INFO PROFIL

Foto saya
JENTREK ROJOIMO WONOSOBO, jawa tengah indonesia, Indonesia
Ya Allah jadikan kami manusia yang bisa keluar dari belenggu “kemunafikan”. Bimbing kami untuk tidak mengoreksi orang lain sebelum diri ini terkoreksi ya Rabb. Jadikan kami manusia yang jujur dan tidak pernah membohongi diri sendiri apalagi orang lain. kepadaMulah kami berserah ya Allah, kepadaMulah kami bermohon karena tanpa kehendakMu kami tidak bisa berbuat apa-apa Affannur Jentrek rojoimo wonosobo . lahir13 Agustus 1989

Rabu, 30 Oktober 2013

ADA AMANAT DI PUNDAKMU!!

Korupsi adalah serapan dari bahasa latin corruptio yang artinya busuk, rusak atau memutar balikkan. Dalam penggunaan bahasa kita, korupsi lebih identik dengan perilaku pejabat publik atau politikus yang memperkaya diri atau orang lain dengan menyalahgunakan kekuasaan yang diamanahkan kepada mereka untuk kepentingan pribadi. Bentuk korupsi berupa waktu, harta, pangkat kedudukan atau yang lainnya dan pelakunya pun bermacam-macam, mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah. Mulai dari korupsi kelas berat dan terorganisasi yang menyebabkan negara dan rakyat mengalami kerugian yang besar sampai kerjasama antara seorang pegawai dengan tukang fotokopi untuk membuat nota palsu dengan menambah total nominal dari biaya fotokopi.
Di negeri kita ini korupsi telah menjadi salah satu persoalan yang sangat sulit diatasi. Ibarat penyakit, korupsi telah merajalela ke seantero negeri dengan jumlah yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sehingga bukan rahasia lagi jika hasil riset beberapa lembaga menunjukkan bahwa tingkat korupsi yang terjadi di bumi pertiwi ini termasuk yang paling tinggi di dunia.
Kewajiban menunaikan amanah
Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, sesungguhnya hal ini tidak akan terjadi bila masing-masing pihak bertakwa kepada Allah ta’ala, menyadari akan kewajiban melaksanakan amanah, masing-masing punya komitmen untuk menunaikannya dan mengetahui bahwa pengkhianatan adalah sebuah kezaliman yang terlarang dalam syariat yang suci ini.
Para pembaca yang budiman, perlu disadari oleh semua pihak bahwa setiap pribadi muslim diwajibkan untuk menunaikan amanah yang diembannya.
Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (٥٨)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kalian untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” [QS An-Nisa : 58]
Berkenaan dengan ayat ini, As-Sa’dy mengatakan dalam tafsirnya, “Amanah adalah segala sesuatu yang dibebankan kepada seseorang dan diperintahkan untuk menunaikannya. Allah ta’ala telah memerintahkan agar menunaikan amanah-amanah tersebut dengan sempurna, tidak dikurangi maupun ditunda pelaksanaannya. Termasuk di dalamnya amanah kekuasaan, harta benda ataupun (menjaga) perkara-perkara rahasia.”
Allah ta’ala juga menyebutkan bahwa menjaga amanah dan janji merupakan salah satu sifat kaum mukminin yang akan meraih kesuksesan di dunia dan akhirat :

وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (٨)

“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.” [Q.S. Al-Mukminun : 8]
Dijelaskan pula oleh para ulama bahwa semua kewajiban yang telah Allah ta’ala tetapkan bagi kaum muslimin, seperti shalat, zakat, puasa dan yang lainya adalah amanah yang harus ditunaikan. Demikian halnya kewajiban meninggalkan perkara-perkara yang dilarang dalam syariat juga merupakan amanah. Dengan demikian, amanah sangat luas cakupannya, meliputi urusan-urusan dunia maupun keagamaan. Selain itu, amanah juga terkait dengan hak Allah ta’ala, sesama manusia maupun makhluk yang lainnya. Seorang pegawai mengemban amanah untuk jujur dan komitmen dalam melaksanakan tugasnya, seorang pedagang mengemban amanah untuk jujur dalam melakukan transaksi jual beli, demikian halnya seorang pelajar, guru atau yang lainnya. Masing-masing dari kita mengemban amanah dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Diriwayatkan dari shahabat Ibnu Umar bahwasannya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ والْأَمِيْرُ رَاعٍ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Kalian semua adalah pemimpin dan kalian akan diminta pertanggung-jawaban atas kepemimpinan kalian. Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah seorang pemimpin keluarganya, seorang istri adalah pemimpin bagi rumah sang suami serta anaknya. Maka kalian semua adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung-jawaban atas kepemimpinan kalian.” [H.R. al-Bukhari dan Muslim]
Demikian pula sebaliknya, perlu kita sadari bahwa menyiakan-nyiakan atau mengkhianati amanah adalah sebuah kezaliman yang dilarang dalam agama yang mulia ini. Allah ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٧)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” [Q.S. Al-Anfal:27].

إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ (٥٨)

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” [Q.S. Al-Anfal : 58]
Adapun di antara landasan hukum dari As-Sunnah yang menunjukkan wajibnya menunaikan amanah dan dilarangnya pengkhianatan atau kecurangan adalah sebagai berikut

أَدِّ اْلأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberimu amanah dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” [H.R. Abu Dawud dari shahabat Abu Hurairah dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 423)].
Bahkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لاَ إِيْماَنَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ

“Tidak ada keimanan (yang sempurna) bagi seseorang yang tidak menunaikan amanahnya.” [H.R. Ahmad dari Anas bin Malik dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' no.7179)]
Lebih jauh lagi Rasulullah shallallahu alaihi bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dari shahabat ‘Adi bin ‘Amirah Al-Kindy:

مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ فَكَتَمَنَا مِخْيَطًا فَمَا فَوْقَهُ كَانَ غُلُولًا يَأْتِي بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Siapa saja di antara kalian yang kami angkat sebagai pegawai lalu menyembunyikan sesuatu dari kami meskipun sekecil jarum, maka itu adalah ghulul (pengkhianatan) yang akan ia bawa di hari kiamat nanti.”
Al-Mubarakfuri mengatakan, “Hadits ini memberikan anjuran  kepada para pegawai/pekerja untuk menunaikan amanah dan sekaligus peringatan bagi mereka agar tidak melakukan kecurangan.”
Jikalau melakukan kecurangan walaupun pada perkara-perkara yang dianggap sepele oleh kebanyakan manusia saja tidak diperbolehkan, sebagaimana hal itu digambarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ‘meskipun sekecil jarum’ dalam riwayat lain ‘walaupun sekecil kayu siwak’, lalu bagaimana kiranya jika tindak kecurangan tersebut sampai merugikan negara dan rakyat.
Balasan di Dunia Dan Akhirat
Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad menjelaskan dalam buku beliau ‘Kaifa Yuaddil Muwazhzhofu Al-Amanah’ (Bagaimana seorang pegawai menunaikan amanahnya), bahwa seorang muslim yang menunaikan pekerjaannya (pekerjaan yang diperbolehkan secara syar’i) dengan sungguh-sungguh dan mengharap pahala dari Allah, berarti ia telah melaksanakan kewajibannya dan berhak mendapatkan balasan (upah) atas perkerjaan di dunia serta pahala di akhirat kelak. Di antara landasan hukum yang menunjukkan bahwa pahala atas apa yang dikerjakan oleh seorang muslim hanya bisa diraih jika dilakukan dengan ikhlas adalah firman Allah ta’ala:

لا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا (١١٤)

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan orang yang memerintahkan untuk bersedekah, berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” [Q.S. An-Nisa : 114]. Di dalam ayat ini Allah ta’ala menerangkan bahwa memerintahkan untuk bersedekah, berbuat ma’ruf, dan mendamaikan manusia adalah baik, namun Allah ta’ala menegaskan bahwa yang akan mendapatkan pahala yang besar hanyalah orang yang melakukan hal itu dengan berharap ridha Allah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda dalam sebuah haditsnya yang mulia :

وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِيِّ امْرَأَتِكَ

“Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan untuk mencari ridha Allah, maka pasti kamu akan diberi pahala, termasuk apa yang dimakan oleh isterimu.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim dari Sa'ad bin Abi Waqqash]. Dalam hadits ini Rasulullah juga menegaskan bahwa kewajiban seorang suami akan bernilai pahala apabila dilakukan untuk mencari ridha Allah.
Menjaga jam kerja untuk kepentingan pekerjaan
Penyalahgunaan jam kerja juga merupakan salah satu tindak korupsi, oleh karenanya Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad lebih lanjut menjelaskan bahwa setiap pegawai atau pekerja wajib menggunakan jam-jam kerjanya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah diamanahkan kepadanya. Tidak boleh baginya memanfaatkan seluruh waktu-waktu tersebut atau sebagiannya untuk urusan-urusan lain, baik kepentingan pribadi maupun orang lain bila tidak ada kaitannya dengan pekerjaannya. Karena jam kerja bukanlah semata-mata milik pegawai, namun menyangkut kepentingan banyak pihak dan kemaslahatan pekerjaan yang diembannya.
Seorang ulama yang bernama Al-Muammar bin Ali Al-Baghdadi telah memberikan beberapa untaian nasehat yang memiliki makna sangat dalam dan bermanfaat kepada perdana menteri Nizhamul Muluk. Di antara nasehat yang beliau sampaikan, “Suatu hal yang telah maklum, wahai Shadrul Islam (panggilan untuk perdana menteri tersebut), bahwasannya setiap individu masyarakat (pada asalnya) bebas untuk datang dan pergi. Jika mereka menghendaki, mereka bisa meneruskan dan memutuskan (urusan mereka). Adapun seseorang yang terpilih untuk menduduki suatu jabatan, maka tidak bebas untuk bepergian karena orang yang berada di atas pemerintahan adalah amir (pemimpin) dan ia pada hakekatnya adalah orang upahan, dimana ia telah menjual waktunya dan mengambil gajinya…” [Dzailut Thabaqat Al-Hanabilah karya Ibnu Rajab].
Para pembaca yang dimuliakan Allah, sebagaimana seorang pegawai ingin mendapat upahnya secara utuh dan tidak dikurangi gajinya sedikit pun, hendaklah ia tidak mengurangi jam kerjanya untuk urusan-urusan yang tidak terkait dengan pekerjaannya. Allah ta’ala telah mencela orang-orang yang berbuat curang yang mana mereka menuntut hak mereka dengan sempurna dan enggan untuk menunaikan hak orang lain secara utuh. Allah ta’ala berfirman :

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (١)الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (٢)وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (٣)أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (٤)لِيَوْمٍ عَظِيمٍ (٥)يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (٦)

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.(*) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi.(*) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.(*) Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.(*) pada suatu hari yang besar.(*) (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam.” [Q.S. Al-Muthaffifin : 1-6]
Bentuk-Bentuk Amanah
Adapun menunaikan amanah yang berkaitan antara anda dengan Allah ta’ala adalah Anda melaksanakan ketaatan kepada Allah ta’ala dengan penuh keikhlasan dan beribadah kepada-Nya dengan mengikuti cara yang telah disyariatkan oleh-Nya, tidak melalaikan dan tidak pula melampaui batas. Adapun menunaikan amanah yang berkaitan antara Anda dengan sesama adalah anda melaksanakan semua hak-hak sesama manusia yang diwajibkan oleh Allah ta’ala kepada anda. Hal ini berbeda-beda sesuai dengan keberagaman kondisi manusia. Semua orang memikul amanah sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang senantiasa ia lakukan. Para penguasa, baik kecil maupun besar, amanah mereka adalah melaksanakan keadilan kepada orang-orang yang berada di bawah kekuasaan mereka sebagaimana telah diwajibkan oleh Allah ta’ala. Selain itu, dia juga memimpin rakyatnya sesuai dengan tuntutan maslahat agama dan dunia, tidak memihak saudara, teman, atau orang yang memiliki pengaruh, serta menyerahkan perkara kepada orang yang berhak dan pantas. Demikian halnya seorang pegawai, dia harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan tuntutan dan tidak melalaikan pekerjaannya, terlambat, tersibukkan dengan hal lain, atau melakukan perkara yang tidak ada manfaatnya secara syar’i atau tata tertib. Hal lain yang hendaknya diperhatikan oleh setiap pegawai adalah bahwasanya sebagian pegawai terkadang tidak bersemangat dalam menjalankan aturan dengan dalih bahwa peraturan-peraturan tersebut tidaklah diwajibkan oleh syariat, dia digaji oleh negara bukan atasan, atau alasan semacamnya. Alasan seperti ini tidaklah benar.
Adapun dalih bahwasanya peraturan tersebut bukan termasuk peraturan syar’i, maka jawabannya adalah bahwa peraturan tersebut telah ditetapkan oleh penguasa dan mereka telah mengharuskan para pegawai untuk melaksanakannya, sedangkan semua peraturan yang ditentukan oleh penguasa dan tidak mengandung kemaksiatan kepada Allah ta’ala serta Rasul-Nya maka harus diikuti. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan pemerintah di antara kamu.” [Q.S. An-Nisa : 59]
Adapun alasan yang kedua bahwa gajinya berasal dari negara, maka ini justru termasuk perkara yang mengharuskan seorang pegawai untuk lebih giat melaksanakan tugasnya. Karena kas negara berasal dari uang rakyat, maka hal ini terkait dengan hak segenap rakyat dan masing-masing dari mereka menuntut agar Anda melaksanakan tugas karena anda mengambil gaji dari uang mereka. Andaikan perkara ini terkait dengan hak seorang individu, maka akan masalahnya lebih ringan.
Seorang pendidik mempunyai perbedaan di antara para pegawai lainnya, ia mempunyai tanggung jawab yang penting dan amanah yang dibebankan di atas pundaknya. Seorang pendidik adalah pengajar dan pemberi arahan, dia lah pemberi gizi dan dokter bagi ruh manusia. Maka seorang pendidik harus memilih metode yang paling mudah dan sarana terdekat yang akan menyampaikan pengetahuan kepada benak para muridnya serta tidak menyia-nyiakan jam pelajaran pada hal-hal yang tidak bermanfaat untuk para murid. Seorang pendidik juga harus mengarahkan murid-muridnya kepada perkara-perkara yang akan membawa kebaikan agama dan dunia mereka, sesuai dengan kemampuannya, karena telah diketahui bahwa seorang murid akan banyak mencontoh gurunya dan mengambil pendapatnya, melebihi apa yang dia ambil dari bapaknya dan keluarganya. Oleh karena itu hendaknya seorang pendidik menggunakan kelebihan ini dengan perhitungan yang tepat dan ikhlas kepada Allah ta’ala dalam memberikan pengajaran dan pengarahan serta menyikapi para muridnya dengan adil serta tidak membedakan antara kerabat, bukan kerabat, orang terhormat dan yang tidak.
Pembaca yang mulia, sesungguhnya seorang ayah dan pimpinan keluarga juga memiliki beban amanah yang harus ditunaikan, yaitu mendidik anak-anak dan istrinya, meluruskan akhlak mereka, membiasakan mereka mengerjakan kebaikan, meninggalkan keburukan dan melaksanakan serta menjaga hak-hak yang telah Allah ta’ala wajibkan kepada mereka.
Demikian halnya penjual dan pembeli mempunyai amanah yang harus mereka tunaikan. Amanah tersebut adalah kejujuran dan keterbukaan, tidak berdusta dan tidak pula menyembunyikan cacat pada barang tersebut. Demikian pula orang-orang yang mempunyai mata pencaharian lain, seperti tukang bangunan, tukang kayu, pengrajin dan selainnya, hendaknya mereka menunaikan amanah dengan ikhlas dalam pekerjaan mereka serta melaksanakannya dengan sempurna sebagaimana mereka menuntut hak mereka dengan sempurna.
Para pembaca yang budiman, sesungguhnya kalimat ringkas yang mencakup pengertian amanah adalah anda menunaikan kewajiban anda sesuai yang diinginkan tanpa melalaikan dan melampaui batas. Sehingga, barangsiapa menunaikan amanahnya, niscaya ia beruntung dan siapa saja yang melalaikannya, pasti ia merugi.
Kita memohon kepada Allah ta’ala agar menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mampu menunaikan semua amanah dengan baik dan memberikan kebahagiaan bagi kita semua di dunia dan akhirat. Allahu a’lam.

ADA AMANAT DI PUNDAKMU!!

Korupsi adalah serapan dari bahasa latin corruptio yang artinya busuk, rusak atau memutar balikkan. Dalam penggunaan bahasa kita, korupsi lebih identik dengan perilaku pejabat publik atau politikus yang memperkaya diri atau orang lain dengan menyalahgunakan kekuasaan yang diamanahkan kepada mereka untuk kepentingan pribadi. Bentuk korupsi berupa waktu, harta, pangkat kedudukan atau yang lainnya dan pelakunya pun bermacam-macam, mulai dari kalangan atas sampai kalangan bawah. Mulai dari korupsi kelas berat dan terorganisasi yang menyebabkan negara dan rakyat mengalami kerugian yang besar sampai kerjasama antara seorang pegawai dengan tukang fotokopi untuk membuat nota palsu dengan menambah total nominal dari biaya fotokopi.
Di negeri kita ini korupsi telah menjadi salah satu persoalan yang sangat sulit diatasi. Ibarat penyakit, korupsi telah merajalela ke seantero negeri dengan jumlah yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sehingga bukan rahasia lagi jika hasil riset beberapa lembaga menunjukkan bahwa tingkat korupsi yang terjadi di bumi pertiwi ini termasuk yang paling tinggi di dunia.
Kewajiban menunaikan amanah
Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, sesungguhnya hal ini tidak akan terjadi bila masing-masing pihak bertakwa kepada Allah ta’ala, menyadari akan kewajiban melaksanakan amanah, masing-masing punya komitmen untuk menunaikannya dan mengetahui bahwa pengkhianatan adalah sebuah kezaliman yang terlarang dalam syariat yang suci ini.
Para pembaca yang budiman, perlu disadari oleh semua pihak bahwa setiap pribadi muslim diwajibkan untuk menunaikan amanah yang diembannya.
Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (٥٨)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kalian untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” [QS An-Nisa : 58]
Berkenaan dengan ayat ini, As-Sa’dy mengatakan dalam tafsirnya, “Amanah adalah segala sesuatu yang dibebankan kepada seseorang dan diperintahkan untuk menunaikannya. Allah ta’ala telah memerintahkan agar menunaikan amanah-amanah tersebut dengan sempurna, tidak dikurangi maupun ditunda pelaksanaannya. Termasuk di dalamnya amanah kekuasaan, harta benda ataupun (menjaga) perkara-perkara rahasia.”
Allah ta’ala juga menyebutkan bahwa menjaga amanah dan janji merupakan salah satu sifat kaum mukminin yang akan meraih kesuksesan di dunia dan akhirat :

وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (٨)

“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.” [Q.S. Al-Mukminun : 8]
Dijelaskan pula oleh para ulama bahwa semua kewajiban yang telah Allah ta’ala tetapkan bagi kaum muslimin, seperti shalat, zakat, puasa dan yang lainya adalah amanah yang harus ditunaikan. Demikian halnya kewajiban meninggalkan perkara-perkara yang dilarang dalam syariat juga merupakan amanah. Dengan demikian, amanah sangat luas cakupannya, meliputi urusan-urusan dunia maupun keagamaan. Selain itu, amanah juga terkait dengan hak Allah ta’ala, sesama manusia maupun makhluk yang lainnya. Seorang pegawai mengemban amanah untuk jujur dan komitmen dalam melaksanakan tugasnya, seorang pedagang mengemban amanah untuk jujur dalam melakukan transaksi jual beli, demikian halnya seorang pelajar, guru atau yang lainnya. Masing-masing dari kita mengemban amanah dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat.
Diriwayatkan dari shahabat Ibnu Umar bahwasannya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ والْأَمِيْرُ رَاعٍ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Kalian semua adalah pemimpin dan kalian akan diminta pertanggung-jawaban atas kepemimpinan kalian. Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah seorang pemimpin keluarganya, seorang istri adalah pemimpin bagi rumah sang suami serta anaknya. Maka kalian semua adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung-jawaban atas kepemimpinan kalian.” [H.R. al-Bukhari dan Muslim]
Demikian pula sebaliknya, perlu kita sadari bahwa menyiakan-nyiakan atau mengkhianati amanah adalah sebuah kezaliman yang dilarang dalam agama yang mulia ini. Allah ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٧)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” [Q.S. Al-Anfal:27].

إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ (٥٨)

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” [Q.S. Al-Anfal : 58]
Adapun di antara landasan hukum dari As-Sunnah yang menunjukkan wajibnya menunaikan amanah dan dilarangnya pengkhianatan atau kecurangan adalah sebagai berikut

أَدِّ اْلأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberimu amanah dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” [H.R. Abu Dawud dari shahabat Abu Hurairah dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 423)].
Bahkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لاَ إِيْماَنَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ

“Tidak ada keimanan (yang sempurna) bagi seseorang yang tidak menunaikan amanahnya.” [H.R. Ahmad dari Anas bin Malik dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' no.7179)]
Lebih jauh lagi Rasulullah shallallahu alaihi bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dari shahabat ‘Adi bin ‘Amirah Al-Kindy:

مَنْ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَلٍ فَكَتَمَنَا مِخْيَطًا فَمَا فَوْقَهُ كَانَ غُلُولًا يَأْتِي بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Siapa saja di antara kalian yang kami angkat sebagai pegawai lalu menyembunyikan sesuatu dari kami meskipun sekecil jarum, maka itu adalah ghulul (pengkhianatan) yang akan ia bawa di hari kiamat nanti.”
Al-Mubarakfuri mengatakan, “Hadits ini memberikan anjuran  kepada para pegawai/pekerja untuk menunaikan amanah dan sekaligus peringatan bagi mereka agar tidak melakukan kecurangan.”
Jikalau melakukan kecurangan walaupun pada perkara-perkara yang dianggap sepele oleh kebanyakan manusia saja tidak diperbolehkan, sebagaimana hal itu digambarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ‘meskipun sekecil jarum’ dalam riwayat lain ‘walaupun sekecil kayu siwak’, lalu bagaimana kiranya jika tindak kecurangan tersebut sampai merugikan negara dan rakyat.
Balasan di Dunia Dan Akhirat
Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad menjelaskan dalam buku beliau ‘Kaifa Yuaddil Muwazhzhofu Al-Amanah’ (Bagaimana seorang pegawai menunaikan amanahnya), bahwa seorang muslim yang menunaikan pekerjaannya (pekerjaan yang diperbolehkan secara syar’i) dengan sungguh-sungguh dan mengharap pahala dari Allah, berarti ia telah melaksanakan kewajibannya dan berhak mendapatkan balasan (upah) atas perkerjaan di dunia serta pahala di akhirat kelak. Di antara landasan hukum yang menunjukkan bahwa pahala atas apa yang dikerjakan oleh seorang muslim hanya bisa diraih jika dilakukan dengan ikhlas adalah firman Allah ta’ala:

لا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا (١١٤)

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan orang yang memerintahkan untuk bersedekah, berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” [Q.S. An-Nisa : 114]. Di dalam ayat ini Allah ta’ala menerangkan bahwa memerintahkan untuk bersedekah, berbuat ma’ruf, dan mendamaikan manusia adalah baik, namun Allah ta’ala menegaskan bahwa yang akan mendapatkan pahala yang besar hanyalah orang yang melakukan hal itu dengan berharap ridha Allah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda dalam sebuah haditsnya yang mulia :

وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِيِّ امْرَأَتِكَ

“Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan untuk mencari ridha Allah, maka pasti kamu akan diberi pahala, termasuk apa yang dimakan oleh isterimu.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim dari Sa'ad bin Abi Waqqash]. Dalam hadits ini Rasulullah juga menegaskan bahwa kewajiban seorang suami akan bernilai pahala apabila dilakukan untuk mencari ridha Allah.
Menjaga jam kerja untuk kepentingan pekerjaan
Penyalahgunaan jam kerja juga merupakan salah satu tindak korupsi, oleh karenanya Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad lebih lanjut menjelaskan bahwa setiap pegawai atau pekerja wajib menggunakan jam-jam kerjanya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah diamanahkan kepadanya. Tidak boleh baginya memanfaatkan seluruh waktu-waktu tersebut atau sebagiannya untuk urusan-urusan lain, baik kepentingan pribadi maupun orang lain bila tidak ada kaitannya dengan pekerjaannya. Karena jam kerja bukanlah semata-mata milik pegawai, namun menyangkut kepentingan banyak pihak dan kemaslahatan pekerjaan yang diembannya.
Seorang ulama yang bernama Al-Muammar bin Ali Al-Baghdadi telah memberikan beberapa untaian nasehat yang memiliki makna sangat dalam dan bermanfaat kepada perdana menteri Nizhamul Muluk. Di antara nasehat yang beliau sampaikan, “Suatu hal yang telah maklum, wahai Shadrul Islam (panggilan untuk perdana menteri tersebut), bahwasannya setiap individu masyarakat (pada asalnya) bebas untuk datang dan pergi. Jika mereka menghendaki, mereka bisa meneruskan dan memutuskan (urusan mereka). Adapun seseorang yang terpilih untuk menduduki suatu jabatan, maka tidak bebas untuk bepergian karena orang yang berada di atas pemerintahan adalah amir (pemimpin) dan ia pada hakekatnya adalah orang upahan, dimana ia telah menjual waktunya dan mengambil gajinya…” [Dzailut Thabaqat Al-Hanabilah karya Ibnu Rajab].
Para pembaca yang dimuliakan Allah, sebagaimana seorang pegawai ingin mendapat upahnya secara utuh dan tidak dikurangi gajinya sedikit pun, hendaklah ia tidak mengurangi jam kerjanya untuk urusan-urusan yang tidak terkait dengan pekerjaannya. Allah ta’ala telah mencela orang-orang yang berbuat curang yang mana mereka menuntut hak mereka dengan sempurna dan enggan untuk menunaikan hak orang lain secara utuh. Allah ta’ala berfirman :

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (١)الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (٢)وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (٣)أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (٤)لِيَوْمٍ عَظِيمٍ (٥)يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (٦)

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.(*) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi.(*) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.(*) Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.(*) pada suatu hari yang besar.(*) (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam.” [Q.S. Al-Muthaffifin : 1-6]
Bentuk-Bentuk Amanah
Adapun menunaikan amanah yang berkaitan antara anda dengan Allah ta’ala adalah Anda melaksanakan ketaatan kepada Allah ta’ala dengan penuh keikhlasan dan beribadah kepada-Nya dengan mengikuti cara yang telah disyariatkan oleh-Nya, tidak melalaikan dan tidak pula melampaui batas. Adapun menunaikan amanah yang berkaitan antara Anda dengan sesama adalah anda melaksanakan semua hak-hak sesama manusia yang diwajibkan oleh Allah ta’ala kepada anda. Hal ini berbeda-beda sesuai dengan keberagaman kondisi manusia. Semua orang memikul amanah sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang senantiasa ia lakukan. Para penguasa, baik kecil maupun besar, amanah mereka adalah melaksanakan keadilan kepada orang-orang yang berada di bawah kekuasaan mereka sebagaimana telah diwajibkan oleh Allah ta’ala. Selain itu, dia juga memimpin rakyatnya sesuai dengan tuntutan maslahat agama dan dunia, tidak memihak saudara, teman, atau orang yang memiliki pengaruh, serta menyerahkan perkara kepada orang yang berhak dan pantas. Demikian halnya seorang pegawai, dia harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan tuntutan dan tidak melalaikan pekerjaannya, terlambat, tersibukkan dengan hal lain, atau melakukan perkara yang tidak ada manfaatnya secara syar’i atau tata tertib. Hal lain yang hendaknya diperhatikan oleh setiap pegawai adalah bahwasanya sebagian pegawai terkadang tidak bersemangat dalam menjalankan aturan dengan dalih bahwa peraturan-peraturan tersebut tidaklah diwajibkan oleh syariat, dia digaji oleh negara bukan atasan, atau alasan semacamnya. Alasan seperti ini tidaklah benar.
Adapun dalih bahwasanya peraturan tersebut bukan termasuk peraturan syar’i, maka jawabannya adalah bahwa peraturan tersebut telah ditetapkan oleh penguasa dan mereka telah mengharuskan para pegawai untuk melaksanakannya, sedangkan semua peraturan yang ditentukan oleh penguasa dan tidak mengandung kemaksiatan kepada Allah ta’ala serta Rasul-Nya maka harus diikuti. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan pemerintah di antara kamu.” [Q.S. An-Nisa : 59]
Adapun alasan yang kedua bahwa gajinya berasal dari negara, maka ini justru termasuk perkara yang mengharuskan seorang pegawai untuk lebih giat melaksanakan tugasnya. Karena kas negara berasal dari uang rakyat, maka hal ini terkait dengan hak segenap rakyat dan masing-masing dari mereka menuntut agar Anda melaksanakan tugas karena anda mengambil gaji dari uang mereka. Andaikan perkara ini terkait dengan hak seorang individu, maka akan masalahnya lebih ringan.
Seorang pendidik mempunyai perbedaan di antara para pegawai lainnya, ia mempunyai tanggung jawab yang penting dan amanah yang dibebankan di atas pundaknya. Seorang pendidik adalah pengajar dan pemberi arahan, dia lah pemberi gizi dan dokter bagi ruh manusia. Maka seorang pendidik harus memilih metode yang paling mudah dan sarana terdekat yang akan menyampaikan pengetahuan kepada benak para muridnya serta tidak menyia-nyiakan jam pelajaran pada hal-hal yang tidak bermanfaat untuk para murid. Seorang pendidik juga harus mengarahkan murid-muridnya kepada perkara-perkara yang akan membawa kebaikan agama dan dunia mereka, sesuai dengan kemampuannya, karena telah diketahui bahwa seorang murid akan banyak mencontoh gurunya dan mengambil pendapatnya, melebihi apa yang dia ambil dari bapaknya dan keluarganya. Oleh karena itu hendaknya seorang pendidik menggunakan kelebihan ini dengan perhitungan yang tepat dan ikhlas kepada Allah ta’ala dalam memberikan pengajaran dan pengarahan serta menyikapi para muridnya dengan adil serta tidak membedakan antara kerabat, bukan kerabat, orang terhormat dan yang tidak.
Pembaca yang mulia, sesungguhnya seorang ayah dan pimpinan keluarga juga memiliki beban amanah yang harus ditunaikan, yaitu mendidik anak-anak dan istrinya, meluruskan akhlak mereka, membiasakan mereka mengerjakan kebaikan, meninggalkan keburukan dan melaksanakan serta menjaga hak-hak yang telah Allah ta’ala wajibkan kepada mereka.
Demikian halnya penjual dan pembeli mempunyai amanah yang harus mereka tunaikan. Amanah tersebut adalah kejujuran dan keterbukaan, tidak berdusta dan tidak pula menyembunyikan cacat pada barang tersebut. Demikian pula orang-orang yang mempunyai mata pencaharian lain, seperti tukang bangunan, tukang kayu, pengrajin dan selainnya, hendaknya mereka menunaikan amanah dengan ikhlas dalam pekerjaan mereka serta melaksanakannya dengan sempurna sebagaimana mereka menuntut hak mereka dengan sempurna.
Para pembaca yang budiman, sesungguhnya kalimat ringkas yang mencakup pengertian amanah adalah anda menunaikan kewajiban anda sesuai yang diinginkan tanpa melalaikan dan melampaui batas. Sehingga, barangsiapa menunaikan amanahnya, niscaya ia beruntung dan siapa saja yang melalaikannya, pasti ia merugi.
Kita memohon kepada Allah ta’ala agar menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mampu menunaikan semua amanah dengan baik dan memberikan kebahagiaan bagi kita semua di dunia dan akhirat. Allahu a’lam.

Korupsi Waktu

Korupsi Waktu

Korupsi waktu adalah tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Waktu terus berjalan setiap detik tanpa ada remote yang bisa menghentikan. Tidak ada kata untuk mengulang waktu, kembali ke masa lalu, atau mereset waktu seperti stopwatch. Setiap apa yang kita lakukan selalu berkaitan dengan waktu. Bahkan setiap detik, semua kejadian bisa terjadi tanpa diduga. Apa yang terjadi pada detik, menit, atau jam berikutnya, kita tidak pernah tahu jika tidak digunakan dengan bijak. Waktu ibarat sebuah bom yang bisa meledak kapan saja. Apabila sebuah bom waktu tidak segera dijinakkan, maka sebuah peristiwa fatal bisa terjadi dan melukai siapa saja. Sama seperti yang biasa dilakukan oleh banyak orang tentang korupsi waktu. Semua orang memiliki bom waktu dalam dirinya masing-masing. Jika tidak difungsikan secara tepat maka, sesuatu akan terjadi pada diri sendiri.
            Mahasiswa yang kerap melakukan korupsi waktu misalnya sering datang terlambat.Tidak konsisten terhadap waktu yang telah disepakati bersama menjadi penyebab korupsi waktu. Sebenarnya, mahasiswa tersebut sudah mengetahui jam berapa mata kuliah itu dimulai. Namun, entah karena alasan yang beragam mahasiswa itu terus saja datang terlambat. Lebih parah jika sudah mendapat predikat si tukang telat. Saat mahasiswa tadi masuk ke dalam kelas, pasti akan mengganggu mahasiswa lain. Konsentrasi menjadi terhambat dan merugikan orang lain. Tapi, mereka yang sudah datang lebih awal biasanya akan mudah menyerap setiap materi dosen. Sebaliknya, mahasiswa yang sering terlambat kurang mendapat asupan materi dosen. Lebih tepatnya, masuk terlambat dan pulang dengan cepat.
            Selanjutnya adalah mahasiswa gadget.Tidak perduli apa yang sedang dibicarakan oleh dosen, mahasiswa ini lebih condong memainkan gadget. Misal bermain hape saat mata kuliah sedang diajarkan hingga selesai. Jam perkuliahan dipakai untuk terjun dalam dunia maya. Mahasiswa gadget akan menyembunyikan hp atau gadget lainnya di dalam tas.Contohnya asik chating di telepon genggam. Mahasiswa ini memang dianugerahi  indra keenam yang kuat. Tanpa melihat tombol, mahasiswa ini dapat mengetik sebuah tulisan. Matanya akan mengarah kedosen, tapi tatapannya kosong. Harusnya mahasiswa ini dapat mencatat, memperhatikan materi yang dipelajari. Waktu perkuliahan dibuang sia-sia dan tidak ada manfaatnya. Tugas sebagai seorang mahasiswa tidak diterapkan dengan bijaksana.
            Ketiga adalah ijin terselubung. Mahasiswa yang mengalami jenuh di dalam kelas akan ijin keluar dengan alasan ke toilet. Nyatanya, mahasiswa ini tidak pergi ke toilet. Ada yang sekedar merokok, kekantin, atau mengobrol dengan teman di luar. Mahasiswa ini tidak tahu besarnya kerugian SPP yang sudah dibayar hanya untuk merokok atau melakukan aktivitas lain diluar ruangan saat jam perkuliahan. Mereka dibiayai kuliah untuk menuntut ilmu, tapi tidak dilakukan seperti seharusnya. Para orang tua yang bekerja keras mencari nafkah, tapi tidak dihargai oleh anaknya sendiri. Tidak mengikuti materi dosen namun bisa mendapatkan absen.
            Terakhir, bolos kuliah.Membolos diluar kepentingan mata kuliah sangat diharamkan. Sangsinya bukan hanya sekedar absen bolongsaja. Mahasiswa itu akan tertinggal pelajaran. Ia tidak tahu materi apa yang sedang dibahas saat membolos. Misalnya ijin kepada orang tua untuk pergi ke kampus, tapi tidak pergi ke kampus. Melainkan pergi ke mall, atau beralasan sakit yang tidak jelas. Jika sudah tergolong akut membolos, sangsi akan diterima di akhir perkuliahan. Bisa saja, tidak lulus dan harus mengulang di mata kuliah yang sama. Jelas, mencapai kelulusan sedikit tertunda dan umur semakin tua. Setiap orang tua percaya pada anaknya belajar dengan rajin di bangku perkuliahan. Mahasiswa bukanlah anak kecil lagi yang harus diingatkan bahwa membolos itu tidak baik. Orang tua juga mempunyai hak untuk melihat anaknya sukses dengan gelar sarjana dan wajib membiayai anaknya. Dimana sisi hak dan kewajiban mahasiswa tersebut? Seorang anak juga memiliki hak untuk mendapat ilmu dan mempunyai kewajiban untuk pergi menuntut ilmu. Sudahkah kewajiban mahasiswa tersebut dijalankan? Yang jelas, mahasiswa itu sudah merampas hak orang tuanya untuk melihat dirinya sukses.
            Penyebab korupsi waktu adalah menganggap bahwa waktu itu tidak terbatas. Waktu itu sesuatu yang bebas. Ada kata untuk terlambat, mengulang, dan kembali ke masa lalu. Akibat korupsi waktu belum difirkan sama sekali. Inilah yang menjadi bahaya jika korupsi waktu tidak dihentikan. Waktu itu cepat berlalu setiap detik. Waktu yang terlihat ada pada jam buatan manusia atau pergantian waktu pagi, siang, sore dan malam. Tapi bagaimana dengan waktu yang tidak terlihat? Waktu yang tidak terlihat sangat membahayakan diripada hari esok. Imbasnya adalah di masa depan, waktu yang akan datang. Tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, jika tidak segera sadar akan bahaya korupsi waktu.
            Penyebab lain adalah kurangnya moral dalam diri seseorang. Moral yang buruk tidak akan berbuah hasil positif. Manusia memang bukan robot yang bisa digerakan oleh siapa saja. Tapi, manusia juga harus mempunyai kewajiban dalam mengontrol diri sendiri ke arah yang lebih baik. Kebanyakan orang seakan menutup mata tentang keberadaan waktu yang sangat berharga. Seseorang yang mempunyai moralitas tinggi sangat mengetahui manfaat waktu jika dipergunakan dengan baik. Akhirnya, moral yang baik dapat menjauhkan dari korupsi waktu.
             Kurang taat dan patuh terhadap janji awal juga memicu terjadinya korupsi waktu. Misalnya perjanjian keterlambatan hanya 15 menit di dalam kelas. Namun, ada saja mahasiswa yang masuk melebihi waktu yang ditentukan. Janganlah berhianat dengan perjanjian yang sudah dibuat bersama. Tingkatkan pribadi yang taat dan patuh terhadap waktu agar terhindar dari korupsi waktu.
            Dampak korupsi waktu tidak akan terjadi saat itu juga. Namun, ada saat di mana dampak terasa berbahaya. Jika masih menerapkan korupsi waktu imbasnya ada di masa depan. Karena, sudah terbiasa dengan korupsi waktu saat kuliah. Bisa saja, di dunia kerja nanti akan mengalami banyak masalah dalam korupsi waktu. Misalnya, mendapat teguran dari atasan karena sering terlambat, pemotongan gaji, atau dikeluarkan dari institusi tersebut. Dunia kerja sangat berpengaruh terhadap waktu. Karena dunia kerja mengedepankan unsur time is money. Membuang waktu sama saja membuang uang. Setiap detik waktu yang terus berputar mengandung banyak nominal uang  yang berharga. Mulai dari sekarang, mahasiswa jangan mau korupsi waktu.

Lika-Liku Korupsi Waktu Affan UNSIQ



Lika-Liku Korupsi Waktu

Affan UNSIQ


وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ. الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ. وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
Allah berfirman, yang artinya, “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (Qs. Al-Muthaffifin: 1-3)
Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, “Muthaffifin adalah orang yang meminta hak mereka secara utuh namun mengurangi hak orang lain. Artinya, mereka mengumpulkan dua sifat, yaitu 'syuhh' dan bakhil. Syuhh adalah menuntut hak secara penuh tanpa ada tawar-menawar, sedangkan bakhil adalah tidak mau melaksanakan kewajiban, yang dalam hal ini adalah menyempurnakan takaran dan timbangan.

Contoh yang Allah berikan dalam ayat ini terkait dengan takaran dan timbangan adalah sekadar contoh, sehingga bisa dianalogkan dengan hal-hal yang serupa. Sehingga setiap orang yang menuntut haknya secara utuh namun tidak mau menunaikan kewajiban dengan baik termasuk dalam ayat di atas.

Semisal seorang suami yang menuntut agar istrinya memberikan hak-hak suami secara utuh dan dengan penuh perhatian, namun giliran hak istri, dia tidak mau menunaikan dan memperhatikannya.

Demikian pula, kita jumpai sebagian orangtua yang menginginkan agar anak-anaknya memberikan hak orangtua dengan utuh, yaitu berbakti kepada orangtuanya dengan harta, badan, dan semua bentuk bakti. Akan tetapi, mereka menyia-nyiakan hak anak mereka dan  mereka tidak mau melaksanakan kewajiban sebagai orangtua. Kami katakana bahwa orangtua ini adalah muthaffif, sebagaimana suami model pertama juga muthaffif.” (Tafsir Juz ‘Amma, hal. 93-95)

Demikian pula, seorang pekerja atau pegawai yang menuntut agar mendapatkan gaji yang utuh, namun datang dan perginya sangat tidak tepat waktu juga termasuk muthaffif yang Allah tegur dengan teguran keras dalam ayat di atas.
عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوْقَ الأُمَّهَاتِ، وَوَأْدَ الْبَنَاتِ، وَمَنَعَ وَهَاتِ
Dari al-Mughirah bin Syu’bah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan mendurhakai ibu, membunuh anak perempuan, dan mana’a wahat.” (HR. Bukhari no. 2408, dan Muslim no 4580)

Yang dimaksud “mana’a wahat” adalah tidak mau melaksanakan kewajiban, atau meminta hal yang bukan haknya.

Seorang pegawai yang tidak menunaikan kewajibannya dengan baik, semisal dalam hal disiplin waktu, namun menuntut kompensasi yang lebih tinggi daripada pekerjaan yang dilakukan, dikhawatirkan termasuk dalam hadits di atas.

Syekh Abdul Muhsin al-Abbad, pakar hadits dari kota Madinah saat ini, mengatakan, “Setiap pegawai dan pekerja wajib menggunakan jam kerjanya hanya untuk mengerjakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Tidak diperbolehkan menggunakan jam kerja untuk urusan lain selain pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

Tidak boleh memanfaatkan seluruh jam kerja atau sebagian jam kerja untuk kepentingan pribadi atau kepentingan orang lain, jika tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya. Sesungguhnya, jam kerja tidak lagi menjadi milik pegawai atau pekerja tersebut, namun milik pekerjaan dengan kompensasi gaji yang didapatkan dari pekerjaan tersebut.” (Kaifa Yu`addi al-Muwazhzhaf  al-Amanah, hal. 4)

Al Mu`ammar bin Ali bin al Mu`ammar al-Baghdadi pernah menasihati Nizhamul Mulk, seorang menteri di masanya di Mesjid Jami’ al-Mahdi. Di antara nasihat beliau, “Telah dimaklumi bersama, wahai pemuka Islam, bahwa setiap orang memiliki pilihan tentang apa yang diinginkan dan apa yang akan dilakukan. Jika mau maka dilanjutkan, dan jika tidak mau maka berhenti di tengah jalan.

Adapun orang, dia memiliki jabatan tertentu, sehingga dia tidak memiliki hak pilihan dalam keinginan dan tindakan yang akan dilakukannya, karena orang yang memiliki jabatan di pemerintahan itu, pada hakikatnya adalah buruh yang telah menjual waktunya dengan kompensasi gaji yang diterima.

Oleh karena itu, waktu siang hari (jam kerja) tidak bisa dipergunakan seenaknya sendiri. Dia tidak boleh melakukan shalat sunnah dan beri’tikaf sunnah (pada waktu jam kerja, pent) sehingga dia tidak memikirkan dan mengatur hal-hal yang menjadi kewajibannya. Hal itu dikarenakan, amal-amal tersebut bernilai sunnah sedangkan pekerjaan adalah kewajiban yang harus dikerjakan.

Engkau, wahai pemuka Islam, meski engkau berstatus sebagai menteri namun hakikatnya engkau adalah pelayan masyarakat. Negara telah menggajimu dengan gaji yang besar supaya engkau menggantikan tugas negara di dunia dan di akhirat.

Di dunia untuk mewujudkan kebaikan bagi kaum muslimin, sedangkan di akhirat untuk menjawab pertanyaan Allah. Engkau akan berdiri di hadapan Allah, lalu Allah akan berkata kepadamu, “Telah kuberikan kekuasaan kepadamu untuk mengatur negeri dan rakyat, lalu apa saja yang telah kau lakukan untuk mewujudkan kesejahteraan dan menegakkan keadilan?” (Dzail Thabaqat al-Hanabilah, karya Ibnu Rajab:, 1/43)

Sungguh sangat menyedihkan, banyak kaum muslimin yang melalaikan kewajiban ini. Seorang pegawai atau pekerja dengan santainya seakan tidak merasa berdosa pulang sebelum jam kerja berakhir dan terlambat tiba di tempat kerja, tanpa alasan yang jelas. Demikian pula, seorang guru namun jarang masuk kelas untuk menunaikan kewajibannya sebagai pengajar
LAPORAN PRAKTIK KERJA PERPUSTAKAAN
DI PERPSUSTAKAAN SMA NEGERI 1 CIPARI
KABUPATEN CILACAP




















Disusun Oleh:
ALAM HARI SETIAWAN
NIM 016554913


 HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Praktik Kerja Perpustakaan ini telah diteliti dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma II Ilmu Peprutakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka.


Pembimbing I                                                               Pembimbing II

NGISYTI SAMAKHATI, AMd                                SUTARTININGSIH, S.Pd
NIP 19840313 200604 2 013                                      NIP 19710114 200701 2 011




HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Perpustakaan ini telah diteliti dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma II Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka.


Mengetahui,
Kepala UPBJJ-UT Purwokerto


Drs. H. SAMSUL ISLAM,M.Pd
NIP 19540906 198601 1 001



 MOTTO

1.        Ibadah merupakan kunci keberhasilan dalam kehidupan di dunia dan akhirat.
2.        Hiasi hidup ini dengan penuh cinta dan kasih terhadap Islam
3.        Kesabaran dan ketekunan adalah alat dalam diri kita untuk membuka pintu kesuksesan
4.        Satu kalimat dalam sebuah karya tertulis, merupakan ilmu yang sangat bermanfaat
5.        Sayangi ilmu pengetahuan, sebagaimana kita menyayangi orang yang sangat kita cintai dan kita sayangi.

PERSEMBAHAN

Dengan terselesaikannya Laporan Praktik Kerja Perpustakaan ini, maka dengan segala kelemahan dan kekurangannya penulis mengucapkan terim kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Kemudian, laporan ini penulis persembahan kepada :
1.     Siti Fatimah, Ibu tercinta yang sudah membantu baik secara moril maupun materiil
2.     Irma Safitri, adik tercinta
3.     Rizki Firmansyah, adik tercinta
4.     Dwi Joko Imam Santoso, yang sudah memberi semangat hidup sampai saat ini
5.     Fitri Lestari, yang sudah memberi motivasi semangat berjuang



KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala kenikmatan, nikmat islam, iman, serta nikmat islam, sehingga berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Perpustakaan ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam penyusunan laporan ini tentunya banyak kekurangan maupun kelemahan, namun berkat bantuan dan kerja sama dari semua pihak yang membantu, penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis turut mengucapkan terima kasih kepada :
1.     Drs. Samsul Islam, M.Pd selaku Kepala UPBJJ-UT Purwokerto.
2.     Seluruh pengelola D II Ilmu Perpustakaan Pokjar Gandrungmangu.
3.     Drs. Kusworo selaku Kepala SMA N I Cipari Kabupaten Cilacap.
4.     Ngisyti Samakhati, AMd selaku Pembimbing I
5.     Sutartiningsih, S.Pd selaku Pembimbing II (koordinator Perpustakaan SMA N I Cipari).
6.     Alam H S, selaku Petugas Perpustakaan SMA N I Cipari
7.     Seluruh Guru, Karyawan, dan Siswa SMA N I Cipari
8.     Kedua orang tua, yang membantu melalui dukungan semangat dan motivasi dalam belajar.
9.     Rekan-rekan mahasiswa D II Ilmu Perpustakaan, seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari nilai sempurna dan perlu adanya perhatian dari seluruh pihak. Untuk itu, pesan dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga, dengan dibuatnya laporan ini dapat memberikan wawasan yang luas tentang ilmu perpustakaan dan ilmu pengetahuan lain serta memberikan manfaat bagi para pembaca pada umunya.
Cipari, 10 Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………       i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….……       ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….      iii
MOTTO ………………………………………………………………………      iv
PERSEMBAHAN ……………………………………………………………       v
KATA PENGANTAR …………………………………………………….…      vi
DAFTAR ISI ………………………………….………………………………     vii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ………………………………………………………….       1
B.    Tujuan Praktik Kerja Perpustakaan …………………………..………..       2
C.    Sistematika ………………………………………………….………….        2
BAB II KEADAAN PERPUSTAKAAN SMA N I CIPARI
A.    Sejarah Berdirinya Perpustakaan ………………………………………       6
B.    Struktur Organisasi Perpustakaan ……………………………………..     10
C.    Fasilitas Perpustakaan ……………………………………………….…     12
D.    Pengguna Perpustakaan ………………………………….…………………      13
E.     Tata Tertib Perpustakaan ……………………………………………….      14
F.     Manajemen Perpustakaan ………………………………………………..      19
G.    Koleksi Bahan Pustaka ………………………………………………………     27
H.    Data Koleksi Bahan Pustaka ………………………………………………………..     28
I.       Administrasi Perpustakaan ………………………………………………………….      28
BAB III KEGIATAN PERPUSTAKAAN SMA N I CIPARI
A.    Pengadaan Bahan Pustaka …………………………………………………………..      40
B.    Pengolahan Bahan Pustaka …………………………………………………………       41
C.    Pelayanan Bahan Pustaka …………………………………………………………..       53
D.    Pelestarian Bahan Pustaka …………………………………………………………..      55
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHANNYA
A.                                                                                                                                                                                           Masalah ……………………………………………………………………………………       57
B.    Pemecahannya …………………………………………………………………………..       58


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan ……………………………………………………………………………..    60
B.    Saran ………………………………………………………………………………………     61

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..     62

LAMPIRAN

1.                                      Data Koleksi Bahan Pustaka …………………………………………………………….     63
2.                                      Buku Anggota Perpustakaan …………………………………………………………….     64
3.                                      Buku Inventaris Perpustakaan
a)                              Inventaris Bahan Pustaka ……………………………………………………………..     65
b)                              Inventaris Barang (Fasilitas) ………………………………………………………….    66
c)                              Majalah ………………………………………………………………………………………    67
d)                              Surat Kabar ………………………………………………………………………………..     68
e)                              Karya Siswa ……………………………………………………………………………….     69
f)                             Audio Visual ……………………………………………………………………………     70
4.   Buku Induk Perpustakaan …………………………………………………………………     71
5.   Buku Absensi Perpustakaan
a)                              Absensi Peminjaman & Pengembalian
Buku Paket Mata Pelajaran Kelas…………………………………………………….   72
b)                              Absensi Pengunjung (siswa) ……………………………………………………………   73
c)                              Absensi Pengunjung (Guru & Karyawan) ………………………………………..   74
d)                              Absensi Kunjungan Kelas ………………………………………………………………   75
6.     Buku Peminjaman dan Pengembalian Bahan Pustaka
a)  Non Fiksi ……………………………………………………………………………………     76
b)  Fiksi …………………………………………………………………………………………..     77
c)  Buku Paket Mata Pelajaran ……………………………………………………………    78
d)  Peminjaman & Pengembalian Khusus Guru & Karyawan …………………    79
7.   Buku Keadaan Perpustakaan
a)                              Pengunjung Perpustakaan ……………………………………………………………..    80
b)                              Peminjaman Perpustakaan …………………………………………………………….     81
8.     Buku Keadaan Keuangan Denda ………………………………………………………      82
9.     Buku Grafik Keadaan Perpustakaan
a)     Grafik Pengunjung Perpustakaan …………………………………………………..    83
b)     Grafik Peminjaman Bahan Pustaka ………………………………………………..    84
10.  Laporan Keadaan Perpustakaan
a)               Laporan Inventaris Bahan Pustaka Buku ………………………………………..    85
b)               Laporan Inventaris Barang (Fasilitas) …………………………………………….      86
c)               Laporan Pengunjung Perpustakaan ……………………………………………….     87
d)  Laporan Peminjaman Bahan Pustaka …………………………………………….     88
e)  Laporan Keuangan Denda ……………………………………………………………     89
11.  Grafik Keadaan Perpustakaan
a)                      Grafik Pengunjung Perpustakaan …………………………………………………      90
b)                      Grafik Peminjaman Bahan Pustaka ………………………………………………      91
12.  Kartu Anggota Perpustakaan …………………………………………………………..      92
13.  Denah Tata Ruang Perpustakaan Gedung Baru ………………………………….     93
14.  Daftar Hadir Praktik Kerja Perpustakaan …………………………………………..     94
15.  Laporan Kegiatan Praktik Kerja Perpustakaan
a)  Pengadaan Bahan Pustaka …………………………………………………………..      95
b)  Pengolahan Bahan Pustaka …………………………………………………………     106
c)  Pelayanan Bahan Pustaka …………………………………………………………..     126
16.  Foto Profil Perpustakaan ……………………………………………………………….      156

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perpustakaan merupakan media belajar serta tempat semua ilmu pengetahuan tersedia. Tanpa perpustakaam, dunia ilmu pengetahuan terasa sepi. Pada umumnya, perpustakaan dikaitkan dengan buku. Masyarakat umum memahami/mengetahui perpustakaan sebagai tempat menyimpan buku-buku saja. Namun, pada dasarnya perpustakaan bukan hanya meyimpan buku melainkan menjalankan peran-perannya sebagai penyimpanan dan penyampaian informasi segala aspek ilmu pengetahuan. Tidak pernah terpikirkan, bahwa buku-buku yang dikumpulkan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu sebagaimana yang telah dikatakan oleh W.P. Napitupulu (1978:1), bahwa”… perpustakaan pada umumnya dianggap tak lain hanya tempat terkumpulnya bahan-bahan bacaan atau sesuatu gudang buku saja, tidak menjadi pemikiran bahwa buku-buku dan bacaan itu dikumpulkan berdasarkan maksud tertentu dengan tujuan yang diarahkan pada penggunaan bahan-bahan itu”.
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, memlihara, dan berperan aktif dalam penyebaran informasi ilmu pengetahuan. Fungsi tersebut dapat diketahui bahwa peran perpustakaan sangatlah kompleks dan beragam. Selain itu, perpustakaan juga juga sebagai media seseorang dalam melakukan sebuah penelitian maupun media belajar yang efektif. Hal ini dikarenakan bahwa semakin dekat dengan pusat informasi, semakin cepat pula mendapatkan informasi ilmu pengetahuan.
Dengan mengetahui bahwa perpustakaan sebagai salah satu tempat untuk melakukan penelitan, maka setiap mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah praktik perpustakaan diwajibkan untuk melaksanakan Praktik Kerja Perpustakaan sebagai syarat ketentuan untuk mendapatkan nilai praktik pada semester tiga. Kegiatan ini tidak lain hanyalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang ilmu praktik dalam bidang penelitian. Kegiatan ini juga dapat digunakan untuk membandingkan ilmu teori dengan ilmu praktik.
Lembaga perpustakaan, khususnya perpustakaan Sekolah Menengah Atas merupakan bagian integral lembaga pendidikan menengah sekaligus sebagai kelengkapan pendidikan menengah, yang merupakan bagian terpadu dalam sistem kurikulum pendidikan menengah (Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, MSi., 2008). Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa sebuah lembaga perpustakaan sangat penting dan diutamakan di dalam membangun sebuah bangsa yang maju. Sebagai saslah satu contoh tersebut ialah lembaga perpustakaan sekolah.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari Kabupaten Cilacap merupakan salah satu tempat dilaksanakannya Praktik Kerja Perpustakaan, dimana di tempat ini penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Perpustakaan selama satu bulan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai syarat ketentuan untuk melengkapi nilai tugas praktikum yang diberikan oleh pihak Universitas Terbuka. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat yang sangat berarti bagi penulis maupun pihak lain yang terkait.
B.    Tujuan Praktik Kerja Perpustakaan
Adapun tujuan Praktik kerja Perpustakaan, antara lain :
1.     Agar mahasiswa memahami dan mengerti tentang ilmu teori dengan ilmu praktik dalam bidang perpustakaan
2.     Mahasiswa mampu menerapkan ilmu teori perpustakaan dalam praktik kerja perpustakaan
3.     Menggali ilmu untuk bekal mahasiswa dimasa yang akan datang
4.     Sebagai sarana atau mediasi dalam hidup bermasyarakat atau dalam kehidupan sosial
5.     Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perpustakaan pada khususnya
C.    Sistematika
Penulisan laporan Praktik Kerja Perpustakaan ini disusun secara sistematis dengan menggunakan prosedur penulisan yang benar untuk mengetahui seluruh kegiatan Praktik Kerja Perpustakaan. Laporan ini terdiri atas delapan bab, dimana masing-masing bab disusun secara sistematis agar lebih mudah mengetahui lebih dalam apa yang ada di perpustakaan dan yang berhubungan dengan perpustakaan.
Adapun sistematika penulisan laporan ini, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.    Tujuan Praktik Kerja Perpustakaan
C.    Sistematika
BAB II KEADAAN PERPUSTAKAAN SMA N I CIPARI
A.    Sejarah Berdirinya Perpustakaan
B.    Struktur Organisasi Perpustakaan
C.    Fasilitas Perpustakaan
D.    Pengguna Perpustakaan
E.     Manajemen Perpustakaan
1.   Tugas Perpustakaan
2.   Tugas Pengurus Pengurus Perpustakaan
3.   Fungsi Perpustakaan
4.   Perencanaan di Perpustakaan
F.     Koleksi Bahan Pustaka
1.   Koleksi Bahan Pustaka Buku (koleksi cetak)
2.   Koleksi Bahan Pustaka Non Buku (koleksi non cetak)
G.    Data Koleksi Bahan Pustaka
H.    Administrasi Perpustakaan
1.   Buku Anggota Perpustakaan
2.   Buku Inventaris Perpustakaan
a)  Inventaris Bahan Pustaka
b)  Inventaris Barang (Fasilitas)
c)  Majalah
d)  Surat Kabar
e)  Karya Siswa
f)   Audio Visual
3.   Buku Induk Perpustakaan
4.   Buku Absensi Perpustakaan
a)  Absensi Peminjaman & Pengembalian Buku Paket Mata Pelajaran Kelas
b)  Absensi Pengunjung (siswa)
c)  Absensi Pengunjung (Guru & Karyawan)
d)  Absensi Kunjungan Kelas
5.   Buku Peminjaman dan Pengembalian Bahan Pustaka
a)  Non Fiksi
b)  Fiksi
c)  Buku Paket Mata Pelajaran
d)  Peminjaman & Pengembalian Khusus Guru & Karyawan
6.   Buku Keadaan Perpustakaan
a)  Pengunjung Perpustakaan
b)  Peminjaman Perpustakaan
7.   Buku Keadaan Keuangan Denda
8.   Buku Grafik Keadaan Perpustakaan
a)  Grafik Pengunjung Perpustakaan
b)  Grafik Peminjaman Bahan Pustaka
9.   Laporan Keadaan Perpustakaan
a)  Laporan Inventaris Bahan Pustaka Buku
b)  Laporan Inventaris Barang (Fasilitas)
c)  Laporan Pengunjung Perpustakaan
d)  Laporan Peminjaman Bahan Pustaka
e)  Laporan Keuangan Denda
10.  Grafik Keadaan Perpustakaan
a)  Grafik Pengunjung Perpustakaan
b)  Grafik Peminjaman Bahan Pustaka
11.  Kartu Anggota Perpustakaan
BAB III JENIS KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN SMA N I CIPARI
A.  Pengadaan Bahan Pustaka
B.  Pengolahan Bahan Pustaka
C.  Pelayanan Bahan Pustaka
D.  Pelestarian Bahan Pustaka
BAB IV MASALAH DAN PEMECAHANNYA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
B.  Saran

BAB II
KEADAAN PERPUSTAKAAN SMA N I CIPARI

A.    Sejarah Berdirinya Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari
Perpustakaan sekolah merupakan jantung dari segala ilmu pengetahuan. Perpustakaan merupakan tempat dimana semua pustaka yang berisi tentang semua ilmu pengetahuan tersimpan dan terkelola di dalamnya. Bukan hanya disimpan dan dirawat, perpustakaan sekolah juga digunakan sebagai media belajar yang paling tepat bagi masyarakat dan di lingkungan pendidikan pada khususnya.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari mulai berdiri pada tanggal 05 Mei 1992 seiring dengan berdirinya SMA Negei 1 Cipari yang semula adalah SMA N 1 Kedungreja dan perpustakaan pada waktu itu juga masih berstatus Perpustakaan SMA N 1 Kedungreja. Pada tanggal 07 Maret 1997 SMA Negeri 1 Kedungreja mengalami perubahan menjadi SMA Negeri 1 Cipari (SK : 035/0/1997) hingga sekarang. Pada saat itu pula, perpustakaan yang semula bernama Perpustakaan SMA Negeri 1 Kedungreja secara otomatis berubah nama menjadi Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari.
Perubahan demi perubahan yang terjadi pada Perpustakaan SMA N 1 Cipari dilalui. Dari mulai musibah banjir sampai perubahan tempat/gedung perpustakaan. Pada tanggal 27 Oktober 2000 SMA Negeri 1 Cipari dan sekitarnya dilanda musibah banjir besar yang merendam dan menghancurkan hampir semua sarana pendidikan yang ada. Pada saat itu pula, banjir juga merendam ruang Gedung Perpustakaan beserta isinya. Gedung perpustakaan pada waktu itu masih berada di dataran rendah, karena belum ada gedung tingkat. Akibatnya, kerusakan tak terhindarkan. Semua bahan pustaka dan fasilitas yang ada di dalam ruangan perpustakaan rusak berat dan banyak buku-buku terendam dan rusak. Banjir pada waktu terjadi pada malam hari sekitar pukul 00.00 WIB. Banjir itu terjadi diduga akibat meluapnya sungai yang berada di belakang area SMA N 1 Cipari. Selain itu, bajnir akibat hujan yang mengguyur kecamatan Cipari dan sekitarnya selama satu hari satu malam memaksa warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi (tidak terkena banjir) untuk tujuan keselamatan. Pendangkalan sungai dan tersumbatnya saluran air merupakan penyebab terjadinya banjir besar.
Kesedihan masih menyelimuti warga paska musibah banjir. Setelah direndam selama satu malam penuh dan banjir surut sekitar pukul 08.00 WIB, masih meninggalkan kisah sedih yang mendalam. Semua harta benda yang terkena banjir banyak yang tidak bisa dipakai/digunakan. Begitu pula yang dialami oleh SMA N 1 Cipari. Fasilitas pendidikan yang ada di dalamnya tak sedikit yang berubah menjadi barang sampah yang tidak bisa dipakai lagi.
Pemerintah bertindak cepat dalam musibah banjir itu. Kesigapan pemerintah yang memperhatikan bencana tersebut, merubah kondisi masyarakat kembali senang. Semua instansi pendidikan mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Banjir 2000 sudah berlalu. Dari musibah itu, pihak SMA N 1 Cipari lebih waspada dan tanggap darurat menanggulangi banjir. Untuk itu, pembangunan-pembangunan sarana pendidikan mulai dilakukan, dengan membangun gedung bertingkat. Namun, pada waktu itu gedung Perpustakaan masih berada di gedung dasar. Setelah gedung bertingkat sudah selesai dibangun, ruang perpustakaan beralih pindah naik ke gedung tersebut. Karena kebijakan salah satu pihak, ruang perpustakaan dipindah kembali ke lantai dasar. Petugas perpustakaan beserta koordinatornya berulang kali mengusulkan agar tetap ditempatkan di lantai atas. Namun apa yang terjadi, karena tidak mempunyai kuasa lebih , pindahnya ruang perpustakaan tidak bisa dicegah.
Ancaman banjir masih menghantui masyarakat pada saat itu. Trauma yang dialamai, memaksa SMA N 1 Cipari untuk membangun pagar tembok di sekitar / di sekeliling sekolah. Pembangunan belum sempurna pada waktu itu. Pada tahun 2006 musibah banjir terulang kembali. Namun, pada waktu itu banjir hanya merendam daerah dimana SMA N 1 Cipari berdiri dan pemukiman sekitar. Pada waktu itu, ketinggian banjir hanya kurang lebih 1 meter.
Kurangnya perhatian pada sarana pendidikan yang mudah rusak jika terkena air, memaksa untuk menerima musibah tersebut yang merusak sebagian besar fasilitas pendidikan yang ada di dalamnya.
Kerusakan lagi-lagi menimpa ruang gedung perpustakaan yang masih berada di lantai bawah. Saat itu, bahan pustaka yang berada pada jarak di kurang lebih satu meter dari lantai terendam air bah. Tak sedikit buku-buku yang berada di rak bagian bawah rusak terndam. Termasuk pula buku-buku yang baru saja dibeli pada pengadaan waktu itu. Buku-buku baru tersebut belum sempat diolah, dan masih berada di dalam kardus yang tersegel. Karena diletakan di lantai, air bah dengan mudah merendam dan merusak sebagian besar buku-buku baru tersebut. Air yang bercampur lumpur mengakibatkan sulitnya untuk membersihkan bahan pustaka maupun fasilitas lainnya seperti rak buku, kursi, meja, dll. Sehingga, untuk penanganan saat itu membutuhkan tenaga yang banyak. Karena pada waktu itu adalah hari efektif sekolah, kegiatan belajar mengajar di SMA N 1 Cipari dihentikan dan diganti dengan kegiatan kebersihan paska banjir. Banyak pula siswa yang membantu petugas perpustakaan untuk membersihkan buku-buku yang terendam air. Agar dapat dipakai lagi, buku-buku tersebut dicuci dengan air bersih dan jernih untuk menghilangkan lumpur yang melekat pada tubuh buku. Setelah itu buku tersebut dijemur di bawah terik matahari. Selain itu pula, disamping membersihkan buku-buku ruang juga dibersihkan dari lumpur-lumpur yang mengendap di lantai.
Antisipasi menanggulangi banjir pun ditingkatkan. Tidak ingin terulang kembali, pengelola perpustakaan kembali mengusulkan agar ruang perpustakaan dipindah lagi ke lantai atas. Walaupun bukan standar ruang perpustakaan, pihak pengelola hanya mementingkan keselamatan bahan pustaka dan fasilitas lainnya agar tidak rusak terkena banjir lagi. Usulan pun diterima dan segera pada waktu itu ruang perpustakaan dipindah ke lantai atas. Dengan semangat gotong royong dari semua pihak, baik dari siswa, guru, dan karyawan yang sudah ikut serta membantu memindahkan barang-barang, buku-buku ke lantai atas, proses terlaksana dengan cukup cepat.
Ruangan yang berada di lantai atas hanya memiliki luas 9 x 8 m2. Ruangan yang bukan standar  ideal perpustakaan ini tidak mengurangi minat siswa untuk belajar dan mencari bahan ilmu pengetahuan. Saling pengertian di antara siswa dengan pihak pengelola perpustakaan, menjadikan perpustakaan pada waktu itu terasa nyaman dan damai.
Penambahan koleksi pun dilakukan setiap tahun. Dari tahun terjadinya banjir 2006, koleksi perpustakaan kembali bertambah. Mengingat pada waktu itu sedang dilakukan pergantian demi pergantian kurikulum, mengharuskan perpustakaan untuk menambah koleksi buku-buku ilmu pengetahuan yang dibutuhkan sesuai dengan standar kurikulum pada saat itu. Petugas yang mengelola perpustakaan pada saat itu hanya satu orang petugas perpustakaan. Hal ini dikarenakan orang yang mempunyai ilmu pendidikan khusus bidang perpustakaan belum ada. Sehingga, petugas perpustakaan diambil dari staf TU berdasarkan surat keputusan dari sekolah.
Sejarah banjir sudah berlalu. Sampai sekarang, ancaman tersebut tetap masih menghantui warga sekitar daerah banjir. Pihak sekolah sekarang lebih menekankan pada kewaspadaan dan tanggap darurat banjir dan bahaya lainnya. Dengan dipindahnya ruang perpustakaan ke lantai atas, banjir tidak lagi mengancam ruangan perpustakaan. Keberadaan ruang perpustakaan yang di lantai atas ini bertahan selama kurang lebih 5 tahun, dari tahun 2006 paska banjir hingga sekarang di tahun 2011 ini.
Pembangunan terus dilakukan demi kenyamanan siswa dalam belajar. Pemenuhan ruangan yang memenuhi standar pun terus dilakukan. Gedung baru perpustakaan pun sedang dalam pembangunan, walaupun sempat berhenti selama kurang lebih satu tahun akibat terkendala dana. Untuk calon ruangan perpustakaan yang baru sekarang ini memiliki luas ruangan koleksi 12 x 8 m2 dan ruang restorasi (ruang penyimpanan) berukuran 3 x 4 m2 . Ruangan ini merupakan ruangan yang akan digunakan untuk perpustakaan selamanya. Dengan luas itu, diperkirakan akan mampu menampung pengunjung lebih banyak dari ruangan sebelumnya.
Dengan terselesaikannya ruangan/gedung perpustakaan yang baru, banyak hal yang perlu diperbaiki untuk mengimbangi fasilitas ruang yang ada. Ini dilakukan dengan cara menambah koleksi buku, menambah rak buku, memberikan pelayanan yang baik, dan tata manajemen yang lainnya. Mulai tahun 2010 sampai sekarang dan diperkirakan selamanya, petugas perpustakaan sudah dibekali dengan pendidikan khusus di bidang perpustakaan. Ini dilakukan agar Perpustakaan SMA N 1 Cipari menjadi lebih berkualitas dan memiliki standar  pendidikan.
Dalam peran serta di bidang pendidikan, dan aktif dalam memberikan sumber-sumber informasi ilmu, Perpustakaan SMA N  1 Cipari memilki Visi dan Misi, sebagai berikut :
Visi Perpustakaan SMA N 1 Cipari ialah ” Berperan aktif dalam memajukan pendidikan dan turut serta dalam mengembangkan ilmu pengetahuan”.
Sedangkan Misi Perpustakaan SMA N 1 Cipari, antara lain :
1.     Memberikan layanan informasi mutakhir berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan
2.     Menyediakan beragam koleksi non fiksi dan fiksi melalui program pengadaan bahan pustaka
3.     Memberikan bimbingan belajar melalui pembinaan minat baca
4.     Memberikan kenyamanan kepada pengunjung melalui fasilitas yang tersedia
5.     Memberikan bimbingan kedisiplinan kepada pengguna terhadap tata tertib perpustakaan
B.    Struktur Organisasi Perpustakaan
Organisasi adalah struktur yang mempunyai sistem yang digunakan untuk membentuk aktifitas-aktifitas serta pelaksanaan program guna mencapai tujuan tertentu (Abdul Rahman Saleh & Rita Komalsari, 2009). Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa  sebuah unit kerja sangat memerlukan adanya struktur yang mempunyai sistem untuk menunjang lancarnya sebuah pekerjaan.
Dalam pengelolaan perpustakaan, sangatlah diperlukan sebuah struktur organisasi yang digunakan untuk memperlancar kegiatan pengelolaan perpustakaan. Tanpa adanya pembagian tugas melalui struktur organisasi, aktifitas pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus akan terhambat. Selain itu, jika pengorganisasian yanag ada di perpustakaan tidak dijalankan dengan baik, sistem-sistem yang harus dikerjakan juga mengalami kesulitan. Kesulitan ini dapat diakibatkan  karena keterbatasan tenaga tenaga kerja maupun kemampuan masing personal yang menjalankan/melakukan pekerjaan di dalam mengelola perpustakaan.
Adapun bentuk struktur organisasi yang ada di Perpustakaan SMA N I Cipari, sebagai berikut :
PETUGAS PERPUSTAKAAN

ALAM H S
NIP -
PENANGGUNG JAWAB

Drs. KUSWORO
NIP 19630427 198703 1 007
KOORDINATOR PERPUSTAKAAN

SUTARTININGSIH, S.Pd
NIP 19710114 200701 2 011
Dari struktur organisasi di atas, dapat dijelaskan bahwa penaggung jawab perpustakaan bertanggung jawab pebuh terhadap segala apa yang ada di perpustakaan dan berkaitan dengan perpustakaan. Di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, penanggung jawab perpustakaan diberikan kepada Drs. Kusworo yang selaku kepala SMA N 1 Cipari. Koordinator memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan perpustakaan. Koordinator juga bertanggung jawab penuh terhadap sesuatu/segala yang ada di perpustakaan. Semua hal yang merupakan program-program kerja perpustakaan di bawah kendali seorang koordinator dengan selalu berkoordinasi dengan penanggung jawab perpustakaan atau kepala sekolah.
Di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, semua tugas yang berhubungan dengan perpustakaan dilakukan/dilaksanakan oleh seorang petugas perpustakaan. Karena keterbatasan sumber daya manusia dan sumber dana (anggaran) sekolah, Perpustakaan SMA N 1 Cipari hanya dikelola oleh satu orang petugas perpustakaan dengan dibantu oleh koordinator dan penanggung jawab perpustakaan serta pihak staf TU. Walau hanya memiliki struktur organisasi pembagian tugas yang sangat sederhana,tidak membuat proses pekerjaan/aktifitas kerja terhambat/terganggu,hanya saja memerlukan waktu yang tidak sedikit. Selain itu,kerjasama dan selalu berkoordinasi kepada atasan sangat mempengaruhi kinerja di antara masing-masing bagian. Semakin disiplin berkoordinasi, semakin baik pula hasil kerja yang sudah dilakukan.
C.    Fasilitas Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari
            Fasilitas sangat penting untuk menunjang kelengkapan pada sebuah gedung. Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari merupakan tempat dimana bahan-bahan pustaka tersimpan dan terjaga di dalamnya. Tidak hanya bahan-bahan buku saja, faslitas pendukung sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran pada pelaksanaan sehari-harinya.
Fasilitas yang terdapat di dalam Perpustakaan SMA N I Cipari cukup memadai dan memenuhi standar operasional perpustakaan. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari, antara lain :
Koleksi Buku
Rak Buku
Rak sepatu
Meja dan Kursi
Komputer+Printer
Kipas Angin
Televisi, VCD Player, Receiver Anthene
Dispenser
Dan lain-lain (terlampir)


D.    Pengguna Perpustakaan
Pengguna merupakan unsur yang sangat berhubungan dengan perpustakaan. Tanpa pengguna, perpustakaan hanya disebut sebagai tempat penyimpanan koleksi. Karena pengguna itulah, semua unsur yang ada di perpustakaan berjalan dengan otomatis.
Pengguna perpustakaan juga tergantung dengan jenis perpustakaan yang dikelola. Salah satu contoh pengguna yang ada di perpustakaan sekolah ialah tidak jauh dari lingkungan di dalam sekolah (warga sekolah). Warga sekolah disini ialah Guru, Karyawan dan Siswa.
Adapun pengguna perpustakaan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari ialah :
1.     Guru
2.     Karyawan
3.     Siswa
Berdasarkan kebutuhan informasi yang ada di Perpustakaan SMA N 1Cipari, yang termasuk paling aktif menggunakan/mengunjungi perpustakaan ialah siswa. Mengapa demikian, karena siswa memiliki beban/tanggung jawab mencari informasi materi pendidikan dalam bidang akademik. Kemudian, pengguna yang dikategorikan sebagai pengguna setelah pengguna terbanyak (siswa), ialah Guru. Guru juga merupakan pengguna perpustakaan yang sangat berpengaruh terhadap kondisi informasi yang diberikan siswa. Mayoritas besar kebutuhan informasi ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk perangkat belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas berasal dari koleksi yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari. Kemudian, yang termasuk pengguna Perpustakaan SMA N 1 Cipari ialah Karyawan Tata Usaha (TU). Untuk pengguna (Karyawan TU) tidak begitu antusias menggunakan/mengunjungi perpustakaan. Mengapa demikian, karena kebutuhan informasi yang diperlukan oleh Karyawan TU tidak begitu banyak.
E.    Tata Tertib Perpustakaan
Tata tertib Perpustakaan SMA N 1 Cipari  merupakan sebuah tata peraturan bagi pengguna perpustakaan yang dibuat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Tata tertib berfungsi sebagai pengendali siswa dalam menggunakan perpustakaan.
Adapun tata tertib yang sudah mengalami perubahan (revisi baru), sebagai berikut :
1.     Pengunjung diharap tertib di dalam perpustakaan.
2.     Pengunjung dilarang mengenakan topi di dalam ruang perpustakaan.
    1. Bagi pengunjung yang masih mengenakan topi di dalam ruangan, akan diberi peringatan
    2. Apabila pengunjung sudah diberi peringatan tetapi masih tetap melanggar, maka topi disita dan diberikan kepada wali kelas/guru yang bersangkutan.
3.     Pengunjung dilarang membawa tas dalam ruang perpustakaan.
4.     Pengunjung harus mengembalikan pinjaman buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain sesuai dengan waktu pengembalian.
    1. Bagi pengunjung (peminjam) yang terlambat mengembalikan buku yang dipinjam, dikenakan sanksi administrasi senilai Rp. 500,00 /buku/hari (berlaku bagi peminjaman individu)
    2. Bagi pengunjung (peminjam) yang terlambat mengembalikan buku yang dipinjam untuk kegiatan belajar di kelas, dikenakan sanksi administrasi senilai Rp. 1000,00/buku/hari (berlaku bagi peminjaman kelas)
    3. Bagi pengunjung yang tidak bisa mengembalikan buku yang dipinjam (pinjaman individu/pinjaman kelas), akan dinyatakan hilang jika tidak mengembalikan dengan batas waktu selama tiga hari.
    4. Buku yang dinyatakan hilang, peminjam harus mengganti buku tersebut dengan yang baru sesuai judul dan pengarang yang sama, dengan batas waktu satu minggu.
    5. Apabila setelah satu minggu belum bisa mengembalikan, akan dikenakan sanksi administrasi Rp. 500,00/hari
    6. Bagi pengunjung yang mengembalikan buku dalam keadaan rusak harus diperbaiki seperti semula, apabila tidak dapat memperbaiki, peminjam dikenakan sanksi administrasi sesuai tingkat kerusakan buku.
    7. Khusus buku paket mata pelajaran KTSP 2006 hanya boleh difoto kopi/dibaca di dalam ruang perpustakaan atau untuk pinjaman kelas.
    8. Khusus buku referensi (pegangan Guru) tidak diperbolehkan untuk dipinjam dan dibawa pulang oleh siswa (hanya boleh difoto kopi/dibaca di dalam ruang perpustakaan).
5.     Pengunjung selesai membaca buku, majalah, surat kabar dan lain-lain harus mengembalikan pada tempat semula.
    1. Bagi pengunjung yang tidak mengembalikan buku yang dipinjam (dibaca) pada tempat semula (rak), akan diberi peringatan.
    2. Bagi kunjungan kelas, siswa harus mengembalikan buku yang dibaca pada tempat semula (rak), apabila tidak menaati aturan tersebut, kelas akan diberi sanksi berupa surat peringatan kelas dan mengetahui wali kelas atau guru yang bersangkutan.
    3. Apabila kelas yang sudah mendapat surat peringatan masih melakukan pelanggaran, akan dikenakan sanksi tidak diperkenankan melakukan kunjungan kelas selama dua kali kunjungan, kecuali sudah mendapat rekomendasi dari wali kelas atau guru yang bersangkutan dan membaut surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
6.     Pengunjung perpustakaan harus mengisi buku pengunjung perpustakaan.
    1. Bagi pengunjung yang tidak mengisi buku pengunjung, tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan
    2. Pengunjung harus mengisi identitas yang benar dan lengkap  pada buku pengunjung, dengan tidak menulis kata-kata yang tidak benar pada kolom keterangan
    3. Pengunjung yang menulis kata-kata yang tidak benar pada buku pengunjung, dikenakan sanksi yaitu kartu anggota ditahan selama dua minggu dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan yang sama.
    4. Bagi pengunjung yang akan meminjam buku paket mata pelajaran, harus mengisi buku peminjaman paket kelas, dan pengembalian buku harus dilakukan oleh peminjam (tidak boleh diwakilkan), apabila buku tersebut dikembalikan oleh pihak lain (tidak bertanggung jawab), akan diberi peringatan.
    5. Apabila sudah diberi peringatan masih melakukan pelanggaran, kartu anggota ditahan selama satu minggu, dan boleh diambil setelah masa penahanan selesai atau sudah mendapat rekomendasi dari wali kelas atau guru yang bersangkutan.
7.     Pengunjung tidak dibenarkan mencoret-coret, menggunting, menyobek, dan lain-lain miliki perpustakaan.
    1. Bagi pengunjung yang melakukan pelanggaran tersebut, akan dikenakan sanksi administrasi sesuai tingkat kerusakan yang dilakukan
    2. Bagi pengunjung yang menggunting/menyobek bahan pustaka (buku), akan dikenakan sanksi yaitu kartu anggota ditahan selama satu minggu, mengganti buku yang disobek/digunting, dan membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
8.     Bila ada jam kosong, siswa / siswi diperbolehkan belajar di ruang perpustakaan.
9.     Pengunjung dilarang membawa makanan/minuman serta makan di ruang perpustakaan.
    1. Bagi siswa yang membawa makanan/minuman dan membuang sampah di dalam ruangan perpustakaan, akan diberi peringatan.
    2. Apabila sudah diberi peringatan masih melakukan pelanggaran, maka kartu ditahan selama satu minggu dan membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
10.  Pengunjung dilarang masuk ke perpustakaan sebelum diizinkan oleh petugas perpustakaan.
a.      Pengunjung diizinkan masuk ke dalam ruang perpustakaan apabila sudah mengisi buku pengunjung dengan lengkap, baik, dan benar.
b.     Pengunjung yang masuk tanpa izin petugas perpustakaan, akan diberi peringatan.
c.      Apabila sudah diberi peringatan masih melakukan pelanggaran, maka kartu anggota ditahan selama dua hari.
11.  Pengunjung dilarang merokok di ruang perpustakaan.
    1. Bagi pengunjung yang membawa rokok (merokok) di dalam ruangan, akan dikenakan sanksi yaitu dilaporkan kepada guru BK dan wali kelas atau pihak guru yang bersangkutan.
b.     Kartu anggota perpustakaan ditahan selama satu bulan
12.  Dilarang mengobrol atau bermain-main di perpustakaan.
    1. Pengunjung yang mengobrol, bermain-main, atau berbuat gaduh di dalam ruang perpustakaan, akan dikenakan sanksi yaitu kartu anggota ditahan selama satu minggu (berlaku bagi kunjungan pribadi).
    2. Pengunjung yang mengobrol, bermain-main, atau berbuat gaduh di dalam ruang perpustakaan, kelas akan diberi surat peringatan (berlaku bagi kunjungan kelas).
    3. Apabila kelas yang sudah mendapat surat peringatan masih melakukan hal yang sama, akan dikenakan sanksi tidak diperkenankan melakukan kunjungan kelas selama dua kali kunjungan, kecuali atas rekomendasi dari wali kelas atau guru yang bersangkutan.
13.  Khusus buku paket mata pelajaran yang sudah ditentukan nomor nominasi siswa, harus menaati aturan sebagai berikut :
    1. Buku paket mata pelajaran yang digunakan untuk kegiatan belajar di kelas (pinjaman kelas), harus disesuaikan dengan nomor nominasi/buku siswa yaitu nomor 01-40 (sesuai jumlah siswa di kelas), tidak boleh menggunakan nomor nominasi/buku siswa lain.
    2. Buku paket mata pelajaran yang digunakan untuk pinjaman pribadi (boleh dipinjam dibawa pulang), harus disesuaikan dengan nomor nominasi/buku siswa yaitu nomor 41-81 (sesuai jumlah siswa di kelas), tidak boleh menggunakan nomor nominasi/buku siswa lain.
c.      Apabila nomor nominasi/buku yang akan dipinjam tidak ditemukan, tidak boleh meminjam buku milik siswa lain (nomor siswa lain).
d.     Satu buku (satu nomor nominasi) harus dijaga dan dirawat bersama oleh pemegang/pemilik nomor nominasi/buku dari masing-masing kelas sesuai tingkatan kelas.
e.      Apabila dikemudian hari ditemukan kerusakan atau berupa coretan pada buku tersebut, pemilik nomor nominasi/buku tersebut harus bertanggung jawab bersama.
f.       Apabila diantara pemilik nomor buku tersebut tidak ada yang mengakui perbuatan yang dilakukan, maka bagi siswa yang memiliki nomor nominasi/buku tersebut dikenakan sanksi administrasi sesuai tingkat kerusakan buku.
g.      Untuk peminjaman individu, diperbolehkan dipinjam untuk dibawa pulang dengan batas waktu pengembalian satu hari dan dikembalikan tepat waktu sebelum bel masuk jam pertama pelajaran, apabila telat mengembalikan (tidak tepat waktu) dikenakan sanksi administrasi Rp.500,00/buku
(untuk memberikan kesempatan bagi siswa lain yang ingin meminjam)

14.  Pengunjung tidak diperbolehkan (dilarang) merusak maupun mencoret-coret fasilitas yang ada di dalam ruangan perpustakaan
a.      Bagi pengunjung yang melaggar aturan tersebut, akan dikenakan sanksi berupa denda administrasi sesuai tingkat kerusakan/perbuatan dan kartu anggota ditahan selama dua minggu.
KETERANGAN
1.     Pengunjung dimohon untuk memahami segala tata tertib dan aturan yang sudah ditetapkan di perpustakaan
2.     Sanksi administrasi digunakan untuk kebutuhan operasional perpustakaan
3.     Untuk pelanggaran yang tidak tercantum di atas, sanksi dapat diberlakukan apabila sudah mendapat rekomendasi dari koordinator perpustakaan

F.     Manajemen Perpustakaan
                  Pengertian manajemen secara umum adalah pengendalian pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja tertentu (Prajudi dalam Sutarno, 2004).
Adapun beberapa manajenem yang digunakan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, antara lain :
1.     Tugas Perpustakaan
Pada umumnya, tugas perpustakaan semua sama. Baik itu perpustakaan umum, khusus, sekolah, perguruan tinggi, memiliki tugas yang sama yaitu menyediakan, mengolah, menjaga/memelihara, mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka yang ada, menyediakan sarana / fasilitas dan melayani masyarakat yang memerlukan informasi  untuk bahan bacaan.
Perpustakaan SMA N I Cipari memiliki tugas yang pada umumnya sama dengan perpustakaan sekolah lainnya. Tugas umum Perpustakaan SMA N I Cipari yaitu menyediakan, menjaga/memelihara, mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka yang ada, menyediakan sarana / fasilitas dan melayani pengguna yang memerlukan informasi  untuk bahan bacaan. Pada khususnya, tugas Perpustakaan SMA N I Cipari yaitu memberikan semua pelayanan baik berupa penyediaan bahan pustaka, pengolahannya, pemeliharaannya, dan memberikan layanan informasi bagi warga sekolah diantaranya Guru, Siswa, serta Karyawan. Tugas-tugas tersebut dilaksanakan berdasarkan standar pelaksanaan yang perpustakaan sekolah pada umumnya. Tahap pelaksanaannya juga selalu memperhatikan prosedur yang ada yaitu secara sitematis dalam arti disini berurutan sesuai prosedur pengolahan yang ada.

2.     Tugas Pengurus Perpustakaan
a)     Kepala Sekolah
Bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan kegiatan perpustakaan yang telah diprogramkan
b)               Tugas Koordinator
v    Bertanggung jawab tentang penyelenggaraan atau pengolahan seluruh unit perpustakaan
v    Mengkoordinir tata kerja dan hubungan dengan staf perpustakaan
c)               Tugas Bendahara
v    Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang
v    Menyelenggarakan pembukuan secara tertib
d)               Tugas Administrasi
v              Membubuhi stempel pada buku baru
v              Mengklasifikasi buku-buku baru
v              Membubuhi nomor kode buku
v                        Menyiapkan kartu anggota, kartu katalog, kartu buku, kantong buku, dan kartu tanggal

e)               Tugas Urusan Pengadaan atau Pemeliharaan
v    Menambah koleksi perpustakaan
v    Menyeleksi koleksi perpustakaan
v    Menerima saran permintaan dari pemakai
v    Mengadakan kerja sama dengan instansi lain (Dikbud, Sekoalh Lain, Kantor)
v    Menginventarisasi Buku Baru

f)                Tugas Urusan Pelayanan
v    Membagi kartu anggota
v    Melayani pengunjung yang membawa kartu anggota
v    Melayani meminjam atau mengembalikan
v    Melayani pengunjung dalam ruang baca
v    Melakukan penagihan buku
v    Membuat laporan kegiatan

g)               Tugas Urusan Referensi
v    Memberi saran tentang sumber-sumber referensi
v    Memberikan bimbingan membaca atau diskusi
v    Memberi informasi
v    Redaksi majalah siswa dan majalah dinding serta melakukan pameran buku
Dari beberapa tugas pengurus perpustakaan yang dijelaskan di atas, bahwa dalam pelaksanaanya Perpustakaan SMA N 1 Cipari menjalankan dan melaksanakan tugas tersebut secara keseluruhan. Maksud disini, karena petugas perpustakaan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari hanya satu orang, semua tugas yang berhubungan dengan pengelolaan perpustakaan dilakukan/dilaksanakan oleh satu orang petugas.
3.     Fungsi Perpustakaan
Menurut Purwono dan Sri Suharmini (2006) dalam bukunya “Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia Edisi Ke-2 ”, perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi yaitu, fungsi penyimpanan, fungsi pendidikan, fungsi informasi, fungsi penelitian, dan fungsi rekreasi.
Adapun fungsi-fungsi Perpustakaan SMA N I Cipari, sebagai berikut :
a)     Fungsi Penyimpanan (deposit function)
Pada umumnya, perpustakaan yang diketahui oleh masyarakat luas ialah sebagai tempat penyimpanan informasi. Pada kenyataannya, bukan hanya menyimpan koleksi bahan pustaka, perpustakaan juga menjalankan fungsi-fungsi lainnya seperti fungsi pendidikan, informasi, penelitian, dan rekreasi. Selain itu, dalam mengelola bahan pustaka yang ada, harus dilakukan dengan menggunakan manajemen tertentu agar selain tempat menyimpan, juga bisa digunakan oleh masyarakat umum.
b)     Fungsi Pendidikan (education function)
Fungsi pendidikan pada Perpustakaan SMA N I Cipari tidak lain adalah ikut serta dalam memajukan pendidikan di SMA N I Cipari. Dalam pelaksanaannya, fungsi pendidikan yang dijalankan di Perpustakaan SMA N I Cipari yakni memberikan bimbingan belajar melalui pembinaan materi mata pelajaran di dalam perpustakaan dan memberi arahan dalam memahami materi tersebut. Selain pemberian bimbingan belajar kepada siswa, perpustakaan jug memiliki fungsi pemenuhan kebutuhan koleksi bagi pengguna. Fungsi ini dilaksanakana dengan penambahan koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna sesuai kebutuhan saat ini dan sedang berkembang.
c)     Fungsi Informasi (information function)
Perpustakaan memberikan kemudahan pengguna dalam mencari informasi yang diinginkan. Fungsi informasi di dalam Perpustakaan SMA N I Cipari yaitu memberikan layanan informasi ilmu pengetahuan informasi melalui koleksi yang tersedia. Koleksi bahan pustaka memberikan segudang pengetahuan dimana pengguna dapat dengan mudah mendapatkan informasi apa saj yang diinginkan. Pemenuhan layanan informasi dapat dilakukan dengan penambahan koleksi yang tersedia yang merupakan koleksi yang sedang berkembang saat ini serta pendayagunaan semua bahan pustaka untuk kenyamanan pengguna.

d)     Fungsi Penelitan (research function)
Perpustakaan dalam aktifitasnya juga dapat dijadikan sebagai tempat pelaksanaan penelitian/praktik penelitian, baik oleh pelajar sekolah, mahasiswa, ilmuwan, maupun masyarakat umum lainnya. Mengapa dapat dijadikan sebagi tempat penelitin (Research), karena perustakaan merupakan gudangnya ilmu pengetahuan. Gudang ilmu pengetahuan disini yaitu sebagai tempatnya koleksi-koleksi tertulis maupun non tertulis dari berbagai aspek/bidang ilmu pengetahuan.
Perpustakaan menyediakan berbagai macam bentuk informasi. Baik informasi tertulis, maupun informasi non tertulis (elektronik). Bagai peneliti, walau hanya berupa koleksi buku sangat membantu peneliti dalam penelusuran informasi yang sudah didapat. Keakuratan informasi yang didapat peneliti dari sumber lain dapat disamakan dengan informasi yang terdapat pada sebuah koleksi yang ada di perpustakaan.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari, selain sebagai tempat belajar umum juga dapat dijadikan sebagai tempat praktik penelitian. Baik oleh siswa sendiri maupun oleh mahasiswa yang sedang menjalani praktik penelitian. Perpustakaan SMA N 1 Cipari dijadikan tempat praktik penelitian pada tahun 2010 dan 2011, yaitu sebgai tempat Praktik Kerja Perpustakaan Mahasiswa Program Diploma II Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka Pokjar Gandrungmangu, yang dilaksanakan Selama satu bulan. Pada dasarnya, penelitian/praktik tersebut hanya untuk melatih diri ddalam pengembangan teori dan praktik. Tanpa praktik, teori akan mudah hilang. Dalam aktifitasnya, praktik kerja perpustakaan melaksanakan tugasnya sebagai pengelola/petugas perpustakaan yang mengurus dan mengelola manajemen dan segala hal aktifitas,kegiatan, maupun pekerjaan yang berhubungan dengan ilmu perpustakaan maupun ilmu lainnya.
e)     Fungsi Rekreasi (recreation function)
Selain melaksanakan fungsi, pendidikan, fungsi infromasi, fungsi penelitian, juga melaksnakan fungsi rekrasi, mengapa, karena selain tiga fungsi tersebut rerkreasi juga sangat diperlukan dan dilakukan oleh setiap orang. Perpustakaan menyediakan beragam koleksi ilmu pengetahuan. Bukan hanya informasi ilmu pengetahuan, perpustakaan juga menyedikan informasi hiburan. Hiburan yang ada di dalamnya dadpat berupa koleksi buku cerita lucu, dongeng, dan koleksi lainnya yang bersifat menghibur. Fasilitas multimedia, seperti Televisi, VCD Player, dan barang elektronik lainnya juga merupakan unsur penghibur.
Perpustakaan SMA N 1 Cipari juga melaksanakan fungsi rekreasi antar lain, menyediakan fasilitas hiburan berupa Televisi, dan buku-buku bacaan lainnya yang bersifat menghibur seperti buku dongen, anekdot, dan buku-buku lainnya. Selain itu, ruangan Perpustakaan SMA N 1 Cipari juga sering dijadikan tempat istirahat oleh siswa, guru, maupun karyawan karena rungannya berada dilantai atas (gedung tingkat) yang memiliki kipas angin alamai maupun kipas angin elektronik. Kenyamanan yang diberikan, membuat pengunjung enggan meninggalkan ruangan perpustakaan.



4.     Perencanaan Perpustakaan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari
Perencanaan merupakan langkah awal dari suatu pekerjaan (Abdul Rahman Saleh & Rita Komalasari, 2009). Setiap akan melakukan sebuah pekerjaan, tentunya dilakukan sebuah perencanaan. Hal ini bertujuan agar pekerjaan yang akan dilakukan berjalan sesuai yang dinginkan/diharapka, baik dalam hal waktu pelaksanaan, proses pelaksanaan, serta hasil yang dicapai lebih abik dan sempurna.
Adapun perencaan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, antara lain :
a)     Perencanaan Gedung Perpustakaan SMA N 1 Cipari
Sesuatu yang akan dilakukan tentunya melalui sebuah perencanaan. Perencanaan (planning) diartikan sebagai penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa depan dan penetapan tugas-tugas serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi (Endang Mulyani & Daru Wahyuni, 2007). Sebuah perencanaan dilakukan untuk menghasilkan sebuah hasil dari pekerjaan yang akan dilakukan. Tanpa perencanaan, sebuah pekerjaan tidak akan sempurna, bahkan dapat mengakibatkan kegagalan.
Dalam pembuatan gedung, tentunya memerlukan sebuah perencanaan. Perencanaan gedung dilakukan oleh seorang arsitektur dengan membuat konsep gambar pembuatan gedung. Semakin beragamnya jenis pembangunan gedung, semakin beragam pula konsep perencanaan yang dilakukan. Gedung perpustakaan dibangun dengan perencanaan khusus. Ini dilakukan karena gedung perpustakaan merupakan gedung yang didesain khusus dan beda dengan gedung  yang pada umumnya dibangun. Dengan membuat perencanaan terlebih dahulu, semua hal yang diperlukan yang merupakan standar gedung yng diinginkan akan terlaksana dengan baik dan sempurna.
Gedung Perpustakaan SMA N 1 Cipari dibangun dengan sebuah perencanaan yang matang. Namun, karena kurangnya pengetahuan tentang standar umum gedung perpustakaan, gedung Perpustakaan SMA N 1 Cipari hanya sebataas gedung ukuran biasa yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan memberdayakan koleksi perpustakaan. Dengan melalui sejarah yang cukup panjang sejak berdirinya gedung sekolah SMA N 1 Cipari, gedung perpustakaan sudah mengalami perubahan demi perubahan yang signifikan dalam perjalanannya.
Pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2011 ini merupakan standar gedung perpustakaan yangcukup memenuhi kebutuhan koleksi di dalamnya. Sebelumya, gedung ini sudah direncanakan dari dulu. Karena terkendala dana, gedung perpustakaan semapt berhenti dibangun selama kurang lebih satu tahum. Setelah mendapatka  dana, pembangunan pun dilanjutkan. Gedung yang sudah direncanakan sebelumnya ini memiliki luas ruangan pengunjung seluas 96 m2 dan rungan restorasi dengan luas 12 m2 , yang sebelumnya hanya menempati ruangan seluas 72 m2 .
Selain perencanaan gedung, perencanaan lainnya juga harus dilakukan. Perencanaan lainnya seperti perencanaan penempatan rak buku, meja petugas, meja pengunjung, dan perencanan manajemen perpustakaan lainnya yang merupakan program jangka panjang kedepan.

b)               Perencanaan Tata Ruang
Efisiensi dan efektifitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada penggunanya sangat ditentukan oleh penempatan unit-unit kerja layanan yang ada di perpustakaan (Abdul Rahman Saleh & Rita Komalasari, 2009). Dari pengertian tersebut, dapat diambilkesimpulan bahwa dalam pelayanan perpustakaan sangat ditentukan oleh manajemen penempatan unit-unit kerja yang ada di dalam perpustakaan. Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan mengenai perencanaan gedung, bahwa setelah melakukan perencanaan gedung, kemudian dilakukan perencanaan tata ruang. Perencanaan tata ruang ialah rencana atau sesuatu yang akan dilakukan dalam hal pengadaan dan penempatan segala yang akan ditempatkan di dalam sebuah ruangan. Perencanaan tata ruang perustakaan dilakukan untuk mengetahui posisi tempat dan pola ruangan yang sesuai keingina dan standar ruang perpustakaan. Pada dasarnya, perencanaan tata ruang perpustakaan dilakukan jika di dalamnya sudah terdapat baha-bahan yang akan ditempatkan. Tanpa perencanaan tersebut, penataan ruang akan kurang sempurna.
Perpustakaan SMA N 1 Cipari, dengan berjlannya pembangunan gedung yang baru ini sudah dilakukan perencanaan tata ruang. Perencanaan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak bahan-bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sebelumnya, apakah dapat mencukupi seluruh ruangan atau tidak.
Adapun perencanaan tata ruang perpustakaan, sebagai berikut ;
Mengukur luas ruangan dan ukuran semu bahan pustaka yang sudah ada
Membuat denah penempatan barang-barang (rak, meja, dll)
Membuat desain warna background ruangan (dinding)
Membuat pola posisi masing-masing brang-barang yang ada
Dan lain-lain.
Adapun bentuk perencanaan tata ruang pada gedung/ruangan perpustakaan yang baru, yang dugambarkan dengan menggunakan denah ruang perpustakaan yang dapat dilihat pada bagian lampiran.

c)     Perencanaan Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan pada umumnya dikaitkan dengan pembelian. Pada dasrnya, pengadaan dilakukan tidak harus dengan pembelian, tetapi juga bisa dilakukan dengan menerima sumbangan/pemberian, terbitan sendiri/karya sendiri. Perencanaan pengadaan bahan pustaka yang dilakukan oleh sebuah perpustakaan tidak lain yaitu melkukan pengadaan bahan pustaka dengan cara pembelin. Pengadan berupa terbitan ,maupun pemberian dari orang lain biasanya jarang dilakukan. Perpustakaan SMA N 1 Cipari, dalam kegiatan perencanaan pengadaan bahan pustaka dilakukan dengan mendata bahan pustaka yang sudah ada, apakah perlu dilakukan pembelian atau hanya diperbaiki. Semua itu tergantung pada petugas yang teliti dalam mendata bahan pustaka yang ada.
Perencaan pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan SMA N 1 Cipari dilakukan dengan cara membuat data bahan pustaka apa saja yang sedang dibutuhkan dan akan dibeli pada anggaran tahun yang sedang berjalan maupun anggaran berikutnya. Perencanaan yang sering dilakukan yaitu mendata buku-buku yang belum ada ataupun buku yang sudah rusak namun masih dibutuhkan. Kemudian data tersebut diberikan kepada koordonator perpustakaan yang selanjutnya dikoordinasikan dengan wakil kepala bagian sarpras (sarana dan prasarana) untuk ditindaklanjuti. Selain itu, perencanaan yang sedang dilakukan pada saat ini yaitu perencanaan pengadaan AC (Air Conditioner), rak buku, rak majalah, perlengakapn pelestarian bahan pustaka, kursi baca, meja baca, meja/kotak katalog.


5.     Promosi Bahan Koleksi Bahan Pustaka
Pada umumnya, strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang yaitu melalui sebuah Promosi/pameran. Disini, promosi yang dilakukan bukan seperti promosi yang dilakukan oleh perusahaan perdagangan, malainkan promosi perpustakaan. Promosi yang dilakukan oleh perpustakaan tidak lain hayalah untuk mendapatkan pelanngan/pengunjung/pengguna sebanyak mungkin.
Perpustakaan SMA N 1 Cipari melakukan promosi dengan cara menyebarluaskan informasi terbaru kepada seluruh warga sekolah, berupa pemberitahuan bahan pustaka berupa buku-buku baru. Promosi ini dilakukan dengan membuat terlebih dahulu data dengan bantuan kompuer, kemudian setelah terselesaikan semua, informasi tertulis tersebut ditempel dim sing-masing kelas. Itu merupakan cara promosi koleksi bahan pustaka terbaru yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari. Selain dengan cara tertulis, cara mempromosikan koleksi terbaru dilakukan dengan mendatangi langsung ke siswa / mempromosikan langsung.

G.   Koleksi Bahan Pustaka
Beberapa jenis koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari, yaitu:
1)  Koleksi Bahan Pustaka Buku (koleksi cetak)
Koleksi bahan pustaka yang dimiliki Perpustakaan SMA N 1 Cipari cukup banyak. Baik koleksi buku maupun non buku. Untuk saat ini, koleksi bahan pustaka buku (cetak) yang dimiliki Perpustakaan SMA N 1 Cipari kurang lebih 12.900 eksemplar dari berbagai jenis bahan  cetak maupun non cetak. Jumlah ini masih dalam proses pengecekkan dan pengolahan karena data sebelumnya masih diperbaiki paska musibah banjir. Data fisik buku yang sebenarnya merupakan program kerja selanjutnya, pekerjaan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Jumlah tersebut bertambah setelah ada penambahan koleksi buku pemberian dari pemerintah tahun 2010.
Koleksi bahan pustaka Perpustakaan SMA N 1 Cipari cukup beragam. Jenis koleksi yang dimiliki diantaranya koleksi referensi (kamus, ensiklopedia, direktori, peta, dll), buku pengayaan, buku fiksi, buku mata pelajaran, buku panduan pendidik, karya siswa (makalah, kliping, laporan kunjungan wisata, laporan penelitian, ringkasan materi, laporan ilmiah remaja, puisi, proposal), majalah (trubus, info, jurnal, gemari, gerbang, penjebar semangat, horizon, hidayah, hidayatullah, dll), surat kabar harian.
2)     Koleksi Bahan Pustaka Non Buku (koleksi non cetak)
Perpustakaan SMA N 1 Cipari juag memiliki koleksi bahan pustaka non buku. Koleksi non buku yang dimiliki antara lain seprti globe, peta, televisi, VCD player, kaset CD, dll. Koleksi ini merupakan faktor yang sangat mendukung dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakaan. Tanpa fasilitas non buku, pelayanan akan terasa kurang dan dimungkinkan minat kunjung perpustakaan akan berkurang. Semakin lengkap bahan pustaka buku dan non buku, semakin besar pula peluang menarik minat pengunjung untuk menggunakan perpustakaan.

H.  Data Koleksi Bahan Pustaka
Data ini digunakan untuk mengetahui semua data-data buku yang ada di perpustakaan baik yang lama mupun yang baru, serta semua koleksi cetak lainnya. Data ini dilaporkan pada periode akhir tahun (tutup tahun). Hal ini dilakukan agar data yang masuk terhitung secara benar dan baik. (Contoh Format Terlampir).

I.      Administrasi Perpustakaan
Berikut diuraikan beberapa administrasi yang ada dan digunakan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, antara lain:
1.   Buku Anggota Perpustakaan
Buku anggota perpustakaan merupakan buku yang didalamnya berisi data-data lengkap seseorang yang sudah tergabung dalam anggota pada sebuah perpustakaan. Di Perpusatakaan SMA N 1 Cipari,siswayang sudah resmi menajdi siswa sekolah secara otomatis menjadi anggota perpustakaan. Untuk melengkapi data sebagai anggota perpustakaan yang resmi,pada proses penerimaan siswa baru,perpustakaan mengeluarkan angket berisi isian identitas untuk anggota perpustakaan. (Contoh Format Terlampir).
2.          Buku Inventaris Perpustakaan
Adapun beberapa pembagian jenis buku  inventarisasi yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, sebagai berikut :
a)          Inventaris Bahan Pustaka
Buku inventaris bahan pustaka merupakan buku yang di dalamnya berisi tentang data-data lengkap buku yang sudah lama maupun baru. Setiap buku baru baik beli maupun diberi selalu melalui proses pemasukan data ke dalam buku inventaris bahan pustaka. Buku ini juga dapat diketahui seberapa banyak koleksi maupun jumlah judul yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan.
Perpustakaan SMA N 1 Cipari dalam pelaksanaannya selalu membuat sebuah cara/sistem untuk mempermudah suatu pekerjaan. Salah satunya adalah membuat buku inventaris bahan pustaka Perpustakaan SMA N 1 Cipari. (Contoh Format Terlampir).
b)          Inventaris Barang (Fasilitas)
Selain membuat data koleksi bahan pustaka buku, di Perpustakaan SMA N 1 Cipari juga membuat data  inventaris barang (fasilitas). Bahan pustaka non buku / barang / fasilitas dapat berupa, seperangkat perlengkapan multimedia, rak buku, meja baca, dan koleksi bahan pustaka non buku lainnya yang termasuk dalam fasilitas perpustakaan. (Contoh Format / Data Terlampir).
c)          Majalah
Perpustakaan SMA N 1 Cipari memiliki beberapa macam koleksi majalah. Koleksi majalah yang dimiliki Perpustakaan SMA N 1 Cipari antara lain seperti, majalah Trubus, Info, Jurnal, Hidayah, Hidayatullah, Penjebar Semangat, Gemari, Gerbang, Horison, Chips, Angkasa, dan Majalah campuran lainnya. Majalah yang masih berlangganan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu majalah Trubus, Info, Gemari, dan Penjebar Semangat. Untuk majalah yang terbit setiap satu bulan sekali yaitu majalah Trubus, Info, dan Gemari. Sedangkan majalah yang terbit setiap minggu yaitu majalah Penjebar semangat. (Contoh Format Terlampir).
Perpustakaan SMA N 1 Cipari memiliki koleksi majalah sebanyak 615 eksemplar dan 31 judul. Jumlah ini masih terus bertambah sesuai waktu terbit masing-masing majalah yang masih berlangganan. Koleksi majalah yang ada di perpustakaan diolah dan ditempatkan pada rak khusus majalah bersamaan dengan koleksi surat kabar. Untuk data inventarisasi majalah, Perpustakaan SMA N 1 Cipari menggunakan dua sistem inventarisasi majalah yaitu sistem manual dan sistem komputerisasi. Jadi, begitu ada majalah terbitan terbaru masuk, langsung dimasukkan ke dalam buku inventarisasi majalah dan juga data fisik majalah dimasukkan ke dalam komputer. (Contoh Format Terlampir).
d)          Surat Kabar
Surat Kabar merupakan koleksi berkala yang paling hangat kandungan informasinya di Perpustakaan SMA N 1 Cipari. Dikatakan hangat kandungan informasinya karena informasi di dalamnya selalu berubah/berbeda setiap hari menyesuaikan berita (keadaan) peristiwa di masyarakat di Indonesia.
Surat kabar yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu Surat Kabar Suara Merdeka dan Suara Banyumas dengan total jumlah koleksi sebanyak 297 eksemplar. Kebijakan yang dilakukan oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari untuk surat kabar terbitan lama (dua tahun terakhir) dikumpulakan dan selanjutnya dijual.
Dalam proses pengolahan surat kabar terbaru maupuan yang lama, surat kabar didata/diinventarisasi pada buku khusus inventarisasi surat kabar. (Contoh Format Terlampir).
e)          Karya Siswa
Perpustakaan SMA N 1 Cipari juga memilki koleksi terbitan sendiri yaitu karya siswa. Koleksi-koleksi yang termasuk karya siswa yang dimiliki oleh Perpsustakaan SMA N 1 Cipari antara lain seperti makalah, laporan kunjungan wisata, laporan ilmiah remaja, kliping, laporan penelitian siswa, proposal, puisi. Jumlah total koleksi karya siswa yang dimiliki Perpustakaan SMA N 1 Cipari sebanyak 716 eksemplar dan jumlah yang rusak/hilang sebanyak 8 eksemplar.
Dalam pelaksaannya, koleksi karya siswa diolah dan dirawat dengan baik oleh perpustakaan. Koleksi ini diinventaris pada buku/data khusus invetarisasi karya siswa. (Contoh Format Terlampir).
f)           Audio Visual
Koleksi audio visual juga termasuk koleksi bahan pustaka non buku yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari yang merupakan salah satu koleksi yang disukai oleh pengguna. Koleksi bahan pustaka yang termasuk dalam koleksi audio visual yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari baru terdapat dua jenis yaitu Televisi dan VCD Player. Koleksi ini juga cukup untuk menarik minat kunjung siswa di perpustakaan. (Contoh Format Terlampir).
3.     Buku Induk Perpustakaan
Buku induk merupakan bagian dari pendataan buku, yang di dalamnya hanya berisi data-data fisik buku yang sudah dikelompokkan menurut nomor klasifikasi masing-masing buku. Proses pemasukan data buku ke dalam buku induk ini dilakukan setelah proses inventarisasi ke dalam buku invenatrisasi, baik dengan sistem manual maupun sistem komputerisasi. (Contoh Format Terlampir).
4.     Buku Absensi Perpustakaan
Beberapa buku absensi yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, sebagai berikut:
a)     Absensi Peminjaman & Pengembalian Buku Paket Mata Pelajaran Kelas
Buku absensi peminjaman dan pengembalian  buku paket mata pelajaran merupakan program terbaru di Perpustakaan SMA N 1 Cipari. Dikatakan baru karena sebelumnya belum ada/belum pernah ada. Karena melihat kondisi siswa yang kurang peduli dengan buku, maka untuk menghindari kekurangan buku (hilang), dibuatlah buku absensi paket mata pelajaran.
Buku ini sangat efektif dan sangat berfungsi. Fungsi yang dihasilkan dari buku ini yaitu, siswa yang akan meminjam buku paket mata pelajaran untuk digunakan di dalam kelas, harus mengisi absensi buku tersebut. Bukan hanya mengisi saja, siswa yang mengisi keterangan peminjaman dan mendanda tangani pada kolom peminjaman harus mengembalikan dan mendanda tangani pada kolom pengembalian. Siswa yang meminjam harus siswa itu juga yang mengembalikan, tanpa diwakili oleh siswa lain walaupun masih satu kelas. Hal ini agar siswa yang meminjam mengetetahui jumlah buku yang dipinjam pada saat dikembalikan. (Contoh Format Terlampir).

b)     Absensi Pengunjung (siswa)
Setiap pengunjung yang ,akan masuk ke dalam ruangan  Perpustakaan SMA N 1 Cipari wajib mengisi buku absensi pengunjung. Ini dilakukan untuk mengetahui jumlah pengunjung setiap hari. Tanpa diberi buku pengunjung, tidak akan bisa mengetahui jumlah pengguna/pengunjung perpustakaan.
Buku pengunjung yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari ada dua macam, yaitu buku pengunjung siswa (kunjungan individu), buku kunjungan kelas, dan buku kunjungan Guru. Buku kunjungan siswa (kunjungan individu) berisi nama, kelas, nomor induk siswa, keterangan kunjungan, paraf siswa. Buku kunjungan kelas berisi hari tanggal kunjungan, kelas, mata pelajaran, Guru maple, jumlah siswa (hadir & tidak hadir), keterangan siswa (tidak hadir), tujuan kunjungan, catatan selama kunjungan, paraf Guru mapel yang bersangkutan. Sedangkan untuk kunjungan khusus Guru berisi hati tanggal, nama, jabatan, mapel, keterangan kunjungan, paraf Guru. (Contoh Format Terlampir).
c)     Absensi Pengunjung (Guru & Karyawan)
Buku absensi pengunjung khusus untuk Guru dan Karyawan merupakan bagian dari administrasi yang ada di Perpustakaan SMA N  1 Cipari, yang merupakan bagian adari anggota perpustakaan . Tujuan dibuatnya buku kunjungan khusus Guru dan Karyawan ialah agar dapat diketahui jumlah dan prosentase pengunjung.  Buku ini juga dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kunjungan antara Guru dengan siswa. (Contoh Format Terlampir).
d)     Absensi Kunjungan Kelas
Buku kunjungan  kelas merupakan buku yang digunakan untuk mendata jumlah kunjungan siswa dalam satu kelas. Buku ini digunakan untuk mengetahui jumlah dan prosentase kunjungan secara kelompok (kelas). Kunjungan kelas merupakan faktor yang sangat penting dalan mendukung majunya perpustakaan dan membantu tingkat minat kunjung perpustakaan. Semakin banyak dan sering melakukan kunjungan kelas, jumlah dan prosentase pengunjung di Perpustakaan SMA N 1 Cipari semakin bertambah. (Contoh Format Terlampir).
5.   Buku Peminjaman dan Pengembalian Bahan Pustaka
Adapun beberapa macam buku yang digunakan untuk mengetahui dan mencatat jumlah peminjaman dan pengembalian bahan pustaka yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, antara lain:
a)                 Non Fiksi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa jenis peminjaman yang ada di dalam perpustakaan terdiri dari dua macam peminjaman, salah satunya peminjaman bahan pustaka non fiksi. Yang termasuk ke dalam bahan pustaka non fiksi yaitu semua bahan pustaka cetak (buku) yang bukan termasuk bahan pustaka fiksi atau pada umumnya berisi informasi yang sebenarnya (ilmu pengetahuan umum maupun khusus).
Buku yang diguanakan untuk peminjaman bahan pustaka non fiksi terpisah (berbeda dengan buku peminjamn lainnya). Buku ini khusus digunakan untuk mendata peminjaman bahan pustaka non fiksi saja.
Perpustakaan SMA N 1 Cipari memiliki prosedur peminjaman bahan pustaka. Untuk peminjaman bahan pustaka non fiksi, waktu yang diberikan selama peminjaman ada yang satu hari, tiga hari, bahkan ada yang hanya dipinjam ditempat (tidak boleh dibawa pulang. Bahan pustaka yang dipinjamkan dengan waktu satu hari ialah buku paket mata pelajaran khusus kompetensi 2004. Kemudian bahan pustaka yang diberi waktu peminjaman selama tiga hari ialah buku pengayaan/pengetahuan umum, majalah. Sedangkan buku yang dipinjamkan dengan waktu peminjaman selama satu minggu yaitu laporan kunjunga wisata.
Selain peminjaman dengan masa tenggang, Perpustakaan SMA N 1 Cipari juga melayani peminjaman tanpa diberi masa tenggang pengembalian. Kebijakan ini diberikan kepada pihak Guru dan karyawan serta siswa yang sedang persiapan olimpiade mapel. (Contoh Format Terlampir).
b)     Fiksi
Seperti keterangan di atas, bahwa jenis peminjaman bahan pustaka selain peminjaman non fiksi juga melayani peminjaman fiksi. Peminjaman fiksi ini dicatat pada buku khusus peminjaman fiksi masing-masing kelas. Ini dilakukan untuk mengetahui jumlah peminjam fiksi dalam satu kelas. Jumlah peminjaman fiksi ini selanjutnya akan digabungkan dengan peminjaman bahan pustaka lainnya. (Contoh Format Terlampir).
c)                 Buku Paket Mata Pelajaran Kelas
Peminjaman buku paket mata pelajaran juga termasuk pada bagian peminjaman bahan pustaka. Berbeda dengan peminjaman lainnya, peminjaman buku paket dilakukan pada saat jam-jam tertentu atau pada saat jam pelajaran tertentu. Peminjaman ini dilakukan hamper setiap hari jam aktif sekolah. Untuk mengetahui jumlah dan keterangan peminjaman buku paket, buku yang digunakan juga terpisah dengan peminjaman lainnya. Ini dilakukan untuk mengetahui jumlah buku yang dipinjam dan juga mengetahui jumlag buku yang dikembalikan apakah masih lengkap atau kurang. (Contoh Format Terlampir).
d)     Peminjaman & Pengembalian Khusus Guru & Karyawan
Buku peminjaman dan pengembalian bahan pustaka ini khusus digunakan untuk peminjaman Guru dan Karyawan. Mengapa demikian, karena dilihatdari pengguna yang ada bahwa pengguna Perpustakaan SMA N 1 Cipari adalah Guru, Karyawan, dan Siswa. Buku tersebut mencata semua jenis bahan pustaka, baik fiksi, non fiksi, majalah, dan koleksi bahan pustaka lainnya. Waktu pengembalian khusus Guru dan Karyawan tidak ada batasan khusus. (Contoh Format Terlampir).
6.     Buku Keadaan Perpustakaan
Yang termasuk dalam buku keadaan perpsustakaan disini yaitu keadaan pengunjung perpustakaan dan peminjaman bahan pustaka, dimana buku ini digunakan untuk mengetahui/mendata jumlah pengunjung dan peminjaman bahan pustaka. (Contoh Format Terlampir).
a)     Pengunjung Perpustakaan
Buku keadaan pengunjung perpustakaan merupakan buku yang dibuat untuk mendata jumlah pengunjung setiap hari, bulan, setiap tahun. Saat ini,buku keadaan  pengunjung yang dibuat oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari berasal dari jumlah pengunjung individu dan kunjungan kelas. (Contoh Format Terlampir).
b)     Peminjaman Bahan Pustaka
Buku keadaan peminjaman bahan pustaka yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari dibuat berdasarkan peminjaman bahan pustaka buku non fiksi dan fiksi secara individu. Buku  ini juga dibuat untuk kebutuhan laporan / mengetahui jumlah peminjam dalam setiap hari, setiap bulan, dan laporan tahunan. (Contoh Format Terlampir).
7.     Buku Keadaan Keuangan Denda
Setiap organisasi, instansi, lembaga, atau sejenisnya pasti memiliki manajemen keuangan (pengolahan keuangan). Keadaan keuangan yang ada di dalam Perpustakaan SMA N 1 Cipari hanya sebatas keuangan sederhana. Dikatakan sederhana, karena keuangan yang sedang berjalan pendapatan di peroleh dari denda keterlambatan pengembalian buku dan denda sanksi-sanksi tertentu. Dana tersebut digunakan untuk biaya operasional perpustakaan seperti pembelian perlengkapan perbaikan bahan pustaka, peralatan dan perlengkapan kebersihan, dan kebutuhan lain yang masih dalam sekala kecil.
Untuk pembelian/pengadaan bahan pustaka (fasilitas) perpustakaan yang memerlukan dana besar dikelola oleh pihak sekolah dengan anggaran khusus perpustakaan. Sistem penghitungan (laporan keuangan dana denda) Perpustakaan SMA N 1 Cipari cukup sederhana. (Contoh Format Terlampir).
8.     Buku Grafik Keadaan Perpustakaan
Buku grafik keadaan perpustakaan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari adalah buku yang digunakan untuk mendata/mencatatmenghitung prosentase keadaan tertentu yang ada di dalam perpustakaan (hasil kerja) selama satu bulan ataupun satu tahun. Buku grafik yang dibuat oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu buku grafik pengunjung dan buku grafik peminjaman. Buku grafik dibuat per bulan and per tahun. Jadi,tujuan utama dibuatnya buku grafik keadaan perpustakaan yaitu memudahkan dalam pembuatan laporan grafik.  (Contoh Format Terlampir).
9.     Laporan Keadaan Perpustakaan
Laporan keadaan perpustakaan dibuat untuk melaporakan hasil yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari yang berkaitan dengan data administrasi yang dilaporkan setiap tutup tahun pelajaran. Adapun beberapa laporan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, antara lain:
a)     Inventaris Bahan Pustaka Buku
Buku inventaris bahan pustaka merupakan buku yang di dalamnya berisi tentang data-data lengkap buku yang sudah lama maupun baru. Setiap buku baru baik beli maupun diberi selalu melalui proses pemasukan data ke dalam buku inventaris bahan pustaka. Buku ini juga dapat diketahui seberapa banyak koleksi maupun jumlah judul yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan.
Perpustakaan SMA N 1 Cipari dalam pelaksanaannya selalu membuat sebuah cara/sistem untuk mempermudah suatu pekerjaan. Salah satunya adalah membuat buku inventaris bahan pustaka Perpustakaan SMA N 1 Cipari. (Contoh Format /DataTerlampir).
b)     Laporan Inventaris Barang (Fasilitas)
Selain membuat data koleksi bahan pustaka buku, di Perpustakaan SMA N 1 Cipari juga membuat data  inventaris barang (fasilitas). Bahan pustaka non buku / barang / fasilitas dapat berupa, seperangkat perlengkapan multimedia, rak buku, meja baca, dan koleksi bahan pustaka non buku lainnya yang termasuk dalam fasilitas perpustakaan. (Contoh Format / Data Terlampir).
c)     Laporan Pengunjung Perpustakaan
Laporan pengunjung perpustakaan merupakan laporan yang dibuat untuk melaporkan jumlah pengunjung setiap harinya, setiap bulannya, setiap tahunnya. Sebelum membuat laporan pengunjung, buku absensi pengunjung sudah disiapkan setiap hari / setiap jam kunjung perpustakan. Saat ini, laporan pengunjung yang dibuat oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari berasal dari jumlah pengunjung individu dan kunjungan kelas. (Contoh Format Terlampir).
d)                                               Laporan Peminjaman Bahan Pustaka
Laporan peminjaman bahan pustaka yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari dibuat berdasarkan peminjaman bahan pustaka buku non fiksi dan fiksi secara individu. Laporan ini juga dibuat untuk kebutuhan laporan / mengetahui jumlah peminjam dalam setiap hari, setipa bulan, dan laporan tahunan. (Contoh Format Terlampir).
e)     Laporan Keuangan Denda
Laporan keuangan denda merupakan sebuah laporan yang di dalamnya berisi catatan pemasukan dan pengeluaran yang diambil dari dana hasil denda-denda. (Contoh Format Terlampir).
f)      Laporan Grafik Keadaan Perpustakaan
Laporan grafik keadaan perpustakaan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari adalah laporan yang digunakan untuk mengetahui keadaan di dalam perpustakaan (hasil kerja) selama satu bulan ataupun satu tahun melalui sebuah grafik. Grafik yang dibuat oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu grafik pengunjung dan grafik peminjaman. Grafik dibuat per bulan and per tahun. Jadi,tujuan utama dibuatnya grafik keadaan perpustakaan yaitu orang dapat tahu bagaimana tingkat perkembangan Perpustakaan SMA N 1 Cipari baik dalam satu bulan maupun per tahun. (Contoh Format Terlampir).

g)     Kartu Anggota Perpustakaan
Kartu anggota perpustakaan merupakan kartu identitas pengguna perpustakaan sebagai syarat untuk dapat menggunakan koleksi yang ada di perpustakaan. Kart anggota perpustakaan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari dibuat untuk fungsi ganda, yaitu untuk identitas keanggotaan dan untuk peminjaman bahan pustaka. Kartu anggota ini hanya dimiliki/diwajibkan oleh siswa. Untuk pengguna (Guru & Karyawan) tidak menggunakan kartu anggota dalam penggunaan/peminjaman bahan pustaka, karena tidak ada batasan waktu pengembalian bahan pustaka yang dipinjam. Khusus siswa, yang tidak disertai kartu anggota pada saat meminjam bahan pustaka (buku),  tidak diperbolehkan meminjam. Selain itu, apabila identitas kartu anggota tidak lengkap juga tidak diperbolehkan meminjam. (Contoh Format Terlampir).
BAB III
JENIS KEGIATAN
DI PERPUSTAKAAN SMA N I CIPARI

Ada beberapa jenis kegiatan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, sebagai berikut :
A.    Pengadaan Bahan Pustaka
Pada umumnya, istilah pengadaan dikaitkan dengan sebuah proses atau cara yang dilakukan untuk membuat sesuatu yang pada awalnya tidak ada menjadi ada. Pengadaan bahan pustaka merupakan suatu kegiatan / proses menyediakan bahan-bahan pustaka yang diperlukan di dalam sebuah perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah koleksi yang sudah ada atau memperbaharui koleksi yang sudah lama dan tidal layak atau tidak berkembang seiring kemajuan teknologi sekarang ini.
Kegiatan ini diakukan dengan waktu dan proses-proses tertentu. Kegiatan pengadaan biasanya dilakukan setiap tahun atau tergantung kebijakan perpustakan masing-masing. Kemudin, proses yang dilakukan juga setiap perpustakaan berbeda-beda. Namun, pada dasarnya mengacu pada prosedur yang sama. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, semakin sering pula kegiatan pengadaan dilakukan. Hal ini dilakukan karena, perpustakaan harus memiliki koleksi yang sedang berkembang saat ini.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari dalam aktifitasnya, selalu melakukan program kegiatan pengadaan bahan pustaka. Kegiatan ini dilakukan untuk memuaskan penggguna atau memberikan pelayanan yang baik melalui penambahan koleksi terbaru dan perbanyakan koleksi. Kegiatan ini dilakukan setiap setahun sekali. Kegiatan pengadaan yang ada di SMA N 1 Cipari dapat dilakukan melalui system pembelian, pemberian, dan terbitan sendiri (karya siswa). Kegiatan pengadaan bahan pustaka yang sedang berjalan setiap tahun yakni melalui pembelian dengan anggaran khusus untuk perpustakaan. Selain pembelian, penambahan koleksi melalui pengadaan juga mendapat sumbangan dari pemerintah daerah dengan variasi koleksi yang diperlukan saat ini.
B.    Pengolahan Bahan Pustaka
Pengolahan bahan pustaka merupakan suatu kegiatan di dalam perpustakaan berupa pengolahan bahan pustaka baik buku maupun non buku. Kegiatan ini bertujuan agar bahan pustaka yang tersedia tersimpan dengan baik pada tempatnya menurut susunan tertentu guna memudahkan penelusuran/pencarian oleh pengguna. Kegiatan pengolahan bahan pustaka dikenal juga dengan istilah Organisasi Informasi (Yuyu Yulia & B, Mustafa, 2008).
Sistem pengolahan bahan pustaka dapat dilakukan secara manual maupun dengan sistem komputerisasi. Proses pengolahan bahan pustaka harus dilakukan dengan prosedur yang benar dan secara sistematis (berurutan) sesuai standar sistematika pada umumnya. Tanpa prosedur yang benar, bahan pustaka tidak akan terolah dengan baik.
Pengolahan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari sudah sesuai prosedur yang benar. Dalam pelaksanaannya, pengolahan bahan pustaka dilakukan dengan berpedoman pada buku/modul tentang perpustakaan. Melalui pendidikan ilmu perpustakaan yang sedang dilakukan oleh petugas Perpustakaan SMA N I Cipari di Universitas terbuka Fakultas Ilmu Perpustakaan, sangat berpengaruh terhadap perubahan yang ada di perpustakaan. Setelah mendapat pengetahuan tentang ilmu perpustakaan, Perpustakaan SMA N I Cipari menjadi lebih maju dan berkembang. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain pada sistem pengolahan bahan pustaka, manajemen perpustakaan, sistem pelayanan, sistem inventarisasi, dan semua yang ada sudah mengalami perubahan yang disesuaikan dengan teori ilmu perpustakaan.
Adapun prosedur pengolahan bahan pustaka yang dilakukan oleh Perpustakaan SMA N I Cipari, sebagai berikut ;
1.                       Pengecekkan
Proses pengecekkan dilakukan pada awal pengolahan bahan pustaka. Hal ini dilakukan karena sebelum lebih jauh mengolah, buku yang baru datang harus disesuaikan dengan data yang diterima, apakah sudah sesuai apa belum. Pengecekkan dilakukan dengan mengecek judul buku, pengarang, penerbit, harga, jumlah (eksemplar), apakah sudah sesuai dengan data yang diterima atau belum. Waktu yang diperlukan dalam proses pengecekan tidak tentu. Tergantung jumlah bahan pustaka yang dicek, apakh sedikit, banyak, atau mungkin sangat banyak. Hal demikian juga dipengaruhi oleh faktor tenaga perpustakaannya yang melakukan pekerjaan tersebut.
Tahun pelajaran 2010 / 2011, tepatnya pada tangga 29 Oktober 2010 Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari menerima bantuan buku dari pemerintah Kabupaten Cilacap sebanyak 4.787 eksemplar dan 547 judul. Jumlah tersebut terdiri dari buku pengayaan umum, buku panduan pendidik, buku paket`mata pelajaran. Kemudian pada tanggal 17 Desember 2010 Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari membeli buku untuk pegangan Guru (buku referensi Guru) sebanyak 111 eksemplar dan 66 judul. Pertama proses pengolahan terhadap buku-buku tersebut ialah melakukan pengecekkan, dengan mencocokkan data rincian buku yang diterima dari pihak pemberi dengan jumlah sebenarnya.
Setelah proses pengecekkan selesai, jika masih terdapat kekurangan atau tidak sesuai dengan data yang dikirim, dari pihak sekolah/perpustakaan mengajukan kekurangan buku tersebut dengan mendata kembali judul buku yang dinyatakan kurang. Apabila kekurangan buku sudah tiba, siap untuk dilakukan proses selanjutnya, yaitu proses pengecapan.
2.     Pengecapan
Pada proses ini, pengecapan dilakukan apabila sudah benar-benar melalui proses pengecekkan terlebih dahulu. Perpustakaan SMA N I Cipari memiliki cap.stampel identitas sendiri. Yang digunakan untuk mengecap buku, terdapat dua jenis cap, yaitu cap inventaris dan cap logo perpustakaan. Cap tersebut harus sesuai dengan prosedu dai pihak sekolah. Artinya, penggunaan cap/bentuk cap harus disesuaikan dengan apa yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah.
Contoh Bentuk                                                                                                                             Contoh Bentuk
Cap Inventaris Perpustakaan                                                                                              Cap Logo Perpustakaan
PERPUSTAKAAN SMA N I CIPARI
NO. BUKU NO. INV.             :    
  TGL. TERIMA  :  
  JUMLAH            :    
Proses pengecapan juga harus didasari dengan aturan yang benar. Di Perpustakaan SMA N I Cipari, pengecapan dilakukan pada tiga bagian yang berbeda. Untuk cap inventaris, ditempelkan/dicap pada halaman judul pertama (jika ada halaman judul kedua, sebaiknya dicapkan di halaman tersebut). Kemudian, cap logo perpustakaan ditempelkan/dicapkan pada halaman pertama, bersamaan dengan cap inventaris dengan posisi cap logo berada pada pojok kanan atas. Cap inventaris hanya dicapkan di halaman judul pertama/kedua, karena cap ini berisi identitas buku. Untuk cap logo perpustakaan dicapkan pada tiga bagian. Pada bagian pertama dicapkan pada halaman judul berada di pojok kanan atas cap inventaris, pada halaman nomor rahasia, dan halaman belakang. Nomor rahasia yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu nomor 92. Nomor ini memilki sejarah yang berkaitan dengan sekolah. Nomor ini meruipakan tahun berdirinya sekolah SMA N 1 Cipari, walaupun pada tahun 1992 s/d 1997 masih bernama SMA N 1 Kedungreja. Untuk cap pada halaman belakang, cap diletakkan pada kalimat/tulisan pada bagian akhir halaman dengan posisi disebelah kanan bawah atau kiri tulisan.
3.     Pemberian identitas
Pemberian identitas pada bahan pustaka (buku) dilakukan apabila buku sudah melalui proses pengecapan cap inventaris atau cap logo. Pemberian identitas pada cap inventaris, yaitu berupa nomor klasifikasi, nomor inventaris, tanggal terima, dan kolom jumlah buku dalam satu judul.
Pemberian identitas pada buku-buku pemberian pemerintah yang dilakukan oleh petugas perpustakaan, dilakukan secara manual dengan tulisan tangan. Proses ini cukup memakan waktu yang tidak sedikit. Sebelum menulis identitas pada kolom jumlah, buku yang akan diberi identitas harus dihitung kembali terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan jumlah yang ada di ddalam rincian data apa belum. Apabila sudah pas jumlahnya, selanjutnya sudah bisa dimulai proses tersebut.
4.     Pemberian Nomor Klasifikasi
Proses pemberian nomor klasifikasi yang dilakukan oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari menggunakan dua system, yaitu menggunakan Buku Dewey Decimal (Klasifikasi Persepuluhan Dewey) dan electronic Dewe Decimal Classification edition 22(e-DDC). Sebelumnya, Perpustakaan SMA N 1 Cipari menggunakan system manual dengan menggunakan DDC buku. Karena sudah memiliki sistem yang lebih canggih dan modern, proses pengklasifikasi dilakukan dengan system kompuerisasi yaitu dengan menggunakan e-DDC. e-DDC yang digunakan juga memiliki dua revisi, revisi pertama (e-DDC Rev.21) dan revisi kedua (e-DDC Rev.22). Yang digunakan sekarang ialah e-DDC Revisi 22.
Untuk mengetahui perkembangan sistem pengklasifikasian yang pernah dilakukan oleh Perpustakaan SMA N I Cipari, berikut akan diuraikan dua sistem pengklasifikasian dengan menggunakan DDC buku (si`stem manual) dan e-DDC software computer( komputerisasi).
1)     Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey (DDC buku)
Menurut Drs. Towa P. Hamakonda, MLS & J.N.B. Tairas (2001: 4-6)  melalui buku yang berjudul “Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey”, bahwa prinsip dasar decimal ada lima prinsip yang perlu diperhatikan, sebagai berikut ;
a.     Klaisifikasi Persepuluhan Dewey
Klaisifikasi Persepuluhan Dewey pertama-tama membagi ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama. Kemudian masing-masing kelas utama itu dibagi lagi ke dalam 10 divisi dan selanjutnya masing-masing DDC terdiri dari 10 kelas utama, 100 divisi, dan 1000 seksi. Meskipun demikian, DDC masih memungkinkan diadakan sub-seksi menjadi seub-sub-seksi, dan seterusnya. Oleh karena pada perincian ilmu pengetahuan yang berdasarkan kelipatan sepuluh inliah maka DDC disebut klasifikasi Persepuluhan Dewey atau Klasifikasi Desimal.
b.     Kelas Utama (main classes)
Sepuluh kelas utama diberi nomor urutan 1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9. Akan tetapi di dalam praktek selalu dituliskan dalam bentuk notasi dengan tiga bilangan dan tidak boleh kurang, di mana nomor kelas utama menempati posisi pertama.
Sepuluh kelas utama tersebut biasanya dinamakan Ringkasan Pertama (First Summary) dan terdiri dari :
000 Karya Umum
100 Filsafat
200 Agama
300 Ilmu-ilmu Sosial
400 Bahasa
500 Ilmu-Ilmu Murni
600 Ilmu-Ilmu terapan (teknologi
700 Kesenian dan olahraga
800 kesusasteraan
900 Sejarah dan geografi
c.      Divisi (division)      
Setiap kelas utama dibagi emnjadi 10 yang disebut divisi yang masing-masing diberi nomor urut 0 sampai dengan 9,sehingga kita peroleh 100,yang biasanya disebut Ringkasan Kedua (Second Summary). Notasinya terdiri dari tigas bilangan di mana nomor divisi menempati posisi kedua,misalnya,kelas utama teknologi (600) terdiri dari divisi-divisi yang berikut.
600 Teknologi
610 Ilmu Kedokteran
620 Ilmu Teknik
630 Ilmu pertanian
640 Ilmu kesejahteraan rumah tangga
650 Manajemen
660 Industri dan teknologi kimia Pengolahan bahan       \industri dalam pabrik
670 Pengolahan bahan industri dalam pabrik
680 Industri lain
690 Bangunan
d.     Seksi (sections)
Setiap divisi dibagi lagi menjadi 10 bagi bagin yang disebut seksi, yang juga diberi nomor urut 0 sampai dengan 9, sehingga kita mendapat jumlah 1000 seksi (di dalam Edisi Ringkas 11 hanya ada 920 seksi) yang biasanya disebut Ringkasan ketiga (Third Summary). Notasinya pun terdiri dari tiga bilangan dan nomor seksi menempati posisi ketiga. Divisi 610 atau ilmu kedokteran dibagi menjadi seksi-seksi berikut :
610 Ilmu Kedokteran
611 Anatomi manusia
612 Fisiologi manusia
613 Ilmu ksehatan umu
614 Kesehatan masyarakat
615 Farmakologi dan ilmu obat-obatan
616 Penyakit
617 Ilmu bedah
618 Cabang ilmu kedokteran yang lain
619 Ilmu kedokteran eksperimental
e.     Pembagian lebih lanjut
Sistem klasifikasi Dewey memungkinkan pembagian yang kebih lanjut atas dasar kelipatan sepuluh (seksi) menajdi sub-seksi,sub seksi menjadi sub-sub-seksi, dan seterusnya) dengan menempatkan titik decimal sesudah bilangan ketiga daripada notasi, dan menambahkan bilangan lain sebanyak yang diperlukan sesudah titik desimal tersebut. Dengan demikiannotasi sub-seksi adalah 4 bilangan dan sub-sub adalah 5 bilangan dan seterusnya.seksi Fisiologi manusia (612) diperinci sebagai berikut :
612     Fisilogi manusia
612.1 Darah dan peredaran darah
612.2 Pernapasan
612.3 Makanan dan metabolisme
612.4 Pencernaan makanan; kelenjar
….
….
612.8   Susunan syaraf dan  alat-alat indra
612.81 Syaraf dan urat syaraf
612.82 Otak
612.83 Syaraf tulang belakang
612.84 Mata dan penglihatan
612.85 Telinga dan dan pendengaran
2)     electronic-Dewey Decimal Classification Edition 22 (e-DDC 22)
Software e-DDC (electronic-Dewey Decimal  Classification) adalah freeware yang khusus dikembangkan  untuk membantu tugas  pustakawan atau pengelola perpustakaan dalam menentukan  nomor  klasifikasi  suatu  koleksi. (Rotmianto Mohamad, 2010).
Saat ini, system pengklasifikasian nomor bahan pustaka (buku sudah menggunakan prigram ini. Program ini sangat memudahkan dalam penglahan bahan pustaka yaitu pada bagian penomoran/pengklasifikasian bahan pustaka. Selain itu, program ini juga lebih mudah dalam mencari tajuk entri/subjek buku yang akan dicari. Adapun bentuk/isi dari program perpustakaan ini dapat dilihat pada bagian lampiran
5.     Pembuatan Label dan Pemasangan Label Buku
Pada proses ini, kegiatan pelabelan bahan pustaka diawali dengan membuat label dengan menggunakan komputer. Ukuran label buku yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari berukuran panjang 5 cm dan lebar 4 cm.
Setelah proses pembuatan label selesai, label tersebut dipotong-potong sesuai ukuran yang sudah ada/garis yang sudah ada dan dimasukan/disisipkan ke dalam buku yang sesuai dengan nomor klasifikasinya. Pemasangan label/penemelan label ditempel dengan mengunakan selotip ukuran besar sesuai ukuran lebar label buku tersebut. Pemasangan ditempatkan/ditempelkan pada punggung buku bagian bawah dengan jarak tepi bawah label ke tepi bawah buku 2,5 cm. Panduan ini dilakukan dari pertama  kali perpustakaan berdiri, dengan berpedoman pada buku panduan tentang pengelelolaan perpustakaan sekolah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap.
PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 CIPARI

            910.01
            Eni
                         G 01
Adapun bentuk label bahan pustaka yang dipakai di Perpustakaan SMA N 1 Cipari,sebagai berikut :
1

2
3
4



Keterangan :
1.                                                            Nama “ PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 CIPARI “ adalah identitas label bahan pustaka yang dipakai di Perpustakan SMA N 1 Cipari.
2.                                                            Kode “ 910.01 “ merupakan nomor klasifikasi bahan pustaka. Nomor tersebut merupakan contoh nomor klasifikasi buku paket mata pelajaran Geografi.
3.                                                            Nama “ Eni “ merupakan nama yang diambil dari nama pengarang sebuah buku yang diambil tiga huruf dari depan. Contoh yang digunakan yaitu dengan nama asli “ Eni Anjayani “.
4.                                                            Kode “ G 01 “ merupakan kode nomor buku paket sesuai nomor urut berdasarkan jumlah buku yang ada. Jika jumlah pada sebuah buku 10 eksemplar, maka kode yang digunakan yaitu 01, 02, …- 10 (menyesuaikan jumlah buku). Kode huruf G adalah huruf yang diambil berdasarkan huruf pertama pad judul buku Geografi. Kode huruf tersebut menyesuaikan dengan huruf depan judul buku. Jadi,jika kode huruf dan nomor digabungkan pada contoh buku Geografi, yaitu G 01 sampai jumlah yang ada.
6.     Inventarisasi
Proses ini termasuk  proses terakhir. Proses ini dilakukan karena bahan pustaka sering kali sangat dibutuhkan dalam waktu cepat. Setelah proses inventarisasi, baru dilakukan proses katalogisasi, penyampulan, dan selanjutnya penempatan pada rak buku. Inventarisasi dilakukan untuk mengetahui jumlah koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Selain mengetahui jumlah koleksi, inventarisasi juga digunakan untuk melaporkan keadaan koleksi buku lama dan yang baru dibeli, kepada kepala sekolah.
Di Perpustakaan SMA N 1 Cipari memiliki berbagai macam jenis inventarisasi, seperti inventarisasi bahan pustaka, majalah, surat kabar, dan inventarisasi lainnya yang akan dibahas pada bagian bab VI tentang administrasi perpustakaan yang juga menjelaskan semua jenis inventarisasi dan laporan beserta contoh format inventarisasi dan laporan.
7.     Katalogisasi
Katalogisasi/pengkatalogan merupakan kegiatan mencatat data bibliografi bahan pustaka, meliputi : pengarang, judul, edisi, cetakan, kota terbit, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ilustrasi, ukuran, seri, dan lain-lain (Tri Wahyu Hari Murtiningsih, 2006). Kegiatan ini sangat penting di dalam pengolahan bahan pustaka di perpustakaan. Tanpa adanya katalog bahan pustaka, pengguna akan sulit untuk mengetahui tentang data bibliografi bahan pustaka yang diinginkan. Salah satu fungsi katalogisasi ialah memudahkan seseorang dalam proses penelusuran bibiografi bahan pustaka.
Di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, kegiatan pengkatalogan/katalogisasi dilakukan setelah mengalami proses inventarisasi. Proses ini dilakukan agar bahan pustaka yang sedang dalam proses pengolahan sudah benar-benar masuk dalam data inventaris perpustakaan. Selain itu, karena proses katalogisasi membutuhkan waktu yang cukup lama, demi kepuasan pengguna katalogisasi dilakukan tahapa demi tahap setelah proses inventarisasi. Di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, mayoritas pengguna belum mengetahui istilah katalog dan cara penggunaannya. Karena semakin berkembangnya perpustakaan saat ini, maka istilah katalog dan cara penggunaannya sedikit demi sedikit sudah mulai dipublikasikan kepada pengguna di lingkungan sekolah.
Adapun bentuk katalogisasi yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu, katalog judul, katalog pengarang, katalog subjek.
Berikut contoh bentuk kartu katalog  pada sebuah karya fiksi.
Contoh : Katalog Judul karya Fiksi
Sekuntum Cinta Untuk Istriku
813
KOM       KOMARUDIN IBNU MIKAM
s                      Sekuntum Cinta Untuk Istriku  / olehKomarudin Ibnu Mikam; penyunting, Dendi Irfan ;– cet.1. – Jakarta : Gema Insani Press, 2004.
132 hlm. ; 18 cm.
ISBN 979-561-956-X
Contoh : Katalog Pengarang
813KOM       KOMARUDIN IBNU MIKAM s                    Sekuntum Cinta Untuk Istriku  / oleh Komarudin Ibnu Mikam; penyunting, Dendi Irfan ;– cet.1. – Jakarta : Gema Insani Press, 2004.
132 hlm. ; 18 cm.
ISBN 979-561-956-X
NOVEL
813
KOM       KOMARUDIN IBNU MIKAM
s                      Sekuntum Cinta Untuk Istriku  / oleh Komarudin Ibnu Mikam; penyunting, Dendi Irfan ;– cet.1. – Jakarta : Gema Insani Press, 2004.
132 hlm. ; 18 cm.
ISBN 979-561-956-X
Contoh : Katalog Subjek
8.          Penjajaran Koleksi
Istilah penjajaran koleksi memiliki arti sama dengan istilah penempatan koleksi pada rak buku. Penempatan koleksi pada umumnya diatur sedemikian rupa secara sistematis, baik secara alfabetis, berdasarkan nomor klasifikasi, maupun berdasarkan jenis bahan pustaka. Proses penempatan koleksi juga perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan agar pengguna lebih mudah dan cepat menemukan bahan pustaka yang diinginkan. Apabila penempatan bahan pustaka tidak menggunakan prosedur penempatan yang benar, pengguna akan kesulitan dalam penelusuran informasi/pencarian bahan pustaka yang diinginkan.
Sistem penempatan koleksi bahan pustaka di Perpustakaan SMA N 1 Cipari dilakukan berdasarkan jumlah dan kondisi bahan pustaka/koleksi yang tersedia. Untuk koleksi bahan pustaka yang termasuk ketegori  fiksi,sistem penempatan dilakukan secara alfabetis sesuai abjad pada nomor panggil yang ada pada label buku. Penempatannya juga dilakukan terpisah dengan koleksi lainnya/memiliki rak khusus fiksi. Ini dilakukan agar pengguna dapat membedakan karya non fiksi dengan karya fiksi serta mudah dalam menemukan buku yang diinginkan.
Untuk koleksi non fiksi, dibagi atas koleksi buku paket mata pelajaran, buku pengayaan, buku panduan pendidik, buku referensi, terbitan berseri/berkala.
1.     Buku Paket Mata Pelajaran
Koleksi buku paket mata pelajaran yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas, ditempatkan pada rak yang khusus digunakan untuk koleksi tersebut. Jumlah yang banyak dalam satu judul, membutuhkan rak yang mempunyai kapasitas cukup banyak. Pada setiap kolom, ditempel identitas buku paket/judul buku sesuai mata pelajaran yang ada.
2.     Buku Pengayaan
Buku pengayaan merupakan koleksi non fiksi yang merupakan karya umum/ilmu pengetahuan umum yang tidak termasuk dalam koleksi yang digunakan untuk proses mengajar oleh Guru. Adapun digunakan hanya untuk pengetahuan saja karena tidak termasuk dalam kurikulum yang digunakan. Koleksi/buku pengayaan ditempatkan pada rak khusus kelompok koleksi pengayaan. Penempatan masing-masing buku dilakukan sesuai nomor klasifikasi/kelas utama.
3.     Buku Panduan Pendidik
Buku panduan pendidik merupakan buku yang digunakan oleh Guru untuk proses mengajar di kelas. Bukan hanya Gurusaja yang menggunakan, pengguna lain (siswa) juga membutuhkan buku tersebut. Buku panduan pendidik ditempatkan pada rak khusus buku panduan pendidik dan ditempatkan bersama koleksi referensi lainnya. Ini dilakukan karena buku panduan pendidik yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari masuk dalam kelas referensi.
4.     Buku/koleksi Referensi
Buku/koleksi referensi merupakan koleksi yang digunakan untuk bahan informasi penting bagi pengguna. Koleksi refernsi yang terdapat di Perpustakaan SMA N 1 Cipari antara lain seperti, kamus, ensiklopedia, direktori, kitab-kitab agama, dan buku panduan pendidik.
5.     Terbitan Berseri/Berkala
Terbitan berseri/berkala yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari juga ditempatkan pada rak khusus terbitan berseri/berkala. Ini dilakukan karena khusus koleksi ini sangat berbeda dengan koleksi non fiksi dan fiksi. Penempatan koleksi ini berdasarkan judul karya.
C.    Pelayanan Bahan Pustaka
1)          Sistem Pelayanan
Sistem pelayanan perpustakaan merupakan sebuah tata kegiatan dari sebuah aktifitas yang dilakukan secara berkseinambunagn secara terus-menerus guna memberikan kemudahan pada pengguna. Dalam memberikan pelayanan yang memuaskan demi kenyamanan pengguna/pengunjung, Perpustakaan SMA N 1 Cipari menggunakan sistem pelayanan terbuka. Pada sistem ini, pengguna/pengunjung diberi kebebasan dalam menggunakan atau meminjam serta berkunjung di perpustakaan. Namun, walaupun dengan penuh kebebasan Perpustakaan SMA N 1 Cipari tetap memiliki aturan/tata tertib yang tegas agar segala bentuk perbuatan/aktifitas yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Sebagai petugas/pengelola perpustakaan sekolah, dalam pelayanannya kepada pengunjung/pengguna, harus memperhatikan sasaran/target siapa yang harus dilayani dan bagaimana pelayanannya. Pelayanan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari ditujukan kepada warga yang ada di lingkungan sekolah seeprti guru,karyawan, dan siswa. Yang sangat perlu diperhatikan dalam pelayanan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari adalah pelayanan pada pengguna (siswa). Untuk dapat memberikan pelayanan yang menyenangkan bagi pengunjung, petugas harus memahami karakter masing-masing siswa maupun kelompok siswa. Hal ini dilakukan untuk memberi perbedaan perlakuan dalam pelayanan sesuai tingkat kapasitas pengguna (siswa) pada umumnya.
2)     Jenis-Jenis Layanan
Setelah mengetahui bagaimana sistem pelayanan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, tentunya perlu diketahui bahwa selain pelayanan secara umum kepada pengguna/pengunjung, juga memberikan beberapa jenis layanan baik umum maupuan pribadi.
Adapaun jenis-jenis layanan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, antara lain;
Layanan Bimbingan Belajar secara Kelompok / Individu
Layanan ini merupakan layanan yang diberikan pada saat aktifitas belajar siswa di perpustakaan dalam menggunakan dan mencari bahan informasi yang diinginkan. Layanan ini dapat diberikan secara individu maupun kelompok. Layanan individu diberikan kepada sesorang secara langsung atau pendekatan lebih dekat, sedangkan layanan secara kelompok diberikan pada beberapa orang dengan disampaikan secara menyeluruh.
Perpustakaan SMA N 1 Cipari sudah melaksanakan layanan tersebut. Layanan yang diberikan yaitu layanan individu dan kelompok kepada siswa. Untuk layanan individu diberikan pada saat seorang siswa sedang belajar di dalam perpustakaan dan layanan kelompok diberikan pada saat ada kunjungan kelas ke perpustakaan.
Layanan Referensi
Layanan referensi sangat diperlukan pada sebuah perpustakaan. Layanan ini memberikan layanan informasi yang sangat penting dan umunya tidak ditemukan pada informasi lain. Layanan referensi Perpustakaan SMA N 1 Cipari sangat bermanfaat bagi pengguna. Manfaat yang diberikan dari layanan rererensi ini yaitu pengguna lebih mudah mendapatkan informasi yang tidak ada pada bahan pustaka non referensi lainnya. Layanan referensi yang diberikan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari antara lain seperti layanan pada peminjaman kamus, cara penggunaan kamus, ensiklopedia, dan lain-lain.
Layanan Sirkulasi (peminjaman & pengembalian bahan pustaka/buku)
Layanan yang paling aktif yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian bahan pusataka). Layanan ini merupakan layanan yang sering dilakukan, bahkan setiap hari layanan sirkulasi diberikan kepada pengguna/pengunjung. Layanan ini diberikan kepada pengguna yang ingin menggunakan bahan pustaka yang diinginkan untuk digunakan di rumah/di luar perpustakaan, dengan cara meminjam.
Pada layanan sirkulasi (peminjaman & pengembalian bahan pustaka) yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari menggunakan sistem kartu. Artinya, setiap anggota perpustakaan yang ingin meminjam bahan pustaka harus menggunakan kartu anggota yang sudah diberi identitas lengkap pengguna.
Layanan Pembinaan Minat Baca
Layanan pembinaan meinat baca merupakan sebuah layanan yang diberikan kepada pengguna yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca di dalam perpustakaan maupun di luar perpustakaan. Layanan  ini diberikan dengan harapan pengunjung/pengguna yang belum mempunyai rasa suka terhadap kebiasaan membaca menjadi lebih suka membaca dan gemar menggunakan/mengunjungi perpustakaan. Layanan  ini merupakan bagian dari salah satu kegiatan dalam strategi untuk menarik minat baca dan pengunjung khususnya siswa untuk menggunakan perpustakaan.

D.         Pelestarian Bahan Pustaka
Kegiatan Pelestarian merupakan bagian dari aktifitas kegiatan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari. Pelestarian bahan pustaka adalah kegiatan menjaga/merawat bahan pustaka agar tidak cepat rusak (awet) dan nyaman digunakan oleh pengguna. Kegiatan pelestarian yang digunakan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari masih menggunakan cara sederhana. Cara ini berkaitan dengan keterbatasan alat yang tersedia dan keterjangkauan dalam pengadaannya. Pelestarian yang sudah sering dilakukan yaitu memperbaiki jilidan yang rusak seperti robek, lepas dari perekat lem, menyampuli cover buku dengan plastik mika, meletakkan buku pada rak yang bersih, menjaga kondisi ruangan dari sinar matahari langsung, kelembaban udara di dalam ruangan, membersihkan ruangan/sesuatu yang ada agar terhindar dari debu.
Peralatan yang digunakan untuk kegiatan ini juga cukup sederhana dan terbatas. Alat-alat yang digunakan antara lain seperti peralatan kebersihan (sapu ijuk, sapu lidi, sulak bulu, kain lap, alat pembersih kaca), peralatan jilid (staples ukuran kecil,sedang, dan besar,gunting, pemotong kertas, selotip besar/kecil, lakban), dan lain-lain.
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHANNYA

 Dalam melakukan setiap pekerjaan tentunya tidak semua pekerjaan yang kita lakukan berjalan dengan baik dan lancar. Ada kalanya pekerjaan tersebut dilakukan tanpa adanya kendala dan hasil terselesaikan dengan baik dan lancar. Selama melaksanakan praktik kerja perpustakan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari, penulis mengalami beberapa permasalahan yaitu  masalah gedung (ruang), kurangnya rak buku dan meja baca pengunjung, belum adanya kartu katalog,dan belum adanya nama khusus untuk perpustakaan. Permasalahan tersebut merupakan bagian dari permasalahan yang cukup sulit dalam memecahkan solusinya. Namun, dengan partisipasi dan kerja sama antar mahasiswa dengan pengelola perpustakaan,masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Adapun beberapa masalah yang terjadi di Perpustakaan SMA N 1 Cipari beserta pemecahannya:
1.     Masalah
a.      Masalah yang terjadi pada kedaan perpustakaan yaitu mengenai keadaan/kondisi gedung (ruangan) yang dimiliki oleh Perpustakan SMA N 1 Cipari saat ini tidak memenuhi standar isi perpustakaan pada umumnya. Saat ini, gedung yang digunakan sebagai perpustakaan hanya memiliki luas 9 x 8 m2 saja. Tentunya, selama melakukan aktifitas pekerjaan dan apalagi jika ada kunjungan siswa ke dalam perpustakaan,akan terasa sempit dan pengap. Hal ini ditambah dengan wilayah gedung yang jauh dari jangkauan kelas (kurang strategis). Selai itu,kondisi seperti ini tentu sangat mengganggu pengguna/pengunjung dalam proses belajar di dalam perpustakaan
b)     Rak buku yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari jumlah dan ukurannya kurang dibandingkan dengan jumlah dan ukuran bahan pustaka (buku) saat ini. Semaikn banyak buku yang ada di perpustakaan, semakin penuh pula rak buku yang tersedia. karena kekurangan itu, banyak buku-buku yang sementara diletakkan di lantai ruangan.
c)     Salah satu permasalahan yang cukup besar ialah tidak adanya/tidak dibuatnya kartu katalog buku. Petugas mengatakan, sudah cukup lama kartu katalog tidak ada dan tidak dibuat di Perpustakaan SMA N 1 Cipari. tetapi, kotak katalog sudah disediakan sejak dari dulu. Mungkin, karena kurangnya pengetahuan tentang cara membuat katalog buku, kartu katalog buku sampai saat ini belum ada satu lembar pun.
d)     Pada bagian pengolahan bahan pustaka, penulis menjumpai beberapa permasalahan salah satunya ialah membuat katalog/koleksi buku yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari. Yang menjadi permasalahannya ialah perlunya waktu yang lama dalam proses pembuatan kartu catalog tersebut. Selain itu, bukan hanya membuat satu jenis kartu catalog tetapi juga membuat tiga jenis kartu katalog, yaitu katalog judul, katalog pengarang,dan katalog subjek.
2.     Pemecahannya
a)     Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis turut  menyampaikan pendapat kepada koordinator/pihak pengelola perpustakaan agar segera ditangani dengan membangun gedung perpustakaan yang baru dan memiliki ukuran ruangan yang standar. Selain itu,untuk mendukung rungan yang baru tersebut fasilitas dan koleksi di dalamnya untuk ditambah guna kenyamanan dan kepuasan pengunjung dalam menggunakan perpustakaan. Setelah penulis menyampaikan pendapat tersebut, akhirnya pembangunan gedung (ruangan) yang memang sebelumnya berhenti dan akan digunakan sebagai tempat/ruangan perpustakaan dibangun. Gedung (ruangan) perpustakaan yang baru memiliki luas ruangan pengunjung 12 x 8 m2 dan ruangan restorasi (penyimpanan) 4 x 3 m.
b)     Demi kenyamanan pengguna dan keamanan buku, penulis menyampaikan masukkan kepada pihak pengelola perpustakaan aga segera dibuatkan rak buku yang jumlah dan ukuran yang sesuai dengan jumlah dan ukuran buku saat ini. Setelah usulan tersebut disampaikan, akhirnya rencana pengadaan rak segera dibuatkan walau dengan waktu yang tidak cepat.
c)     Penulis menyampaikan jika tidak segera dibuatkan katalog buku, pelayanan informasi bahan pustaka akan terhambat. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis kembali menyampaikan usulan, bahwa salah satu cara pemecahan masalah tersebut yaitu membuat katalog buku secepat mungkin sebelum pengadaan buku berikutnya. Karena, jika katalog buku belum selesai akan bertambah lagi jika datang buku baru berikutnya.
d)     Mengenai permasalahan pada bagian pengolahan bahan pustaka, yaitu tentang pembuatan kartu catalog buku, akhirnya dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengantisipasi kesulitan tersebut. Solusi tersebut yaitu, dalam proses pembuatan kartu catalog, langkah yang paling pertama ialah memisahkan buku/mengelompokkan buku sesuai jenis buku tersebut pada tempat khusus. Hal ini bertujuan agar buku yang akan dibuat kartu katalognya tidak digunakan/dibaca/dipinjam oleh pengguna. Karena, apabila sampai dibaca apalagi dipinjam akan mempersulit dalam pengecekkan buku,apakah sudah dibuatkan akrtu katalog apa belum. Selain itu, solusi yang lain yaitu menulis keterangan tanggal pembuatan katalog buku tersebut sesuai waktu dibuatnya katalog buku tersebut.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan yang sudah diuraikan di atas yang merupakan hasil Praktik Kerja Perpustakaan, dapat disimpulkan bahwa :
1.     Keadaan Perpustakaan SMA N 1 Cipari
Diawali dengan perjalanan sejarah yang cukup panjang, keadaan Perpustakaan SMA N 1 Cipari saat ini sudah mulai mengalami perubahan yang cukup baik dari tahun-tahun sebelumnya. Sistem pengelolaannya pun sudah mengalami perkembangan yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan pengorganisasian kerja yang terstruktur dengan baik. Dengan adanya pembagian kerja melalui struktur organisasi, proses pelaksanaan kerja menjadi lebih mudah dan terkendali. Dalam pelaksanaan kerja sehari-hari juga harus diimbangi dengan sarana dan prasarana atau fasilitas yang cukup dan memadai. Keterbatasan jumlah dan kualitas fasilitas yang ada merupakan salah satu faktor pengahambat/kendala yang harus dilalui dalam setiap melakukan pekerjaan demi menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan bagi pengguna.

2.     Kegiatan yang ada di Perpustakaan SMA N 1 Cipari
Seperti apa yang sudah diketahui sebelumnya bahwa kegiatan pengadaan, pengolahan, pelayanan, dan pelestarian merupakan jenis-jenis kegiatan yang sudah dilakukan di Perpustakaan SMA N 1 Cipari. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan yang ada di dalam perpustakaan. Dalam pelaksanaannya, kegitaan ini juga di dasari dengan penggunaan ilmu teori yang berkaitan. Tanpa adanya dasar teori yang benar, hasil yang dicapai dalam mengelola perpustakaan akan kurang sempurna. Faktor yang sangat penting untuk mewujudkan semua itu ialah memiliki kemampuan dan pendidikan  di bidang perpustakaan. Tanpa didasari ilmu perpustakaan, hasil yang dicapai akan kurang sesuai dengan apa yang diharapkan.
3.     Koleksi Bahan Pustaka Perpustakan SMA N 1 Cipari
Koleksi bahan pustaka merupakan faktor yang sangat dominan di dalam perpustakaan. Tanpa adanya koleksi bahan pustaka, bukanlah dikatakan sebagai perpustakaan. Banyak sedikitnya jumlah koleksi pada sebuah perpustakaan juga merupakan indikator perkembangan perpustakaan. Perpustakaan SMA N 1 Cipari termasuk dalam kategori jenis perpustakaan sekolah karena memiliki koleksi lebih dari 10.000 eksemplar dan lebih dari 1.000 judul buku. Koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA N 1 Cipari yaitu 12.787 eksemplar dan 2.054 judul buku. Yang menjadi pekerjaan cukup berat ialah mendata koleksi yang sebenarnya, apakah jumlah yang tercatat pada buku inventaris sesuai dengan jumlah koleksi sebenarnya. Proses ini memerlukan waktu yang cukup lama dan penuh dengan ketelitian.
B.    Saran
     Untuk menjadikan Perpustakaan SMA Negeri 1 Cipari sebagai salah satu perpustakaan yang memiliki kualitas pelayanan yang baik, ada beberapa saran yang akan penulis sampaikan, antara lain :
1.     Adanya Penambahan jumlah dan kulalitas fasilitas yang ada di perpustakaan karena hal tersebut merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk memperlancar dan mempermudah dalam pengelolaan semua unsur yang ada di dalam perpustakaan.
2.     Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan khusus di bidang perpustakaan sangat diperlukan agar hasil yang diinginkan tercapai dengan baik dan sempurna. Hal ini berkaitan dengan penambahan tenaga ahli di bidang perpustakaan yang merupakan salah satu faktor utama dalam mengelola perpustakaan
3.     Menggunakan sistem-sistem/cara-cara tertentu dalam mengolah administrasi yang ada di perpustakaan sangat diperlukan karena melalui cara-cara tersebut, memudahkan dalam mengolah bahan pustaka dan unsur-unsur yang ada di perpustakaan. Cara yang dilakukan dalam mengolah administrasi di dalam perpustakaan dapat berupa cara manual (tradisional) maupun cara yang lebih modern (komputersisasi).
DAFTAR PUSTAKA

Komalasari, Rita & Abdul Saleh. 2009. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Murtiningsih, Tri Wahyu Hari. 2008. “Panduan Penyele Perpustakaan Sekolah Menengah Atas. Semarang:  Kantor Perpustakaan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Mohamad, Rotmianto. 2010. Software: “electronic-Dewey Decimal Classification Editiion 22 “.
Napitupulu, W.P. 1978. “Perpustakaan Umum Pendidikan Luar Sekolah”, Lokakarya Perpustakaan Umum di Casarua Bogor 11 s.d. 13 Juli 1978.
Suharmini, Sri & Purwono. 2006. Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sutarno, N.S. 2004. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra Media Utama.
Tairas, J.N.B. & Towa P. Hamakonda. 2001. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: Gunung Mulia.
Yulia, Yuyu & B. Mustafa. 2008. Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.