Syarat-Syarat Menuntut Ilmu
1 Juni 2008
Affanoer
Aku teringat, ketika aku masih kecil. Ketika awal aku belajar, ada sebuah maqolah, yang bunyinya dalam bahasa arab:
Aku teringat, ketika aku masih kecil. Ketika awal aku belajar, ada sebuah maqolah, yang bunyinya dalam bahasa arab:
Alaalaatanaul ‘ilma illa bi sittatin. Dzakaun walhirsun wastibrun… dst pokoke panjang, aku udah lupa. .Walaupun lupa kalimate tapi maksute insyaallah kan selalu kuingat. Isi dari maqolah itu bagus banget, artinya dalam syair :
Elingo golek ilmu iku sarate enem. Iki katerangane ojo nganti ra gelem. Sawiji kudu limpat, lobo kaping pindhone. Temen kaping telu, Pate ono sangune. Limane kudu ono guru kang mituturi. Suwe mangsane iki sarat kaping eneme.
Buat yang gak bisa basa jawa, dapat aku jelasin, kurang lebih begini:
Syarat mendapatkan ilmu itu ada enam, dan harus ditempuh semuanya.
1. Cerdas
Yang dimaksud cerdas disini bukanlah orang yang ber IQ tinggi, tapi cukup sehat akal alias tidak gila saja. Asalkan orang itu tahu bahwa kertas yang jika dilihat berwarna kemerahan bergambar Bung Karno dan Bung Hatta, dan disebaliknya bergambar gedung MPR, diraba terasa kasar, diterawang ada tanda air, adalah uang Rp.100.000,- itu sudah cukup cerdas.
2. Rakus
Maksudnya jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang dimiliki. Di atas langit pasti ada langit, untuk itu perlu kita raih langit diatas kita.
3. Sungguh-sungguh
Belajar dengan sungguh sungguh, konsentrasi dan tidak mudah terbelok oleh kegiatan dan acara lain. Tetap fokus pada apa yang sedang dipelajari.
4. Dana alias duit alias harta
Untuk mendapat ilmu, perlu dikeluarkan banyak uang. Karena ilmu itu sangat mahal harganya. Walaupun katanya SPP gratis tetap aja ada tambahan biaya lainnya. Karena dalam mencari ilmu tidak ada yang namanya gratis.
5. Guru yang mengajar
Mencari ilmu tanpa guru bisa menyebabkan kesesatan, salah arah dan behkan kehancuran dunia. Wuih mantab. Karena keterangan dari guru ini penting. Jika seseorang hanya membaca buku terus menerus tanpa diajar oleh guru yang mengajarnya (Walaupun katanya buku adalah guru yang paling sabar, tapi buku kan tidak bisa mituturi), dia akan menjadi bingung bahkan stress.
6. Waktunya lama
Tidak ada ilmu secara instan. Walaupun ada di iklankan di koran, TV dan radio bisa ini itu secara cepat, dapat dipastikan pelajaran yang diterima masih sangat dangkal.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar