INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Senin, 30 November 2015

KH Muntaha Al-Hafiz, Wonosobo

KH Muntaha Al-Hafiz, Wonosobo
KH. Muntaha Alhafidz atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Mbah Mun adalah seorang ulama legendaris, dan Kharismatik. Beliau dijuluki sang Maestro Al-Qur'an. Dibawah kepemimpinan beliau inilah Al-Asy'ariyyah menemui kemajuan yang sangat pesat, dengan pertambahan santri yang menjadi ribuan dan juga pertambahan lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Al-Asy'ariyyah. Dan dengan satu karya yang sangat fenomenal yaitu Al-Qur'an Akbar (Al-Qur'an terbesar di dunia) yang kini disimpan di bait Al-Qur'an Taman Mini Indonesia Indah 
Nama lengkapnya adalah KH Muntaha al-Hafiz bin Asy`ari bin `Abdul Rahim bin Muntaha bin Muhammad adalah pengasuh dan penerus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Asy`ariyyah. Beliau dilahirkan pada 9 Juli 1912 di desa Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. Beliau memulai pengajian formal agamanya di Darul Ma'arif, Banjarnegara di bawah asuhan Syaikh Muhammad Fadhlullah As-Suhaimi yang masih terhitung kerabatnya. Setelah tamat di Darul Ma'arif, beliau meneruskan mondok di Pesantren Tahfidzul Quran Kaliwungu, Kendal di bawah asuhan K.H. Utsman sehingga berhasil menghafal al-Quran ketika berusia 16 tahun. Setelah itu, beliau mendalami ilmu qira'ah di Pesantren Krapyak di bawah asuhan K.H. M. Munawwir Al Muqri Alhafiz. Lalu beliau melanjutkan studinya di Pesantren Termas, Pacitan dengan mendalami ilmu hadits, fiqh dan tafsir di bawah asuhan Kiyai Dimyathi.

Dalam perjuangan mendapatkan kemerdekaan negara Indonesia, KH Muntaha Al-Hafiz tidak ketinggalan berjuang menjadi komandan BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang bertempur dengan penjajah Belanda di Palagan Ambarawa. Kiyai Muntaha Al-Hafiz juga terkenal sebagai seorang ulama multidimensi yang mempunyai berbagai ide yang cemerlang. Dalam dunia pendidikan KH Muntaha al-Hafiz merupakan teladan karena keberhasilannya mengembangkan pendidikan di bawah naungan Yayasan al-Asy'ariyyah. Yayasan tersebut saat ini menaungi berbagai lembaga pendidikan, antara lain : Taman Kanak-Kanak (TK) Hj. Maryam, Madrasah Diniyah Wustho, Madrasah Diniyah `Ulya, Sekolah Madrasah Salafiyah al-Asy'ariyyah, Tahfidzul Qur'an, SMP Takhasus Al-Quran, SMU Takhasus al-Quran, SMK Takhasus al-Quran, Universitas Sains al-Quran (UNSIQ), khusus untuk Perguruan Tinggi UNSIQ ini di bawah naungan Yayasan Pendidikan Ilmu-Ilmu al-Quran (YPIIQ). Selain mengatur soal pendidikan, beliau turut aktif menjalankan dakwah bahkan beliaulah yang membentuk Korps Dakwah Santri (KODASA). Korps ini merupakan wadah bagi aktivitas santri Pondok Pesantren Al-Asy'ariyyah dalam menyiarkan Islam, baik yang diperuntukkan bagi kalangan santri (sesama santri) dalam rangka meningkatkan kualitas diri, maupun kepada masyarakat banyak.
Dalam perjuangan memasyarakatkan al-Quran, KH Muntaha telah mendirikan Yayasan Himpunan Penghafal al-Quran sebagai wadah untuk menghimpunkan para hafiz dan hafizah. Kepada murid-muridnya, beliau anjurkan agar mengkhatam al-Quran seminggu sekali. Selain menghafal al-Quran, beliau turut mengarang sebuah tafsir al-Quran diberi judul "Tafsir al-Munthaha".
KH. Muntaha al-Hafiz menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Rabu, 29 Desember 2004 dalam usia 92 tahun. Mudah-mudahan rahmat Allah senantiasa dilimpahkan kepada beliau, guru-guru beliau dan muslimin dan muslimat sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar