1. Do'a ketika sedang kesakitan
Mengeluh yang berlebih-lebihan tidak disukai Allah. Tetapi apabila anda tidak tahan, terpaksa juga mengeluarkan suara, hindarilah ucapan-ucapan yang tidak berguna, yang bisa menggelincirkan kepada kemusyrikan. Bacalah atau ucapkanlah kata-kata yang selalu mengingat Allah seperti :
سُبْحَانَ اللهِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ، اَللهُ أَكْبَرُ
Kemudian andaikata sakit anda sedang reda atau memang sedang tidak mengganggu anda, sebaiknya bacaan yang sedikit panjang ini anda hafalkan atau biasakan dibaca;
لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ أَكْبَرُ
Lâilâha Illallâhu Akbaru; "Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar".
لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
Lâilâha Illallâhu Wahdahu Lâ Syarîka Lahu; "Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang satu, yang tidak ada sekutu bagi-Nya".

لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ – لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
Lâilâha Illallâhu – Lahulmulku Wa Lahulhamdu; "Tidak ada Tuhan selain Allah yang mempunyai segala kekuasaan dan segala puji".
لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Lâilâha Illallâhu Walâ Haula Walâ Quwwata Illâ Billâhi; "Tidak ada Tuhan selain Allah. Dan tiada daya dan kekuatan kecuali kepunyaan Allah".
2. Do'a   menghilangkan   rasa   sakit   pada   sebagian   anggota   yang  terasa
Letakkan tangan anda pada anggota yang terasa sakit sambil membaca :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ 3×، أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ 7×
Bismillâhirrahmânirrahîm 3x, `A'ûdzubillâhi Waqudratihi Min Syarri Mâ `Ajidu Wa Uhâdziru 7x; "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya, dari segala kejahatan yang saya temui dan saya khawatirkan".
3. Do'a mau tidur
Bila anda akan tidur, serahkanlah jiwa raga anda sepenuhnya kepada Allah dengan membaca :
بِاسْمِكَ اللهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ
Bismika Allâhumma Ahyâ Wa Bismika Amûtu; "Ya Allah dengan nama-Mu hamba hidup, dan dengan nama-Mu hamba mati".
4. Do'a sukar tidur
Bila anda sukar tidur, mungkin karena fikiran anda sedang terganggu atau lain-lain sebabnya, bacalah :
اَللهُمَّ غَارَتِ النُّجُوْمُ وَهَدَأَتِ الْعُيُوْنُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّوْمٌ لاَ تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ يَاحَيٌّ  يَاقَيُّوْمٌ أَهْدِئْ لَيْلِى وَأَنِمْ عَيْنِى
Allâhumma Ghâratin Nujûmu Wahada`atil 'Uyûnu Wa`anta Hayyun Qayyûmun Lâ Ta`khudzuka Sinatun Walâ Naumun Yâ Hayyun Yâ Qayyûmun Ahdi` Lailî Wa`anim 'Ainî; "Ya Allah 
sunyilah semua bintang dan tenanglah semua mata, dan Tuhan yang hidup dan berdiri sendiri. Tuhan tidak mengantuk dan tidak tidur. Wahai Tuhan yang hidup dan berdiri sendiri, tenangkanlah malamku ini dan tidurkanlah mataku ini".
5. Do'a karena mimpi tidak baik
Mimpi yang tidak baik akan membawa kesan bagi jiwa anda. Dan bila jiwa anda mempunyai kesan yang buruk, akan mempengaruhi fikiran dan semua usaha anda.
Untuk menghindari kesan buruk bagi jiwa anda, bacalah:
أَللهُمَّ إِنـِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الأَحْلاَمِ فَإِنَّمَا لاَتَكُوْنُ شَيْئًا
Allâhumma Innî `A'ûdzubika Min 'Amalisy Syaithâni Wa Sayyi`âtil `Ahlâmi Fainnamâ Lâ Takûnu Syai`an; " Ya Allah hamba mohon perlindungan pada-Mu dari perbuatan syetan dan jahatnya impian, karena sesungguhnya itu bukan apa-apa".
6. Do'a karena ketindihan
Bila anda dalam tidur merasa ketindihan oleh sesuatu, berarti syetan sedang berusaha menguasai anda, maka bacalah:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمْزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَ أَنْ يَحْضُرُوْنِ
`A'ûdzu Bikalimâtillâhit Tâmmati Min Ghadhabihi Wa'iqâbihi Wasyarri 'Ibâdihi Wamin Hamzâtisy Syayâthîni Wa `Ayakhdhurûni; " Hamba berlindung dengan kalimat Allah yang
sempurna dari murka dan adzab-Nya dan dari golongan syetan yang akan mendatangiku".
7. Do'a bangun tidur
Betapa Maha Pemurahnya Allah yang telah menidurkan anda dengan selamat, kemudian menyadarkan   kembali di saat-saat anda menghajatkan untuk bangun dari tidur, sekalipun tidak ada daya dan usaha anda untuk membangunkan diri sendiri. Kemurahan Allah ini kita patut syukuri, untuk mensyukuri kemurahan Allah tersebut maka bacalah :
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى  أَحيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Alhamdulillâhil Ladzî `Ahyânâ Ba'da Mâ `Amâtanâ Wa `Ilaihin Nusyûri; "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah mematikan kami, dan ke hadapan-Nya kami akan kembali".
8. Do'a  ketika  akan  masuk WC untuk buang hajat besar/kecil
اَللهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Allâhumma Innî `A'ûdzubika Minal Khubutsi Wal Khabâ`itsi; " Ya Allah, hamba berlindung kepada-Mu dari kekotoran dan dari segala yang jahat".
9. Do'a keluar dari WC setelah buang hajat kecil/besar
غُفْرَانَكَ / اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَذَاقَنِى لَذَّتَهُ وَأَبْقَى فِيَّ قُوَّتَهُ وَرَفَعَ عَنِّى أَذَاهُ
Ghufrânaka / Alhamdulillâhil Ladzî `Adzâqanî Ladzdzatahu Wa `Abqâ Fiyya Quwwatahu Wa Rafa'a 'Annî `Adzâhu; "Ya Allah aku mohon ampunan-Mu / Segala puji bagi Allah yang telah merasakan bagiku kelezatannya, meninggalkan bagiku kekuatannya dan menjauhkan dariku penyakitnya".
10. Do'a akan makan
اَللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Allâhumma Bârik Lanâ Fîmâ Razaktanâ Waqinâ 'Adzâban Nâri, Bismillâhirrahmânirrahîmi; " Ya Allah berkahilah kami dengan apa yang telah Kau berikan kepada kami dan jagalah kami dari siksa api neraka, Bismilah…".
11. Do'a selesai makan
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلْنَا مُسْلِمِيْنَ
Alhamdulillâhilladzî `Ath'amanâ Wasaqânâ Waja'alnâ Muslimîna; "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makanan dan minuman, dan yang telah menjadikan kami orang-orang muslim".
12. Do'a akan minum obat
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ اَللهُمَّ إِنِّى أَسْئَلُكَ الْعَافِيَةَ
Bismillâhirrahmânirrahîm, `Adzhibil Ba`sa Rabban Nâsi Isyfi `Antasy Syâfî Lâ Syâfiya Illa `Anta Allâhumma `Innî `As`alukal 'Âfiyata; "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ya Tuhannya manusia hindarkan derita, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh. Tidak ada Penyembuh kecuali Engkau. Ya Allah hamba sungguh mohon sehat kepada-Mu".
13. Do'a selesai minum obat
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى كَفَانَا وَأَرْوَانَ غَيْرَ مَكْفِىٍّ وَلاَ مَكْفُوْرٍ
Alhamdulillâhilladzî Kafânâ Wa `Arwâna Ghaira Makfiyyin Walâ Makfûrin; " Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita kecukupan dan kepuasan yang tidak terabaikan dan tidak tertolak".
14. Do'a mohon kesabaran dan ketenangan
حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ
Hasbiyallâhu Wani'mal Wakîlu. Rabbanâ `Afrigh 'Alainâ Shabran Watawaffanâ Muslimîna; "Ya Allah Yang Maha mencukupi aku, dan sebaik-baiknya melindungi aku. Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran hati kami, dan jadikanlah kami mati dalam Islam".
15. Do'a mohon lekas sembuh
أَللهُمَّ أَذْهِبِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Allâhumma `Adzhibil Ba'sa Rabban Nâsi Isyfi `Antasy Syâfî Lâ Syâfiya `Illa Syifâ`uka Syifâ`an Lâ Yughâdiru Saqaman; " Ya Allah, jauhkanlah penderitaan. Ya Tuhannya manusia, sembuhkanlah! karena Engkaulah Yang Maha Penyembuh. Tidak ada penyembuhan kecuali penyembuhan-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penderitaan". 
اَللهُمَّ إِنِّى أَسْئَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Allâhumma `Innî `As`alukal 'Afwa Wal'âfiyata Fîd Dunya Wal`âkhirati; " Ya Allah aku mohon kepada Engkau ampunan dan kesejahteraan / kesehatan di dunia dan akhirat".
16. Do'a ketika melahirkan/bersalin
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ عَلَى اللهِ تَوَكَّلْنَا
Hasbunallâhu Wani'mal Wakîlu 'Alallâhi Tawakkalnâ; "Allah telah mencukupi segala sesuatu bagiku. Dan sebai-baik tempat kuserahkan diri, hanyalah kepada Allah".
17. Do'a selesai melahirkan/bersalin dengan selamat
اَللهُمَّ بَارِكْ لَهُ / أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ / رَبِّ هَب ْلِى مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً
Allâhumma Bârik Lahu / `Aûdzu Bikalimâtillâhit Tâmmati Min Kulli Syaithânin Wa Hâmmatin Wamin Kulli 'Ainin Lâmmatin / Rabbi Hablî Min Ladunka Dzurriyyatan Thayyibatan; "Ya Allah berkahilah bayi itu / Hamba mohonkan perlindungan Allah yang sempurna dari pada semua syaitan dan binatang-binatang yang berbisa, dan dari pandangan mata yang jahat / Ya Allah berilah hamba anak keturunan yang baik-baik".
18. Do'a selesai melahirkan/bersalin tapi anaknya cacat
بِقَدَرِ اللهِ وِمَاشَآءَ فَعَلَ
Biqadarillâhi Wamâsyâ`a Fa'ala; " Dengan taqdir Allah dan apa yang dikehendaki jadi".
Ibu/Bapak hendaknya menyadari bahwa :
  1. Cacad bawaan sejak lahir bagi anak tidak ada hubungannya dengan dosa atau kesalahan atau perbuatan orang tuanya sebelum itu.
  2. Sepantasnya dan seyogyanya orang tuanya mencurahkan kasih sayangnya kepada anaknya yang cacad tersebut.
19. Do'a selesai melahirkan/bersalin tetapi anaknya meninggal
اِنَّا للهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللهُمَّ أْجِرْنِى فِيْ مُصِيْبَتِى وَأْخْلُفْلِى خَيْرًا مِنْهَا
Innâ Lillâhi Wa Innâ `Ilaihi Râji'ûna, Allâhumma `Ajirnî Fî Mushîbatî Wakhluflî Khairan Minhâ; "Aku kepunyaan Allah dan kembali kepada Allah, Ya Allah berilah pahala kepadaku, didalam menempuh mushibatku dan berilah gantinya yang lebih baik".
20. Do'a ketika akan dioperasi
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ عَلَى اللهِ تَوَكَّلْنَا
Hasbunallâhu Wani'mal Wakîlu 'Alallâhi Tawakkalnâ; "Allah telah mencukupi segala sesuatu bagiku. Dan sebai-baik tempat kuserahkan diri, hanyalah kepada Allah".
21. Do'a selesai dioperasi dengan selamat
اَلْحَمْدُ للهِ اَللهُ اَكْبَرُ
Alhamdulillâhi Allâhu Akbaru; " Segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar".
22. Do'a kekhawatiran akan bahaya yang datang
بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillâhi Lâ Yadhurru Ma'asmihi Syai`un Fîl Ardhi Walâ Fîs Samâ`I Wahuwas Samî'ul 'Alîmu; Dengan nama Allah yang dengan nam-Nya, sesuatu yang ada di bumi dan di langit itu tidak akan membahayakan. Dan Allah Maha Mendengar dan Mengetahui".
23. Do'a bagi pasen yang tidak ada harapan sembuh lagi
a. Bagi si Pasen agar berdo'a:
اَللهُمَّ أَحْيِنِى مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِى وَتَوَفَّنِى مَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِى
Allâhumma `Ahyinî Mâ Kânatil Hayâtu Khairan Lî Wa Tawaffanî Mâ Kânatil Wafâtu Khairan Lî; " Ya Allah hidupkanlah aku seandainya hidupku akan menjadi kebaikan bagiku dan matikanlah aku seandainya kematian itu menjadi kebaikan bagiku".
b. Bagi orang lain dan keluarga agar berdo'a:
اَللهُمَّ أَحْيِهِ مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لَهُ وَتَوَفَّهُ مَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لَهُ
Allâhumma `Ahyihi Mâ Kânatil Hayâtu Khairan Lahu Wa Tawaffahu Mâ Kânatil Wafâtu Khairan Lahu; " Ya Allah hidupkanlah ia seandainya hidup itu menjadi kebaikan baginya dan matikanlah ia seandainya kematian itu menjadi kebaikan baginya".
24. Do'a menghilangkan rasa marah
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. اَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِى وَ أَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِى وَأَجِرْنِى مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'ûdzu Billâhi Minasy Syaithânir Rajîmi. Allâhummaghfirlî Dzanbî Wa `Adzhib Ghaidla Qalbî Wa `Ajirnî Minasy Syaithânir Rajîmi; " Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Ya Allah ampunilah dosaku dan hilangkanlah aku dari godaan syetan yang terkutuk".
25. Do'a menghadapi sesuatu yang akan membawa kemalangan
اَللهُمَّ لاَ يَأْتِى بِالْحَسَنَاتِ إِلاَّ أَنْتَ وَلاَ يَذْهَبُ بِالسَّيِّئَاتِ إِلاَّ أَنْتَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Allâhumma Lâ Ya`tî Bilhasanâti `Illâ `Anta Walâ Yadzhabu Bis Sayyi`âti `Illa `Anta Walâ Haula Walâ Quwwata Illâ Billâhi; " Ya Allah tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Engkau dan tidak ada yang menghilangkan kejahatan kecuali Engkau. Dan tidak ada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah".
26. Do'a menghadapi keadaan genting
سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمَ يَا حَيٌّ يَا قَيُّوْمٌ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Subhânallâhil 'Adlîma Yâ Hayyun Yâ Qayyûmun Birahmatika `Astaghîtsu; " Maha suci Allah yang Maha Agung Wahai Dzat yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, semata-mata dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan".
27. Do'a ketika merasa takut atau terkejut
أَعُوُْذُبِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِن هَمْزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ أَنْ يَحْضُرُوْنِ
`A'ûdzu Bikalimâtillâhit Tâmmati Min Ghadhabihi Wa'iqâbihi Wa Syarri 'Ibâdihi Wa Min Hamzâtisy Syayâthîni `Ayahdhurûni; Aku mohon perlindungan dengan kalimah Allah yang sempurna dari pada kemurkaan-Nya, dan dari pada kejahatan hamba-hamba-Nya dan dari pada bisikan syetan apabila akan mendatangi aku".
THAHARAH, SHALAT, DAN SHAUM
BAGI ORANG YANG SAKIT
Allah berfirman :
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنِّ وَالإِنْسِ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ}
Ibadah adalah upaya manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan jalan mentaati segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya serta melaksanakan segala yang diizinkan oleh Allah.
Amal yang diizinkan Allah adalah amal perbuatan yang tidak dilarang, yang berguna bagi kemashlahatan / kebaikan hidup. Ibadah terbagi dua yaitu :
a. Ibadah yang umum / ghair mahdhah , yaitu :
اَلْعَمَلُ بِمَا اّذِنَ بِهِ الشَّارِعِ (مقرر ترجيح)
" Segala amal atau perbuatan yang diperintahkan atau diiznkan oleh Allah". (HPT. Muhammadiyah).
b. Ibadah Khusus / mahdhah, yaitu:
مَا حَدَّدُهُ الشَّارِعِ بِجُزْئِيَةٍ وَهَيْئَةٍ وَكَيْفِيَّةٍ مَخْصُوْصَةٍ (مقرر ترجيح)
"Segala perbuatan yang telah ditetapkan Allah tentang rinciannya, tingkatnya, maupun tata cara laksananya secara khusus". (HPT. Muhammadiyah)
A. Thaharah / Bersuci
1. Istinja
Adalah bersuci setelah selesai buang kotoran. Apabila anda selesai dari buang kotoran, dari qubul (pintu depan) atau dubur (pintu belakang), maka bersucilah dengan air atau dengan
lainnya yang boleh untuk bersuci seperti kertas yang dapat menyerap. Kalau anda beristinja hendaklah anda kerjakan dengan tangan kiri. Kalau anda beristinja dengan kertas yang menyerap, maka :
  1. Kotoran itu hanya ada pada tempat keluar (qubul atau dubur) tidak di mana-mana.
  2. Kotoran itu belum kering hingga dapat diserap oleh kertas tersebut.
2. Mandi wajib
Adalah mandi untuk bersuci dari hadats besar, seperti : bersetubuh, keluar mani, selesai dari haidh, selesai dari wiladah (melahirkan), dan selesai dari nifas (darah yang keluar setelah melahirkan).
Cara mandi wajib adalah sebagai berikut
  1. Berniatlah karena Allah
  2. Basuhlah tangan
  3. Basuhlah kemaluan dengan tangan kiri dan gosoklah oleh sabun
  4. Berwudlulah sebagai mana hendak melaksanakan shalat. Kemudian masukanlah jari-jarimu pada pokok rambut dengan sedikit wewangian, mulailah dengan sisi yang kanan
  5. Siramlah badan anda dengan air dimulai dari sisi yang kanan
  6. Tuangkanlah air ke atas kepala tiga kali lalu siramlah seluruh badan dengan digosok
  7. Sesudah bersih, cucilah kedua kaki anda dengan mendahulukan yang kanan.
3. Wudlu
Adalah bersuci dari hadats kecil. Hadats kecil ialah segala yang membatalkan wudlu, seperti keluarnya segala sesuatu dari dubur atau qubul, kecuali mani.
Cara berwudlu:
  1. Membasuh kedua telapak tangan dengan membaca "Bismillâhirrahmânirrahîm". Hatinya niat membersihkan hadats kecil karena Allah.
  2. Berkumur-kumur, menggosok gigi, menghisap air di hidung dan disembur-semburkannya
  3. Membasuh muka, mulai dari batas tumbuhnya rambut di kening ke bawah sampai di bawah dagu, dari telinga kanan sampai telinga kiri. Membasuhnya tiga kali
  4. Membasuk kedua tangan dengan digosok dari ujung jari sampai di atas sikut, sebaiknya tiga kali dan yang kanan lebih dahulu baru yang kiri
  5. Menyapu kepala sekali, dari muka sampai belakang dan sambil membersihkan kedua telinganya
  6. Membasuh kedua kaki dengan digosok dari ujung jari sampai ke atas mata kaki, tiga kali dengan mendahulukan yang kanan
  7. Selesai berwudlu lalu membaca :
اَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
  1. Boleh berwudlu dengan air yang dicampur dengan air hangat, pada saat berhalangan memakai air dingin
  1. Kalau tidak dapat berwudlu sendiri orang lain boleh membantunya
4. Tayamum
Dipergunakan sebagai pengganti wudlu atau mandi wajib bila anda berhalangan memakai atau tidak mendapatkan air.
Alat bertayamum adalah tanah (debu) seperti debu yang ada di lantai atau tembok kamar, atau lainnya yang kesat, keras dan suci.
Cara bertayamum adalah :
  1. Letakkan kedua belah tangan anda ke tanah/dinding lalu angkatlah tangan tersebut
  2. Niat yang ikhlas karena Allah sambil membaca "Bismillâhirrahmânirrahîm". Usapkan kedua telapak tangan anda pada muka anda dan kepada kedua tangan anda sampai pergelangan kemudian bacalah do'a:
اَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Tayamum menjadi batal oleh sebab yang sama dengan yang membatalkan wudlu, dan apabila mendapatkan air.
B. Shalat
Shalat adalah kewajiban yang mutlak bagi setiap orang (individu umat islam yang sudah baligh)
Oleh karena itulah shalat itu mutlak harus dilaksanakan dalam keadaan dan kekuatan badan (kondisi) yang bagaimanapun juga
Kalau sudah terpaksa tidak bisa menghindari najis, lakukanlah shalat itu dengan apa adanya.
Tata cara shalat :
  1. Kalau anda dapat berjalan (dalam keadaan diperbolehkan berjalan) dan dapat berdiri serta bergerak seperti biasa, maka tentunya anda dapat mengerjakan shalat dengan berdiri.
Untuk itu semestinya anda lakukan shalat dengan jama'ah setiap waktu di mesjid / mushala yang memang sudah disediakan.
  1. Kalau oleh dokter tidak diperkenankan berjalan, maka dapatlah anda shalat dengan berdiri di dalam kamar anda sendiri. Apabila anda tidak sanggup melaksanakan shalat sebagaimana mestinya, maka boleh shalat dengan duduk, caranya:
-          Duduklah dengan iftirasy (timpuh) dengan menghadap qiblat.
-          Takbiratul ihram seperti biasa, bacaan-bacaannya juga seperti biasa
-          Di waktu ruku' cukuplah anda menundukkan kepala dengan tangan dilutut tidak seperti kalau anda melakuakan sujud
-          Sujud anda juga biasa seperti sujudnya orang shalat berdiri
-          Tahiyyat akhir, apabila anda mampu, maka duduklah dengan tawarruk. Timpuh tetapi kaki kiri dimajukan dan duduk di tikar atau dilantai, tidak seperti duduk pada tahiyyat awal (iftirasy)
  1. Bila duduk pun tidak sanggup, boleh shalat dengan berbaring miring ke kanan, menghadap ke qiblat, takbiratul ihram dan gerakan lainnya anda lakukan menurut kemampuan anda, anda tidak perlu ruku' dan sujud seperti diwaktu anda shalat berdiri, cukuplah isyarat dengan takbir dan intiqal (takbir peralihan), sedangkan bacaannya yang anda mampu dapatlah anda kerjakan.
Adapun cara berbaringnya adalah dengan membujur ke timur, kepala di timur kaki di barat, apabila dokter tidak melarang hendaklah di atas dua bantal atau tiga, sehingga anda dapat menghadap qiblat
Selama ingatan dan kesadaran anda masih ada, maka shalat janganlah anda tinggalkan walaupun segala persyaratan terpaksa anda tinggalkan. Sekalipun anda harus melakukannya hanya dengan cara mengingatnya saja, berhubung tidak ada kemampuan. Dan itu sudah diterima Allah
C. Shaum
1. Orang  yang  sakit  boleh  tidak  shaum  pada  bulan  Ramadhan, tetapi dia berkewajiban mengganti sebanyak yang ia tinggalkan setelah sembuh di luar bulan Ramadhan.
Allah berfirman :
{...فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيْضًا اَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيــَّامٍ أُخَرَ...}
2. Orang yang penyakitnya tidak diharapkan lagi sembuh dan bagi orang yang sudah sangat tua, juga wanita yang sedang menyusui, diperbolehkan mengganti shaumnya dengan membayar fidyah yaitu memberi makan kepada 1 orang miskin tiap harinya 1 mud (7 ons)
{...وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنِ...}
3. Bagi  wanita  yang  haidh  atau  nifas  (habis melahirkan) dilarang/haram shaum. Namun dia harus mengganti shaumnya setelah ia suci, sebanyak hari yang ia tinggalkan shaumnya.
Demikianlah buku tuntunan ini kami susun dengan alakadarnya, dan kami yakin para pembaca belum merasa puas dengan tuntunan ini,
karena masih banyak yang diperlukan yang belum di tuliskan dalam buku ini.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah kami serahkan segala urusannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar