INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Minggu, 01 Januari 2012

Affan Blog

DUSTA, TIDAK MENEPATI JANJI dan KHIANAT

 


Qolbun Salim di Masjid Agung Al-Azhar
oleh:
mukti

Di al Quran ada 32 ayat yang menceritakan tentang KADZIB, dusta dan kedustaannya, tersebar di 21 surat. QS Ali Imran, An Nisa’, Al An’aam, Al a’raf, Huud, Yusuf, An Nahl, Al Kahfi, Al Hajj, An Nuur, Al Furqan, Al Ankabuut, Shad, Az Zumar, As Syuura, Al Ahqaaf, Al Mujadilah, Al Mumtahanah, Ash Shaff, Al Jin, dan An Naba’. Beberapa di antaranya adalah :


Maka barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. (Ali Imran:94)



Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).
(QS An-Nisaa’50)



Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS Al A’raf :37)

Masalah JANJI disebutkan 70x di dalam al Quran :

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji itu. (QS Al Maidah:1)


"Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS Ali Imran : 9)


(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran :76)


Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (QS Ali Imran : 77)

Sementara kata KHIANAT disebutkan 2x di dalam ayat al Quran yaitu di QS Al Mukmin :19 dan An Nisaa’ : 105


Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat, (QS An Nisaa’ :105)

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS Al Mukmin :19)

Nabi Muhammad saw bersabda :
“Tsalaatsun man kunna fiihi fa huwa munaafiqun wa in shaama wa shallaa wa za’ama annahu muslimun:idzaa haddatsa kadzaba wa idzaa wa’ada akhlafa wa idza’tumina khaana”
Artinya : “Tiga perkara, barangsiapa ada pada tiga perkara itu, maka dia itu orang munafiq, walaupun ia berpuasa, mengerjakan sholat dan mendakwakan bahwa ia muslim. Yaitu : apabila berbicara, ia berdusta, apabila berjanji, ia menyalahi janji dan apabila dipercayai, ia berkhianat”
(HR Bukhari-Muslim-dari Abu Hurairah)

Nabi Muhammad saw bersabda:
“Laisal khulfu an ja’idar rajulur rajula wa fii niyyatihi an yafia”
Artinya: “Tidaklah menyalahi janji, bahwa seseorang berjanji dengan seseorang dan pada niatnya akan menepatinya”

" AL- FAQIR - MISKIN HATI"


(dan bagaimana cara mengatasinya)


Ada 24 ayat yang menyebutkan istilah KAYA dan diantranya itu ada 17 ayat yang menyatakan bahwa Allah itu MAHA KAYA.
Al Baqarah 263,267. Ali Imran 97.An Nisa 131. An Naam 133. Yunus 68, Ibrahim 8, Al Hajj 64. An Naml 40, Al Ankaabut 6.Luqman 12,26.Faathir 15, Muhammad 38, Al Haadid 24. Al Mumtahanah 6,At Taghaabun 6.

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran 97)

Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(Al Ankaabut 6)

Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.(Al Faathir 15)

Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).(Muhammad 38)

(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Al Hadiid 24)

Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-Rasul mereka (membawa) keterangan-keterangan lalu mereka berkata: "Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?" lalu mereka ingkar dan berpaling; dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (At Taghaabun 6)

Kata-kata al FAQIR sebagai lawan dari al Ghoniy Maha kaya di dalam al Quran ada disebut 6 kali.
Al Baqarah 271, 273.At taubah 60, Al Hajj 28.Ar ruum 38, Al balad 16.
Intinya adlaah perintah Allah untuk memberikan sesuatu bagi orang-orang yang fakir, sebab mereka adalah orang yang membutuhkan.

Kata-kata MISKIN sebagai lawan Kaya, ada disebutkan di AL Quran 35 kali,
Al Baqarah 83,177,184, 215,236. Ali Imran 181, An Nisaa 6,8,36, 135.Al Maaidah 89,95. Al An’ aam 53, Al Anfal 41, At Taubah 28,60.Al Israa 26, Al Kahfi 79, An nuur 22,32.Ar Ruum 38,Al Mujaadilah 4, 12,13. Al Hasyr 7, Al Qolam 25, Al Haaqah 34, Al Ma’aarij 25, Al Muddatstsir 44, Al Insaan 8, Al fajr 18, Al Balaad 16, Al Maa’uun 3
Orang miskin adalah orang yang membutuhkan pertolongan.


Sesungguhnya telah menjadi sifat anak adam itu rakus, loba, dan kurang qanaah

Rasulullah SAW bersabda :
Lau kanaa li'bni Aadama waadiyaani min dzahabin la'btaghaa lahumaa tsaa-litsan, wa laa yamla-u jaufa'bni Aadama 'illa 'tturaabu wa yatuubu'llahu alaa man taaba
Artinya
“jikalau anak Adam (manusia) itu mempunyai 2 lembah emas, niscaya dia akan mencari yang ketiga untuk tambahan 2 lembah tadi. Dan rongga anak Adam itu akan penuh selain oleh tanah. Dan Allah menerima tobat siapa yang bertobat.
[Dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Anas]


Nabi SAW bersabda :
Manhuu-maani la yasyba'aani : Manhuumul-'ilmi wa manhuu-mul-maali.
Artinya :
Dua orang yang loba tiada akan kenyang-kenyang yaitu yang loba kepada ilmu dan loba kepada harta.
[Dirawikan oleh Athbrani dari Ibnu Mas'ud. dengan sanad dla'if]

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda:
Hati orang tua menjadi muda karena mencintai dua hal; suka dengan kehidupan dan harta Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim : 1734

Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersada: Anak cucu Adam menjadi semakin tua, kecuali pada dua hal yang membuatnya menjadi muda, yaitu loba terhadap harta dan loba terhadap umur Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim : 1736

Nabi Saw Bersabda :
Yahramub-nu Aadama wa yasyubbu, ma'ahuts-naataani : al-amalu wa hubbul-maal
Artinya :
Anak Adam itu akan tua dan akan muda, yang bersamanya itu dua yaitu angan-angan dan cinta harta.
[dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Annas].

Yahya bin Mu’adz pernah mengatakan, “Besok di hari kiamat tidak ada lgi timbangan karena kefaqiran dan kekayaan, tetapi yang ada adalah timbangan karena sabar dan syukur.”


Seorang ahli hikmah membagi manusia dalam empat kategori:
1. Orang kaya yang kaya Orang kaya yang kaya adalah mereka yang diberi karunia Allah berupa kelebihan materi, bisa menggunakan hal itu untuk ketaatan dan mensyukurinya.
2. Orang kaya yang miskin Orang kaya yang miskin adalah orang yang diberi kelebihan materi namun tidak pernah merasa cukup dan selalu merasa kurang. Itulah yang menyebabkannya miskin.
3. Orang miskin yang kaya Orang miskin yang kaya adalah orang yang secara materi tidak berlebih, namun ia merasa cukup dan bisa memanfaatkan apapun yang ia punya untuk kebaikan.
4. Orang miskin yang miskin Orang miskin yang miskin adalah orang yang tidak mapan secara materil, tidak merasa puas dan juga tidak bersyukur. Ada dimana posisi kita?


Allah Ta'ala dan RasulNya memuji Qona'ah, Nabi SAW bersabda :

Thuubaa li-man hudiya lil-islaami, wa kaana 'aisyuhu kafaafan wa qana'a bih
Artinya :
Amat baik bagi siapa yang memperoleh petunjuk kepada Agama Islam. Hidupnya adalah sekadar perlu dan merasa cukup (qana'ah) dengan demikian.
[Dirawikan At- Tirmidzi dan An-Nasa-i dari Fadlalah bin 'Ubaid.]

Nabi SAW bersabda :

Laisal -ghinaa' ankatsratil-'aradli, innamal-ghinaa, ghinan-nafsi
Artinya :
Tidaklah orang itu kaya, lantaran banyak benda. Sesungguhnya orang kaya itu ialah orang yang kaya jiwa.
[Dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah]

Selasa, 11 Desember 2007

Taubatan nasuha

Tentang Jin

Perbedaan yang menjadi Konflik !

PORNO dan KESOPANAN

Cinta VS Benci


Salam,

Sering tak disadari, kita berpikir hampir selalu dalam dikotomi...
Salah vs benar
baik vs buruk
laki vs wanita
gelap vs terang
siang vs malam
on vs off
termasuk Cinta vs Benci...

kadang kita menganggap itulah lawan kata dari yang sebelumnya...
tapi benarkah demikian?
benarkah salah selalu berlawanan dengan benar?
benarkan baik selalu berlawanan dengan buruk?
benarkah laki selalu berlawanan dengan wanita?
benarkah gelap selalu berlawanan dengan terang?
benarkah siang selalu berlawanan dengan malam?
benarkah cinta selalu berlawanan dengan benci?

Benarkah lawan dari CINTA itu adalah BENCI?

Ketika seseorang seringsekali bercerita tentang kebenciannya pada sesuatu, apakah itu benar-benar menunjukkan bahwa dia tidak cinta?

salah seorang tokoh besar, Fariduddin al Attar pernah bercerita, bahwa ada seorang tokoh (?) yang berkunjung ke tempat Robi'ah al adawiyah, ulama besar ahli mahabbah,
si tamu tersebut selama berada di tempat robiah yang diceritakan adalah betapa jeleknya dunia itu, betapa buruknya dunia itu, betapa menipunya dunia itu, dan betapa ia bencinya dunia itu.
Robi'ah tersenyum...
dan ketika si tamu itu berlalu, Sofyan At Tsauri, sahabat Robiah yang juga sedang berkunjung ke situ bertanya pada Robiah,"Benarkah orang itu benci kepada dunia?"
Robiah tersenyum dan berkata,"Bagaimana mungkin dia membenci dunia? yang ada di pikiran dan perasaannya hanyalah terisi dengan dunia dan urusannya"

Dzunnun al Mishri, satu waktu di datangi salah seorang muridnya,"ya Guru, kata muridnya, aku sudah beribadah kepada Tuhan selama 30 tahun yang menurutku aku juga sungguh2. Siang puasa, malah tahajud dan selain amalan wajib, yang sunnah2 juga aku kerjakan. tapi bukannya aku tidak puas dengan keadaanku, tetapi mengapakah tidak ada sedikitpun tanda2 yang datang dari Tuhan tentang apa yang telah aku lakukan ini?"
Dzunnun menjawab,"kalau begitu, nanti malam kamu makan yang banyak, dan jangan sholat isya"
Si murid agak heran juga mendengar saran gurunya, tapi ia mengangguk dan pulang.
Keesokan harinya, ia datang ke Dzunnun dan bercerita,
"Alhamdulillah guru, semalem saya mendapatkan tanda itu dari Allah swt, aku sudah menuruti saran guru untuk makan yang banyak, tetapi aku tidak tega untuk meninggalkan sholat wajib isya. Kemudian malam harinya, aku bermimpi di datangi oleh Rosulullah saw dan beliau bersabda,"wahai fulan, tenangkan hatimu, Allah mendengar, melihat dan mengetahui apa yang kamu kerjakan. Bersabarlah dan ikhlaslah." dalam mimpi itu saya mengangguk, kemudian Rosulullah saw bersabda lagi,"Dan sampaikan pada Dzunnun Al Mishri bahwa Allah berpesan agar ia jangan menyarankan muridnya untuk tidak sholat isya"

Mendengar itu Dzunnun tertawa sampai keluar air matanya..
kemudian ia berkata,
"Jika kamu tidak bisa mendekatiNya melalui Kasih SayangNya, maka dekatilah ia melalui rasa marahNya"

Dan baru saja kemaren saya tertegun ketika membaca buku "Secret of Power Negotiating", di dalam buku itu, Roger Dawson menulis,"apakah lawan CINTA itu adalah BENCI ??" , Tidak !! katanya, Lawan CINTA itu adalah KETIDAKPEDULIAN...

Bagi seorang Pecinta, kebencian dari sang kekasih itu lebih berharga dari pada KETIDAKPEDULIAN dari yang dicintainya...

Seseorang bersyair..
"ya kekasih...dari pada engkau memalingkan wajahmu dariku, lebih baik, sakiti aku dan marahi aku dan bencilah aku...itu lebih baik..sebab kemarahanmu, dan kebencianmu, itu adalah salah satu bentuk kepedulianmu kepadaku"

hati seorang pecinta..
lebih memerlukan kepedulian dari yang dicintai..
dari pada ketidak peduliannya..
baikpun kepedulian itu berwujud kasih sayang yang dicintainya...
ataupun kepedulian itu berwujud amarah dan bencinya...

"KETIDAKPEDULIAN adalah lawan dari CINTA"

PORNO ???

Puasa Dalam Perspektif Tasawuf [2]

PUASA DALAM PERSPEKTIF TASAWUF


Atas nama Alloh Yang Maha Pemurah Dan Maha Penyayang,

Segala Puja dan Puji hanya pantas bagi-Nya,

Pemilik segala Kelembutan dan pemilik segala Kesempurnaan.



Segala Do'a dan Permohonan hanya Pantas dimintakan padaNya,

Pemilik Sumber Ilmu yang tak ada habisnya,

dan Pemilik Kekuasaan yang Cahaya-Nya meliputi Langit dan Bumi.



Sholawat serta Salam bagi junjungan umat manusia,

Teladan semesta, gudang dari ilmu Alloh,

Nabiyulloh Muhammad Shollollohu alaihi wassalam.

Pemilik Uswatun Hasanah,

Penutup para Nabi dan Para Rosul,

Jalan menuju keridhoan-Nya.



Syukur Alhamdulillah, kusampaikan pula pada sang Guru yang telah membimbingku selama ini, dan telah bersabar hati menghadapi kebebalan otak dan hatiku.



Alloh berfirman di dalam al-Quranul karim,

“Yaa ayyuhalladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush shiyaamu kamaa kutiba ‘alalladziina min qoblikum la’alakum tataquun”

(QS 2:183)

artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang yang bertakwa”





“Ayyaamam ma’duudatin faman kaana minkum mariidhan au ‘alaa safarin fa’iddatum min ayyaa min ukhar wa ‘alalladziina yuthiiquunahuu fidyatun tha’aamu miskiin, faman tathawwa’a khairan fahuwa khairullahuu, wa an tashuumuu khairullakum in kuntum talamun”

(QS 2 :184)



artinya:

“Puasa itu beberapa hari yang telah ditentukan. Tetapi siapa yang sakit diantaramu atau dalam perjalanan, boleh tidak berpuasa, tetapi puasakanlah bilangan hari yang tidak dipuasakan itu pada hari yang lain. Atas orang-orang yang tidak kuat mengerjakan puasa boleh tidak berpuasa, tetapi wajib membayar fidyah yaitu memberi makan orang miskin. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan dengan sukarela, itu amat baik baginya. Namun mengerjakan puasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
















“Syahru ramadhaanalladzii unzila fiihil quraanu hudallinaasi wa bayyinaatim minal hudaa wal furqaan, faman syahida minkumusy-syahra falyashumh, wa man kaana mariidhan au ‘alaa safarin fa’iddatum min ayyaamin ukhar yuriidullaahu bikumul yusra wa laa yuriidu bikumul ‘usra wa litukmilul ‘iddata wa litukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa la’allakum tasykuruun”

(QS 2 :185)



artinya :

“Pada bulan Romadhon itulah diturunkan alQur’an sebagai petunjuk untuk manusia berikut penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, berikut pula pembeda antara yang salah dan yang benar. Barangsiapa yang menyaksikan masuknya bulan Romadhon, hendaklah ia berpuasa. Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, boleh tidak berpuasa namun hendaklah ia mengkhodho pada hari-hari yang lain. Alloh menghendaki keringanan untukmu bukan menghendaki kesulitan. Karena itu hendaklah kamu sempurnakan bilangan hari yang wajib dipuasakan itu, dan mengagungkan Alloh atas petunjuk yang telah diberikanNya kepadamu, semoga kamu dapat mensyukurinya”





“Wa idzaa sa alaka ‘ibaadii ‘annii fa innii qariib, ujiibu da’watad daa’i idzaa da’aani. Falyastajiibu lii wal yu’minuu bii la’allahum yarsyuduun”

(QS 2: 186)



artinya:

“Dan bilamana hamba-hambaKu menanyakan kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku memperkenankan permohonan seseorang, bila ia memohon kepadaKu. Karena itu hendaklah ia mentaati segala perintahKu, semoga ia selalu dalam kebenaran”.





“Uhilla lakum lailatash shiyaamir rafatsu ilaa nisaa ikum hunna libaasul lakum wa antum libaasul lahunna, alimallaahu annakum kuntum takhtaanuuna anfusakum fataaba ‘alaikum wa ‘afaa ‘ankum, fal aana baasyiruhunna wabtaghuu maa kataballaahu lakum, wa kuluu wasyarabu hattaa yatabayyana lakumul khaithul abyadhu minal khaitil aswadi minal fajri, tsumma atim mush shiyaama ilal laili wa laa tubaasyiruuhunna wa antum ‘aakifuuna fil masaajid, tilka huduudullahi falaa taqrabuuhaa, kadzaalika yubayyinullaahu aayaatihii linnaasi la’alahum yattaquun” (QS 2: 187)





artinya:

“Dihalakan bagimu bersanggama dengan istri-istrimu pada malam hari puasa, mereka adalah pakaianmu sebaliknya, kamu adalah pakaian untuk mereka. Alloh telah mengetahui bahwa kamu telah menyiksa diri karena menahan nafsumu, karena itu Alloh mengampuni dan memberi keringanan kepadamu.

Sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Alloh untukmu. Makan minumlah hingga terangnya bagimu perbedaan antara putih terangnya siang dengan hitam gelapnya malam yaitu terbitnya fajar. Lalu sempurnakanlah puasamu sampai malam, tetapi janganlah kamu campuri istri-istrimu sewaktu kamu melakukan iktikaf di dalam mesjid. Itulah batas-batas hukum Alloh, janganlah kamu melanggarnya. Demikianlah Alloh telah menerangkan ayat-ayatNya kepada manusia, semoga mereka bertaqwa”



THORIQOH DAN TASAWUF


Ada baiknya saya sedikit memberikan informasi tentang bagaimana kita
menghadapi kerumitan-kerumitan dan kenjlimetan-kenjlimetan di dalam
mempelajari sesuatu. Terutama dalam hal ini adalah di dalam memahami
hal-hal
yang berkaitan dengan tasawuf.

1. Tasawuf (saya yakin anda sudah paham), bukan ilmu teoritis yang bisa
dipelajari hanya melalui buku-buku, dialog-dialog, diskusi-diskusi, melalui
pembicaraan-pembicaraan. Melainkan harus dipelajari secara praktek.
Artinya,
sudah waktunya bagi peminat-peminat tasawuf untuk mulai (bagi yang belum),
memilih thoriqoh-thoriqoh yang cocok dengan dirinya. Karena tidak ada jalan
lain di dalam mendalami ajaran Islam, dan tidak ada jalan lain di dalam
pendekatan diri pada Alloh(seperti dicontohkan pendahulu kita) kecuali
melalui thoriqoh-thoriqoh yang tersebar di seluruh dunia."Wa ala wistaqomu
ala thoriqoti la as qoinahum ma`an ghodaqoh".` Seandainya engkau istiqomah
di thoriqoh, niscaya Alloh akan memberimu siraman air kehidupan` -Insya
Alloh tentang Thoriqoh-thoriqoh yang bisa diikuti, akan saya berikan
informasinya, di 12 negara ada 44 thoriqoh yang di akui kebenaran dan
kebesarannya. Hanya sebagai patokannya:
a. Dasarnya Qur`an-Hadits(Prinsip)
b. Biasanya, jalur silsilah ajarannya sampai ke Nabi Muhammad.
c. Adanya suluk atau tahapan-tahapan

Sekali lagi mohon maaf, diskusi-diskusi atau pembicaraan-pembicaraan
seperti
di milist ini, manfaatnya yang pokok, hanya memberikan semangat pada
saudara-saudara untuk meningkatkan pendekatan diri pada Alloh, meningkatkan
semangat terutama sekali agar (yang belum) segera belajar melalui
thoriqoh-thoriqoh yang ada.
Dan yang sudah mengikuti thoriqoh, agar lebih meningkat lagi "mujadah-nya".
Sedang untuk masalah peningkatan rohani, sama sekali tidak bisa kita
peroleh
melalui forum pembicaraan seperti ini. Bahkan banyak bahayanya. Seperti
bahaya riya` saat kita menulis, bahaya `ujub`, dan bagi yang sudah belajar
melalui thoriqoh, lebih bahaya lagi dalam hal kita merasa sudah mencapai
suatu tingkat tertentu, karena kita bisa memahami suatu pengertian atau
kita
bisa menyampaikan suatu pemahaman `tingkat tinggi`, padahal itu adalah
`kosong` dalam arti kita hanya `tinggi` dalam `pemahaman`, tapi tidak dalam
`kenyataan`. Seperti kita mendapatkan peti dari emas, perak, berlian, ratna
mutu manikam, tetapi tidak ada isinya. Sekali lagi saya minta maaf. Tasawuf
adalah `laku`, atau `praktek`, atau `amal`.
Saya hanya mengingatkan diri saya saja, karena tasawuf tidak terletak pada
tingginya pemahaman, tasawuf tidak terletak pada pakaian `shuf`, tasawuf
tidak terletak pada gaya yang `eksentrik`, tapi tasawuf terletak pada
praktek `Akhlakul karimah`. atau `Takholaku bi Akhlakillah`.
Sekali lagi saya minta maaf.

2. Sebagaimana biasanya, apabila kita di dalam memahami ajaran agama, di
situ ada kesulitan, pahamilah dari sudut yang kita tahu dan kita sanggup
untuk mengerjakannya. Karena apabila kita memahami sesuatu yang kita tidak
sanggup mengerjakannya, maka di situ akan timbul kemalasan dan celakanya
kalau sampai keputus-asa-an. Mungkin ada yang ingat, pembicaraan terdahulu
di milist lain, masalah `rasa tanpa rasa`, gara-gara yang kita bahas `cukup` rumit,
sampai-sampai ada saudara kita yang berucap.kurang lebih sbb:" Wah , lha
kalau harus mewaspadai tipuan dunia, setan, dll, bukankah itu terlalu
sulit??. Bukankah ujung-ujungnya sesuatu itu diterima Alloh karena
rohmatNya, lebih baik ya... seperti sekarang ini saja, ndak usah
njlimet-njlimet. yang penting ibadah. Entah riya` entah ndak ikhlas, dll.
Bukannya bersemangat karena pembahasan yang`tinggi`, tapi malahan merasa
tidak mampu, merasa tidak bisa melaksanakan, malas, artinya semangatnya
tambah kendor. Bukankah ini satu hal yang memprihatinkan??. Inilah salah
satu alasan, kenapa tiap satu pemahaman, mesti disesuaikan dengan pemahaman
dari pendengarnya.
Jadi dalam hal ini, dari satu pembahasan, ada baiknya memang di ambil yang
kita bisa paham, diambil pemahaman yang bisa meningkatkan semangat kita
untuk meningkatkan rohani kita, yang kita bisa tambah meningkatkan diri
kita
untuk mendekatkan diri pada Alloh SWT.

3. Dalam masalah memahami buku-buku tasawuf, perlu kita ketahui dulu ,
siapa
pengarangnya? Apakah benar-benar orang tasawuf atau bukan?Kemudian kalau
benar-benar yang orang tasawuf,"kira-kira", expert atau tidak??. Supaya
tidak kita`gebyah uyah` atau disamaratakan bahwa buku tasawuf semua benar.
Pendapat-pendapat yang rumit semua benar, dll. Biar kita tidak keliru di
dalam memahami.
Satu contoh, apabila kita membaca bukunya imam ghozali, pada saat Imam
Ghozali masih menjadi guru besar (belum terjun kedalam dunia tasawuf), maka
karya-karyanya tidak akan bisa memberikan pemahaman tasawuf terhadap kita.
Hal itu berbeda sejak dia sudah mendalami tasawuf, berkholwat di atas
menara
selama 10 tahun, dan riyadhoh-riyadhoh lain, sehingga cahaya kebenaran dari
dirinya tampak, pada saat setelah itu-lah karya-karyanya menjadi berbobot
bagi dunia Islam khususnya tasawuf.
Contoh lain seperti Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah banyak menulis buku-buku
yang menghujat tasawuf, menyerang tasawuf, (terutama buku-buku Ibnu
Taimiyah
yang masuk di Indonesia). Tetapi ini akan berbeda setelah menjelang akhir
hidupnya, dipenjara, dia justru mendalami tasawuf dan karya-karya sesudah
itu, adalah pembelaannya terhadap tasawuf. Karena dia sudah merasakan
kebenaran tasawuf.

4. Buku-buku tentang tasawuf-pun, (di sini yang saya maksud yang dikarang
oleh ulama tasawuf yang `bener-bener` atau yang memang expert di bidang
tasawuf, inipun bermacam-macam. Ada buku-buku yang ringan, ada buku-buku
yang pemahamannya rumit dan ada buku-buku yang sangat rumit. Buku-buku yang
sangat rumit ini menjadi sia-sia apabila rohani pembaca memang belum
`mencapai`, atau bahkan berbahaya bagi yang belum `mencapai`. (seperti
`Daqo`ikul Akbar`, `Futuhatul Makiyah`, oleh Ibnu Arobi, dll ).
Oleh karena hal-hal di atas, tidak ada alasan lain kecuali kita harus
berguru melalui thoriqoh-thoriqoh yang ada. Agar kita dapat menarik manfaat
dari ajaran tasawuf atau ajaran Islam itu sendiri, melalui "Ulama
(bener-bener) warosatul Anbiya`"

Sekali lagi saya mohon maaf, semoga hal ini bermanfaat.

bersambung....................................

huttaqi


"huttaqi" dari kata `hu` yang artinya `Dia`, `taqi` yang berarti `taqwa`. Artinya, `huttaqi` yaitu `Dia yang lagi menuju taqwalloh`...

TASAWUF MODERN


(Disarikan oleh huttaqi dari “Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad”,” Tasawuf Modern” dan “Renungan Tasawuf” Hamka)

disampaikan pada Kajian Bulanan huttaqi di

Al Azhar Jakarta



Dari hadits riwayat Imam Buhkhori tentang Islam, iman dan Ihsan nampaklah bahwa ketiga ilmu, yaitu Fiqhi, Ilmu Ushuludin dan tasawuf telah dapat menyempurnakan ketiga simpulan agama Islam.



Islam diartikan oleh hadist itu ialah mengucapkan Syahadat, mengerjakan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat dan naik haji. Untuk mengetahui ini, sehingga kita mengerjakan suruhan agama dengan tidak membuta: kita pelajarilah Fiqhi.



Iman kepada Allah, kepada Malaikat, kepada Rasul-rasul dan kitab dan iman kepada Hari Kiamat dan Takdir, buruk dan baik mesti terjadi, karena ketentuan Tuhan: kita pelajarilah Ushuludin, atau ilmu Kalaam.



Ihsan adalah kunci dari semuanya, yaitu: Bahwa kita mengabdi kepada Allah seakan-akan Allah itu kita lihat di hadapan kita sendiri. Karena meskipun mata kita tidak dapat melihat Allah, namun tetap melihat kita. Untuk menyempurnakan ihsan itu, kita masuki alam Tasauf.



Itulah tali berpilih tiga: Iman, Islam dan Ihsan. Dicapai dengan tiga ilmu, Fiqhi, Ushuludin dan Tasauf.



Pendapat Al-Junaid, yang terhitung sebagai salah seorang ulama besar dalam hal Tasauf mengemukakan lagi arti tasauf:

Tasauf ialah membersihkan hati dari apa yang mengganggu perasaan kebanyakan makhluk, berjuang menaggalkan pengaruh budi yang asal (instink) kita, memadamkan sifat-sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan dari hawa nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, dan bergantung kepada ilmu-ilmu hakikat, memakai barang yang penting dan terlebih kekal, menaburkan nasehat kepada sesame ummat manusia, memegang teguh janji kepada Allah dalam hal hakikat, dan mengikut contoh Rosululloh dalam hal syari’at.”



Selain yang telah kita sebutkan di atas terdapat pula beberapa nama lain, diantaranya: Hasan Basri-wafat tahun 110 H(721 M), Malik bin Dinar- wafat th 181 H (792 M), Ibrahim bin Adham –wafat th. 161 H. (772 M), Zin Nun al Mishri, Yazid Bustami, Yahya bin Mu’adz, Syech Junaid al Bagdhadi, Al Hallaj, Imam Ghozali, Syech Muhyiddin Ibnu Arobi, Suhrawardi, Jalalludin Rumi, Fariduddin al Athar, Sari as Saqoti, Abdurrahman Jami, Rabiah al Adawiyah, dll.



Dari tasawuf inilah bermunculan thoriqoh-thoriqoh seperti Thoriqoh Qodiriyyah, Thoriqoh Bustamiyah, Thoriqoh Suhrawardiyah. Thoriqoh Naqsobandiyah, Thoriqoh Maulawiyyah,dll.

Tasawuf Modern



Aslinya”Bahagia” di susun mulai 1937 di majalah “Pedoman Masyarakat”.

Pendapat-pendapat tentang Bahagia :

- Orang miskin mengggap bahagia adalah dari kekayaan

- pada nama yang harum

- orang sakit menganggap bahagia itu ada pada kesehatan

- orang yang berdosa menganggap bahagia itu ada pada bersihnya dosa

- penganjur rakyat menganggap bahagia itu adalah kemerdekaan dan kecerdasan umat

Yahya bin Khalid seorang Wazir yang masyhur di dalam Daulat Bani Abbas berpendapat : “Bahagia adalah sentosa perangai, kuat ingatan, bijaksana akal, tenang dan sabar menuju maksud”

Zaid bin Tsabit ahli syair Rasulullah saw berkata “Jika petang dan pagi seorang manusia telah beroleh aman sentosa dari gangguan manusia, itulah dia orang yang bahagia”

Ibnu Khaldun berpendapat : “Bahagia ialah tunduk dan patuh mengikuti garis-garis yang ditentukan Allah dan perikemanusiaan”

Imam Ghozali berpendapat :”Bahagia dan kelezatan sejati ialah bila mengingat Allah”

Menurut Rasulullah saw, bahagia adalah tergantung derajat akalnya.



Anasir Bahagia menurut Pithagoras, Socrates, Plato, dll yaitu :

Hikmat, keberanian, Kehormatan dan adil.

Menurut Aristoteles: Badan sehat, cukup kekayaan, Nama harum, Tercapai yang dicita-citakan, tajam fikiran.

Menurut Tolstoy: Bahagia yang untuk kepentingan pribadi, dan bahagia sejati yaitu yang berguna untuk masyarakat

Menurut Imam Ghozali: Bahagia akherat, keutamaan akal budi, keutamaan yang ada di tubuh, keutamaan yang ada di luar badan, keutamaan lantaran taufiq dan pimpinan Allah.



Bahagia dan Agama: Bahagia apabila I’tiqad bersih, Yakin, Iman dan Agama

Bahagia dan Keutamaan: Keutamaan Otak, dan keutamaan akal Budi

Kesehatan Jiwa dan badan.

Pengobatan jiwa (tasawuf).

Sifat-sifat yang tercela dan yang dibolehkan

Hakekat kekayaan dan hakekat kemiskinan

“Orang kaya ialah orang yang sedikit keperluannya”



Tentang Qonaah :Ialah menerima cukup.

Qonaah mengandung 5 perkara : menerima dan rela apa yang ada, memohon tambahan yang pantas dan berusaha, menerima dengan sabar ketentuan Tuhan, bertawakal kepada Tuhan, tidak tertarik oleh tipu daya dunia

Isa bin Maryam tidak akan turun di Akhir Zaman !


JANGAN DITUNGGU!!!
ISA BIN MARYAM TIDAK AKAN TURUN DI AKHIR ZAMAN!
READY OR NOT JESUS IS NOT COMING.
Pengarang : huttaqi
Penerbit : penerbit dua lautan, Januari 2006
Halaman : x + 313 halaman
Harga : Rp. 75.000
kontak person : Iin Layla 021-68274972




Tebal buku : 2,3 cm, ukuran buku : 21x 14, Jenis huruf : Palatino, Cover luar : 150 gr, Edisi hardcover, Jumlah halaman : 314, Referensi : 102 kitab, Penerbit : dua lautan, Pengantar : Hj. Irena Handono & Ronggo Warsito

Pemahaman atas turunnya Isa al-Masih di akhir jaman yang juga disepakati oleh mayoritas ulama-ulama Islam, sudah cukup kuat meresap dimasyarakat. Suatu pemahaman yang diwariskan dari generasi ke generasi sejak masa anak-anak itu, seakan tertradisikan sehingga segala bentuk perbedaan akan terlibas dengan cepatnya.

huttaqi mencoba memandang dengan kacamata yang jernih, dan cara berfikir yang adil dan netral terhadap pemahaman itu.

Berawal dari pemahaman yang sederhana tetapi kuat dan sangat mendasar :

�œ Bahwa ketika Nabi Isa bin Maryam turun, pastilah membawa tugas dari Allah akan sesuatu.Mustahil seorang Nabi tidak mendapatkan tugas dari Allah akan sesuatu..
�œ Apakah Nabi Isa bin Maryam itu turun dengan tugas lamakah yang dibawa beliau ataukah tugas baru. Sedangkan semua tugas Nabi-nabi mulai Adam AS sampai ke Isa semua dirangkum oleh kenabian Muhammad Saw..
�œ Kalau tugas baru, bukankah berati Isa Nabi baru???. Sedangkan Muhammad Saw adalah Khotamul Anbiya-penutup para nabi..

Jikalau Isa Bin Maryam turun kembali berati bertentangan dengan Ayat Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah penutup para Nabi, �gKhataman Nabiyyin�h

Untuk itulah melalui buku JANGAN TUNGGU!!! ISA BIN MARYAM TIDAK AKAN TURUN DI AKHIR ZAMAN! READY OR NOT JESUS IS NOT COMING penulis menyajikan pembahasan yang cukup gamblang yang mencakup hal-hal sbb :

�œ Tentang Isa bin Maryam dalam Al-Qur'an
�œ Pemetaan perbedaan pendapat
�œ Apakah Nabi Isa bin Maryam sudah wafat ataukah masih hidup
�œ Nabi Muhammad SAW adalah Khataman Nabiyyin
�œ Sanggahan atas �gNabi Isa bin Maryam akan turun diakhir Zaman
�œ Keyakinan umat Nasrani berdasarkan Al-Kitab bahwa Yesus akan datang lagi diakhir jaman

BAHAYA MEMBACA BUKU (WAS: ILMU MEMBACA BUKU)

Robi'ah Sang Wanita Suci(2)

Robi'ah Sang Wanita Suci (1)

Kukutip kisah ini dari karya besar Syech Fariduddin Al Attar dalam kitabnya,"WARISAN PARA AULIA'"
(huttaqi)

Robi'ah binti Ismail Al-Adawiyah, berasal dari keluarga miskin. Dari kecil ia tinggal di Bashroh. Di kota ini namanya sangat harum sebagai seorang manusia suci dan seorang pengkhotbah. Dia sangat dihormati oleh orang-orang saleh semasanya. Mengenai kematiannya ada dua pendapat yaitu tahun 135 H / 752M atau tahun 185 H / 801 M.


Robi'ah al Adawiyah yang seumur hidupnya tidak pernah menikah dianggap mempunyai saham besar dalam memperkenalkan cinta Alloh ke dalam mistisme Islam. Orang-orang mengatakan bahwa ia dikubur di dekat kota Jerusalem.


Kecintaan pada Alloh diceritakan salah satunya sebagai berikut :
Suatu hari di musim semi, Robi'ah memasuki tempat tinggalnya, kemudian ia melongok keluar karena pelayannya berseru," Ibu, keluarlah dan saksikan apa yang telah dilakukan oleh Sang Pecipta".

"Lebih baik engkau yang masuk kemari", Robi'ah menjawab,"dan saksikanlah Sang Pencipta itu sendiri. Aku sedemikian asyik menatap Sang Pencipta sehingga apakah perduliku lagi terhadap ciptaan-ciptaanNya?".


Robi'ah, Lahir dan Masa Kanak-kanaknya

Jika seseorang bertanya,"Mengapa engkau mensejajarkan Robi'ah dengan kaum lelaki?", maka jawabanku adalah bahwa Nabi Muhammad sendiri pernah berkata," Sesungguhnya Alloh tidak memandang rupa kamu, tidak memandang pakaian kamu, tidak memandang bentuk lahir kamu, tetapi yang dipandang adalah hatimu atau taqwamu. Seperti yang dikatakan Nabi pula," Manusia-manusia akan dimuliakan sesuai dengan niat di dalam hati mereka".

Selanjutnya apabila kita boleh menerima dua pertiga ajaran agama dari 'Aisyah, maka sudah tentu kita boleh menerima petunjuk-petunjuk agama dari pelayan pribadinya itu. Apabila seorang perempuan berubah menjadi "seorang lelaki" pada jalan Alloh, maka ia sejajar dengan kaum lelaki dan kita tidak dapat menyebutnya sebagai seorang perempuan lagi. (Mengapa masalah lelaki dan perempuan mesti diperdebatkan??).


Pada malam Robi'ah dilahirkan di atas dunia, tidak ada sesuatu barang berharga yang dapat ditemukan di dalam rumah orang tuanya, karena ayahnya adalah seorang yang sangat miskin. Si Ayah bahkan tidak mempunyai minyak barang setetes pun untuk pemoles pusar puterinya itu. Mereka tidak mempunyai lampu dan tidak mempunyai kain untuk menyelimuti Robi'ah. Si ayah telah memperoleh tiga orang puteri dan Robi'ah adalah puterinya yang ke-empat. Itulah sebabnya mengapa ia dinamakan Robi'ah yang berarti empat.

"Pergilah ketetangga kita si anu dan mintalah sedikit minyak sehingga aku dapat menyalakan lampu"isterinya berkata kepadanya.

Tetapi si suami telah bersumpah bahwa ia tidak akan meminta sesuatu apapun dari manusia lain. Maka pergilah ia, berpura-pura menyentuhkan tangannya ke pintu rumah tetangga tersebut lalu kembali lagi ke rumah.


Isterinya yang malang menangis sedih. Dalam keadaan yang serba memprihatinkan itu si suami hanya dapat menekurkan kepala ke atas lutut dan terlena. Di dalam tidurnya ia bermimpi melihat Nabi muhammad.

Nabi membujuknya," Janganlah engkau bersedih, karena si bayi perempuan yang baru dilahirkan itu adalah ratu kaum wanita dan akan menjadi penengah bagi 70.000 orang di antara kaumku". Kemudian Nabi meneruskan,"Besok pergilah engkau menghadap 'Isa azZadan, Gubernur Bashroh. Di atas sehelai kertas, tuliskan kata-kata berikut ini:'Setiap malam engkau mengirimkan sholawat seratus kali kepadaku, dan setiap malam Jum'at empat ratus kali. Kemarin adalah malam Jum'at tetapi engkau lupa melakukannya. Sebagai penebus kelalaianmu itu berikanlah kepada orang ini empat ratus dinar yang telah engkau peroleh secara halal".

Ketika terjaga dari tidurnya, ayah Robi'ah mengucurkan airmata. Ia pun bangkit dan menulis seperti yang telah dipesankan Nabi kepadanya dan mengirimkannya kepada Gubernur melalui pengurus rumah tangga istana.


"Berikanlah dua ribu dinar kepada orang-orang miskin", gubernur memberikan perintah setelah membaca surat tersebut,"sebagai tanda syukur karena Nabi masih ingat kepadaku. Kemudian berikan empat ratus dinar kepada si Syaikh dan katakan kepadanya,'Aku harap engkau datang kepadaku sehingga aku dapat melihat wajahmu. Namun tidaklah pantas bagi seorang seperti kamu untuk datang menghadapku. Lebih baik seandainya akulah yang datang dan menyeka pintu rumahmu dengan janggutku ini. Walaupun demikian, demi Alloh, aku bermohon kepadamu, apapun yang engkau butuhkan katakanlah kepadaku".

Ayah Robi'ah menerima uang emas itu dan membeli sesuatu yang di rasa perlu.


bersambung ........

MENCARI CINTA YANG HILANG...

MENCARI CINTA YANG HILANG...

Kesibukan telah menenggelamkanku..
Rutinitas telah menghanyutkan kegembiraanku..
Kerjaan yang tiap hari aku lakukan telah menutupi mataku..
Kebutuhan makan dan minum telah membuat tuli telingaku..
Kesuksesan dunia telah menutupi rasaku...

Ada sesuatu yang hilang...
Ada sesuatu yang kurindu..
Ada sesuatu yang ingin kutemui...

Dimanakah Engkau ???

Rasa gembira ketika awal perkenalan ??
Rasa gemetar ketika awal berjalan ??
Rasa ingin terus ketemu ketika hari sudah berpadu ??
Rasa rindu ketika pikir tak lagi mengeluarkan lagu merdu ??

Adakah kini Engkau disampingku ??
Ataukah Engkau di depanku ??
Ataukah Engkau ada di atasku ??
Ataukah Engkau ada di sekelilingku ??

Dimanakah Engkau ??

Tak kulihat Engkau disekelilingku...
Kucari Engkau di Masjid-masjid..tapi tak kutemukan Engkau..
Kucari di Gereja-gereja..tapi tak kutemukan Engkau..
Kucari di Klenteng-Klenteng...tak kutemukan Engkau..
Kucari di Vihara-vihara...tak kutemukan Engkau..
Kucari di Candi-candi dan tempat-tempat wingit...tak kutemukan Engkau...

Dimanakah Engkau ?

Kulepas semua kesibukan meski sejenak..
Kutarik nafas perlahan dan kuhembuskan dengan penuh penyesalan..
Aku mulai melihat diriku sendiri...
Tubuh fisik ciptaMu...
tidak..tak kutemukan Engkau...
Lautan ruang akal pikirku..
Tidak tak kutemukan Engkau...
Tinggal satu yang belum kujelajahi...
Samudra Hati Yang tak Bertepi...

Adakah kulihat Engkau ??
Adakah di sana Engkau ??
Adakah itu Engkau ??
Adakah ini Engkau ??

Engkaukah ini ?

Lalu dimanakah aku ???


huttaqi
Robiul Akhir 1428 H
...........

[2] ABU YAZID SANG RAJA PARA MISTIK

[2] ABU YAZID SANG RAJA PARA MISTIK

Setelah si ibu memasrahkan anaknya pada Alloh, Abu Yazid meninggalkan Bustham, merantau dari satu negri ke negri lain selama tiga puluh tahun, dan melakukan disiplin diri dengan terus menerus berpuasa di siang hari dan bertirakat sepanjang malam. Ia belajar di bawah bimbingan seratus tiga belas guru spiritual dan telah memperoleh manfaat dari setiap pelajaran yang mereka berikan. Di antara guru-gurunya itu ada seorang yang bernama Shadiq. Ketika Abu Yazid sedang duduk dihadapannya, tiba-tiba Shadiq berkata kepadanya,
"Abu Yazid, ambilkan buku yang di jendela itu".
"Jendela? Jendela yang mana?", tanya Abu Yazid.
"Telah sekian lama engkau belajar disini dan tidak pernah melihat jendela itu?"
"Tidak", jawab Abu Yazid, "apakah peduliku dengan jendela.Ketika menghadapmu, mataku tertutup terhadap hal-hal lain. Aku tidak datang kesini untuk melihat segala sesuatu yang ada di sini".
"Jika demikian", kata si guru," kembalilah ke Bustham. Pelajaranmu telah selesai".

(Wahai, bagaimanakah saat kita sholat? Bukankah saat itu kita menghadap pada Sang Maha Kuasa?) Mengapakah masih peduli terhadap lainnya? Pikiran masih melantur kemana-mana, hati masih diskusi sendiri?" Celakalah engkau yang sholat, yaitu engkau yang di dalam sholatmu lalai" Fawailulil musholin aladzinahum ansholatihim sahun". "Inna sholati li dzikri"

Abu Yazid mendengar bahwa di suatu tempat tertentu ada seorang guru besar. Dari jauh Abu Yazid datang untuk menemuinya. Ketika sudah dekat, Abu Yazid menyaksikan betapa guru yang termasyhur itu meludah ke arah kota Mekkah (diartikan menghina kota Mekah), karena itu segera ia memutar langkahnya.
"Jika ia memang telah memperoleh semua kemajuan itu dari jalan Alloh", Abu Yazid berkata mengenai guru tadi,"niscaya ia tidak akan melanggar hukum seperti yang dilakukannya"
Diriwayatkan bahwa rumah Abu Yazid hanya berjarak empat puluh langkah dari sebuah mesjid, ia tidak pernah meludah ke arah jalan dan menghormati masjid itu.

(syari`at tanpa hakekat adalah kosong sedang hakekat tanpa syari`at adalah batal)

Setiap kali Abu Yazid tiba di depan sebuah masjid, sesaat lamanya ia akan berdiri terpaku dan menangis.
"Mengapa engkau selalu berlaku demikian?" tanya salah seseorang kepadanya. "Aku merasa diriku sebagai seorang wanita yang sedang haid. Aku merasa malu untuk masuk dan mengotori masjid", jawabnya.

(Lihatlah do`a Nabi Adam atau do`a Nabi Yunus a.s"Laa ilaha ila anta Subhanaka inni kuntum minadholimin", Tidak ada tuhan melainkan engkau yaa Alloh, sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang dholim. Atau lihat do`a Abunawas,` Ya Alloh kalau engkau masukkan aku ke dalam sorga, rasanya tidaklah pantas aku berada di dalam sorga. Tetapi kalau aku kau masukkan ke dalam neraka, aku tidak akan tahan, aku tidak akan kuat ya Alloh, maka terimalah saja taubatku)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar