DIBELAKANG SETIAP PRIA ADA WANITA HEBAT
AFFANNUR JENTREK ROJOIMO
Thomas Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life Insurance Company, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antar negara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan hanya punya satu mesin pengisi bensin. Setelah menyuruh satu-satunya petugas di situ untuk mengisi mobilnya dan mengecek oli, dia berjalan-jalan memutari pompa bensin itu untuk melemaskan kaki.
Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik ngobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangan dan dia mendengar orang itu berkata, “Asyik sekali mengobrol denganmu!”
Setelah mereka meninggalkan pompa bensin itu, Wheeler bertanya kepada istrinya apakah dia kenal lelaki itu. Istrinya langsung mengiyakan. Mereka pernah satu sekolah di SMA dan pernah pacaran kira-kira setahun.
“Astagaaa... untung kau menikah denganku, kau jadi istri petugas pompa bensin, bukan istri direktur utama.”
“Sayangku”, jawab istrinya, “Kalau aku menikah dengannya, dia yang akan menjadi direktur utama dan kau... akan menjadi petugas pompa bensin.”
Hahahaha! Kisah yang menarik.. Bagaimanapun juga, TUHAN menciptakan wanita sebagai penolong bagi laki-laki. Jika disebut penolong, berarti manakah yang lebih kuat; yang ditolong atau yang menolong? Wanita diciptakan TUHAN untuk dapat menanggung beban yang berat, supaya wanita dapat menolong laki-laki. Tetapi bukan berarti wanita lebih baik dari laki-laki, karena TUHAN menciptakan laki-laki sebagai kepala keluarga. Hendaklah laki-laki dan wanita menyadari peranannya masing-masing, dan tidak melewati batas yang TUHAN tentukan. Wanita sebagai penolong / pengawas bukanlah pemimpin. Laki-laki sebagai pemimpin hendaklah mengasihi dan menghargai wanita. *amien!*
Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik ngobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangan dan dia mendengar orang itu berkata, “Asyik sekali mengobrol denganmu!”
Setelah mereka meninggalkan pompa bensin itu, Wheeler bertanya kepada istrinya apakah dia kenal lelaki itu. Istrinya langsung mengiyakan. Mereka pernah satu sekolah di SMA dan pernah pacaran kira-kira setahun.
“Astagaaa... untung kau menikah denganku, kau jadi istri petugas pompa bensin, bukan istri direktur utama.”
“Sayangku”, jawab istrinya, “Kalau aku menikah dengannya, dia yang akan menjadi direktur utama dan kau... akan menjadi petugas pompa bensin.”
Hahahaha! Kisah yang menarik.. Bagaimanapun juga, TUHAN menciptakan wanita sebagai penolong bagi laki-laki. Jika disebut penolong, berarti manakah yang lebih kuat; yang ditolong atau yang menolong? Wanita diciptakan TUHAN untuk dapat menanggung beban yang berat, supaya wanita dapat menolong laki-laki. Tetapi bukan berarti wanita lebih baik dari laki-laki, karena TUHAN menciptakan laki-laki sebagai kepala keluarga. Hendaklah laki-laki dan wanita menyadari peranannya masing-masing, dan tidak melewati batas yang TUHAN tentukan. Wanita sebagai penolong / pengawas bukanlah pemimpin. Laki-laki sebagai pemimpin hendaklah mengasihi dan menghargai wanita. *amien!*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar